Chapter 20

"Siapa kau?"

Baru saja Rora keluar dari ruangan Very, tiba-tiba ia langsung berhenti saat mendengar suara seseorang di belakang nya.

Rora tak berlalu pergi namun juga tidak menjawab pertanyaan seseorang di belakang nya yang tak ia ketahui siapa.

"Apa kau punya mulut?,jawab",sentak seorang lagi dengan suara berbeda.

Rora mengepal tangan nya,ia tidak menyangka ada orang yang akan melihat nya,ia memakai topi jaket nya untuk menutupi wajahnya,"Jangan ikut campur urusan ku", ucapnya dengan dingin namun penun penekanan kemudian langsung berlalu pergi tanpa sedikitpun menoleh ke belakang.

Salah seorang pria itu ingin mengejar,namun dengan cepat di halangi oleh tuan nya yang tak lain adalah Lucas.

Ya, mereka adalah Lucas dan Gara.

"Kenapa tidak mengejar nya tuan,aku yakin dia ada kaitannya dengan pembunuhan kedua jendral itu,jika tidak bagaimana mungkin dia mempunyai keberanian menabrak kan mobilnya pada mobil Jendral Very hingga masuk ke dalam jurang.Aku merasa dia pantas di curigai sebagai pembunuh dua orang jendral itu",Gara bingung kenapa tuan nya itu menghalangi nya untuk menangkap seseorang yang memang sedang mereka buru.

Lucas tak langsung menjawab pertanyaan Sekretaris nya itu,ia tampak sedang memikirkan sesuatu,"Terus selidiki dan pantau pergerakan nya,jika memang dia orangnya,dia tidak sendiri",tegas Lucas kemudian berlalu pergi tanpa masuk ke ruang inap Very.

"Aku juga yakin hal itu tuan,jadi kita akan mengikuti nya dan menangkap mereka sekaligus",Gara mengerti sekarang maksud tuan nya itu.

Saat berpapasan di bar beberapa hari yang lalu,Lucas memutuskan untuk menyuruh bawahnya mengikuti Rora secara diam-diam,hingga mereka tahu kalau Rora dengan sengaja menabrak kan mobilnya pada mobil Very hingga masuk ke dalam jurang, setelah nya ia memutuskan untuk menyelidiki nya secara dalam oleh orang kepercayaan nya dan mengikuti nya secara tersembunyi, tapi nihil ia sama sekali tak menemukan apapun seolah tentang diri perempuan itu begitu tertutup hingga saat ini,namun hari ini mereka akhirnya bertemu lagi itupun sangat sulit melacak lokasinya.

Bahkan beberapa orang suruhan nya yang ia kirim hilang tanpa jejak hingga saat ini,ia bahkan tak tahu keberadaan nya padahal selama ini menumpas seseorang adalah hal yang mudah baginya.

"Kelihatannya dia seorang perempuan muda, kira-kira apa alasannya melakukan hal ini,apakah dia agen rahasia tapi kenapa dia ingin membunuh para jendral?",Gara mengungkapkan kebingungan nya sembari terus berjalan mengikuti Lucas.

Lucas tak menjawab,wajah nya terlihat begitu datar seperti tembok dan dingin seperti kulkas tujuh pintu,"Dia bukan orang biasa", ucapnya bergumam dalam hati sembari membayangkan kembali bentukan seseorang yang beberapa saat lalu mereka temui meskipun tak melihat wajah nya.

***

Sementara itu,Rora di buat kesal dengan orang-orang yang beberapa hari ini mengintainya.

"Siapa orang-orang ini,kenapa mereka mengikuti ku?",tanya nya sembari fokus menyetir,ia yakin kalau Ferdy dan rekan nya tak mempunyai kelompok di dunia bawah.

Beberapa hari ini ada beberapa orang yang terus mengikuti nya,namun dengan cepat di beres kan oleh Liam dan beberapa anggota lainnya yang memang sudah ada di pusat kota,namun berada di markas utama mereka.

Bahkan sekarang ia bisa merasakan sedang dipantau dan di ikuti,ia mengumpat dalam hati kenapa orang-orang ini seolah mengusiknya,ia menarik pedal gas dan mempercepat laju mobilnya dengan melesat di antara banyak nya mobil, membuat beberapa orang yang mengikuti nya sedikit kewalahan karna kondisi jalan yang macet tapi Rora bisa melewatinya seperti seorang profesional.

"Maaf tuan kami kehilangan jejak nya lagi",lapor seseorang yang berada di dalam mobil hitam berlogo LK.

***

"Siapa yang tiba-tiba ikut campur dalam urusan ini?",tanya Irly menahan kesal.

"Entahlah",jawab Rora singkat.

Ia kini telah berada di apartemen bersama dua teman rekan nya,Liam dan Irly.

"Aku telah menyelidiki kalau mereka dari dunia bawah,tapi aku tidak tahu dari kelompok mana mereka",jelas Liam.

"Dari kelompok mana pun mereka,aku tidak akan pernah mengampuni mereka jika menghalangi rencana ku apalagi membantu para bia*ap itu",ucap Rora dengan sorot mata tajam dan tak main-main.

"Setuju",ucap Irly.

"Oh iya Li, bagaimana dengan cairan itu?"

Rora menatap Liam,"Aku sudah menyuntikkan nya,jadi ia tidak akan bisa mengatakan apapun",jawab Rora membuat Liam mengangguk puas.

Tidak ada keberadaan Galang di sini, sehingga ia sendiri yang menggantikan posisi ketua sebelum Galang kembali,entah kemana pergi nya Galang ia juga tidak tahu.

***

Setelah bergelut dengan pikiran nya,Ara memutus kan untuk menjenguk paman nya ke rumah sakit,ya biar bagaimanapun ia tidak mungkin melupakan jasa sang paman begitu saja yang sudah ia anggap sebagai pengganti Ayah nya yang telah tiada.

"Paman", ucapnya dengan suara lembut.

Sedang kan orang yang di panggil perlahan membuka matanya,dan tiba-tiba ia terlihat ketakutan seperti sedang melihat hantu bahkan tubuhnya terlihat seperti kejang,hal itu membuat Ara panik dan segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi sang paman.

Very menatap tajam ke arah Ara namun dengan sorot mata ketakutan membuat Ara bingung dan ingin menyentuh tangan sang paman,tapi paman nya itu langsung menghindar namun ia merasa tangan nya susah untuk di gerakan.

"Ada apa paman?",tanya Ara sembari menunggu dokter datang.

"...."

tak ada jawaban, padahal sang paman membuka mulut nya seolah sedang berbicara.

Deg...

Jantung Very rasanya akan jatuh saat itu juga.

"suara ku?,kenapa aku tidak bisa bersuara,kemana pita suara ku!!!!!"

Very memekik dalam hati

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***