Part 15

Serena membeli baju penyamaran ke pasar terdekat yang kebetulan tidak jauh dari tempat persembunyiannya. Untung saja dia memiliki uang yang cukup yang selalu disimpan di bajunya untuk berjaga-jaga. Baju itu Serena pakai untuk mengelabui semua orang agar tidak ada satupun yang menyadarinya.

Sampai pada akhirnya, sepertinya dugaannya salah besar, usahanya gugur di tengah jalan. Saat semuanya berjalan sesuai rencana, dia melihat sepasang sepatu hitam dan berdirilah seorang pria yang tinggi dan menghadang jalannya.

"Aku tahu itu kau, yang mana cara itu tidak berhasil untuk menyamarkan diri. Wajah indah seperti mu tidak bisa disembunyikan. Wangi tubuhmu sudah menyihir tempat ini dan dengan mudah aku mengenalimu." bicara pria itu, dan tepat saat Serena mendongakkan kepalanya, pria itu sedang tersenyum devil seperti seorang psikopat.

Serena sampai harus mundur beberapa langkah dan mulai ketakutan dan dilanda kepanikan.

Lennox berhasil. Dia yang langsung mengenali wajah cantiknya yang tegas dan ekspresif meskipun tertutup topi yang menutupi wajahnya.

Lennox beberapa langkah mendekati Serena hingga jarak mereka bisa dihitung dengan inchi saja.

"Mendengar ada orang yang melarikan diri dari rumah sakit, aku memutuskan untuk memburu orang itu, dan aku beruntung dapat menemukannya dalam tempo yang singkat. Aku tahu kau mungkin tidak mengira aku akan mencari mu dan menemukan mu sendiri. Tapi, apakah aku hanya akan membiarkan mu pergi? Apakah mu benar-benar akan meninggalkan aku sampai kau tidak dapat menolak ku lagi?"

"Tidak. Tolong biarkan aku pergi. Aku mohon padamu!" bicara Serena terdengar panik. Ia mengatupkan kedua tangannya dihadapan Lennox.

Lennox tidak membiarkan permohonan atau kata-kata tidak kentara yang berusaha melakukan manipulasi darinya.

"Tidak ada kesepakatan yang dapat ku lakukan untuk membiarkan mu pergi. Dan kau akan bersamaku, menjadi kekasihku selamanya. Jadi, berhentilah dengan permohonan itu."

"Apa keuntungan mu menjadikan ku kekasihmu? Kenapa kau sulit membiarkan aku menjalani hidup sendiri?"

"Mengapa aku sulit membiarkan mu menjalani hidup mu sendiri? Mengapa kau tidak bisa memahami bahwa aku sudah memilih mu? Apapun yang jadi keuntunganku, itu tidak penting. Yang penting, adalah bahwa kau akan menjadi kekasihku dan hidup bersamaku sampai akhir hayat. Apakah kau tidak dapat memahami keputusan ku?"

"Temperamen mu yang seperti ini hanya ingin memaksaku sebagai kekasih mu. Bagaimana jika setelah ini kau memintaku untuk menjadi istrimu? Apakah kau akan memaksaku juga? Atau kau tidak akan pernah menikahi ku?"

"Ya, aku akan menikahi mu. Apakah itu yang kau inginkan? Apakah karena kau khawatir aku tidak akan menikahi mu, kau menolak menjadi kekasihku? Aku akan menjadi suami mu dan menjadi pasanganmu. Aku dapat menghilangkan kekhawatiran mu tentang pekerjaan yang ku lakukan. Apakah sekarang kau akan setuju menjadi kekasihku sekarang dan menjadi istriku di masa depan?"

"Tetap tidak akan. Karena aku tidak bisa membangun hubungan dengan pria seperti mu. Dan pria seperti mu, tidak bisa berkomitmen dengan pasangan mu."

"Mengapa kau tidak bisa membangun hubungan dan menjadi pasangan denganku? Apakah karena aku adalah mafia? Apakah karena aku dianggap sebagai musuh semua orang? Apakah karena kau tidak bisa terhubung dengan ku?"