Sah

*** Selamat datang 🤗

happy reading 😍

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

*** 5 minggu kemudian

"Saya nikahkan engkau ananda Sagara Rahardian bin almarhum Wicaksono Rahardian, dengan Anyelir Handoko binti Handoko dengan mas kawin berupa sepuluh gram emas murni beserta seperangkat alat sholat, di bayar tunai!!"

.

.

.

Hening, sudah tiga menit berlalu, namun sang mempelai laki-laki belum juga membalas ucapan pak penghulu. jabat tangan erat tersebut, di guncang sedikit guna menyadarkan pengantin pria dari lamunannya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Anyelir Handoko binti Handoko dengan mas kawin tersebut di bayar tunai!" dalam sekali tarikan nafas, Sagara mengucapkan ijab kabul.

"Bagaimana para saksi?" tanya bapak penghulu.

Sah

Sah

Sah

Kini Sagara Rahardian, telah sah menjadi seorang suami dari wanita yang sama sekali tidak ada dalam untaian doa yang selalu ia langit kan. mengingkari janjinya kepada seorang wanita yang sangat ia cintai.

Do'a, ucapan puji syukur, serta selamat memenuhi gedung mewah tempat di mana acara pernikahan spektakuler di lakukan.

Kilatan blitz kamera para wartawan, tak henti-hentinya mengabadikan momen sakral tersebut. pernikahan Anyelir dan Sagara di siarkan secara langsung oleh beberapa stasiun televisi, termasuk stasiun televisi Rahardian MNC.

Tiba saatnya bagi kedua mempelai sungkem kepada orang tua mereka.

Sagara tanpa kata memeluk erat tubuh tua sang mama.

"Nak, maafkan mama, maaf, maaf!" hanya kata maaf yang mampu di ucapkan Fatimah, ia menangis lirih membalas pelukan sang anak semata wayangnya.

Jika orang tua lainnya memberikan banyak nasihat serta do'a di pernikahan anak mereka, tetapi tidak dengan Fatimah.

Fatimah justru sangat merasa bersalah telah memaksa Sagara segera menikahi Anyelir. ia tidak mengindahkan permintaan Sagara ketika meminta waktu, guna mengungkap apa yang sebenarnya terjadi saat acara pesta pernikahan temannya.

Sagara memang memenuhi permintaan sang mama, sebagai bentuk baktinya, namun pada saat itu juga Fatimah kehilangan kehangatan sang anak.

Sagara kembali menjadi pribadi dingin serta tertutup, seperti saat ia di tinggal pergi sang papa untuk selamanya.

"Selamat ya nak, selamat datang di keluarga Handoko. tolong jaga putri papa dengan baik, sayangi serta perlakuan Anyelir, seperti kami menyayanginya selama ini!" pinta tuan Handoko kepada Sagara. permintaannya hanya mendapatkan anggukan singkat dari Sagara.

"Terimakasih ma, sudah mau menerima Anyelir sebagai menantu, Anye akan menjadi menantu terbaik keluarga Rahardian" ujar Anye dalam pelukan ibu mertuanya.

"Mama yakin, suatu hari nanti Sagara pasti bisa menerimamu sayang, bersabar dan selalu berusaha terus ya nak, dalam menggapai cintanya" Anye langsung mengangguk semangat.

Anyelirk sangat yakin bisa memenangkan hati Sagara, serta menyingkirkan gadis miskin saingannya! yang selama ini bertahta di dalam hati Sagara.

Agam, Mira serta Lidya, menatap miris pernikahan tidak pada tempatnya itu.

"Seharusnya, nona Senja yang bersanding dengan tuan Sagara!" hiks,hiks, isak tangis Lidya terdengar lirih. dia benar-benar tidak terima dengan pernikahan salah orang itu.

"Sampai sekarang nona Senja, belum di ketahui keberadaannya" celetuk Agam

"Kalian merasa semua ini aneh gak sih? setelah malam naas itu, tiba-tiba nona Senja menghilang tanpa jejak, tanpa pamit!" Mira mengungkapkan sebuah pikiran yang mengganggunya.

"Agam, apa kita telah melewatkan sesuatu yang penting selama mencari bukti lima Minggu ini?" tanya Mira

"Tentang nona Senja, bisa di pastikan tidak ada dalam daftar tamu ataupun pekerja yang bersangkutan di acara pesta itu. mama angkatnya juga mengatakan jika saat malam naas itu, nona Senja semalaman berada di rumah, tidak berpergian sama sekali!" jelas Agam

Mereka tidak sadar, lebih tepatnya tidak peduli, sedang ber ghibah ria di pesta pernikahan sang atasan .

...----------------...

*** Di sebuah desa kecil bagian dari kabupaten Magelang, provinsi Jawa tengah. tempat tinggal baru dan tempat persembunyian Senja Anjani.

Saya terima nikah dan kawinnya Anyelir Handoko binti Handoko dengan mas kawin tersebut di bayar tunai! sah sah sah.

Ketika mendengar dan melihat di siaran televisi, para saksi melantangkan kata sah, Senja tersenyum sinis menyaksikan seluruh rangkaian pesta pernikahan megah sepasang kekasih itu.

"Kamu di sana sedang berbahagia, berhasil mempersunting wanita pujaan hatimu!"

"Tahukah kamu, aku di sini tengah mengandung darah dagingmu, dasar pria brengsek!!!" gumam Senja sambil meremas tiga alat Testpack dalam genggamannya.

Hari ini, bertepatan dengan pernikahan Anyelir dan Sagara, Senja di haruskan menerima satu kenyataan pahit lagi, ia baru saja mengetahui tengah mengandung benih Sagara.

Saat malam naas itu, Sagara bukan hanya meninggalkan trauma mendalam untuknya, tetapi juga meninggalkan benih di dalam rahimnya.

"Mba, yang sabar ya" bisik Bintang memeluk tubuh sang kakak selama menyaksikan proses pernikahan mantan kekasihnya.

"Aku gak nyangka, kak Sagara benar-benar jahat, sangat tega mempermainkan perasaan mba Senja" sambungnya lagi.

Rasa kagum Bintang kepada Sagara berganti menjadi benci, sebelumnya ia selalu menilai Sagara orang yang baik dalam berucap ataupun bersikap.

"Dia, memang lelaki biadab!" timpal Senja.

"Mulai sekarang, tolong jangan pernah membahas ataupun menyebut namanya lagi!"

"Bintang janji mba, gak akan lagi menyebut nama penjahat itu!"

"Ayo mba, kita jaga dengan baik kandungan mba Senja, setelah dedek bayi lahir, jangan biarkan dia sampai tahu siapa bapaknya nanti!"

"Sudah pasti, mbak gak akan memberikan sedikitpun cela bagi dia, mengetahui darah dagingnya!" Senja mengusap lembut perutnya, yang sudah terlihat sedikit membuncit.

Senja memang telah memberitahu kepada mama Nita dan juga Bintang, siapa yang telah memperkosanya, tetapi Senja menutupi satu fakta.

Senja tidak mengatakan bahwa pada malam laknat itu, Sagara dalam pengaruh obat perangsang.

Sakit hati Senja akan kebohongan Sagara selama ini, telah berhasil menumbuhkan rasa benci serta dendam begitu dalam, tak sudi ia mengatakan yang sebenarnya.

Jadi wajar jika saat ini mama Nita serta Bintang begitu membenci Sagara.

Bahkan mama Nita melakukan segala cara yang ia bisa, demi menyembunyikan Senja dengan sangat baik.

Setelah tahu siapa Sagara sebenarnya, mama Nita meminta bantuan para teman almarhum suaminya, yang semasa hidupnya ber profesi sebagai Intel anggota kepolisian. hal tersebut cukup berhasil, sampai sekarang tim Sagara tidak bisa menemukan keberadaan Senja.

"Sayang, baik-baik ya di perut bunda, ayo bersama kita lewati masa sulit ini, ayo kita saling menjaga satu sama lain nak!" ajak Senja kepada janinnya.

~ Bersambung ~

Mohon dukungannya ya 🤗

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***