Sundel Bolong menghilang dalam bayangan, meninggalkan mereka dengan perasaan lega. Hutan kembali sunyi, tetapi kali ini tidak lagi penuh dengan teror. Mereka merasa telah menyelesaikan tugas mereka dan membawa perdamaian kepada Sundel Bolong.
Malam itu, di dalam hutan yang penuh misteri, teman-teman itu telah mengungkap rahasia dan mengakhiri teror yang selama ini melingkupi Sundel Bolong. Mereka akan selalu mengingat petualangan menegangkan mereka dan menghargai arti keberanian dan persahabatan.
Teman-teman itu telah berjanji untuk merayakan upacara penghormatan untuk meredakan kekuatan gelap yang selama ini mengintai di hutan terlarang. Mereka kembali ke desa Sariwati dengan perasaan lega setelah berhasil mengakhiri teror Sundel Bolong.
Mereka mengumpulkan penduduk desa dan menjelaskan semua yang mereka alami di hutan terlarang. Warga desa setuju untuk bergabung dalam upacara penghormatan itu dan membantu meredakan kekuatan gelap yang ada. Bersama-sama, mereka mempersiapkan upacara yang akan berlangsung di dalam hutan.
Pada malam upacara, desa Sariwati bersatu dalam cahaya obor dan lilin. Mereka berjalan ke hutan terlarang dengan harapan bahwa upacara itu akan mengakhiri teror yang selama ini mereka alami. Semua orang membawa bunga, dupa, dan persembahan lainnya.
Sundel Bolong muncul kembali, tetapi kali ini dia datang dengan rasa damai. Dia membantu memandu upacara dan bersama-sama dengan penduduk desa, mereka merayakan penghormatan untuk roh-roh yang terjebak di hutan tersebut. Upacara itu dipenuhi dengan nyanyian, doa, dan persembahan.
Saat upacara mencapai puncaknya, suasana berubah. Mereka merasakan adanya kehadiran roh-roh yang dulu terjebak, dan perasaan ketegangan dalam hutan mulai mereda. Hutan yang sebelumnya angker dan mencekam menjadi lebih damai dan indah.
Setelah upacara selesai, Sundel Bolong mengucapkan terima kasih kepada teman-teman itu dan penduduk desa atas bantuan mereka. Dia menghilang dalam bayangan, meninggalkan mereka dengan perasaan lega dan penuh harap.
Malam itu, desa Sariwati merayakan kemenangan mereka dan kembalinya kedamaian ke hutan terlarang. Teman-teman itu merasa telah memenuhi misi mereka dan mengakhiri teror yang selama ini melingkupi Sundel Bolong dan roh-roh lain yang terjebak di dalam hutan tersebut.
Setelah merayakan upacara penghormatan di hutan terlarang, desa Sariwati kembali merasa damai. Kekuatan gelap yang selama ini mengintai telah mereda, dan hutan terlarang tampak lebih hidup dan indah. Penduduk desa menghargai upaya teman-teman ini dalam mengungkap rahasia yang telah lama tersembunyi.
Rama, MiLLie, Dito, dan Sita kembali ke kehidupan sehari-hari mereka di desa. Mereka merasa lega bahwa mereka telah berhasil mengakhiri teror Sundel Bolong dan membawa perdamaian ke hutan terlarang. Mereka menjadi pahlawan di mata penduduk desa, dan cerita tentang petualangan mereka tersebar di seluruh desa.
Dengan berakhirnya teror Sundel Bolong, desa Sariwati menjadi lebih hidup. Masyarakatnya merayakan kembali kebahagiaan dan ketenangan yang telah lama hilang. Hutan terlarang tidak lagi menjadi tempat yang menakutkan, melainkan menjadi tempat yang indah dan penuh keajaiban.
Teman-teman itu terus bersahabat dan menjalani kehidupan mereka dengan semangat baru. Mereka merasa bahwa petualangan mereka di hutan terlarang telah mengubah mereka menjadi orang yang lebih kuat dan bijaksana. Mereka juga tahu bahwa mereka selalu memiliki kenangan indah bersama, meskipun petualangan itu penuh dengan ketegangan dan bahaya.
Beberapa minggu telah berlalu sejak teman-teman itu berhasil mengakhiri teror Sundel Bolong dan merayakan upacara penghormatan di hutan terlarang. Desa Sariwati telah hidup dalam kedamaian yang berkepanjangan, dan kisah tentang petualangan mereka menjadi legenda dalam sejarah desa.
Rama, MiLLie, Dito, dan Sita telah tetap dekat sepanjang waktu. Mereka terus menjalani kehidupan mereka, masing-masing mengejar impian dan aspirasi mereka. Namun, pengalaman mereka di hutan terlarang selalu menjadi kenangan yang abadi.
Teman-teman itu telah tumbuh dan berkembang, tetapi ikatan persahabatan mereka tetap kuat. Mereka merasa bahwa petualangan mengerikan mereka di hutan terlarang telah membantu mereka tumbuh sebagai individu yang lebih bijaksana dan kuat. Mereka juga merasa bangga bahwa mereka telah membawa perdamaian kembali ke desa dan membebaskan roh-roh yang terjebak.
Meskipun petualangan mengerikan itu berakhir, kenangan yang mereka bagi bersama akan selalu hidup dalam hati dan pikiran mereka. Mereka akan terus menjaga persahabatan mereka yang istimewa dan mengingat bahwa keberanian dan persatuan mereka menghadapi kekuatan gelap telah membawa kedamaian ke desa Sariwati.
Teman-teman itu telah menjalani banyak petualangan menegangkan dalam hidup mereka. Meskipun demikian, mereka tetap menjaga persahabatan mereka yang kuat sepanjang waktu.
Saat mereka berbincang-bincang di bawah cahaya lilin-lilin dan bintang-bintang, MiLLie berkata, "Tidak ada yang akan bisa melupakan petualangan kita di hutan terlarang."
Dito menambahkan, "Itu adalah pengalaman yang mengubah hidup kita. Kami belajar banyak tentang keberanian, persahabatan, dan kebaikan."
Rama setuju, "Dan kita juga membuktikan bahwa bahaya apapun bisa diatasi jika kita bersatu."
Sita tersenyum dan berkata, "Kita adalah tim yang tak terpisahkan."
Malam itu, mereka merasa bersyukur atas semua yang mereka alami dan mengingat kenangan yang telah mereka bagi bersama. Meskipun petualangan mereka di hutan terlarang berakhir, persahabatan mereka akan selalu hidup dan kenangan itu akan selalu menjadi bagian yang abadi dalam hidup mereka.
Mereka tahu bahwa kisah persahabatan mereka yang istimewa akan terus berkembang dalam waktu yang akan datang. Mereka akan selalu mengenang petualangan mereka yang luar biasa di hutan terlarang dan berbagi kenangan yang abadi.
Namun MiLLie merasa bahwa sudah waktunya ia untuk pergi dan melanjutkan perjalanannya, teman-temannya merasa kehilangan dan tidak ingin ia pergi, namun mereka juga tidak bisa menahan MiLLie untuk tetap tinggal bersama mereka.
Dengan perasaan sedih dan kehilangan, mereka saling berpelukan satu dengan lainnya, namun mereka juga tak lupa memberitahu para warga soal rencana kepergian MiLLie untuk melanjutkan misinya. Warga desa juga ikut merasa kehilangan dan sebelum MiLLie pergi, mereka sepakat untuk membuat acara perpisahan kecil-kecilan di desa namun sangat berkesan.
Setelah dua hari berpesta, MiLLie akhirnya pergi dari desa itu, ia melambaikan tangannya pada teman-temannya dan pada para warga.
"Aku menyayangi kalian semua." kata MiLLie bergelimang air mata.
"kami juga sangat menyayangimu." kata Dito.
"Datanglah kapanpun kau mau, kami akan selalu menunggumu, desa ini selalu terbuka untukmu." ucap Sita.
"MiLLie jaga dirimu." kata Rama.
"Berhati-hatilah nak." ucap tetua di desa itu.
MiLLie merasa sangat terharu dan berlari kembali pada teman-temannya dan memeluk mereka satu per satu sebelum akhirnya ia pergi dari desa itu untuk melanjutkan perjalanannya yang masih belum tentu arah dan tujuannya.
"Sampai jumpa lagi, dah..." MiLLie melambaikan tangannya.
...Bersambung...👉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments