DUNIA LAIN SEASON 2
Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di tengah hutan belantara, legenda tentang Kuntilanak telah hidup selama berabad-abad. Malam itu, langit gelap tertutup awan, dan angin sejuk melanda desa tersebut. Di balik pepohonan lebat, seorang pemuda bernama MiLLie pulang dari ladang tempat ia bekerja. Tetesan hujan yang tak henti-henti membuatnya merasa kedinginan dan lelah. Namun, apa yang akan ia alami malam itu tidak bisa dibayangkan oleh siapapun.
MiLLie merasa cemas ketika langkah kakinya semakin dekat ke pemakaman desa. Di tengah gelapnya malam, dia mendengar suara gemuruh yang menggema dari kejauhan, seperti tawa jahat yang menghantui pikirannya. Dia mengabaikannya dan terus berjalan dengan cahaya obor sebagai satu-satunya temannya.
Dia merasa lelah dan ingin cepat pulang ke rumahnya, yang berada di ujung desa. Namun, ketika dia berjalan melewati pepohonan tua yang merentang, suasana menjadi semakin mencekam. Suara gemuruh itu semakin mendekat, dan ketakutan mulai merayap di hatinya.
MiLLie berjalan sendirian di tengah hujan deras, mempercepat langkahnya menuju rumah. Tiba-tiba, di balik rintik hujan dan angin malam, ia melihat bayangan menyeramkan berjalan di tepi jalan. Bayangan itu semakin mendekat, dan MiLLie mulai merasa cemas.
Saat MiLLie memasuki hutan gelap yang mengelilingi pemakaman, dia merasa seperti ada mata-mata yang mengawasinya. Sesuatu yang aneh terjadi, dan obor yang membawa cahaya terasa semakin redup. Tiba-tiba, sebuah suara perempuan mengejutkan terdengar dari balik pohon besar. Suara itu serak dan menakutkan, memanggil namanya.
"MiLLie ..."
MiLLie merasa nafasnya terhenti. Dengan gemetar, dia berbalik mencari sumber suara itu, tapi tidak ada seorang pun di sekitarnya. Hanya cahaya samar dari obornya yang menyinari hutan yang kian suram.
Bayangan itu adalah seorang wanita dengan rambut panjang yang mengalir, menutupi sebagian besar wajahnya. Wanita itu tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun pandangan matanya penuh dengan kegelapan dan ketakutan. Di bawah rimbunnya pepohonan tua, MiLLie mulai merasa bahwa ada sesuatu yang sangat buruk yang mengintai di dalam kegelapan.
MiLLie memaksakan dirinya untuk terus berjalan menuju rumahnya yang berjarak beberapa langkah lagi. Hati kecilnya berdetak kencang, dan setiap suara ditiupkan angin malam terasa seperti bisikan tak kasat mata yang menggoda.
Ketika dia hampir tiba di depan rumahnya, malapetaka datang menghampiri. Dari bayangan pohon-pohon tua, muncul sosok yang berjalan dengan langkah gemetar, wanita dengan rambut panjang hitam terurai dan gaun putih yang lusuh.
MiLLie, dalam ketakutan yang mendalam, langsung menyadari bahwa dia berhadapan dengan Kuntilanak. Kuntilanak itu tersenyum dengan senyum yang tidak manusiawi, bibirnya membentuk lengkungan yang menakutkan. MiLLie tak bisa menyembunyikan ketakutan yang melanda dirinya, dan dia bertanya, MiLLie mencoba untuk menghindari wanita itu dengan berjalan lebih cepat, tetapi langkahnya terasa semakin berat, seperti ada sesuatu yang menariknya ke arah wanita itu.
"Si..si..siapa... siapa kamu?"
Kuntilanak menggelengkan kepalanya, rambut panjangnya bergerak seperti berombak di angin malam, dan dia berkata,
"Aku adalah Sari, yang telah lama terlupakan oleh dunia ini."
MiLLie yang semakin panik bertanya lagi,
"Apa yang kamu inginkan dariku?"
Tiba-tiba wanita itu muncul di depannya, MiLLie merasa ngeri.
MiLLie ketakutan dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Kuntilanak tersebut tersenyum kejam, dan keheningan malam semakin menambah rasa cemas.
"Aku telah menunggumu, MiLLie," kata Kuntilanak dengan suara yang penuh dengan rahasia.
MiLLie mencoba mengumpulkan keberanian di tengah kegelapan malam. Dengan suara gemetar, dia bertanya,
"Mengapa kamu di sini? Apa yang kamu inginkan dariku?"
Kuntilanak itu mengulurkan tangan panjangnya dengan jari-jari yang pucat, tangannya yang pucat itu meraih MiLLie dengan kekuatan gaib, dan MiLLie merasa seperti terhisap ke dalam dunia gelap yang mencekam. Ia berteriak, mencoba melepaskan diri, namun upaya itu sia-sia.
................
Keesokan harinya, warga desa terkejut ketika menemukan MiLLie dalam keadaan pucat dan terluka di hutan dekat desa. MiLLie bercerita tentang pengalamannya yang mengerikan, di mana ia dibawa oleh kuntilanak ke sebuah tempat yang gelap dan menakutkan. Namun, berkat doa yang diajarkan oleh neneknya untuk mengusir makhluk halus, MiLLie berhasil lolos dari cengkeraman kuntilanak tersebut.
Cerita MiLLie menjadi peringatan bagi seluruh desa akan bahaya makhluk gaib, dan mengajarkan MiLLie serta warga desa untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap hal-hal yang tidak bisa dilihat di malam yang gelap.
Setelah pengalaman mengerikan yang dialami oleh MiLLie, desa tersebut menjadi sarang gosip dan cerita-cerita tentang kuntilanak yang menghantui mereka. Warga desa mulai merasa gelisah dan ketakutan, terutama saat malam tiba. Mereka merasa perlu melakukan sesuatu untuk melindungi desa mereka dari ancaman kekuatan gaib.
MiLLie, meskipun masih trauma, merasa bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk melindungi desanya. Ia memutuskan untuk mencari bantuan dari seorang dukun tua yang tinggal di hutan dekat desa. Dukun itu dianggap memiliki pengetahuan dan kekuatan untuk melawan makhluk gaib.
Dengan hati-hati, MiLLie mencari jejak-jejak yang mengarah ke tempat tinggal dukun. Dukun itu menerima MiLLie dengan wajah serius dan mengaku bahwa kuntilanak adalah makhluk jahat yang harus dihadapi dengan hati-hati. Dukun tersebut memberikan MiLLie sebuah amulet khusus yang diyakini bisa melindungi dari serangan makhluk gaib.
Dengan amulet tersebut, MiLLie kembali ke desanya, dan bersama warga desa, mereka mengadakan upacara perlindungan. Mereka membakar kemenyan dan memanjatkan doa-doa untuk mengusir kuntilanak dan kekuatan gaib lainnya. Malam itu, mereka merasa lebih aman.
Setelah upacara perlindungan berhasil mengusir kuntilanak, MiLLie dan warga desa semakin yakin bahwa mereka harus mengungkap rahasia di balik munculnya makhluk gaib tersebut. Mereka memutuskan untuk mencari tahu tentang sejarah desa mereka dan mungkin mengapa kuntilanak muncul.
MiLLie mulai berbicara dengan orang tua dan nenek-nenek di desa, mencari tahu cerita-cerita lama yang telah lama terlupakan. Dari cerita tersebut, dia mengetahui bahwa desa mereka telah lama dikenal sebagai tempat keramat yang dijaga oleh makhluk-makhluk gaib. Namun, ada satu rahasia besar yang belum pernah diungkapkan: sebuah makam tua yang tersembunyi di dalam hutan.
MiLLie dan warga desa memutuskan untuk menjelajahi hutan tersebut dan menemukan makam tersebut. Mereka menemukan prasasti kuno yang menjelaskan bahwa kuntilanak yang menghantui desa adalah arwah wanita yang dulu dicintai oleh seorang pemuda dari desa mereka. Cinta mereka yang tragis berujung pada kematian wanita tersebut dalam kondisi yang misterius. Kesedihan dan dendamnya membuatnya menjadi kuntilanak yang terus menghantui desa.
Dengan rasa kasihan, MiLLie dan warga desa memutuskan untuk mengadakan upacara pemakaman yang sesungguhnya untuk arwah wanita tersebut. Mereka meminta maaf atas kesalahan yang terjadi pada masa lalu dan berharap bahwa dengan pemakaman yang layak, kuntilanak akan mendapatkan ketenangan dan pergi ke alam baka.
Pemakaman arwah wanita yang menjadi kuntilanak menjadi upacara besar di desa tersebut. Warga desa berkumpul bersama untuk memberikan penghormatan terakhir dan memohon maaf atas kejadian tragis di masa lalu. Mereka berdoa agar arwah wanita itu diberikan kedamaian dan keluar dari penjara rohnya yang gelap.
Pada saat upacara berlangsung, ada momen magis ketika angin malam berhenti, dan hujan turun perlahan, seolah-olah alam sendiri turut berduka. Seiring dengan doa-doa yang dinyanyikan oleh warga desa, arwah wanita itu tampak menerima pemakaman dengan damai. Keheningan pun menyelimuti tempat tersebut.
Setelah upacara selesai, MiLLie dan warga desa merasa lega dan berharap bahwa kutukan yang telah lama menghantui mereka telah usai. Mereka berkomitmen untuk menjaga keharmonisan desa mereka dan belajar dari kesalahan di masa lalu, yaitu perasaan cinta yang tragis dan dendam yang mengakibatkan kuntilanak muncul.
Setelah pemakaman yang mendamaikan, desa tersebut mengalami perubahan besar. Warga desa merasa lebih aman dan tenang, dan suasana desa yang sebelumnya dipenuhi ketegangan berubah menjadi lebih bahagia. Mereka belajar dari pengalaman masa lalu dan menjalin hubungan yang lebih baik satu sama lain.
MiLLie merasa bahwa perannya dalam melindungi desa telah selesai, dan ia mulai menjalani kehidupan yang lebih tenang. Namun, pengalaman yang dialaminya telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan tangguh. Ia terus membantu warga desa dalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjaga keharmonisan desa.
Dengan berakhirnya ancaman kuntilanak, desa tersebut semakin berkembang. Mereka membangun tempat-tempat ibadah baru dan meningkatkan kerja sama antar warga dalam berbagai aspek kehidupan. Desa itu menjadi contoh bagi desa-desa sekitarnya tentang bagaimana perubahan positif dapat terjadi ketika masyarakat bersatu untuk menghadapi tantangan.
MiLLie kemudian memulai petualangannya dengan mengunjungi berbagai tempat ke segala penjuru.
...Bagaimanakah kisah MiLLie selanjutnya.......
...Bersambung...👉...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Ara Julyana
aku mampirr...
2024-02-02
1