Tepat pukul 8 malam aku menyudahi pembelajaran hari ini.
Alhamdulillah....Aku bersyukur, cukup ngelesi di tempat ini saja, kakak beradik Secara bergantian, sehingga tidak perlu pindah ngelesi ke tempat lain.
Karena teman-temanku yang sama-sama guru les, bisa pindah dari rumah satu ke rumah yang lain hanya untuk ngelesi.
Akhirnya... Selesai perjuangan hari ini. Aku tidak melihat makhluk aneh apapun sejak pagi, tinggal perjalanan pulang, sholat, tidur.
Itu rencanaku. Beda lagi sama rencana Tuhan.
Dia enggak rela klo gak ngasih cobaan hidup.
Saat pulang naik motor dengan kecepatan sedang....... Memang aku tidak suka kebut-kebutan.
Paling 25 sampai 40 km per jam saja kecepatannya, itu pun sudah luar biasa cepatnya untukku. Sampai hijabku berkibar-kibar.
Jalanan di sini lenggang. Tidak banyak mobil motor berlalu-lalang. Heeemmm lancar nyetirnya.
Enak-enak ngelamun sambil nyetir, tiba-tiba ada mobil sedan hitam mencegatku. Mobil itu tiba-tiba berhenti tepat menghadang di depan motorku.
Ciitt....
Secepat refleks aku mengerem. Untung gak nabrak. Sompret. Umpatku dalam hati.
Dalam keadaan masih kaget. Aku terperangah, yang keluar dari kursi pengemudi sedan itu adalah pria bertanduk, ada taring mencuat dari bibirnya.
Gila..... Gua ketemu setan!
Karena aku masih terperangah, .....Syok....kaget, ....melongo......Maka pria itu dengan cepat menarik tanganku.
Spontan, kutepis dan kulepas pegangan motor, aku hendak lari, tapi sudah terlambat. Motorku roboh.
Aku dibekap dengan sapu tangan berbau menyengat. Dan... gelap. Aku hanya ingat semuanya gelap.
Saat terbangun, aku berusaha mengerjap-ngerjapkan mata. Tapi terasa sangat berat.
Aku merasa dingin di bagian dada, dan seperti ada yang menyentuh buah dadaku. Ada suara musik berdendum keras di kejauhan.
Seperti ada di dekat diskotik. Sayup-sayup kudengar percakapan.
"Lihat, gadis ini masih perawan, puting susunya masih kuncup, belum pernah ada yang menyusu padanya, aku mau jual dia ke bos" suara seorang lelaki.
"Aku mau periksa vaginanya juga, memastikan dia perawan" kata lelaki yang lainnya.
""Eh.. kau mau cari kesempatan merogoh memek perawan ya? Enak saja. Dari puting susu saja sudah kelihatan!!"
"Entar Lo birahi, Lo sodok dia. Rugi gue. Sudah, antar gue ke bos." Sergah lelaki yang pertama.
Tubuhku mereka berdirikan dengan paksa, tanganku diikat ke belakang.
Saat berdiri, aku masih terhuyung. Buah dadaku terasa berayun dan dingin, mereka mengandeng lengan kanan dan kiriku.
Tiba tiba ada bisikan di telinga "Buka matamu cepat, buka matamu" lalu seperti baru bangun tidur, aku bisa membuka mata lebar-lebar.
Aku melihat semua orang di sekitarku berwajah menyeramkan.
Lelaki di sampingku berwajah merah bertanduk dan bertaring. Dia pasti setan yang tadi. Dan yang satu lagi berwajah pucat matanya putih semua.
Ada wanita berbaju minim dan pria yang mereka sama-sama berwajah hitam sedang bercumbu di kursi sambil duduk tumpang tindih.
"Aakhkk... " Aku menjerit tertahan. Apa ini?
Di sofa sebelahnya ada seorang gadis berwajah pucat berteriak dengan mulut tersumpal kain dan tangan terikat ke belakang. dia meronta-ronta. Seorang pria berwajah merah berusaha mengoyak bajunya.
Aku sedikit terhuyung, bagaikan terbangun di neraka. Saatku sadari ternyata kedua buah dadaku tergantung bebas di luar bra.
"Aaakkkhhhh.... akhhh.....!!!!!." Aku teriak syok luar biasa.
Tapi untung buah dadaku sedikit tertutup hijab. Tapi tetap saja dia ada di luar sangkarnya.
Aku merasa sangat dipermalukan. Sangat direndahkan. Pikiranku makin kacau tatkala...
Di kursi sebelahku ada suara desahan seperti sedang sangat menikmati. Aku sampai terhuyung ke belakang.
Kulihat seorang wanita duduk mengangkang di pangkuan seorang lelaki. Wajah mereka berdua mengerikan. Pucat dan retak-retak. Wanita itu mengerang-erang keenakan.
"Hahaha... Lihat, perawan ini terkejut, kamu juga akan menikmati surga itu sebentar lagi sayang" ucap lelaki berwajah merah bertanduk.
"Tidak... Tidak... Lepas ..lepas!!..." aku berusaha meronta. Tapi kedua pria di sampingku, kembali menyeretku untuk masuk lebih dalam.
Kulihat ada gadis sedang menari pole dance dengan hanya memakai bikini di atas meja bar.
Dan di depan meja bar..... aku melihat seorang lelaki berwajah manusia biasa sedang menatapku.
Aku terdiam sejenak membalas tatapannya. Entah dia menatapku atau menatap buah dadaku yang terbuka bebas. Tapi dialah satu-satunya manusia berwajah manusia biasa di tempat ini.
Aku terus diseret oleh ke dua lelaki setan yang mencengkeram lengan kanan dan kiriku.
Lagi-lagi aku tercengang dengan pemandangan disini.
Tampak seorang wanita berteriak meronta-ronta dari cekalan pria bertaring mencuat dari mulutnya ke atas dan ke bawah. Wanita itu ditampar berkali-kali karena terus melawan.
"Kau itu milikku. Aku sudah membelimu. Diam!!!!"
"Plak....!!!" Suara tamparan keras. Wanita itu pingsan.
Tidak...., tidak...., pikirku. Aku tidak mau masuk ke lubang hitam kenistaan ini!!!.
Ya Allah tolong aku...., mengapa aku bisa sampai di tempat laknat seperti ini. Pikiranku kacau.
Bagaimana... Bagaimana ini... Bagaimana aku bisa selamat dari tempat terkutuk ini.
Tuhan... Tolong jangan bercanda.
Ada bisikan di telingaku. "Dia .... Dia... Pria yang di sana ...... Minta tolong padanya"
Benar.....Benar....Hanya dia yang berwajah manusia normal di sini. Aku harus minta tolong padanya.
Maka dengan sekuat tenaga aku pun berlari menubruk dada lelaki berwajah manusia biasa yang ada di depan bar.
"Tolong.. tolong aku... Please... Tolong aku...." Rintihku padanya dengan air mata yang sudah tidak terbendung.
Lelaki yang kutabrak itu terkejut tapi dia hanya diam menatapku. Kedua orang lelaki yang menyeretku datang lagi.
Aku tidak menyerah! Kutatap lekat kedua manik mata manusia itu "tolong... Tolong aku...."
"Hahahaha..." kedua lelaki yang tadi menyeretku terbahak.
"Hei gadis bodoh, tuan Ra tidak akan menolongmu. Dia tidak mau ikut campur urusan orang lain. Dia hanya suka jadi penonton" ucap si wajah pucat.
"Tidak...!!!. Tuhan akan menolongku!! Allah akan menolongku melalui dia!!!" ucapku lantang.
Lelaki berwajah manusia yang di panggil tuan Ra itu terkejut mendengar kata-kataku.
"Dia hanya suka melihat buah dadamu yg perawan ini" ucap lelaki itu lagi sambil memegang satu buah dadaku.
"Lepas baj*ngan!" aku meronta hingga jatuh terduduk di lantai. Aku menangis sejadi jadinya. Dengan tangan terikat ke belakang, aku tidak bisa berbuat banyak.
Si pria berwajah setan merah datang dan langsung menarik hijabku ke belakang hingga aku mendongak.
Dia berkata "wanita sialan! Kau tak akan bisa lolos dariku" sembari menarik hijabku dengan kasar ke belakang hingga terlepas.
Tanpa hijab, tampaklah seluruh rambutku tergerai, dan buah dadaku pun terpampang seluruhnya.
Hatiku hancur, dan merasa rendah. Tapi karena aku masih duduk bersimpuh di lantai, aku berusaha menunduk.
Si wajah setan berusaha menarikku untuk berdiri dan berusaha menyeretku pergi.
Aku meronta, tapi percuma. Yaa Allah... Apakah ini akhirnya? Aku berakhir di tempat sampah terkutuk ini?
"Aku akan membelinya" aku pun mendongak kaget. Menatap siapa yang bicara? Ternyata dia, pria yang berdiri di bar.
"Dia ini perawan tuan, tidak murah....saya minta 100jt" kata lelaki yang menculikku.
Tuan Ra langsung menonjok wajah setan pria itu. Lalu mengambil uang di dompetnya. "Ini 5 juta" sambil melempar uang ke meja bar.
"Terima saja, atau aku membunuhmu". Tuan Ra menendang perut lelaki setan itu.
"Dia milikku" tuan Ra pun menggandeng lenganku, memaksaku berdiri dan berjalan cepat.
Setelah agak jauh, tuan Ra mendorongku ke dinding dan menatap mataku lekat. Dia begitu tinggi, mungkin 180 cm. Aku hanya setinggi dagunya. Kemudian dia hendak menyentuh buah dadaku.
"Tidak....!!!!" Aku berteriak refleks, dan mengalihkan pandangan. Dan dia pun urung melakukannya.
"Baiklah... Rapikan sendiri bajumu" dia pun melepas jasnya dan menutupi bagian dadaku.
Mengambil pisau lipat dari kantung kemejanya untuk digunakan membuka ikatan tanganku.
Tapi karena tanganku berada di belakang. Entah sengaja atau tidak. Dia melakukannya sambil memelukku.
Untuk pertama kalinya aku sedekat ini dengan seorang pria hingga tercium wangi parfumnya.
"Cepat, kita belum aman" ucapnya sembari merangkulku dengan begitu posesif.
Ternyata diskotik ini memiliki banyak sekat, pintu dengan ruangan masing-masing.
Dan ruangan utama tentunya ruang bising yang sangat luas tempat berdisko.
Pria wanita berwajah setan sedang menari sambil menenggak minuman keras.
Sesekali kulihat ada juga wanita dan pria berwajah manusia biasa. Tapi hanya sedikit, hanya dalam hitungan jari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 271 Episodes
Comments