...☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️...
...☺️☺️☺️☺️☺️☺️...
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Setelah ganti baju, Erline keluar dari kamar.
"Mas!" panggil Erline karena ia tidak melihat Aliason lagi.
"Mas di dapur," jawab Aliason dari dapur dengan suara yang sayup.
Erline pun mencari arah suara tersebut dan berjalan dapur, di sepanjang dinding ada lukisan yang yang terpasang.
"Benar-benar indah, aku merasakan ketenangan melihat lukisan-lukisan ini," ucap Erline tersenyum.
Erline meliah Aliason yang sedang meletakan makanan itu di dalam piring.
"Ayo makan, setelah ini ada yang ingin Mas tunjukan pada mu," ajak Aliason.
"Baiklah."
Mereka pun makan bersama, Erline melahap makanannya dengan lahap, karena sudah beberapa hari ini ia makan tidak teratur.
"Pelan-pelan Sayang, tidak akan ada yang berebut dengan mu," ucap Aliason tersenyum.
"Aku tau, tapi makanan ini sangat enak, membuat aku tak bisa berhenti makan," ucap Erline.
Beberapa menit kemudian, semua piring licin dari makanan dan ia kekenyangan.
"Ya udah ayo duduk ruang tamu," ajak Aliason.
"Aku tidak sanggup bergerak, aku kekenyangan," ucap Erline.
"Kamu ini, manja sekali ya," ucap Aliason tersenyum, ia mengangkat Erline dari dapur menuju ke ruang tamu.
"Ah, aku ingin merasakan ke kedamaian seperti ini," ucap Erline setelah Aliason mendudukkan di sofa.
"Mas juga berharap begitu, ya sudah, Mas ambilkan surat nikahnya dulu," ucap Aliason.
Aliason pun masuk ke dalam kamarnya, ia membuka sebuah brangkas besi lalu mengeluarkan surat penting tersebut.
Ia membawa keluar surat-suratnya tersebut dan memberikan kepada Erline. Dengan senang hati, Erline menerimanya dan ia membuka surat-surat tersebut.
Rasanya sudah lama ia tidak membuka surat-surat itu, rindu saat masa-masa dulu, tapi sangat bahagia masa sekarang.
Erline melihat foto nikah mereka, saat itu wajah Aliason masih jelek karena luka bakar dan bekas operasi tersebut. Ia pun kini benar-benar percaya, jika pria tampan itu adalah suaminya tercinta.
"Mas, bagaimana bisa wajah mu bisa sempurna seperti Mas?" tanya Erline penasaran.
Ia memegang wajah Aliason di kiri dan kanannya, ia melihat tidak ada bekas luka sedikit pun.
"Hm ... Mas dapat obat penyembuh, obat itu sangat manjur, obat yang sangat luar bisa itu malah tidak perlu melakukan operasi. Hanya saja obat itu sangat sulit di dapat, dan tidak ada jual di toko," jawab Aliason.
"Jadi kalau begitu Mas dapat dari mana?" tanya Erline.
"Hm ... aku dapat ini dari hasil kerja keras Mas," ucap Aliason tersenyum.
"Ha?"
Triring! Triring!
Triring! Triring!
Tiba-tiba ponsel Aliason berdering, Aliason melihat ponsel itu jika Lena yang menelponnya.
"Halo ada apa?" tanya Aliason.
"Tuan, perusahaan kita kedatangan para wartawan, tentang Anda melarikan istri Wendy, kira-kira apa yang ingin Anda lakukan untuk menyelesaikan masalah ini?" tanya Lena.
"Aku akan datang ke perusahaan sekarang," ucap Aliason.
"Tapi Tuan, apa itu tidak bahaya untuk Anda, apa tidak sebaiknya Anda di rumah saja lalu kita buka konferensi pers," saran Lena.
"Baiklah begitu saja, katakan pada mereka kita akan melakukan konferensi pers besok pagi di depan perusahaan, katakan pada mereka agar tidak melakukan hal di luar batas," ucap Aliason.
"Baiklah Tuan," jawab Lena.
"Tapi kirimkan pesan yang detail padaku secepatnya," perintah Aliason.
"Baik Tuan."
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Mamat Stone
Good job Thor 💪
2024-10-18
0
Driyanto Kriswan
Kompetensi wartawan bisa jadi ajang bongkar kedok ibu, saudari, dan buaya berdasi yang memaksakan pernikahan demi kenikmatan dan kepuasan kekayaan dan urusan dewasa rakus kawin
2024-04-08
3
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuutttttt
2024-04-08
0