......☘️☘️☘️ Happy reading ☘️☘️☘️......
......☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️☺️......
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
Sesampainya di rumah, Aliason membayar uang tersebut kepada tukang ojek.
Aliason mengambil semua barang-barangnya yang penting. Para bodyguard itu saja bisa menemukannya, itu berarti mereka juga bisa menemukannya di rumah tempat ia tinggal sekarang.
Tok! Tok! Tok!
Clek!
Pintu pun terbuka. Keluar seorang bapak-bapak berumur 45 tahun.
"Ada apa Aliason?" tanya bapak itu.
Dia adalah Pak Awir pemilik rumah sewa tersebut.
"Aku mau bayar sewa rumah ini Pak, tapi aku harus pergi sekarang," ucap Aliason menyodorkan sejumlah uang.
"Eh, memangnya kamu mau ke mana?" tanya Pak Awir menekuk alisnya saat melihat Aliason membawa barang-barangnya.
"Aku harus pergi sekarang, maaf ya Pak, aku perginya terburu-buru," ucap Aliason berpamitan.
"Baiklah, hati-hati lah di jalan," ucap Pak Awir.
Aliason pun pergi dengan terburu-buru sebelum para bodyguard itu menemukan dirinya.
Aliason pun pergi pindah ke tempat lain, Ia naik ojek. untuk mencari tempat yang lebih aman dari pencarian para bodyguard itu.
perjalanan 1 jam, ia pun sampai di sebuah tempat yang cukup tersembunyi. Aliason pun menyewa tempat itu dengan uang yang ia miliki.
Sekarang ini, ia setidaknya punya dasar untuk berlatih, ia harus menjadi kuat agar bisa mendapatkan Istrinya kembali. Karena ia yakin jika istrinya masih mencintainya.
......☘️☘️☘️☘️☘️......
Di belakang, rumah ia membuat orang-orang kayu untuk ia berlatih. Ia tidak harus menunggu kekuatan dari sistem, ia juga harus berusaha. Karena usaha yang keras maka hasilnya lebih maksimal. Ia juga bukan tipe orang yang hanya berpangku tangan menunggu keajaiban.
Saat sedang berlatih, Aliason pun duduk di karena sudah 2 jam ia berlatih.
Tririt]
[Tririt]
Jam di tangannya berbunyi. Aliason melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul 19:20:40 detik.
Sebuah tulisan muncul lagi.
[Waktu di tentukan pukul 19:20:40 detik. massa berlaku 40 detik]
Aliason pun mencari pekerjaan apa yang bisa ia lakukan. Ia melihat saat itu ada sebuah mobil yang sedang mengangkat barang orang pindahan.
Aliason langsung berlari ke arah mobil tersebut.
"Biar aku bantu Bang," ucap Aliason, belum lagi pemilik mobil mengiyakan, Aliason sudah mengangkat barang-barang itu masuk ke dalam mobil tersebut.
Pemilik mobil menjadi bingung, tadinya ia hanya ingin mengangkat sendiri saja karena ia tidak mau membayar orang, tapi kini ia hanya bisa terdiam dan melongo.
[Tririt]
[Tririt]
[Waktu Anda habis]
[Selamat, Anda berhasil mengangkat 1 buah lemari dengan 200 helai baju, 2 buah sofa, 2 buah spring bed, 4 buah kursi susun dan 20 buah tas kecil]
[Hadiah, 1 buah rumah tingkat 2 dan uang 200 juta, 2 buah mobil, 2 buah sepeda motor, 4 buah pil penyembuh dan 20% kekuatan tubuh]
"Apaaaaaaaaaaaaaaa! Aku dapat rumah!" ucapnya terkejut.
"Terima kasih Tuhan," ucap Aliason menangis sambil bersujud.
Sedangkan orang pemilik mobil itu menjadi bingung.
'Dia ini kenapa? Nggak lagu kumat kan?" tanya bapak itu.
Aliason pun berdiri dengan berderai air mata, ia melihat ke arah pemilik mobil itu sambil tersenyum.
"Terima kasih banyak Bang," ucap Aliason sambil menyeka air matanya.
Ia menepuk-nepuk pundak pemilik mobil lalu pergi yang membuat pemilik mobil tambah bingung. Ya, harusnya pemilik mobil yang berterima kasih.
Aliason pun pergi kembali ke rumah yang baru ia sewa satu hari itu. Aliason masuk ke dalam rumah dan ia pun mengecek jam tangannya itu.
Aliason menekan gambar rumah dan keluarlah sebuah alamat.
"Eh, kenapa malah alamat yang keluar?" tanya Aliason bingung.
[Ya, itu adalah alamat rumah Anda]
"Ah, aku jadi nggak sabar ingin melihat rumah baruku," ucap Aliason senang.
Ia perhatikan lagi alamat rumah tersebut, dan itu berada masih dalam satu kotanya, itu berarti ia akan bertemu dengan keluarga Erline atau para bodyguard itu.
"Haishhhh, sepertinya aku memang tidak boleh kabur dari kota itu. Baiklah aku akan tingkatkan keahlian ku," ucap Aliason.
Aliason mengurung niatnya malam ini untuk pulang ke rumah barunya, malam itu ia tidak tidur. Berhubungan ia belum bisa belajar naik mobil, maka ia harus belajar dulu naik mobil agar ia bisa pulang dengan mobil sendiri.
Tak terasa kilauan cahaya matahari sudah menyela di antara celah-celah rumah tersebut. Aliason merasa silau karena cahaya itu menyilaukan matanya.
Aliason pun bangun dan duduk di atas tempat tidurnya. Ia tidur tadi malam terlalu lama karena ia harus cepat bisa mengendarai mobil.
Aliason bangun, ia pun mengambil handuk dan segera mandi.
Aliason memencet jam tangannya dan keluar sebuah mobil, dengan tersenyum ia mengelus-elus mobilnya itu sambil tersenyum.
Aliason juga menekan gambar pil obat dari jamnya, dan keluarlah 4 butir obat. Aliason menerawangnya dan melihat betul pil yang cukup aneh itu.
"Ini sekali telan kah?" tanya Aliason bingung.
[Benar, telan saja pilnya, reaksinya juga sangat cepat]
Aliason mengambil segelas air minum dan ia menelan obat tersebut. Beberapa detik kemudian, Alison merasa jika kulitnya seperti di pelintir.
"Aduh! Ini kenapa dengan wajah ku?" tanya Aliason memegang wajahnya yang terasa terus di pelintir-pelintir.
Beberapa menit kemudian, rasa sakit itu hilang. Aliason memegang wajahnya ada perubahan. Ia berdiri di depan cermin dan melihat wajahnya semakin membaik.
Ia memegang pipinya, sedikit lagi wajahnya akan menjadi sempurna seperti dulu lagi. Aliason tersenyum dan ia beranjak dari rumah tersebut dan menemui pemilik rumah sewa tersebut untuk berpamitan.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Winter Milo
😁
2024-11-12
0
Mamat Stone
yoi
2024-10-17
0
Mazna Lisa
aku boleh pinjam ga jam nya bang
2024-08-18
0