Apa yang dia pikirkan?

Wanita bernama Melynda itu masih tetap kukuh mengatakan Jeslyne adalah teman akrabnya. Menceritakan tentang masa lalu yang tak pernah ada sama sekali. Memang benar Jeslyne adalah penari Bar tetapi ketahuilah, itu terjadi karena sebuah paksaan. Jeslyne juga baru pertama kali bekerja dan langsung terkenal karena paras cantik dan tubuh indah bak karya seni yang sempurna.

Semakin pekat cerita Melynda maka Jeslyne kian terpojok. Dixton hanya membatu mendengarkan semua cerita Melynda tanpa ada maksud menyela apapun. Tetapi yang jelas, Dixton menangkap sesuatu yang janggal dari pembawaan Melynda. Wanita itu terlihat memaksakan diri bergestur gemulai.

"Kau juga sering menjadi simpanan para pria kaya. Ingat? Kita dulu.."

"Cukup! Untuk apa kau jauh-jauh datang ke rumah-ku hanya untuk mengatakan hal seperti ini," geram Jeslyne mulai kehilangan kesabaran.

Mata indahnya bak taburan galaksi kristal ungu itu menajam tak suka. Diam-diam Dixton menikmati raut wajah memberontak Jeslyne yang biasa selalu seperti kucing rumahan.

"Jeslyne! Apa begini sikap-mu pada teman lama? Aku jauh-jauh datang dari kota ingin mengunjungi-mu," decak Melynda tak terima.

"Aku tak punya teman. Pergi dari sini!"

"Ouh, jadi setelah kau menikah dengan tuan muda Hermes langsung melupakan aku, begitu?" sinisnya semakin tak tahu malu.

Wajah Jeslyne sudah memerah antara marah, takut dan cemas, kombinasi emosi itu membuat kecantikannya kian terpancar. Dixton justru lebih fokus pada perubahan raut wajah Jeslyne dibanding ocehan wanita tak jelas ini.

"Aku tak mengenal-mu. Pergi dari sini!" paksa Jeslyne tak mau kalah.

Perdebatan mereka menyita perhatian Bella yang tadi baru selesai memberi makan kuda betinanya dengan Poppy mengekor di belakang.

Bocah gembul itu berlari ke arah depan rumah karena mendengar suara berbantahan yang familiar.

"Pergi dari rumah-ku atau kau ku laporkan ke polisi!"

"Tidak! Aku.."

"Mom!" panggil Bella segera melewati Melynda dan berdiri diantara Jeslyne maupun Dixton.

"Mom! Aunty badut ini siapa?"

Whaatt???

Pertanyaan polos Bella sukses membuat wajah Melynda syok parah dan Jeslyne tersentak, antara geli dan ingin tertawa.

"Hey baby girl! Aku ini bukan badut. Tolong kondisikan mulutmu!"

"Bukan? Tapi kenapa wajah aunty warna-warni. Pipinya merah dan bedaknya putih. Mirip badut," bingung Bella menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Dixton hanya diam masih berdamai dengan situasi. Matanya tak lepas dari Jeslyne walau hanya melirik kecil bak penguntit ahli.

"Jeslyne! Anak-mu memang tak tahu dunia modis. Aku.."

"Di sini memang bukan untung orang modis. Pergilah! Tempat ini tak cocok untukmu," usir Jeslyne pedas karena ia tak suka Melynda menatap penuh minat pada suaminya.

Walau Jeslyne memang begitu lemah lembut, tetap saja ia akan mengigit ketika miliknya diusik. Jeslyne tak mau membuat kucing liar mencuri ikan di rumahnya.

Melynda menatap kesal Jeslyne. Ia menghentakkan kakinya beberapa kali lalu melenggang pergi.

"Mom, Dad! Kenapa dia marah?"

"Sudahlah. Bella pergi cuci kaki sama tangan dulu. Mommy sudah siapkan makanan," pinta Jeslyne mengusap kepala Bella lembut.

Seperti biasa Bella memberi hormat ala prajurit lalu pergi. Bocah gembul cantik dengan pampers tak pernah lepas itu bersuka cita bersama Poppy.

Setelah kepergian Bella, Jeslyne beralih menatap Dixton. Pria itu hanya diam setia dengan wajah datarnya menyorot ke depan.

"Di! Aku.."

"Jadi kau bekerja Bar?" tanya Dixton hanya sekedar ingin tahu.

Ntahlah, ia merasa heran kenapa Jeslyne yang dikenal sebagai penari Bar justru terlihat sangat polos dan kaku.

"Iya, tapi hanya sebentar."

Satu alis Dixton tertarik pertanda bingung.

"Maksudku hanya satu kali, itu-pun karena terpaksa," ralat Jeslyne menunduk dengan jemari saling meremas.

"Saat itu sangat butuh uang jadi memberanikan diri melakukan itu. Tapi, hanya sekali karena..karena aku sempat lari dan.."

Jeslyne takut mengatakan jika saat itu ia lari dan bertemu anak buah Luther. Pria itu tertarik dengannya hingga sempat menangkap Jeslyne. Feronica yang berstatus istri Luther tentu mengamuk saat tahu suaminya tertarik pada wanita lain dan selalu menyakiti dirinya. Hidup Jeslyne diambang buronan para laki-laki sebelum bertemu Dixton yang langsung pasang badan menikahinya diam-diam dan menggemparkan semua orang.

"Dan kita bertemu," bohong Jeslyne menutupi tentang kejadian lain.

Dixton tak bertanya atau menyahut lagi. Ia pergi ke ruang makan diantar oleh tatapan sulit Jeslyne yang rumit.

"Maafkan aku. Aku tak mau kau semakin terancam," batin Jeslyne segera menyusul Dixton.

Bella dan Poppy sudah turun ke bawah. Keduanya sudah seperti saudara karena Bella juga menyiapkan makanan Poppy khusus anjing yang ia beli ketika di pasar kemaren.

Tidak masalah makanan itu karena pada dasarnya tubuh Poppy memang alami seekor Anjing. Dia bisa berubah kapan-pun dia mau.

"Daddy!" sapa Bella langsung memanjat kursi Dixton.

Pria itu membiarkan Bella naik ke atas pangkuannya. Mungkin karena Dixton sudah terbiasa dengan perangai tarzan Bella, jadi ia abai.

"Dad! Ponny bulunya semakin bagus. Kapan daddy mau mengajari Bella naik kuda? Uncle Brens sibuk jadi tak bisa datang terus."

"Bella!" tegur Jeslyne menatap lembut penuh peringatan Bella agar jangan menganggu Dixton.

"Mom! Bella mau naik kuda," rengeknya manyun.

"Tapi baby masih kecil. Kudanya itu besar, Sayang!" bujuk Jeslyne seraya mengisi piring Dixton dan Bella bergantian.

Bella merenggut. Ia menyandarkan tubuhnya ke dada bidang Dixton seraya kakinya yang pendek berayun-ayun ke bawah. Terlihat sangat menggemaskan.

"Tinggi Bella saja tak sampai paha daddy. Mana bisa naik kuda. Ayo makan!"

"Daddy!! Mommy itu tidak asik," rengek Bella mendunsel manja di dada keras Dixton yang sangat nyaman untuknya.

Jeslyne hanya bisa menghela nafas akan tingkah manja Bella yang tak berubah. Alih-alih takut lada Dixton, dia justru semakin berani.

"Duduk di kursi-mu. Daddy mau makan!"

"Bella mau satu piring dengan daddy," ujar Bella sangat lancang padahal Jeslyne bahkan tak pernah berani menatap wajah datar Dixton lama-lama.

"Bella!" tekan Jeslyne lebih tegas dan akhirnya Bella patuh.

Dengan lemas ia turun dari pangkuan Dixton dan duduk di kursinya sendiri. Jeslyne menyodorkan piring berisi makanan ke hadapan Bella yang manyun tak sudah-sudah.

"Makan Bella!"

"Iya-iya Bella makan. Mommy cerewet semenjak daddy sakit," gerutu Bella membuat Jeslyne menghela nafas.

Karena tak ingin menganggu Dixton makan, Jeslyne akhirnya memilih bungkam dan fokus pada piringnya sendiri.

Ruangan kembali hening. Hanya suara Bella yang mengoceh seperti biasa walau tak ditanggapi sama sekali oleh Dixton.

Pria itu memang selalu hening ketika sedang makan. Dia tak suka suasana berisik menganggu ketenangannya.

Di sela kunyahannya, Jeslyne tiba-tiba teringat sesuatu. Wajahnya mulai berubah meringis seperti melupakan sesuatu yang penting.

Dixton yang terlihat acuh diam-diam melirik Jeslyne. Dahi pria itu berkerut melihat Jeslyne berhenti menyuap.

"Dia kenapa?" batin Dixton heran.

Berbeda dengan Dixton yang memantaunya dalam diam, Jeslyne justru tengah mengkhawatirkan sesuatu.

"Astaga! Kenapa aku sampai lupa?!" batin Jeslyne mengigit bibir bawahnya.

Dixton tak bertanya. Dia mencoba membaca arti raut wajah Jeslyne yang seperti merutuki sesuatu dan gelisah.

"Apa yang dia pikirkan?" batin Dixton cukup penasaran.

Tanpa disadari oleh Dixton, Poppy mendengar semua ucapan batinnya barusan. Anjing jantan itu sedang menatap sinis Dixton seakan-akan mengejek karena hanya berani mengintip diam-diam.

Jeslyne buru-buru menyudahi acara makannya.

"Di! Nanti aku mau keluar."

"Hm," acuh Dixton dan Jeslyne hanya bisa pasrah.

"Mommy kemana? Bella ikut."

"Hanya ke Apotik sebentar. Main di rumah saja, hm?" ucap Jeslyne tersenyum lembut pada Bella yang akhirnya mengangguk.

Apotik? Untuk apa?

Dixton menerka-nerka semua itu. Tak mungkin ia bertanya pada Jeslyne karena nanti wanita ini akan berharap padanya. Padahal Dixton hanya ingin tahu semua yang terjadi di rumah ini.

Anggap saja begitu.

...

Vote and like sahang

Maaf ya say. Sekarang upnya suka telat.

Author berusaha buat kembali ke aturan sebelumnya. Semoga aja ada waktunya ya say..

Terpopuler

Comments

Mebang Huyang M

Mebang Huyang M

apa jeslyne hamil

2024-03-21

0

Rohana

Rohana

gpp ka will dunia nyata itu yg utama

2024-03-07

0

yuwayuwa

yuwayuwa

lupa minum pil KB ya Jes, gpp Jes it cara menjerat makhluk kutub Utara itu

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Sistem Dimensi Waktu
2 Tak bisa berpura-pura
3 Benar-benar mengerikan
4 Kita tak dekat
5 Ku tunggu serangan barumu
6 Menyusahkan
7 Jangan tersenyum
8 Jangan pergi
9 Jangan sakiti putriku!
10 Tak tahan
11 Aku tak punya batasan, Nona!
12 Hanya rasa sepihak
13 Aku akan selalu menunggumu
14 Kau dimana?
15 Hanya tempat pelampiasan
16 Dia berbohong!
17 Apa yang dia pikirkan?
18 Ayo cari mommy
19 A..Aku tak kuat
20 Shitt! Mengganggu
21 Saatnya makan malam
22 Bolehkah ia berharap?
23 Meracuni otaknya
24 Cambukan 50 kali
25 Wanita aneh
26 Cara menyatukan daddy dan mommy
27 Sayang?
28 Keras kepala
29 Mode gaib
30 Tak kalah cantik
31 Dia tak tahu apapun
32 Dapatkan dia lebih dulu
33 Shitt! aku terlambat
34 Hukuman-mu
35 Tidak ada kata ampun
36 Kegelisahan Jeslyne
37 Haruskah aku merelakanmu?
38 Kembali menghilang
39 Pergilah! Aku melepaskan Mu.
40 Jeslyne hamil?
41 Kau bebas untuk saat ini
42 Ternyata kau terlibat
43 Bunuh diri?
44 Sama saja dengan ibumu!
45 Jangan benci aku!
46 Berburu
47 Bukan dia lalu siapa?
48 Harus percaya
49 Pembalasan dimulai
50 Jangan Tinggalkan Aku
51 Kau tidak pantas
52 Perubahan Jeslyne
53 Tidak Mungkin Bukan?
54 Dia sangat berbahaya
55 Kaulah yang harus pergi ke neraka
56 Aku akan membantumu!
57 Wajah aslimu
58 Masih menjadi rahasia
59 Aku mohon, bebaskan dia!
60 Menipu Dixton
61 Dendam sebenarnya
62 Apa dia akan membenciku?
63 Merasa dipermainkan
64 Aku paling benci dikhianati
65 Maafkan aku, Sayang!
66 Memulai rencana
67 Berhasil lolos
68 Kebencian mendarah daging
69 Kekecewaan Dixton
70 Kehancuran Jeslyne
71 Tidak bisa berjanji
72 Mempersiapkan sebelum pergi
73 Beri aku waktu 3 hari
74 Govani Trauma
75 DIA MENGANDUNG
76 J-Jangan pergi!
77 A-Aku pergi!
78 Kembali ke dunianya
79 Mencari istri
80 Jeslyne, Dia istriku!
81 Mencari Jeslyne yang asli
82 Nyaris diperkosa
83 Harus melakukan apa?!
84 Dasar anak gelandangan!
85 Bertemu?
86 Keterkejutan Dixton
87 Jadi sosok berbeda
88 Gagal masuk sangkar
89 Mencari wanita yang tepat
90 Fakta sebenarnya
91 Niat jahat Tuan Azof
92 Tidak sepolos itu
93 Calon Daddy pemula
94 Siapa mereka?
95 Menyusui dua bayi
96 Salah Tempat dan Keadaan
97 Info penting
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Sistem Dimensi Waktu
2
Tak bisa berpura-pura
3
Benar-benar mengerikan
4
Kita tak dekat
5
Ku tunggu serangan barumu
6
Menyusahkan
7
Jangan tersenyum
8
Jangan pergi
9
Jangan sakiti putriku!
10
Tak tahan
11
Aku tak punya batasan, Nona!
12
Hanya rasa sepihak
13
Aku akan selalu menunggumu
14
Kau dimana?
15
Hanya tempat pelampiasan
16
Dia berbohong!
17
Apa yang dia pikirkan?
18
Ayo cari mommy
19
A..Aku tak kuat
20
Shitt! Mengganggu
21
Saatnya makan malam
22
Bolehkah ia berharap?
23
Meracuni otaknya
24
Cambukan 50 kali
25
Wanita aneh
26
Cara menyatukan daddy dan mommy
27
Sayang?
28
Keras kepala
29
Mode gaib
30
Tak kalah cantik
31
Dia tak tahu apapun
32
Dapatkan dia lebih dulu
33
Shitt! aku terlambat
34
Hukuman-mu
35
Tidak ada kata ampun
36
Kegelisahan Jeslyne
37
Haruskah aku merelakanmu?
38
Kembali menghilang
39
Pergilah! Aku melepaskan Mu.
40
Jeslyne hamil?
41
Kau bebas untuk saat ini
42
Ternyata kau terlibat
43
Bunuh diri?
44
Sama saja dengan ibumu!
45
Jangan benci aku!
46
Berburu
47
Bukan dia lalu siapa?
48
Harus percaya
49
Pembalasan dimulai
50
Jangan Tinggalkan Aku
51
Kau tidak pantas
52
Perubahan Jeslyne
53
Tidak Mungkin Bukan?
54
Dia sangat berbahaya
55
Kaulah yang harus pergi ke neraka
56
Aku akan membantumu!
57
Wajah aslimu
58
Masih menjadi rahasia
59
Aku mohon, bebaskan dia!
60
Menipu Dixton
61
Dendam sebenarnya
62
Apa dia akan membenciku?
63
Merasa dipermainkan
64
Aku paling benci dikhianati
65
Maafkan aku, Sayang!
66
Memulai rencana
67
Berhasil lolos
68
Kebencian mendarah daging
69
Kekecewaan Dixton
70
Kehancuran Jeslyne
71
Tidak bisa berjanji
72
Mempersiapkan sebelum pergi
73
Beri aku waktu 3 hari
74
Govani Trauma
75
DIA MENGANDUNG
76
J-Jangan pergi!
77
A-Aku pergi!
78
Kembali ke dunianya
79
Mencari istri
80
Jeslyne, Dia istriku!
81
Mencari Jeslyne yang asli
82
Nyaris diperkosa
83
Harus melakukan apa?!
84
Dasar anak gelandangan!
85
Bertemu?
86
Keterkejutan Dixton
87
Jadi sosok berbeda
88
Gagal masuk sangkar
89
Mencari wanita yang tepat
90
Fakta sebenarnya
91
Niat jahat Tuan Azof
92
Tidak sepolos itu
93
Calon Daddy pemula
94
Siapa mereka?
95
Menyusui dua bayi
96
Salah Tempat dan Keadaan
97
Info penting

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!