3

#3

Sepeninggal kedua orang tuanya, Mila menuju lantai atas guna melaksanakan tugas maha penting yang sudah Mama Miran amanatkan. Sebenarnya Mila adalah seseorang yang cukup santai dalam kehidupan sehari harinya, bicara pun ceplas ceplos jika sedang ada di rumah, tapi jangan ditanya ketika ia tengah di depan kelas, galaknya bisa membuat para Siswa-Siswi nya berpikir puluhan kali untuk bisa mangkir dari mengerjakan pekerjaan rumah.

Mila Menatap angkasa, semilir tiupan angin lembut terasa di kulitnya, selama puluhan tahun usianya, langit inilah yang selalu ia lihat, karena ia tak pernah menyambangi Ibukota provinsi Jawa Timur. Banyak sekali alasan yang dikemukakan orang tuanya, jika Mila mengatakan keinginannya jalan-jalan ke Surabaya. padahal secara materi Mila sudah punya cukup finansial jika hanya sehari dua hari menginap di Ibukota provinsi tersebut. Tapi ya sudahlah, Mila memilih jadi anak patuh, jika sudah saatnya pasti akan terkabul juga keinginannya menyambangi ibu kota Surabaya atau ibukota Jakarta sekalipun.

Mila mulai mengklasifikasi jenis pakaian sesuai dengan warna jemuran yang akan ia pergunakan, jika tak berharap do’a kebaikan dari sang Mama, Mila sebenarnya enggan menuruti hal-hal remeh semacam ini.

“Eh … ada Bu Mila.” Suara Jupri menyapa pendengaran Mila, Jupri adalah tetangga sekaligus murid Mila di SMU tempat ia mengajar.

“Jadwal Ibu masih jam 10 nanti.” Jawab Mila santai.

“Tapi Ibu Guru kan gak boleh terlambat.” 

“Ibu gak akan terlambat, lihat saja nanti, ibu pasti sampai sekolah tepat waktu, justru kamu yang harus bergegas.”

“Aku kan jago ngebut Bu.”

“Motor butut kamu, bisa ngebut di kecepatan berapa Jupri … baru tarik gas aja udah keluar asap item nya.”

“Et dah Bu Mila apal bener sama motor saya.”

Mila berbalik, kemudian melotot menatap seringai di wajah Jupri, “Berangkat sekarang atau ibu telepon Emak kamu?” ancam Mila, ia tak punya pilihan lain demi kebaikan salah satu anak muridnya tersebut. 

Jupri yang terkejut mulai panik, jika sudah berkaitan dengan Bu ErTe alias Emak Jupri, ia tak berkutik, Emaknya bisa bawa golok tukang jagal jika Jupri terlambat atau menolak pergi ke Sekolah. “I … Iy … Iya Bu … Siap … Saya berangkat sekarang.” Jawab Jupri terbata.

Tengah konsentrasi mengerjakan tugasnya, tiba-tiba Mila dikejutkan dengan suara teriakan dari atap rumahnya, “Aaaaa …” 

Brugh 

Kejadian itu begitu cepat, hingga Mila tak sempat menghindar, ketika sebuah beban berat menimpa tubuhnya, beberapa saat Mila merasa pusing karena kepalanya membentur lantai, dan pandangannya buram untuk beberapa saat.

Pelan-Pelan Mila mendapatkan penglihatannya, ia belum menyadari apa gerangan yang menimpa tubuhnya, tenaganya tak cukup kuat untuk menggeser beban berat tersebut, dari atas tubuhnya.

Daniel pun sempat kehilangan kesadaran sesaat, entah dimana ia mendarat kini, pelan pelan ia menggerakkan kedua tangannya untuk melepas helm yang membuat nafasnya sedikit pengap, netranya terbelalak, ketika sepasang mata indah itu menatapnya selama beberapa detik sebelum … 

“Aaaaa … “ 

Plak !!! 

Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Daniel, bahkan setelah mendapat tamparan Daniel, belum mampu mengalihkan pandangannya dari wajah Mila.

Plak !!! 

Kali pipi kiri Daniel yang menerima tamparan, barulah ia tersadar, “eh … Maaf.” Daniel pun bangkit, karena menyadari tubuhnya sudah membuat gadis itu terhimpit.

Daniel kembali terpaku, sekujur tubuhnya berdesir hebat, karena kedua matanya disuguhi pemandangan yang selama ini hanya pernah ia lihat sekilas di gambar atau video. 

Kini bagian depan tubuh Mila terpampang sempurna didepan Daniel, hamparan kulit cerah bersih dengan dada yang membusung kencang membuat darah Daniel berdesir hebat, “Dasar MESUM !!!” 

Plak !!! 

Plak !!! 

Dua buah tamparan sekaligus Daniel terima, membuat Daniel tersadar, kemudian memalingkan wajahnya, sementara Mila cepat cepat menutup kembali bagian tubuhnya yang terekspos, ia merutuki kecerobohannya karena tadi membantah perkataan sang Mama. Dan kini hendak di taruh dimana mukanya, mendadak Mila merasa jijik karena ada seorang pria menel*anjangi tubuhnya, walau hanya bagian atas, tapi tetap saja sudah ada lelaki yang melihat sebelum suaminya kelak.

“Maaf.” Ucap Daniel lagi, ia tak berani menoleh, takut hal-hal yang tidak diinginkan terlihat lagi, walau sebenarnya Daniel mulai penasaran. (lho … lho … lho …😅 efek kelamaan jomblo)

Tubuh keduanya masih tertutup parasut sementara Mila meringkuk, harga dirinya sebagai Wanita tercoreng sudah, malu tak terkira, “Siapa kamu?” tanya Mila sinis.

“Daniel?”

“Daniel siapa?”

“Ya namaku  Daniel.” 

“Iya … tahu namamu Daniel? Daniel siapa, kamu pikir kamu siapa? Selebritis? Anak pejabat? atau anak Presiden?” sembur Mila kesal.

Daniel terdiam, kini ia pun bingung harus bagaimana menjelaskan situasinya, pasalnya ia benar-benar tak menyangka hal ini akan terjadi, dan sepertinya gadis di hadapannya benar-benar marah dengan apa yang baru saja terjadi. Ya iyalah siapa yang tidak marah mendadak kejatuhan sial semacam ini.

“Daniel … saudara kembar Darren.” jawab Daniel polos, tak biasanya ia membawa-bawa nama saudara kembarnya tersebut.

“Hah … ngaku-ngaku saudara kembar Darren, Darren tuh ganteng, keren, sayang keluarga, istrinya cantik, anaknya lucu menggemaskan, lha kamu … ish dilihat dari sudut manapun tak ada mirip-miripnya dengan Darren, pake ngaku-ngaku saudara kembar Darren.” 

Daniel tersenyum miring, belum tahu saja gadis ini, seperti apa blangsaknya kelakuan Darren beberapa tahun lalu. 

“Gak percaya ya sudah, gak penting, sorry … dimana jalan keluar, aku mau pulang.” jawab Daniel, malas menanggapi.

“Pulang?!!” seru Mila kesal, ia membuka parasut yang menutupi kepalanya, wajahnya kesal, rambutnya awut awutan, dan yang terpenting pria ini sudah melihat tubuhnya, “Tanggung Jawab!!” 

“Apa? tanggung jawab? aku pegang tubuhmu saja gak doyan, bisa mendadak Imp*ten setelah ijab qobul.” Daniel berteriak tak terima, karena mendadak diminta bertanggung jawab menikahi anak gadis orang, padahal ia jauh-jauh lari ke Surabaya karena menolak bertunangan dengan gadis yang tidak ia cintai. Dan sekaran?? apa kata Dunia? Daniel sang putra Mahkota Geraldy … menikah karena tragedi pendaratan darurat.

Prok !! 

Mila menepuk tangan nya sendiri satu kali. “Hei … pria mesum, pikiranmu kejauhan, tuh lihat …” Mila menunjuk atap jemuran yang kini ambruk setelah tertimpa tubuh Daniel, bahkan  beberapa bagian genteng dan atap rumah ikut ambruk.

Tapi Daniel tak peduli, ia lebih dari mampu mengganti kerusakan tersebut, yang menjadi fokusnya kini adalah panggilan yang baru saja tersemat untuknya. “Apa kamu bilang? Mesum?”

“Kalau gak mesum apa namanya?” Balas Mila tanpa takut. “Bilang nya aja langsung Imp*ten, tapi liatnya sampe gak berkedip, dasar buaya mesum !!!”

“Buaya … ?? Yak … !!! aku pria baik-baik jangan sembarangan bicara.”

“Mana buktinya kalau kamu pria baik-baik, kamu sengaja ngintipin aku kan? sampai merosot dari atap karena terpesona, sukurin !! kualat itu namanya !!”

Wajah Daniel memerah, entah kenapa ia merasa dipermalukan, padahal seharusnya ia merasa untung karena melihat sesuatu yang tak boleh dilihat, eh … Astaghfirullah. (maap Bang, othor khilaf 😁🤣)

“Milaaa … !!!” 

Terdengar sebuah panggilan dari lantai bawah. 

“SIAPA YANG BERANI NGINTIPIN KAMU??!!” 

Suara itu menggelegar laksana petir menyambar, Mila terdiam, sementara Daniel tak kalah terkejut, firasatnya mengatakan masalah ini akan berbuntut panjang.

Terpopuler

Comments

nobita

nobita

kapok kamu Mila dan Daniel... langsung di nikahkan... kepergok siapa tuhh??

2024-11-30

0

Mei Saroha

Mei Saroha

Hal hal yg diinginkan dong harusnya thor 🤣🤣

2025-04-17

0

Sri Murtini

Sri Murtini

keren ...parasit apa angine

2025-03-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!