Chapter 4 –[ Zhàn dòu 01 ]–

02 Maret 2023

KONSTELASI bintang malam berkerubung malam ini. Tradisi sakral akan segera kembali diselenggarakan sebentar lagi. Penduduk sekitar pasti sangat menantikan tradisi ini. Dua belas tahun yang lalu, tradisi ini digunakan sebagai festival pemilihan ketua divisi selanjutnya. Setiap kepala cabang Cina memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan posisi ketua divisi, atau zodiak. Sudah pasti para kepala cabang seantero Cina akan datang. Meskipun bukan untuk pemilihan ketua divisi selanjutnya.

Kepala cabang Cina dibagi sesuai dua belas shio cina:

-Shio naga, Beijing, Jianying Ren.

-Shio ular, Shanghai, An Haocun.

-Shio sapi, Chongqing, Jun Kai.

-Shio monyet, Tianjin, Liu Xingsheng.

-Shio kambing, Chengdu, Hongli Fu.

-Shio ayam, Guangzhou, Xue Lin.

-Shio tikus, Harbin, Ling Ling.

-Shio anjing, Wuhan, Zhang Yue.

-Shio babi, Shenzhen, Yuze Tao.

-Shio kuda, Xi'an, Kai Zen.

-Shio harimau, Hangzhou, Laohu Xin.

-Shio kelinci, Nanjing, Mei Mei.

Total sembilan pria dan tiga wanita. Sesuai kisah legenda, adanya dua belas shio adalah untuk menjaga "sang kaisar langit". Dan disini yang menjadi kaisarnya adalah Luxia. Kedua belas shio harus tunduk dan setia padanya, meskipun nyawa taruhannya. Tapi tentunya hanya satu yang bisa menjadi pengawal pribadi tetap.

Kini, kedua belas shio itu sudah datang. Arena pertarungan sudah disiapkan. Lapangan persegi seratus meter di dalam gedung Akademi. Tempatnya sudah mirip seperti koloseum barat. Para kepala cabang dan Luxia memiliki tempat duduk khusus. Sizhu juga ikut duduk di jajaran kepala cabang.

Gendang merah besar mulai disuarakan. Pukulannya menggema keluar. Pelindung tipis selesai dipasang di sisi lapang. Takutnya ada serangan yang nyasar mengenai penonton.

Sebentar lagi tradisi dimulai.

"Halo, halo ... Kou disini sebagai pembawa acara. Tradisi yang ditunggu-tunggu sejak bertahun-tahun lepas, akhirnya diadakan kembali!"

Anak muda itu tampak bersemangat. Dia menggunakan seragam Akademi. Berbicara sembari terbang di atas batu segi lima. Tersenyum lebar, berseru-seru.

"Terima kasih banyak kepada pemimpin tercinta kita, hari ini kita bisa melihat kekuatan para Hunter bintang lima bertarung di lapang. Mempertaruhkan kursi sebagai pengawal pribadi Nona Luxia. Tunggu ... Apa yang terjadi? Bukankah biasanya Nona Luxia memilih siapa saja yang Nona inginkan untuk menjadi pengawalnya?"

Para penonton mulai berbisik-bisik. Dengung tawon memenuhi langit.

"Yah, ini tradisi dadakan karena seorang kepala cabang keberatan dengan pengawal yang dipilih Nona Luxia. Ada yang spesial di tradisi ini. Seorang anak remaja bernama Sizhu dipilih secara pribadi oleh Nona Luxia. Demi menunjukan kelayakannya dia di samping Nona, dia terpaksa mengikuti tradisi Zhàn dòu.

"Malam ini, Anak bernama Sizhu akan menjadi penantang dua belas kepala cabang. Dan jika dia berhasil bertahan, Sizhu berhak menjadi pengawal pribadinya Nona Luxia. Silahkan berdiri di lapangan, Tuan Sizhu."

Orang-orang mulai bersorak begitu Sizhu masuk ke lapangan.

"Wah, anak itu terlihat tampan."

"Lihat, anak itu ganteng sekali."

"Dia tampak lemah."

"Iya, dia mustahil melawan dua belas shio. Aku yakin hanya dalam beberapa detik anak itu akan langsung menyerah."

"Dia membawa tongkat kayu. Seharusnya dia membawa senjata yang lebih hebat lagi untuk melawan para kepala cabang."

Orang-orang mulai mengatakan pendapatnya sendiri. Tapi kedua belas kepala cabang itu pasti merasa ada sesuatu dibalik penampilan lemah Sizhu. Terutama Manajer Jianying. Dia orang paling berpikir logis diantara yang lain. Nona Luxia takkan mungkin memilih seorang bocah lemah untuk menjadi pengawalnya.

"Heh, ini akan berakhir dalam satu ronde bukan?" Shio anjing, Zhang Yue menatap Sizhu remeh.

"Anak itu terlihat manis. Setidaknya jika dia tak bertahan, akan ku bawa dia pulang." Shio kelinci, Mei Mei menatap Sizhu tertarik.

"Tampaknya kau tak bisa melihat dengan benar, Zhang." Shio sapi, Jun Kai tak sependapat. Pria setengah baya itu bisa melihat aura kuat seseorang. Dan dia melihat Sizhu dengan aura yang terlihat sangat kuat.

"Hah?! Apa kau bilang Pak tua? Kau meremehkan ku, hah? Mari kita buktikan di arena nanti." Zhang Yue, membalas kesal. Harga dirinya tersinggung.

"Aku akan melihatnya." balas Jun Kai tenang.

Zhang Yue menggeram.

"Kalo begitu biar saya jelaskan peraturannya. Tuan Sizhu akan menantang para kepala cabang satu persatu hingga akhir. Satu ronde diberi waktu selama lima menit. Jika Tuan Sizhu mampu bertahan lima menit setiap ronde hingga tak ada lawan lagi. Maka Sizhu dinyatakan sebagai pemenang. Jika Tuan Sizhu kehilangan kesadaran, menyerah, atau keadaan tak memungkinkan untuk menang, maka akan dinyatakan kalah. Segala bentuk senjata dan sihir diperbolehkan, kecuali sihir tingkat tinggi. Anda siap?"

Sizhu berkata pelan, "Aku tak butuh waktu lima menit untuk mengalahkan mereka."

Semua orang yang menonton tampak terkejut. Anak itu berani sekali. Beberapa mulai berseru-seru.

Kedua belas shio itu tampak mulai bersemangat untuk melawan Sizhu sekarang.

Zhang berdecak remeh. "Boleh juga bocah itu."

"Haha, baiklah itu mengejutkan. Kalau begitu para kepala cabang terhormat. Silakan tunjuk tangan sebagai penantang pertama–"

"Aku!" Belum habis perkataan pembawa acara, Zhang langsung berteriak memotong.

Zhang melompat langsung ke arena. Menyeringai. Menatap tajam Sizhu.

"Nyalimu besar juga bocah."

"Apa anda butuh senjata Tuan Zhang?" Pembawa acara menawarkan.

Zhang menggeleng. "Tak butuh. Aku bisa mengalahkannya dengan tangan kosong kurang dari satu menit." ucapnya yakin.

Pembawa acara itu beringsut mundur, kembali mengambang diatas.

"Baiklah, keduanya siap?"

Zhang dan Sizhu mengangguk.

Diatas tribun, Luxia tersenyum, senyuman misterius.

"Mari kita hitung mundur ...."

"Tiga ...."

"Dua ...."

"Satu ...."

Penonton serentak berteriak bersama.

"ZHÀN DÒU!!!"

BUK!

Sizhu mengambil langkah pertama, menerjang cepat, mengayunkan tongkat dari samping. Zhang telak terkena hantaman tongkat Sizhu. Tubuhnya membentur pelindung transparan keras. Bergetar.

Zhang tertawa, "Hahahaha, tidak buruk, BOCAH!" Bangkit berdiri, Zhang langsung membalas menerjang Sizhu.

Pukulan hook kanan, meleset, jab kiri, meleset, Sizhu dengan anggun melangkah ke belakang menghindari pukulan-pukulan yang dilontarkan Zhang. Mengeras wajah Zhang, dia mulai meningkatkan kecepatan.

Kanan, kiri, hook, jab, jab, uppercut, Buk!

Zhang mundur beberapa langkah. Dia terkena tendangan tepat di perut. Ini mulai mengesalkan baginya. Zhang berteriak, semakin buas menyerang. Mempercepat pukulan. Bahkan sekarang pukulannya hampir tak terkejar mata.

Jab, jab, straight, hook, hook, uppercut, kiri, kiri, straight, meleset. Tetap tak ada pukulan yang berhasil mengenai Sizhu. Entah mengapa rasanya seperti melawan sehelai daun. Lihai sekali langkah Sizhu.

Buk! Kali ini dagunya kena hantam Sizhu.

Satu menit berlalu.

Zhang berteriak semakin kesal. Menggertakan gigi. Diluar penonton masih meneriakan 'ZHÀN DÒU' membuat panas suasana.

Straight, straight, jab, jab, jab, hook, uppercut, jab, straight, hook kanan, hook kiri. Zhang terus mengejar Sizhu dengan ganas. Tangannya tak berhenti melontarkan pukulan cepat. Herannya, tak ada satu pun serangan yang berhasil menggores Sizhu. Gesit sekali Sizhu menghindari semua pukulan. Tak berhenti Zhang memukul, menggiring Sizhu ke dinding arena.

Buk!

Kali ini tidak tanggung-tanggung. Sizhu dengan cepat menendang kepala Zhang begitu ada celah. Tepat mengenai wajah. Zhang mulai tambah kesal. Menggeram. Wajahnya tampak merah–entah karena tendangan Sizhu atau darah tinggi–. Sepertinya marahnya akan meledak.

"火焰王伊弗里特啊請賜給我力量! (Huǒyàn wáng yī fú lǐ tè a qǐng cì gěi wǒ lìliàng!)" Zhang merapal mantra api tingkat tinggi. Puluhan bola api mengambang di atasnya. Bersiap dilemparkan. Semua orang yang menonton seketika senyap. Ini sudah diluar batas.

"Mati kau, BOCAH!"

Puluhan bola api segera melesat kearah Sizhu. Dia bersiap. Memasang kuda-kuda.

"ZHANG!"

"虛無的化身,中止! (Xūwú dì huàshēn, zhōngzhǐ!)" Ling Ling berdiri. Mengulurkan tangannya ke arena. Sekejap bola-bola api itu langsung lenyap. Dia menggunakan sihir khusus untuk membatalkan sihir Zhang.

Jun Kai melompat masuk. Menarik kerah Zhang Yue.

"Kau benar-benar hina, Zhang! Kau mengotori tradisi yang suci ini. Kau benar-benar tak pantas sebagai seorang Hunter." Jun Kai benar-benar menatap marah Zhang. Yang ditatap hanya menghela nafas.

"Aku menyerah. Aku mengakui kekalahanku." Zhang melepas tangan Jun Kai. Melangkah keluar arena dengan perasaan kesal.

Penonton segera berseru-seru melihatnya. Orang yang awalnya meremehkan Sizhu mulai berubah pikiran. Beberapa bersorak untuk Sizhu.

"ZHÀN DÒU! ZHÀN DÒU! ZHÀN DÒU!"

Gendang dan drum kembali ribut ditabuh.

"Kejadian yang tak terduga terjadi. Tapi kesampingkan itu. Tuan Sizhu memenangkan ronde pertama! Dia akan lanjut ke ronde kedua setelah tiga menit istirahat. ZHÀN DÒU!!!"

Sizhu pergi keluar arena. Berjalan ke lorong arah keluar.

"Kamu sudah berjuang keras, Sizhu. Kerja bagus." Luxia sudah menunggu diujung lorong, memberikan botol air minum. Sizhu menerimanya, menegaknya sekali habis.

"Terima kasih Luxia. Ini menyegarkan."

Luxia tersenyum mendengarnya.

"Maafkan aku, tak bisa banyak membantu. Tapi aku yakin Sizhu pasti bisa bertahan sampai akhir." ucap Luxia, tersenyum yakin.

Sizhu mengangguk.

"Aku akan berusaha."

Tiga menit terasa singkat. Sizhu kembali ke arena. Gendang dan drum kembali ditabuh. Membuat heboh suasana.

"Mari kita kembali pemirsa! Ronde kedua Zhàn dòu akan segera dimulai. Sekarang saatnya penantang kedua untuk mengangkat tangan!"

Jun Kai, shio sapi mengangkat tangannya. Pria setengah baya itu turun lewat tangga. Masuk ke dalam arena. Berdiri berhadapan. Membungkuk hormat.

Dilihat dari bentuk tubuhnya, Jun Kai terlihat sangat kekar. Dia melepas jas dan kemeja putihnya. Bertelanjang dada. Terlihat sangat macho.

"Mohon kerja samanya Tuan Sizhu." Jun Kai tampak bersemangat, memasang kuda-kuda. Tangan kanannya di depan, tangan kiri di belakang sejajar dengan dada.

Sizhu pun bersiap. Menyimpan tongkat di belakang, tangan kirinya terulur ke depan dengan telapak terbuka.

"Mari kita mulai!"

Penonton mulai menghitung bersama.

"Tiga ...."

"Dua ...."

"Satu ..."

"ZHÀN DÒU!!!"

Dalam sekejap, keduanya saling memberi serangan. Buk! Hantaman tongkat dan tangan beradu. Jun Kai berhasil menahan serangan dadakan Sizhu. Tangan kirinya segera menyambar, Plak! Sizhu menangkisnya dengan tongkat. Belum selesai, Jun Kai menyambar dengan tangan kanannya. Plak! Sizhu berhasil menangkis itu juga, jual beli serangan terus terjadi secara beruntun. Sulit untuk melihat gerakan cepat mereka. Jun Kai tampak di atas angin.

Buk!

Sizhu mencoba mengeluarkan tendangan. Sayangnya tak berhasil, tubuh Jun Kai terlalu keras. Melihat musuhnya lengah, Jun Kai langsung mengambil kesempatan, menangkap kaki Sizhu.

"Tertangkap!"

Dia mengangkat kaki Sizhu, lalu memutar-mutarnya bagai barang. Dilempar keras ke dinding arena. Sizhu mengaduh pelan, tapi jangankan mengaduh, baru bernafas saja Jun Kai langsung menerjang Sizhu. Pukulan besar melesat ke arahnya.

Buk!

Dinding pelindung transparan bergetar mengenai pukulan Jun Kai.

"硬化. (Yìnghuà.)" Jun Kai merapal mantra. Tubuhnya menjadi bertambah keras. Dia menggunakan sihir penguat tingkat rendah. Kekuatannya menjadi dua kali lipat dari sebelumnya.

Rasanya Sizhu masih malas menggunakan bakatnya. Dia memasang kuda-kuda, bersiap.

"Kau kuat nak. Tapi, hanya sampai disini saja." Jun Kai menghentakkan kaki keras. Pijakannya membuat retak sekitar. Dia menyimpan kedua tangannya di bawah perut.

Sizhu bersiap menerima serangan. Sudah satu menit berlalu.

"Hadouken!" Jun Kai melesat sangat cepat dalam satu serangan. Sizhu tak sempat bereaksi pada serangan Jun Kai. Perutnya telak terkena pukulan telapak tangan Jun Kai. Menghantam dinding pelindung transparan sangat keras. Bergetar kencang. Seperti akan pecah. Untungnya pelindung ditulis menggunakan mantra pelindung tingkat tinggi. Penonton menganga kaget. Begitu juga Mei Mei. Dia menahan nafas melihat pertarungan. Suasana terasa tegang.

Yang lebih parah Sizhu. Dia terbatuk-batuk setelah terkena serangan itu. Terbatuk darah. Beberapa organ dalamnya rusak. Ini salahnya karena ceroboh.

Baiklah, akan kugunakan itu.

"Menyerahlah nak! Kau bisa terluka lebih parah jika terus dilanjut." Jun Kai berteriak memberi peringatan.

Sizhu mencoba bangkit berdiri. Darah batuk tadi dia oleskan ke tongkat. Perlahan darah itu berubah menjadi tulisan mantra sihir. Menyala darah terang.

"Sepertinya kau keras kepala juga. Baiklah, akan ku naikkan levelnya." Jun Kai memasang kuda-kuda tadi sekali lagi. Merapal mantra.

"大地的創造者啊,請讓祢的僕人像鑽石一樣堅硬! (Dàdì de chuàngzào zhě a, qǐng ràng mí de pú rénxiàng zuànshí yīyàng jiānyìng!) Ayo! SIZHU!" Jun Kai berteriak semangat. Dia tampak menikmati ini. Kekuatannya bertambah empat kali lipat. Sekali pijak, tanah yang dipijaknya retak ke dalam.

Sizhu juga mengambil ancang-ancang. Mengangkat tongkat ke samping kanan. Memutarnya beberapa kali. Tongkat itu kembali disimpan di samping. Sorot mata Sizhu tajam. Dia fokus.

Dua menit, pertandingan ini selesai.

Dalam satu serangan terakhir ...

Keduanya secepat kilat bergerak menerjang dalam satu langkah.

"HADOUKEN!!!"

BUM!

...

Debu mengepul di dalam arena. Penonton penasaran apa yang terjadi. Pelindung tingkat tinggi itu pecah. Untungnya tak ada yang terluka. Seruan dan sorakan tadi bertukar menjadi hening. Bertanya-tanya siapa yang kalah.

Kepulan debu itu perlahan menghilang. Terlihatlah Jun Kai yang jatuh terduduk dipinggir arena dalam keadaan tak sadarkan diri. Tak hanya penghalang yang hancur, dinding arena pun ikut hancur. Di tengah lapang Sizhu masih berdiri gagah. Memegang tongkat kayunya.

Kompak para penonton kembali bersorak.

"ZHÀN DÒU! ZHÀN DÒU! ZHÀN DÒU!"

"Ini sangat mengagumkan. Tuan Sizhu kembali memenangkan ronde dengan kemenangan telak. Dengan ini ronde dua berakhir. Ronde selanjutnya akan dilakukan setelah istirahat perbaikan arena. Tetap nantikan pertarungan epik selanjutnya!"

Tim medis segera membawa Jun Kai dengan tandu keluar arena. Sizhu juga pergi dari Arena. Dia memegang perutnya, merintih sakit. Setidaknya dia harus duduk untuk mempercepat penyembuhan.

Sizhu berjalan hingga ruang istirahat miliknya. Seseorang menunggu di dalam.

"Hai Tuan Sizhu."

Seorang wanita imut dengan rambut coklat dikepang dua menyapa Sizhu. Dia mengenakan jas yang sama dengan dua belas kepala cabang. Ada bros kelinci disitu. Dia mendekati Sizhu, mengangkat tangannya.

"Tadi itu pertarungan yang keren Tuan Sizhu. Aku penggemar berat mu." Wanita itu mengucapkannya dengan mata berbinar-binar. Wajahnya sangat dekat dengan wajah Sizhu. Membuatnya refleks mundur.

"Siapa kau?" Sizhu mendorong wanita itu, mencoba menjauh.

"Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri, hehe. Namaku Mei Mei, shio kelinci, dari Nanjing. Salam kenal~" Mei Mei mengenalkan dirinya dengan riang. Mata merahnya mengerjap-ngerjap. Tingginya dua jengkal di bawah Sizhu. Pendek.

"Anak kecil?" Sizhu tak sengaja menggumam sendiri. Pipi Mei Mei langsung menggelembung mendengar kata itu.

"Aku. Bukan. Anak. Kecil. Hmph!" Dia mengatakan itu sembari menggebuk-gebuk kecil Sizhu.

"Aw, aw, aw baik aku mengerti. Bisakah kamu berhenti?" Sizhu merasa risih dengan 'anak kecil' satu ini. Mei Mei berhenti setelah disuruh berhenti.

"Jadi, ada apa anak ke–Nona Mei Mei mendatangiku?" Sizhu lanjut bertanya.

"Aku melihatmu terluka tadi. Aku kesini untuk menyembuhkan mu. Hehe, Meskipun terlihat begini, aku adalah healer terbaik di Cina kau tahu." Mei Mei dengan percaya diri menyombongkan keahliannya.

Sizhu menggeleng. Tak butuh. Dan tak peduli.

Mei Mei melihatnya merasa tersinggung.

"Kau baru saja terluka. Biar kutebak, tulang rusuk bawah retak, pendarahan pada ginjal, pendarahan parah di liver, usus dua belas jari yang bengkak, empedu pecah, dan kantung kemih yang bocor. Normalnya manusia biasa yang mengalami luka ini akan langsung pingsan seketika. Kau hebat masih bisa menahan sakitnya–eh, hei, Sizhu!"

Sizhu terjatuh hilang kesadaran.

***

Terpopuler

Comments

Ayanagi Souma

Ayanagi Souma

hehe lupa translate

2024-03-17

0

Skywalk3r

Skywalk3r

ini artinya apa? 😅
jangan lupa cuci tangan sebelum makan?

2024-03-17

0

Skywalk3r

Skywalk3r

Mungkin genrenya lebih tepat di fantasi timur sehingga pembaca yang datang menemukan cerita yang sesuai dengan ekspektasi mereka

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 Chapter 1 –[ Agensi Hunter 01 ]–
3 Chapter 2 –[ Agensi Hunter 02 ]–
4 Chapter 3 –[ Agensi Hunter 03 ]–
5 Chapter 4 –[ Zhàn dòu 01 ]–
6 Chapter 5 –[ Zhàn Dòu 02 ]–
7 Chapter 6 –[ Zhàn Dòu 03 ]–
8 Chapter 7 –[ Sihir dan Penyihir 01 ]–
9 Chapter 8 –[ Sihir dan Penyihir 02 ]–
10 Chapter 9 –[ Sihir dan Penyihir 03 ]–
11 Chapter 10 –[ Sihir dan Penyihir 04 ]–
12 Chapter 11 –[ Sihir dan Penyihir 05 ]–
13 Chapter 12 –[ Liburan? ]–
14 Chapter 13 –[ Pedang Goujian 01 ]–
15 Chapter 14 –[ Pedang Goujian 02 ]–
16 Chapter 15 –[ Investigasi Rahasia 01 ]–
17 Chapter 16 –[ Investigasi Rahasia 02 ]–
18 Chapter 17 –[ Investigasi Rahasia 03 ]–
19 Chapter 18 –[ Lucifer 01 ]–
20 Chapter 19 –[ Lucifer 02 ]–
21 Chapter 20 –[ Simposium ]–
22 Chapter 21 –[ Pesan Terakhir ]–
23 Chapter 22 –[ Hunter Tamer ]–
24 Chapter 23 –[ Pertandingan Evaluasi 01 ]–
25 Chapter 24 –[ Pertandingan Evaluasi 02 ]–
26 Chapter 25 –[ Pernyataan Perang ]–
27 Chapter 26 –[ Mata-Mata Ganda ]–
28 Chapter 27 –[ Lao Tzu 01 ]–
29 Chapter 28 –[ Lao Tzu 02 ]–
30 Chapter 29 –[ Lao Tzu 03 ]–
31 Chapter 30 –[ Memento Mori ]–
32 Chapter 31 –[ Fang Tzu ]–
33 Chapter 32 –[ Gerbang Gehenna ]–
34 Chapter 33 –[ Transmigrasi Jiwa ]–
35 Chapter 34 –[ Bintang Aries ]–
36 Chapter 35 –[ Yohan ]–
37 Chapter 36 –[ Kebangkitan Raja Kuno 01 ]–
38 Chapter 37 –[ Kebangkitan Raja Kuno 02 ]–
39 Chapter 38 –[ Kebangkitan Raja Kuno 03 ]–
40 Chapter 39 –[ Kebangkitan Raja Kuno 04 ]–
41 Chapter 40 –[ Kebangkitan Raja Kuno 05 ]–
42 Chapter 41 –[ Kebangkitan Raja Kuno 06 ]–
43 Chapter 42 –[ Kebangkitan Raja Kuno 07 ]–
44 Chapter 43 –[ Ketenangan Sebelum Badai 01 ]–
45 Chapter 44 –[ Ketenangan Sebelum Badai 02 ]–
46 Chapter 45 –[ Ketenangan Sebelum Badai 03 ]–
47 Chapter 46 –[ Shanghai dan Hong Kong 01 ]–
48 Chapter 47 –[ Shanghai dan Hong Kong 02 ]–
49 Chapter 48 –[ Shanghai dan Hong Kong 03 ]–
50 Chapter 49 –[ Kutukan Dan Pembalasan 01 ]–
51 Chapter 50 –[ Kutukan Dan Pembalasan 02 ]–
52 Chapter 51 –[ Bidak Catur 01 ]–
53 Chapter 52 –[ Bidak Catur 02 ]–
54 Chapter 53 –[ Bidak Catur 03 ]–
55 Chapter 54 –[ Qiulong 01 ]–
56 Chapter 55 –[ Qiulong 02 ]–
57 Chapter 56 –[ Qiulong 03 ]–
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Prologue
2
Chapter 1 –[ Agensi Hunter 01 ]–
3
Chapter 2 –[ Agensi Hunter 02 ]–
4
Chapter 3 –[ Agensi Hunter 03 ]–
5
Chapter 4 –[ Zhàn dòu 01 ]–
6
Chapter 5 –[ Zhàn Dòu 02 ]–
7
Chapter 6 –[ Zhàn Dòu 03 ]–
8
Chapter 7 –[ Sihir dan Penyihir 01 ]–
9
Chapter 8 –[ Sihir dan Penyihir 02 ]–
10
Chapter 9 –[ Sihir dan Penyihir 03 ]–
11
Chapter 10 –[ Sihir dan Penyihir 04 ]–
12
Chapter 11 –[ Sihir dan Penyihir 05 ]–
13
Chapter 12 –[ Liburan? ]–
14
Chapter 13 –[ Pedang Goujian 01 ]–
15
Chapter 14 –[ Pedang Goujian 02 ]–
16
Chapter 15 –[ Investigasi Rahasia 01 ]–
17
Chapter 16 –[ Investigasi Rahasia 02 ]–
18
Chapter 17 –[ Investigasi Rahasia 03 ]–
19
Chapter 18 –[ Lucifer 01 ]–
20
Chapter 19 –[ Lucifer 02 ]–
21
Chapter 20 –[ Simposium ]–
22
Chapter 21 –[ Pesan Terakhir ]–
23
Chapter 22 –[ Hunter Tamer ]–
24
Chapter 23 –[ Pertandingan Evaluasi 01 ]–
25
Chapter 24 –[ Pertandingan Evaluasi 02 ]–
26
Chapter 25 –[ Pernyataan Perang ]–
27
Chapter 26 –[ Mata-Mata Ganda ]–
28
Chapter 27 –[ Lao Tzu 01 ]–
29
Chapter 28 –[ Lao Tzu 02 ]–
30
Chapter 29 –[ Lao Tzu 03 ]–
31
Chapter 30 –[ Memento Mori ]–
32
Chapter 31 –[ Fang Tzu ]–
33
Chapter 32 –[ Gerbang Gehenna ]–
34
Chapter 33 –[ Transmigrasi Jiwa ]–
35
Chapter 34 –[ Bintang Aries ]–
36
Chapter 35 –[ Yohan ]–
37
Chapter 36 –[ Kebangkitan Raja Kuno 01 ]–
38
Chapter 37 –[ Kebangkitan Raja Kuno 02 ]–
39
Chapter 38 –[ Kebangkitan Raja Kuno 03 ]–
40
Chapter 39 –[ Kebangkitan Raja Kuno 04 ]–
41
Chapter 40 –[ Kebangkitan Raja Kuno 05 ]–
42
Chapter 41 –[ Kebangkitan Raja Kuno 06 ]–
43
Chapter 42 –[ Kebangkitan Raja Kuno 07 ]–
44
Chapter 43 –[ Ketenangan Sebelum Badai 01 ]–
45
Chapter 44 –[ Ketenangan Sebelum Badai 02 ]–
46
Chapter 45 –[ Ketenangan Sebelum Badai 03 ]–
47
Chapter 46 –[ Shanghai dan Hong Kong 01 ]–
48
Chapter 47 –[ Shanghai dan Hong Kong 02 ]–
49
Chapter 48 –[ Shanghai dan Hong Kong 03 ]–
50
Chapter 49 –[ Kutukan Dan Pembalasan 01 ]–
51
Chapter 50 –[ Kutukan Dan Pembalasan 02 ]–
52
Chapter 51 –[ Bidak Catur 01 ]–
53
Chapter 52 –[ Bidak Catur 02 ]–
54
Chapter 53 –[ Bidak Catur 03 ]–
55
Chapter 54 –[ Qiulong 01 ]–
56
Chapter 55 –[ Qiulong 02 ]–
57
Chapter 56 –[ Qiulong 03 ]–

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!