Episode 17

Ibra memeluk tubuh Viora, Viora berusaha berontak karena ini ditempat terbuka. Meskipun sudah menikah, tetap saja Viora merasa malu.

Ibra terus saja memeluk istrinya itu. kali ini Viora tidak lagi berontak. Menurutnya percuma juga kalau berontak.

"Bang ini tempat terbuka, malu," bisik Viora.

"Kalau tempat tertutup boleh dong," bisik Ibra pula.

Viora terdiam, ia tidak bisa berkata. Kalau boleh jujur, jujur dia suka diperlakukan seperti ini. Tapi harus lihat tempat dan kondisi.

"Kita kekamar," bisik Ibra.

"Nanti saja, aku janji aku menunaikan kewajiban ku sebagai seorang istri," ucap Viora.

Ibra tersenyum, tapi dia juga tidak ingin memaksa istrinya jika belum siap. Tapi tidak bisa dipungkiri, sebagai laki-laki normal, Ibra juga penasaran gimana rasanya?.

"Aku tidak akan memaksamu sayang, jika kamu belum siap aku bisa sabar," ujar Ibra.

"Kalau untuk ibadah, kenapa tidak? Aku siap. Menyenangkan suami adalah ibadah. Benar, kan?" tanya Viora. Ibra tersenyum lalu mengangguk.

"Tuntun aku bang, aku belum begitu mengerti urusan agama," ucap Viora.

Ibra mengangguk, kemudian ia mencium kening istrinya, lalu pindah ke pipi dan terakhir bibir. Keduanya memang belum berpengalaman, tapi naluri mereka mengalir begitu saja.

Sepasang suami istri yang sedang menyaksikan mereka pun tersenyum, keduanya lalu pergi dari tempat itu. Ren membawa istrinya ke kamar.

Ia juga tidak mau kalah dengan menantunya yang mulai memanjakan putrinya itu. Sedangkan Aisyah hanya pasrah saja, tidak mungkin ia menolak ajakan suaminya.

"Maaf," ucap Ibra.

"Untuk?" tanya Viora.

"Karena lancang menciummu," jawab Ibra.

"Abang suamiku, aku adalah milik Abang sekarang," ucap Viora.

Kemudian Ibra melanjutkan meneguk kopi nya yang sudah dingin. Lalu memakan kue buatan Aisyah.

"Kue ini enak, apa Mama yang buat?" tanya Ibra.

"Iya, mama juga jago masak," jawab Viora. Ibra manggut-manggut, ia bisa menebak kalau Viora juga bisa masak.

Biasanya begitu, kalau ibu atau ayah jago masak pasti menurun ke anaknya. Begitu penilaian Ibra.

Keduanya masih betah ditaman, ada saja yang mereka bicarakan, sehingga keduanya mulai terbiasa dan tidak merasa canggung lagi. Tidak seperti kemarin-kemarin waktu pertama mereka tidur sekamar.

Setelah cukup lama mereka ditaman belakang, Ibra dan Viora berpindah. Mereka akan kekamar.

Saat Viora masuk, ia tidak melihat koper suaminya, ia mendongak keatas lemari pakaian, ternyata koper itu sudah tersimpan diatas lemari.

Viora membuka lemari, dan dilihatnya pakaian suaminya sudah tersusun rapi. Viora tersenyum, pasti suaminya sendiri yang membereskan nya.

"Bang, sepertinya aku kedatangan tamu," ucap Viora tiba-tiba.

Karena ia merasa ada yang aneh pada dirinya, biasanya ada rasa nyeri saat tamu akan datang. Dan itu yang dirasakan Viora saat ini.

"Apakah sakit?" tanya Ibra.

"Ini sudah biasa terjadi, setiap kali akan datang tamu pasti akan seperti ini," jawab Viora.

Ibra membuka hijab istrinya, karena Viora sudah berkeringat dingin. Ibra sedikit panik saat melihat Viora seperti menahan sakit.

"Aku beli obatnya ya!" Tapi baru saja Ibra hendak pergi, tangannya dicekal oleh Viora.

Viora menggeleng dan mengatakan tidak perlu membeli obat, karena pelayan di rumah ini ada yang bisa meracik obat untuk datang bulan.

Ibra tanpa membuang waktu segera menemui pelayan, dan meminta untuk dibuatkan minuman tersebut.

Aisyah yang melihat Ibra berlari menuruni tangga pun menjadi heran. Ibra tidak menyadari kalau dia sudah melewati mertuanya itu.

"Ada apa?" Aisyah saat sudah didapur.

"Vio kesakitan, ma," jawab Ibra.

"Jangan panik, itu sudah biasa terjadi," kata Aisyah.

Meskipun begitu, Ibra tetap belum tenang. Pelayan masih meracik jamu tersebut yang dibuat dari bahan alami. Kebetulan Ren dan Aisyah ada menanam obat tersebut.

"Sebaiknya kamu temani dia, nanti bibik akan antar ke kamar kalian," pinta Aisyah.

"Baik ma, bik jangan lama-lama ya," titah Ibra.

Pelayan hanya tersenyum, sebenarnya sejak tadi pelayan ingin tertawa. Tapi sebisa mungkin ia tahan.

"Nyonya, baru segitu aja suami Nona Vio sudah panik. Gimana nanti saat melahirkan ya," kata pelayan yang kini sudah tidak bisa menahan tawanya.

"Tapi aku senang Bik, akhirnya Vio menemukan suami yang baik," ucap Aisyah.

"Iya nyonya, semoga selalu seperti itu ya, Nya," ucap pelayan.

"Aamiin," jawab Aisyah.

Sementara didalam kamar, Viora masih meringis menahan sakit, kali ini entah kenapa lebih parah dari biasanya.

"Sayang!" panggil Ibra saat ia membuka pintu.

Dilihatnya Viora meringkuk dilantai, Ibra segera menggendong Viora ketempat tidur.

Ibra dengan telaten mengelap keringat dikening Viora. Viora masih tetap meringis menahan sakit.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi Bibik membawa obatnya," ucap Viora.

Pintu diketuk dari luar, Ibra segera membuka pintu dan melihat pelayan sedang membawa nampan berisi minuman untuk Viora.

"Terima kasih Bik," ucap Ibra. Kemudian ia mengambil alih nampan tersebut dan meletakkan diatas meja kecil.

Ibra kemudian memberikan minuman tersebut ke Viora. Viora segera meneguknya hingga habis tak tersisa.

Kemudian Viora bangkit dari pembaringan menuju lemari, tempat biasa ia menyimpan pembalut.

Viora masuk kedalam kamar mandi, meskipun masih menahan rasa nyeri di perutnya.

Setelah selesai, Viora kembali ketempat tidur dan berbaring diatas ranjang. Ibra segera menyusul dan memeluk tubuh istrinya.

"Apa masih sakit?" tanya Ibra.

"Sudah agak mendingan," jawab Viora.

"Maaf bang, sepertinya aku belum bisa," ucap Viora lagi.

Ibra tersenyum, "tidak apa-apa," jawabnya.

Viora sekarang sudah lebih nyaman, tidak merasa sesakit tadi. Viora perlahan memejamkan matanya. Ibra dengan sabar menunggu Viora hingga tertidur.

Ibra mengecup kening Viora sedikit lama, "aku mencintaimu," bisiknya.

Tapi Viora tidak mendengar bisikan itu, karena ia sudah tidur. Ibra bangkit dan berjalan kearah meja. Ibra pun membuka laptopnya.

Ibra ingin menyelesaikan pekerjaannya yang dikirim oleh Aaron kepadanya. Tapi baru saja Ibra mengerjakannya. Ponselnya berdering.

Ibra melihat nama pemanggil, lalu segera menjawabnya.

"Assalamualaikum," ucap Ibra menjawab panggilan tersebut.

"Wa'alaikum sallam, Tuan ...."

"Katakan!" Ibra kini dalam mode tegas.

"Perusahaan siluman ular, ehh maksudnya nyonya Imelda dikabarkan bangkrut, tuan," lapor Aaron.

"Kok bisa?" tanya Ibra.

"Kabarnya ada hacker handal menerobos masuk ke sistem perusahaan miliknya, dan kabarnya lagi, semua data-data perusahaan terkunci juga keuangan dibekukan," jawab Aaron.

Ibra menoleh ke istrinya yang sedang tertidur. Ibra bisa menebak kalau yang membuat perusahaan itu hancur adalah istrinya.

"Tuan!" panggil Aaron. Karena tidak tidak ada sahutan dari sana. Sedangkan panggilan masih terhubung.

"Hmmm, ada lagi?" tanya Ibra.

"Bagaimana dengan perusahaan kita tuan, maksud saya, bagaimana kalau hacker itu mengacaukan perusahaan kita?" tanya Aaron.

"Tidak mungkin," jawab Ibra pasti.

"Bagaimana Tuan tau?" tanya Aaron.

"Sudahlah, aku akan minta sistem perusahaan kita diperkuat nanti. Agar tidak ada yang bisa menembusnya," jawab Ibra.

Kemudian Ibra mematikan sambungan teleponnya setelah mengucapkan salam kepada Aaron. Tanpa menunggu jawaban dari Aaron.

Ibra pun kembali mengecek e-mail yang dikirim oleh asistennya itu.

Terpopuler

Comments

Nunik Wahyuni

Nunik Wahyuni

suruh vio kasih pertahanan sistem yg tdk dpt ditembus Ibra....manfaatin kecerdasan istri sah sah aja 😂😂😂iahhh Abang sayang ga jadi belah duren tuch 😍😍😍

2024-03-23

3

Yani

Yani

Sabar Ibra

2024-03-03

1

reza indrayana

reza indrayana

deg-degkan nunggu MP ato S lengantin baru...eh mlah dtg tamu....🥰🥰🥰💙💙💛💙💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘

2024-02-24

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!