Episode 8

Hampir setiap hari Azizah pergi ke mall, berharap bisa bertemu dengan Viora. Tapi sudah seminggu ini Azizah tidak juga ketemu dengan gadis itu.

Azizah pulang ke mansion dengan wajah lesu. Lesu karena capek dan juga tidak bertemu dengan orang yang dicarinya.

"Bunda kenapa?" tanya Ibra.

"Bunda mencari gadis itu, tapi tidak ketemu," jawab Azizah.

Kebetulan Ibra juga baru pulang dari kantor, dan dia belum masuk ke kamar masih duduk di sofa ruang tamu. Karena ada yang ingin ia bicarakan kepada kedua orang tuanya.

"Ayah, Bunda aku ingin bicara," ucap Ibra tiba-tiba.

"Katakan," jawab Ghafur.

"Aku ingin melamar Viora," ucap Ibra.

"Hah, kamu yakin sayang?" tanya Azizah.

"Yakin Bun, aku sudah jatuh hati sejak pandang pertama," jawab Ibra.

Azizah terlihat muram, dia sangat menyukai gadis yang dua kali menolongnya. Dan selalu berdoa agar menjadi menantunya. Tapi ternyata putranya sudah punya pilihan lain.

"Bunda kenapa?" tanya Ibra saat melihat perubahan raut wajah Azizah.

"Gak kenapa-kenapa. Apakah kamu yakin dengan gadis yang bernama Viora itu? Apa dia cantik? Apa dia baik-baik, ap ...."

"Bunda tidak usah khawatir, aku yakin dengan pilihanku," Ibra memotong pembicaraan Azizah.

"Ayah setuju saja, yang penting dia bisa membuat kamu bahagia," kata Ghafur.

"Bunda kekamar dulu," pamit Azizah.

Ibra dan Ghafur mengangguk bersamaan. Kemudian Azizah berlari kecil menuju kamarnya. Saat didalam kamar, Azizah menelungkupkan mukanya ke bantal.

Bahunya berguncang pertanda ia sedang menangis. (Lebay memang.)

Ghafur masuk dan mendapati istrinya sedang telungkup, kemudian iapun mendekat dan mengelus kepala istrinya yang berbungkus hijab.

"Kenapa Bun? Bukankah kita sudah sepakat untuk membiarkan Ibra menikah dengan pilihannya sendiri?" tanya Ghafur yang mengerti perasaan istrinya.

"Tapi Yah, bunda menyukai gadis itu. Cantik, baik pokoknya sangat cocok untuk Ibra," ucap Azizah disela-sela tangisnya.

"Sudahlah, besok malam kita akan ikut Ibra kerumah gadis itu. Kita dukung saja dia. Bukankah itu janji kita padanya?" tanya Ghafur.

Azizah bangkit dengan mata sembabnya. Kemudian memeluk suaminya, bukannya berhenti malah tangisnya semakin menyayat hati.

"Sudahlah, kita lihat gadis pilihan Ibra. Ayah yakin pilihannya pasti baik," ucap Ghafur menenangkan istrinya.

Azizah mulai tenang, iapun patuh kepada suaminya dan akan mendukung pilihan putranya itu.

Sementara dikamar Ibra. Ibra merenung sejenak, ia berpikir kalau sang bunda tidak merestui pilihannya.

"Aku sudah terlanjur jatuh cinta, aku tidak bisa mundur lagi," gumam Ibra.

Kemudian ia masuk kedalam kamar mandi, melepas pakaian satu persatu dan mengguyur tubuhnya dibawah shower. Bayangan pertemuannya dengan Viora menari-nari dipikiran nya. setelah beberapa menit Ibra menyudahi mandinya.

Seperti biasa Ibra melaksanakan kewajiban lima waktunya. Setelah selesai Ibra kembali berbaring.

Ia memantapkan hati untuk melamar gadis itu. Sedangkan gadis yang ingin ia lamar tidak tau apa-apa.

Ibra bangkit dari pembaringan nya dan berjalan keluar untuk makan malam. Kebetulan saat ini sudah waktunya makan malam.

Di meja makan tidak ada siapa-siapa, yang ada hanya pelayan yang sedang menata makanan di meja makan. Dan nanti akan diantar ke kamar majikannya.

"Bunda sama ayah belum keluar, bik?" tanya Ibra.

"Tuan bilang nyonya kurang enak badan," jawab pelayan.

"Sini bik, biar aku antar ke kamar bunda," pinta Ibra.

Pelayan pun memberikan nampan kepada Ibra. Ibra mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya. Ghafur membuka pintu dan melihat putranya membawa nampan.

"Bunda sakit?" tanya Ibra.

Azizah menatap suaminya, Ghafur menggeleng. Pertanda bahwa bukan dia yang memberitahu Ibra.

Ibra meletakkan nampan di meja kecil yang ada dikamar itu. Ghafur mengambil satu porsi lalu memberikan kepada istrinya.

"Bunda tidak menyukai gadis itu?" tanya Ibra to the point.

"Bukan begitu, hanya ...."

"Aku akan mengikuti apapun kata bunda, jika bunda punya pilihan lain, aku ikut saja," kata Ibra. Tapi ada raut kekecewaan diwajahnya.

"Bunda merestui mu Nak, sekalian undang Abi Abdullah dan keluarganya. Bila perlu kalian bisa langsung menikah," ucap Azizah.

"Aku tidak bisa bahagia bila bunda tidak bahagia, lagipula aku belum yakin apakah aku diterima atau sebaliknya," kata Ibra.

"Kami akan bahagia bila kamu bahagia dengan pilihan mu sendiri, ayah yakin kamu tidak salah pilih," ucap Ghafur menimpali.

Ibra bernafas lega, kemudian ia menelepon Abi Abdullah untuk datang besok. Ibra juga menceritakan niat baiknya kepada Abi nya itu.

Abi Abdullah turut senang dengan keputusan Ibra. Sementara Arumi sudah mengikhlaskan Ibra untuk memilih pasangannya sendiri.

Setelah ia merenung dan meminta petunjuk kepada Allah, Arumi akhirnya ikhlas meskipun awalnya berat.

Ibra menyudahi panggilan teleponnya, dan tersenyum karena Abi Abdullah akan datang menemani untuk melamar gadis pujaannya.

"Bun." Ibra memeluk Azizah. Azizah mengelus punggung Ibra.

"Kamu bahagia, Nak?" tanyanya. Ibra mengangguk.

"Aku menyukai gadis mandiri Bun, tangguh dan cantik. Bukan itu saja, hatinya juga mulia," kata Ibra sambil membayangkan pertemuan tidak terduga dengan Viora yang selalu memberi kejutan pada Ibra.

Bagaimana tidak kejutan? Saat bertemu di pinggir jalan, Ibra melihat Viora menghajar para preman. Menurut Ibra cewek seperti itu sulit ditemukan. Ada tapi jarang.

"Kamu tidak makan, Nak?" tanya Azizah.

"Aku makan ini aja, Bun," jawab Ibra mengambil nasi di atas meja.

Lalu ketiganya pun makan didalam kamar. Setelah selesai makan, Ibra membawa nampan dan piring kotor ke dapur. Kebetulan disana masih ada pelayan.

Kalau tidak ada pelayan didapur, Ibra akan mencucinya sendiri. Karena kalau pelayan sudah istirahat, Ibra tidak mau menggangunya.

Ibra berjalan gontai kembali kekamarnya. Dengan perlahan ia menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia sudah tidak sabar ingin melamar gadis pujaannya.

Diterima atau tidak, itu urusan kemudian. Karena Ibra tidak ingin pacaran sebelum kata sah terucap didepan penghulu. Karena menurutnya, berpacaran setelah menikah akan terasa sangat indah.

Benarkah? Tentu saja, apapun yang kita lakukan mendapat pahala. Memeluk, mencium dan bahkan lebih dari itu bisa dilakukan setelah menikah.

Jadi tidak takut lagi akan hukum Tuhan. Ibra membuka lemari pakaian, dan melihat setelan jas yang ia beli dari butik Viora. Rencananya ia akan memakainya saat melamar nanti.

Ibra tersenyum, "bagaimana ini bisa pas?" gumamnya.

Ibra mencium jas tersebut lalu menyimpannya kembali. Kemudian ia kembali berbaring.

Sementara disisi lain, Viora juga sedang berbaring diatas tempat tidur. Sedang asyik bermain ponsel, tiba-tiba pesan masuk diponsel nya.

'Besok kita mau kerumahmu'

'Tumben bilang-bilang. Biasanya juga tinggal datang'

'Ya siapa tau kamu sibuk? Aku ingin bicarakan soal produk baru kita'

'oke'

Tidak ada lagi pesan masuk, Viora pun menyimpan ponselnya diatas nakas dekat ranjang.

Oya yang mengirim pesan tersebut adalah saudaranya yang ikut mengelola perusahaan parfum. Dan mereka akan mengeluarkan produk terbarunya dalam waktu dekat ini.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

menolong kakek saat nyebrang.. palaginolongin bunda 2x

2024-04-24

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

andai nya...

2024-04-24

1

ira rodi

ira rodi

berarti pas abi abdullah ikut serta lamaran ibra nanti arumi ketemu sama abqari....

2024-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!