Episode 6

Ibra memberikan paper bag kepada sang bunda. Sementara untuk dirinya ia bawa masuk kedalam kamarnya. Azizah membuka paper bag tersebut dan melihat baju gamis lengkap dengan hijabnya. Azizah tersenyum.

Azizah membawa paper bag tersebut kekamar, ia ingin memperlihatkan kepada suaminya.

"Yah, bagus gak?" tanya Azizah.

Ghafur menoleh ke istrinya dan tersenyum, "bagus, beli dimana?"

"Ibra yang beli buat bunda, nanti mau bunda pakai," jawab Azizah.

"Istriku memang cantik," puji Ghafur.

Azizah melihat struk pembelian yang ada didalam paper bag tersebut. Lalu membacanya.

"Viora butik?" gumam Azizah.

"Kenapa Bun?" tanya Ghafur.

"Tidak, ternyata anakmu sangat pandai memilih butik terkenal itu," jawab Azizah.

"Bunda pernah pergi kesana, tapi tidak pernah bertemu pemilik butik tersebut. hanya ada karyawannya saja," kata Azizah lagi.

Ghafur hanya terdiam,ia tidak tau untuk menanggapi omongan istrinya itu.

Pukul 4 sore, mereka pun berangkat menuju pesantren. Karena tempat itu lumayan jauh. Sekitar 3 jam perjalanan.

Mereka hanya menggunakan satu mobil saja. Dan Ibra yang menyetir.

"Gimana Bun? Cocok gak bajunya?" tanya Ibra.

Padahal ia tadi sudah melihatnya, pertanyaan itu hanya sebagai alasan untuk menyenangkan hati Bundanya.

"Cocok banget, bunda suka," jawab Azizah.

"Kalau begitu nanti aku beli lagi untuk bunda," kata Ibra.

"Benarkah?" tanya Azizah. Ibra mengangguk.

Akhirnya mereka pun sampai ke pesantren, saat ini hari pun sudah malam. Para santri dan santriwati menyambutnya dengan gembira. Kedatangan Ibra kali ini seperti sudah mereka nanti-nantikan.

Para santri bersalaman dan mencium tangan Ibra serta kedua orang tua Ibra. Sedangkan para santriwati hanya bersalaman dengan Azizah dan mencium tangan Azizah saja.

"Selamat datang nak Ibra," ucap kyai Abdullah.

Disampingnya ada umi Sa'diah dan Arumi. Arumi tersenyum manis saat melihat kedatangan Ibra. Ibra menyalami kedua orang tua angkatnya itu. Tapi tidak kepada Arumi.

Azizah berpelukan dengan umi Sa'diah, sedangkan Ghafur bersalaman lalu berpelukan ala laki-laki.

"Mari duduk," ajak kyai Abdullah.

"Rumi, buatkan tamu kita minuman," pinta umi Sa'diah.

Arumi pun bangkit dari duduknya dan berjalan kedapur untuk membuat minuman. Sedangkan para santri dan santriwati sudah kembali ketempat mereka semula.

"Ada apa pak kyai memanggil kami?" tanya Ghafur basa-basi sebagai pembuka pembicaraan.

"Kalian juga pasti sudah tau, karena memang sudah sejak dulu kita membicarakannya," jawab Abi Abdullah.

Azizah dan Ghafur saling pandang, memang dulu ada Abi Abdullah membahas tentang perjodohan mereka. Tapi Ghafur dan Azizah tidak menyanggupi nya. Mereka tidak mau berjanji, karena mereka tidak mau anak mereka terikat perjodohan.

"Sebelumnya kami mohon maaf kyai," ucap Ghafur.

Abi Abdullah menoleh ke istrinya, ada perasaan berbeda saat Ghafur mengucapkan kata maaf.

"Masalah perjodohan ini, sejak dulu kami memang tidak menyanggupinya. Karena kami ingin, putra kami satu-satunya terikat pada perjodohan. Dan juga kami akan menyerahkan keputusan ini pada Ibra," ucap Ghafur.

"Kami sebagai orang tua hanya bisa mendukung, bukan menentukan jodoh untuknya," ucap Azizah menimpali.

Kedua suami istri itu berbicara dengan nada selembut mungkin, karena takut menyinggung perasaan Abi Abdullah dan umi Sa'diah juga Arumi.

"Bagaimana Nak?" tanya Abi Abdullah.

"Dengan berat hati aku menolak perjodohan ini," ucap Ibra.

Praang ... Nampan yang dibawa Arumi jatuh kelantai, semua orang menoleh kearah suara. Arumi berlari kekamar sambil menangis.

Ia tidak menyangka akan mendapat penolakan dari sahabat kecilnya sekaligus Abang angkatnya juga orang yang dicintainya.

Umi Sa'diah segera bangkit dari duduknya, dan berjalan menuju kamar Arumi. Ia ingin menenangkan Arumi terlebih dahulu.

"Aku minta maaf Abi, aku tidak bisa menerima Arumi menjadi istriku, karena aku hanya menganggap dia sebagai adikku saja," kata Ibra.

"Abi mengerti, kalian tumbuh bersama sejak kecil. Abi kira nak Ibra punya rasa pada Arumi," jawab Abi Abdullah.

"Masalah jodoh, rezeki dan maut itu adalah rahasia Allah," ucap Abi Abdullah lagi.

Sementara didalam kamar...

"Umi, mengapa bang Ibra menolak aku, umi? Apa aku kurang cantik? Kurang baik? Apa kurangnya aku umi," tanya Arumi sambil menangis.

"Putri umi cantik dan baik, bahkan mendekati sempurna. Tapi ini mungkin hanya masalah hati, mungkin Ibra sudah ada pilihan lain," jawab umi Sa'diah.

"Kalau kamu benar sayang dan cinta sama Ibra, relakan dia, ikhlaskan walaupun itu sulit. Karena cinta tidak harus untuk memiliki," ucap umi Sa'diah lagi.

Arumi terdiam, tapi airmata nya terus saja mengalir. Rasa sakit ditolak membuat hatinya terasa perih.

"Apa kamu mencintai gadis lain?" tanya Abi Abdullah pada Ibra.

"Benar Abi, tapi gadis itu sangat sulit untuk didekati," jawab Ibra jujur.

Abi Abdullah tersenyum, "minta sama Allah untuk melembutkan hatinya." saran Abi Abdullah.

"Terima kasih Abi, dan sekali lagi aku minta maaf," ucap Ibra.

"Tidak apa-apa, Abi faham. Walaupun Abi dan umi dulunya dijodohkan, tapi Abi tau bagaimana rasanya jatuh cinta. Dan Abi jatuh cinta pada umi kamu. Mungkin karena jodoh, kami malah dijodohkan," jawab Abi Abdullah.

Ya Abi Abdullah dulu memang mencintai umi Sa'diah. Tapi karena dilarang berpacaran, keduanya pun memendam perasaan masing-masing. Tapi Allah ternyata menyatukan mereka lewat perjodohan dari kedua belah pihak.

"Mungkin jodohmu bukan putri kami, biar bagaimanapun jangan pernah berubah dengan keluarga kami terutama pada Arumi," ucap Abi Abdullah lagi.

Sebenarnya Ibra tidak ingin memberikan harapan palsu pada Arumi, tapi ia akan bersikap seperti biasa pada Abi Abdullah dan umi Sa'diah. Namun bila dengan Arumi mungkin akan berbeda.

"Baiklah Abi," jawab Ibra akhirnya.

"Undang Abi bila kalian menikah, biar Abi yang menjadi penghulunya," kata Abi Abdullah.

"Pasti Abi, Abi adalah orang yang pertama kami undang," jawab Ibra.

Azizah menarik nafas lega, sepanjang perjalanan tadi, Azizah selalu berdoa semoga dipermudah kan.

"Kalian menginap?" tanya Abi Abdullah.

"Tidak Abi," jawab Ibra.

Setelah urusannya selesai, mereka pun mengobrol-ngobrol ringan. Setelah itu mereka pun berpamitan pulang. Ibra mencium tangan Abi Abdullah dan umi Sa'diah.

Sedangkan Arumi belum keluar kamar sejak tadi, Arumi masih malu untuk bertemu dengan Ibra. Apalagi matanya sembab karena sehabis menangis.

Ibra dan kedua orang tuanya pun pulang. Setelah mobil mereka menghilang dari pandangan kedua suami istri itu. Keduanya pun masuk kedalam rumah.

"Bagaimana Abi?" tanya umi Sa'diah.

"Kita tidak bisa memaksakan kehendak. Sesuatu yang dilakukan dengan terpaksa akan tidak bagus hasilnya," jawab Abi Abdullah dengan bijak.

"Iya, umi juga sependapat, mungkin Arumi akan menemukan jodohnya, orang yang baik dan mencintainya tentunya," ucap umi Sa'diah.

Kemudian pasangan suami istri itu pun masuk kedalam kamar, karena malam sudah larut keduanya pun ingin tidur.

.

Ada yang setuju gak, kalau Arumi sama Abqari?

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

cucok... a ketemu a.... ujungnya tetep satu lingkaran

2024-04-24

1

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

nah,,,itu bgs Thor Arumi sama abqori aja

2024-04-25

1

Alfiyah Hasna

Alfiyah Hasna

setuju

2024-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!