Episode 2

Ghafur dan Ibra mengikuti perawat yang sedang mendorong brankar rumah sakit. Tentu saja ruang VVIP menjadi pilihan mereka.

Azizah masih belum sadarkan diri saat dipindahkan keruang perawatan. Setelah merasa sedikit tenang, Ibra mengajak sang ayah untuk sholat Maghrib berjamaah. Karena waktunya hampir habis.

Malam ini mereka terpaksa menginap di rumah sakit.

Keesokan harinya...

Ibra sudah selesai melaksanakan kewajiban sebagai umat Islam bersama sang ayah. Dilihat nya sang bunda masih betah tertidur, mungkin karena pengaruh obat.

Ibra duduk dikursi disamping ranjang sang bunda. Wanita yang paling ia cintai yang sudah melahirkannya kedunia ini.

Ibrahim Yusuf, nama yang diberikan oleh sang kakek. Berharap bila besar nanti akan menjadi manusia yang berguna dan berbakti kepada orang tua serta taat kepada Sang Pencipta.

Ibra sejak kecil dididik dengan ilmu agama disebuah pesantren. Hingga ia berumur 18 tahun.

Lalu sang ayah memasukkan nya ke universitas ternama di Kairo. Memang tidak mengecewakan. Ibra lulus dengan sangat baik.

Setiap malam Jumat, Ibra akan ke pesantren untuk mengajar santri dan santriwati disana. Selain menjadi seorang CEO, Ibra juga seorang ustadz.

Tapi sayangnya, hingga saat ini belum ada yang bisa menggetarkan hatinya selain gadis yang berhijab waktu itu. Hingga sampai saat ini ia belum menemukan gadis itu kembali.

Azizah perlahan membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah Ibra yang berada disampingnya. Sedangkan Ghafur keluar mencari sarapan untuk mereka.

"Apa aku sudah meninggal?" tanyanya.

"Bunda, mengapa bicara seperti itu?" tanya Ibra balik.

"Bunda, bunda melihat bidadari, dia sangat cantik," jawab Azizah.

"Mungkin bunda bermimpi, bunda kemarin kecelakaan," kata Ibra. Azizah menggeleng.

"Tidak, aku tidak bermimpi, aku memang melihatnya. Setelah itu aku tidak ingat lagi," ucapnya.

"Bunda istirahat dulu, pasti bunda berhalusinasi akibat kecelakaan," kata Ibra.

Kemudian Ghafur pun masuk sambil menenteng makanan yang ia beli. Bubur ayam untuk mereka sarapan.

Ghafur dengan telaten menyuapi istrinya. Sedangkan Ibra makan di meja lain. Tanpa mempedulikan kedua orang tuanya yang terlihat mesra. Hal itu sudah biasa baginya.

"Bagaimana keadaan bunda?" tanya Ghafur.

"Kepala bunda pusing, Yah. Mungkin karena benturan keras," jawab Azizah.

"Ya sudah, bunda istirahat dulu," pinta Ghafur.

Dokter wanita masuk untuk memeriksa pasiennya. Tapi matanya memandang lekat kearah Ibra. Hingga tanpa sadar dokter wanita itu tersandung pada meja kecil didekat ranjang rumah sakit.

Ibra spontan menutup mulutnya agar tidak tertawa lebih keras. Kemudian ia memandang kearah lain. Kemudian berlari kecil keluar ruangan.

Saat diluar ruangan, Ibra tidak bisa lagi menahan tawanya. Hingga orang yang melihatnya mengira dia gila. Ibra memegangi perutnya yang terasa sakit. Belum pernah ia tertawa seperti itu.

Setelah merasa reda, Ibra kembali masuk. Tapi saat melihat dokter itu, ia kembali tertawa. Sampai Dokter wanita itu malu karena ditertawakan oleh Ibra.

"Berhenti tertawa, nanti orang tersinggung," cegah Ghafur.

"Habisnya lucu, kok ada ya dokter yang konyol seperti itu," kata Ibra.

Mereka sampai lupa hendak menanyakan keadaan Azizah. Baru setelah dokter hendak keluar, Ghafur pun mencegahnya dan bertanya keadaan istrinya.

"Nyonya baik-baik saja. Nanti sore sudah boleh pulang," jawab dokter.

Kali ini dokter itu tidak berani menatap Ibra, ia benar-benar malu setelah terbentur meja. Setelah kepergian dokter wanita itu, Ibra ditegur oleh sang bunda.

"Kamu tidak kekantor?" tanya Ghafur.

"Nanti siang, kebetulan siang ini ada rapat penting dengan klien," jawab Ibra.

Tapi baru saja Ibra bicara begitu, ponsel miliknya berdering. Ibra melihat nama pemanggil tersebut. Dan ternyata dari asistennya.

"Assalamualaikum," Ibra mengucap salam.

"Wa'alaikum sallam tuan muda," jawab asisten yang bernama Aaron.

"Katakan!" seperti biasa kalau bicara dengan asistennya dan karyawan nya, Ibra berubah tegas. Tapi akan sangat lembut saat berhadapan dengan keluarganya.

"Klien kita memajukan pertemuan menjadi jam 8 pagi tuan," lapor Aaron.

Ibra melihat jam tangannya masih ada waktu 30 menit. Ibra segera bergegas pergi setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya. Ponselnya masih terhubung karena terlalu terburu-buru.

Dengan kecepatan tinggi, Ibra mengendarai mobilnya. Saat dilampu merah, terjadi kemacetan.

Ibra melihat ada motor terparkir dipinggir jalan, sementara pemilik motor tersebut sedang menolong seorang kakek yang ingin menyeberang jalan.

Tanpa pikir panjang, Ibra segera keluar dari mobil. Dan langsung menaiki motor tersebut. Viora yang menyadari hal itu pun berteriak.

"Hei, motorku...!" Viora berteriak sekencang mungkin.

Tapi Ibra malah tidak peduli, lalu melemparkan kunci mobil nya kepada Viora. Ibra tidak menyadari kalau motor yang ia pakai adalah milik gadis yang ia temui di pesta pernikahan waktu itu. Hingga kini ia terus mencari gadis itu.

Viora segera menuju mobil milik Ibra, karena dari arah belakang sudah ada yang membunyikan klakson mobil mereka masing-masing.

Dengan terpaksa, Viora mengendarai mobil milik Ibra menuju butik miliknya. Viora tidak mengenal Ibra, karena pertemuan waktu itu, hanya Ibra yang melihat Viora. Sedangkan Viora tidak.

Ibra datang ketempat pertemuan dengan klien, ia merasa lega karena tidak terlambat datang. Ia rela kehilangan mobil daripada kehilangan kontak yang sangat besar ini. Satu tandatangan saja bisa mencapai miliaran. Sementara mobil masih dibawah harga itu.

"Bagaimana?" tanya Ibra.

"Maaf tuan, klien kita membatalkan pertemuannya hari ini. Dan akan ditunda Minggu depan," jawab Aaron.

"Mengapa tidak diberitahu awal-awal?" tanya Ibra.

"Maaf tuan, saya menelpon tuan tapi tidak dijawab," jawab Aaron.

Ibra mencari ponselnya, ternyata tertinggal didalam mobil. Ibra menghela nafas panjang.

"Sudahlah," kata Ibra akhirnya.

"Maaf tuan, motor siapa yang tuan bawa?" tanya Aaron.

"Gak tau, gara-gara ingin cepat, aku sampai meninggalkan mobilku dan menggantinya dengan motor ini," jawab Ibra. Jujur ia merasa dipermainkan saat ini. Tiba-tiba saja rapatnya ditunda Minggu depan.

Sedangkan dirinya sudah mati-matian ingin secepatnya tiba ditempat agar tidak terlambat menemui klien.

"Kita ke kantor," titah Ibra. Karena posisi mereka saat ini berada di hotel. Lebih tepatnya di restoran hotel.

Ibra mengendarai motornya tanpa menggunakan helm. Sebab helm nya masih menempel diatas kepala Viora.

Beruntung tidak ada polisi lalu lintas. Kalau ada bisa berabe. Bisa-bisa ia dituduh mencuri.

Saat tiba didepan perusahaan, para karyawan nya merasa heran saat melihat bosnya memakai motor. Mereka berbisik-bisik karena tidak biasanya bos mereka seperti itu.

Sementara Viora sudah tiba di butik miliknya, sekarang dia sudah mulai mencoret-coret kan pensil miliknya untuk menggambar gaun, dress dan sejenisnya. Semua kain untuk membuat gaun dan pakaian lainnya, adalah kain berkualitas terbaik. sehingga para pelanggan sangat berpuas hati dengan hasilnya.

Dan juga hasil desain miliknya lebih berkelas. Tidak heran bagi mereka rela menghabiskan uang banyak hanya untuk membeli gaun atau pakaian dari butik Viora.

.

Semoga novel ini ramai yang baca seperti novel Aleta dan Ars.

Terpopuler

Comments

Rini Musrini

Rini Musrini

ibra main ambil motor milik orang d ganti mobil wuih keren yg dpt mobil.

2024-02-07

123

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

Assalamualaikum.... salam kenal thor.. izin mampir baca ya...


🙄🙄🤣🤣🤣🤣🤣 hahahha bengek parah sama kelakuan Ibrahim yg kocak dan spontanitas

2024-04-20

1

Dia Amalia

Dia Amalia

seru thor👍👍

2024-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Promosi novel baru.
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Promosi novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!