CEO TAMPAN SEDINGIN ES

CEO TAMPAN SEDINGIN ES

Episode 1

gelombang air laut kini tengah pasang, ombak berdebur sangat keras bunyinya bahkan bergemuruh di telinga orang-orang yang ada di sekitar pantai yang tengah menikmati indahnya pantai.

hati wanita mana yang tak hancur jika kedua orang tuanya meninggal secara tidak wajar di tangan keluarganya sendiri tanpa ada kejelasan.

"Tania Apa yang kau lakukan ayo cepat turun, aku tahu Tania hatimu sedang hancur tapi tidak seperti ini caranya'' teriak seorang remaja laki-laki yang seumuran dengan Tania dia adalah Agam teman kecil Tania.

Tania masih tetap berdiri Kokoh di atas batu karang yang sangat tinggi bahkan Agam dan Mona yang ada di sana bingung dan tak tahu bagaimana caranya Tania bisa menaiki batu karang setinggi itu.

''Mona, Aku memiliki rencana bagaimana jika kita perlahan-lahan menaiki batu karang itu dan kita menyelamatkan Tania bersama-sama kau setuju?'' Mona dengan cepat menggelengkan kepalanya Bagaimana bisa sahabatnya ini memberikan ide gila yang bisa mengancam nyawanya ''hey hey kau yang benar saja kita berdua naik ke batu karang setinggi itu yang ada kita akan jatuh bersama-sama dan kita akan kehilangan nyawa bertiga, begini saja deh kita telepon polisi saja atau kita cari orang-orang di sekitar sini untuk membantu kita membujuk Tania turun itu lebih efektif daripada kita juga harus ikut naik ke sana'' Agam menghela nafas perlahan, apa yang dikatakan Mona memang benar resikonya memang terlalu tinggi jika mereka berdua naik ke atas batu karang itu.

mereka berdua masih termenung sama seperti Tania yang di sana masih berdiri dengan rambut panjang yang tertiup angin dengan kencang "begini saja aku akan tetap mengkoordinasi mu dari sini, kau menghampiri Tania dan menyelamatkan Tania di sana, sedangkan aku di bawah kau maksud tidak apa yang ku katakan?'' Mona memperjelas kata-katanya dan tentunya Agam maksud dengan apa yang dikatakan oleh Mona.

"iya iya dasar cemen Apa susahnya kita bersama-sama naik ke atas'' Mona memicingkan matanya mereka berdua yang tadinya berempati dan ingin menyelamatkan Tania bersama-sama kini malah beradu argumen.

yang paling parah mereka malah menyalahkan satu sama lain yang membuat Tania di atas sana yang tadinya ingin bunuh diri kini menjadi tidak mood, Tania mulai menuruni tebing karang yang tinggi dengan hati-hati dan tanpa sepengetahuan Mona dan juga Agam.

"Lolo wah jangan-jangan Tania sudah terjun lagi, Agam lihat saja ya sampai terjadi apa-apa dengan Tania Aku akan membunuhmu hidup-hidup'' Mona berlarian menuju arah tebing dan hendak akan mencari Tania yang dikiranya terjun ke bawah laut sana.

Agam ikut berlarian menyusul Mona dirinya juga sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada Tania apalagi ombak sedang pasang dan Tania tidak bisa berenang sama sekali.

"loh loh kau tidak bisa menyalahkanku ini semua salahmu karena mengajakku bertengkar hingga aku tak sempat menyelamatkan Tania'' mereka berlarian sedangkan Tania yang berada di belakang mereka pun menggelengkan kepalanya.

'dasar aneh lebih mementingkan ego masing-masing dari pada menyelamatkan nyawa sahabatnya sendiri' batin Tania yang masih melihat mereka berlarian menuju arah tebing sedangkan Tania sedari tadi sudah berada di samping mereka.

lama Tania memperhatikan Agam dan juga Mona yang berteriak-teriak menyebut namanya membuat Tania jengah dan kesal, akhirnya mau tak mau Tania mengalah dan memanggil nama mereka dari kejauhan ''hei!! sampai kapan kalian akan berteriak-teriak menyebut namaku!!" teriak Tania yang terdengar oleh keduanya.

suara deburan ombak nyatanya kalah dengan suara Tania yang cukup menggelegar dan sedikit cempreng "Agam aku tidak salah lihat kan, wah jangan-jangan itu arwah Tania yang mengajak kita pergi ke alamnya'' Agam menoyor kepala Mona bisa-bisanya sahabatnya ini berkata seperti itu.

"kau ini hidup di zaman apa bisa-bisanya masih percaya dengan hal gaib seperti itu mana mungkin seseorang yang sudah meninggal menghampiri manusia dan mengajaknya pergi, sudahlah ayo kita hampiri Tania dan minta penjelasan padanya'' Mona dan Agam berlarian kembali mengarah ke arah Tania yang sedang memegang pinggangnya dengan kedua tangannya.

"lain kali kalau ingin menge-prank sewajarnya saja dong, kau tahu tidak kalau sampai tadi kau tak ketemu yang ada aku akan menelpon polisi, tim SAR, lalu pemadam kebakaran, team medis dan segala macam'' Mona lagi lagi asal berkata yang membuat Agam ingin sekali meremas-remasnya seperti kertas dan melemparkannya ke tengah laut.

Agam langsung membungkam mulut Mona yang terus saja berbicara "emm maksud Mona tidak seperti itu, Tania lain kali kalau ada masalah katakan baik-baik dengan kami, kami akan menjadi pendengar baikmu'' Tania memandang Agam dan Mona secara bergantian lalu berdecak kesal dan berlalu meninggalkan keduanya.

"Tania apa kita akan ke rumah keluargamu dan mengambil barang-barang mu di sana?'' tanya Agam dengan sangat hati-hati tentunya perasaan Tania kini tengah sensitif mengingat beberapa hari yang lalu kedua orang tua Tania telah meninggal disusul dengan adiknya dan bahkan baru saja tadi Tania diusir secara terang-terangan oleh keluarga besarnya dan itu membuat Tania benar-benar sakit hati dan merasa putus asa.

"Ya iyalah masa ya iya dong, kalau aku tidak pulang dan mengambil pakaianku lalu aku ingin memakai pakaian apa? sudahlah kalian jangan banyak bertanya sekarang lebih baik kita langsung pergi ke rumahku mengambil barang-barangku lalu kita pergi ke kos-kosan yang murah meriah'' Tania berjalan menuju mobil Agam, niatnya tadi mereka berhenti sejenak di laut hanya ingin melepas penat namun tiba-tiba Tania berlarian menaiki tebing dan ingin bunuh diri.

tapi semua itu Tania urungkan berkat kedua sahabatnya yang sampai saat ini masih mensuportnya dan mendukung Tania di keadaan Tania yang tengah terpuruk seperti ini "emang ya pamanmu itu mata duitan, dengan keponakan saja perhitungan padahal harta kedua orang tuamu kan semuanya pamanmu ambil dan pamanmu makan'' Tania melipat kedua tangannya di dada lalu menatap jalanan Dengan lurus sembari mengangguk-anggukkan kepalanya dan setuju dengan apa yang dikatakan Mona.

memang benar semua apa yang dikatakan oleh Mona pamannya benar-benar mata duitan dan sangat serakah dan haus akan harta "kurasa aku harus bekerja keras dan juga sebisa mungkin aku menjadi kaya raya dalam kurung waktu 1 tahun sampai kita lulus sekolah, lihat saja aku akan mengumpulkan bukti-bukti dan memenjarakan pamanku'' Agam dan juga Mona saling memandang karena memang posisi mereka berdua berada di kursi depan sedangkan Tania berada di kursi belakang.

"ya ya ya balas dendam terbaik adalah kesuksesan kita, tapi sebaiknya kita jangan ngekos deh, Bagaimana jika di rumahku saja kebetulan Agam kan orang tuanya bestieee dengan orang tuaku jadi aman-aman saja jika kita tinggal di rumahku tapi tetap saja Agam harus beda kamar dengan kita karena Agam laki-laki'' ucap Mona sembari melirik Agam yang sedang mengemudikan mobilnya.

tak dipungkiri Agam dan juga Mona adalah tetanggaan jadi dari kecil mereka sudah bermain bersama berbeda dengan Tania mereka tetangga beda komplek tapi tetap bertahan hingga saat ini dari TK, SD, SMP bahkan SMA mereka tetap bersama-sama hingga saat ini.

"Ya sudah deh aku mau, duitku juga sudah menipis jadi aku harus pintar-pintar mengiritnya tapi tenang saja Aku di rumahmu tidak akan merepotkanmu dan aku akan menjadi pembantu baik di sana dan ya aku akan rajin lebih rajin daripada di rumahku'' Mona dan juga Agam tertawa siapa yang tak mengenal Tania, Tania adalah wanita paling terapi paling tercantik dan paling terputih di sekolah plus paling terajin.

beruntungnya Agam dan juga Mona memiliki sahabat seperti Tania adalah di mana mereka bisa populer bersama, serta kebersihan Tania yang bisa dimanfaatkan oleh Mona dan juga Agam contohnya seperti sepatu Agam yang waktu itu basah dan bau Tania dengan cekatan langsung mencucinya dengan banyak pewangi lalu menjemurnya.

kejadian lucu di sekolah adalah saat tanaman yang tumbuh tidak rapi Tania potong secara rapi menggunakan gunting terkadang sikap Tania yang terlalu cinta kebersihan membuat pusing Mona dan Agam.

"sudahlah sudahlah tidak perlu terlalu rajin, di rumahku saja sudah banyak pembantu jadi untuk apa kebersihan lagi kau cukup tidur, sekolah, makan dan belajar" pinta Mona dengan gaya seolah-olah orang tua Tania.

bersambung...

Terpopuler

Comments

NNM

NNM

ektrim bgt thor Tania

2022-11-09

1

hyper

hyper

sebelumnya terimakasih ya buat kalian yang udah baca novel ini, oh iya berhubung baru selesai revisi author minta maaf ya 🙏🙏, Alhamdulillah untuk sekarang udah bisa update jadi pantengin terus ya😁🙏

2022-11-09

1

Yani Cuhayanih

Yani Cuhayanih

Thor aku kepoin

2022-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!