Mempelajari 5 Kitab Legenda

Setelah Memberi tahu Semua tahapan pendekar Kakek Lou Masuk Kedalam Rumah dan memasuki Sebuah ruangan

setelah beberapa saat Kekek Lou Pun keluar membawa 5 Jenis Kitab Yang Sudah usang dimana setiap kitab nya memancarkan hawa yang sangat kuat .

"Hua'er Mulai Sekarang kamu pelajari Kitab Kitab Ini" Kata Kakek Lou Sambil Memberikan 5 jenis kitab

" Wah, Kitab apa ini knapa memiliki aura yang begitu kuat " Gumam Huang Zi Dalam Hati

" Baik Guru . Murid Akan Mempelajari nya Dengan baik dan tidak akan mengecewakan guru " Ucap Huang zi Sambil Memberi Hormat

" Baik Hua'er Sekarang kamu berlatih lah yang serius Pahami setiap Kitab nya , Hua'er Ikuti Kakek " Kakek Lou Pun berjalan Ke Sebuah tempat dimana disana terdapat sebuah air terjun yang mengandung kilatan kilatan petir setelah sampai kakek Lou pun Menyuruh Huang Zi Untuk duduk .

" Huang'er coba kamu duduk di batu Itu dan latih lah semua kitab Itu disini dan kamu jangan keluar sebelum menguasai Semua Isi kitab Itu, Apa Kamu Mengerti Hua'er " Ucap Kakek Lou Dengan tatapan serius

" Murid mengerti Guru " Ucap Huang Zi sambil melihat kearah batu yang ada di tengah2 air terjun

"Tapi sebelum kamu Mempelajari semua kitab itu duduk lah duluu Hua'er guru akan membuka Jalur merindi Dan Dantian Yang ada di dalam tubuh kamu "

Akhir nya Huang zi pun duduk di depan Kakek Lou tanpa banyak bertanya dan kakek lou pun menempelkan tangan nya ke bahu Huang Zi

Selang beberapa saat cahaya biru keemasan keluar terang dari tubuh Huang Zi .

" Rasa nya ada rasa hangat yang mengalir di dalam tubuh ku " Ucap Huang zi bergumam dalam hati

1 Jam Berlalu akhir nya proses Pembukaan merindi Dan Dantian selesai setrlah itu kakek Lou pun menyuruh huang Zi Untuk Bersemedi dan Mengosongkan Fikiran Untuk Menyerap energi alam yang berlimpah di pulau petir

Setelah setengah jam Huang zi Pun Berhadil mengumpulkan 400 Lingkaran tenaga dalam dan sekarang Huang zi Menjadi Pendekar Bumi tingkat akhir yang akan enerobos Kapan saja ketingkat pendek Raja

" Baik lah Hua'er Sekarang mulai lah berlatih Guru Akan mengawasi mu dari sini" Ucap kakek Lou Sambil duduk dan memberikan beberapa peti berisi buah yang selalu Hua'er makan

" Baik Guru Murid Mengerti " Ucap Huang Zi sambil pergi dan membawa semua buah serta kita bersama dia

" Aku harus mempelajari kitab yang mana dulu, aku lupa menyanyakan dan guru tidak memberitahu kitab mana yang cocok untuk aku pelajari terlebih dahulu " Ucap Huang zi Sambil Berdesak Sebal

" Baik lah aku akan mulai dengan ini saja " Huang zi pun mengambil Kitab Berwarna biru yang sampul nya sudah usang Di sana Tertulis " Kitab Naga Membelah Awan " Kita naga membelah awan sendiri sebenar nya kitab meringan kan tubuh tingkat Dewa Dimana Seseorang bisa berlalari layak nya sebuah cahaya tergantung seberapa banyak tenaga dalam yang di keluarkan untuk jurus itu sendiri .

4 Hari Berlalu Akhir Nya Huang Zi Pun Bisa Menguasai Jurus Naga membelah awan Dengan Sempurna Walau Pun Huang Zi Baru Memiliki 400 Tenaga Dalam Tapi Dia sudah bisa Menyempurnakan Jurus Nya Dengan baik .

Setelah Selesai Menyelesai kan Jurus Naga Membelah Awan Dia Pun beristirahat sebentar sambil memakan buah buahan yang di siapkan kakek Lou ketika huang zi belatih

Setelah 3 Jam Beristirahat Huang Zi pun Melanjutkan Dengan Mengambil Kita warna Biru Muda Disana Tertulis " Tubuh dewa Petir " Sebenar nya Huang zi Ingin sekali menanyakan Kitab Tubuh Dewa petir kepada kakek Lou Tapi Dia Urung Kan Karna mengingat Pesan Guru Nya yang Tidak Suka Murid Pantang Menyerah Dan Akhir nya dia Pun mempelajari Kita Tubuh Dewa Petir .

Berbeda dari Kitab Naga Membelah Awan Kitab Tubuh Dewa Petir Sulit untuk di pelajari Hingga Di Hari Ke 4 Baru Huang zi Baru Bisa Memahami Isi Kitab Tubuh Dewa Petir , Dan Dia Pun Istirahat Karna kelelahan Selam 4 Hari Dia terus mencoba agar bisa memahami Jurus Tubuh Dewa Petir Setelah 6 Jam Istirahat Dia pun bangun dan Bersemedi Dan setelah selesai dia pun mencoba Tubuh Dewa Petir Tiba Tiba Tubuh Nya mengeluarkan Petir Di sekeliling tubuh nya mata nya berubah menjadi biru langit Setelah setengah Jam Mencoba Tubuh Dewa Petir Dia pun berdecak Kagum