LEGENDA PENDEKAR PETIR
Disebuah desa awan anak bernama Huang Zi terngah berlari ketakutan karna perampokan uyang terjadi di desa nya, orang yua Huang zi Tengah terkapar dengan luka yang parah dan mengeluarkan banyak darah, dan menyuruh nya untuk lari Huang Zi pun sebenar nya tak mau meninggalkan orang tuanya namun melihat kondisi yang kacau akhir nya dia pun berlari sambil menahan amarah, Ketakutan dan kesedihan bercampur aduk
Jauh di belakang desa ada sebuah hutan yang selalu di selimuti kilatan petir ketika Huang zi berjalan tanpa tau arah dengan tatapan kosong, sesaat setelah dia sadar ternyata dia sudah berada di dalam hutan dengan kilatan petir yang sangat mengerikan
"Dimana Ini" Kata Huang zi
"Kenapa aku bisa masuk hutan petir" Huang zi sambil melihat kesegala arah
Sebenar nya Haung Zi tau kalau hutan Petir adalah hutan yang tidak boleh dimasuki oleh orang karna di hutan itu petir selalu menyambar ketika ada orang yang mencoba masuk kedalam hutan petir,
Ketika membalikan badan hendak keluar dia pun di sambar petir
" arggg" Huang zi pun pingsan
Saat dia terbangun dia sangat bingung karna dia sudah ada di sebuah pulau yang amat indah.
Dan saat meningat kembali dia pun ingat ketika dia tersambar petir di Hutan Petir dan dia berpikir bahwa dia sudah tewas
"Apa ini surga" Ucap Huang zi Sambil terkagum kagum karna keindahan nya
tidak berapa lama datang seorang kakek kakek sepuh umur nya sekitar 60 tahun
"apa kau penghuni surga" ucap Huang zi Sambil Ketakakutan karna aura yang di pancarkan dari tubuh kakek kakek tersebut
"Tenang lah nak , aku bukan penghuni surga, Aku Lou An penjaga pulau petir ini " ucap si kakek sambil mendekati Huang zi.
Sambi Terus Mundur " Pulau Petir baru mendengar nya dan kenapa aku berada disini " Huang zi pun trus mundur sampai jatuh karna tersandung bebatuan
"Tenang lah nak " Sambil membangunkan Huang zi
" Sekarang kamu ada di pulau petir, pulau petir adalah pulau di dimensi lain lebih tepat nya di dimensi ruang dan waktu " Ucap si kakek sambil tersenyum ramah
" Pulau petir"
"Dimensi Lain"
"Dimensi Ruang Dan Waktu Aku tak mengerti ucapan kakek Dan kenapa aku bisa berada disini" Ucap Huang Zi yang terlihat begitu kebingungan
"Aku pun tidak tau knapa kau bisa berada di sini mungkin karna takdir kau bisa datang kemari " ucap si kakek yang masih tersenyum ramah
"Takdir Apa yang kakek maksud ? seingat ku sebelum aku berada di sini aku berada di hutan petir " Ucap Huang Zi yang masih merasa kebingungan
"
Aku pun tidak tau takdir apa yang akan menanti mu, selama ratusan tahun aku disini belum pernah ada yang datang kesini, hanya kau saja yang bisa datang kesini " Ucap si kakek sambil memandang langit
" Apa ? Ratusan tahun, Setua itukah Kakek Ini" Huang zi membatin dan menatap si kakek
" Apa kau mau menjadi muridku kurasa kedatangan mu kesini bukan hanya kebetulan ?" Huang zi
"Jika kakek bersedia mengajarkan aku jadi pendekar aku sangat ingin jadi pendekar dan melindungi orang yang penting dalam hidup ku " Ucap Huang zi sambil terlihat sedih di raut wajah nya
" Baik lah Mulai sekarang kau akan menjadi murid ku " ucap kakek Lou Sambil Tersenyum raham
"Hormat murid kepada Guru " Ucap Huang zi Sambil Ber sujud 3 kali .
"Baiklah ayo ikuti guru " kakek lou
"Baik Giru" Ucap Huang Zi
Mereka pun berjalan tidak jauh dari sana terdapat sebuah rumah yang yang sudah sangat tua tapi terlihat rapi
"Nak ini adalah Rumah guru dan sekarang menjadi rumah mu juga"
" Kau bisa masuk dan beristirahat "sambil menunjukan kamar yang akan di pakai Huang Zi Maklum disana tidak terlalu besar hanya ada dua kamar
"Besok kau akan mulai berlatih " Ucap Kakek lou
"Baik Guru " Ucap Huang zi begitu bersemangat dan setelah memberi hormat dia pun masuk kedalam kamar nya
"Wah, Walau pun rumah ini terlihat tua tapi masih terlihat rapi dan kokoh " Huang zi pun saat setelah masuk ke kamarnya dan melihat hanya ada meja dan kasur disana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
evasulfa23
bagus ceritanya, kak. saran untuk batin tanda bacanya seperti ini (')
2023-08-03
0
rajes salam lubis
baru nyimak
tetap semangat
2022-06-30
0
Handoko Landung
LANJUTKAN
2022-06-02
0