PENGOBATAN AYAH

Beberapa hari kemudian akhirnya Dokter itu pun tiba di Rumah Aleta bersama dengan Tuan Dirga di sebelahnya.

Aleta nampak senang sekali dengan gugup ia memperhatikan setiap gerak gerik sang dokter tanpa berpaling sedikit pun.

Setelah itu Dokter pun menyatakan jika Rangga ayahnya itu harus mendapatkan perawatan intensif selama beberapa bulan dan tidak boleh terlalu lelah bekerja.

Dokter juga menyarankan pada Rangga jika lebih baik ia tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu untuk memudahkan pemeriksaan rutin.

" bagaimana Al? Apakah putri Ayah ini setuju dengan perkataan Dokter ? "

Tanya Rangga pada putri kecilnya itu.

Namun Aleta yang tak ingin berpisah dengan Ayahnya itu bimbang tapi akhirnya menyetujui perkataan dokter.

" baiklah Ayah , tentu saja aku setuju demi kesehatan dan kesembuhan Ayah aku juga akan menemani Ayah di rumah sakit "

Jawab Aleta dengan Antusias .

Tapi Dirga menggunakan kesempatan ini untuk melakukan pendekatan karena bagaimana pun Dirga juga ingin merasakan bagaimana jika di rumahnya ada seorang gadis kecil yang selama ini ia dan istrinya idamkan.

" Al , rumah sakit bukanlah tempat yang baik untuk gadis kecil. Bagaimana jika Aleta tinggal bersama Ayah Dirga untuk sementara waktu? Kita akan mengunjungi Ayah Rangga setiap hari dan pulang ke rumah setiap malam Aleta tidak perlu tidur di rumah sakit yah "

Ucap Dirga sambil menjelaskan bahwa ia tetap bisa bertemu dengan Ayahnya.

" Ayah Dirga? Terimakasih "

Ucap Aleta sambil memeluk Dirga dengan senang.

Setelah itu Dirga pun mempersilahkan Rangga dan Aleta mengemas barang yang ingin dibawanya.

Sambil menunggu Dirga memikirkan apa baiknya membelikan beberapa baju untuk Aleta? Lalu membelikan beberapa untuk Rangga juga agar ia tidak kebingungan nantinya.

" yah begitu sajalah"

ucap Rangga dalam hati.

Setelah selesai berkemas Dirga pun bersama sama dengan Aleta dan Rangga serta Dokter berangkat ke Rumah sakit terlebih dahulu untuk mengantar Rangga.

Setelah selesai mengurus segala sesuatunya Dirga langsung mengajak Aleta untuk pulang ke rumahnya.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Aleta sangat takjub dengan kemegahan dan keindahan rumah Dirga. Hingga berkali kali ia mengucapkan kata Wah yang tak bisa dihitung.

Melihat kekaguman Aleta ia sontak saja tersenyum

dan menggendong Aleta untuk bertemu Sinta istrinya.

" Sayang , kemarilah lihat siapa yang datang ke rumah kita "

Ucap Dirga pada istrinya sambil menurunkan Aleta dari gendongannya. Sinta yang melihat kedatangan Aleta pun terkejut dan tak lama menghampiri Aleta dan memeluknya dengan bahagia.

" apakah kamu akan tinggal disini? "

Tanya Sinta dengan antusias dan seraya menggandeng tangan Aleta dan membawanya menuju ke kamar yang memang sudah dipersiapkan untuknya dari lama.

" kemarilah ini adalah kamar yang sudah ibu dan Ayah siapkan untuk Al , apa Al menyukainya? "

Aleta hanya tersenyum diam mendengar panggilan itu namun tak tahu harus berkata apa.

" hhmm.. Maaf yah sayang hanya saja sudah lama ibu ingin mempunyai seorang anak perempuan. Apakah kamu keberatan? Jika memang keberatan tidak apa apa jika mau panggil tante juga tidak apa apa "

Ucap sinta sambil menahan tangis.

Melihat Sinta seperti ingin menangis perasaan Aleta jadi ikut sedih karena pada dasarnya Aleta memang anak yang lembut hatinya yang membuat Aleta memeluk Sinta dan menyatakan bahwa ia tidak keberatan.

" tidak apa apa ibu , Al tidak keberatan meskipun belum terbiasa dan merasa sedikit sungkan tapi itu artinya bertambah lagi keluarga dan orang yang sayang dengan Aleta, terimakasih ibu "

Ucap Aleta pada ibu sambungnya itu yang membuat terharu dengan kecerdasan dan kedewasaan Aleta.

" baiklah . Kalau begitu mari ibu bantu menyusun pakaianmu di lemari "

Ucap Sinta sambil membuka tas lusuh milik Aleta serta menyusun baju baju Aleta ke dalam lemari. Namun Sinta merasa bahwa baju baju itu sudah terlalu lusuh untuk dikenakan Aleta pikirnya.

Setelah selesai merapikan baju Aleta ia pun menyuruh Aleta pergi mandi dan menunjukan kamar mandi pribadi miliknya dan segera menuju ruang makan setelah itu dan Sinta pun pergi meninggalkan Aleta sendiri di kamarnya dan menghampiri Dirga serta memarahi suaminya itu.

" kenapa kau membiarkannya membawa baju baju lusuh itu! aku kan sudah bilang untuk tidak perlu untuk dia membawa baju bajunya dan langsung mengajaknya berbelanja! Ah kau ini! "

Ucap Sinta pada Dirga dengan sedikit marah.

" sudahlah sayang kita bisa mengajaknya berbelanja setelah ini. Biarkan dia makan dulu sepertinya ia belum memakan apapun dari pagi "

Ucap Dirga menenangkan istrinya itu.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

" baiklah pak Rangga , silahkan istirahat ini adalah ruangan VVIP yang dipesankan oleh tuan Dirga untuk anda , sampai bertemu sore nanti pak "

Ucap Dokter Jerry kepada Rangga. Dokter Jerry adalah Dokter dari negara D yang sangat ahli dalam urusan jantung sudah banyak orang orang dengan penyakit jantung yang berhasil diselamatkannya tanpa memiliki resiko untuk kambuh lagi.

Ia memiliki metode pengobatan yang sangat luar biasa yang tidak diketahui oleh publik karena beliau merahasiakan metode pengobatannya karena beliau khawatir jika ada seseorang yang menirukannya maka akan berujung fatal.

Namun metode pengobatan ini memiliki kekurangan yang juga tidak mudah untuk diterima karena rata rata orang orang yang berhasil disembuhkannya sebagian besar mengalami hilang ingatan atau yang biasa disebut AMNESIA.

Dirga mengetahui hal itu namun sengaja tidak memberitahukan Aleta karena tidak ingin Aleta cemas berlebihan pada Ayahnya itu dan begitulah Rangga menjalani kehidupannya beberapa bulan ini.

Rangga rutin melakukan pengobatan dan pelatihan untuk menguatkan jantungnya. Beberapa kali mengalami pingsan namun Rangga tetap semangat untuk kesembuhannya.

Hari ini Aleta datang mengunjunginya jadi ia sebisa mungkin harus terlihat lebih bersemangat agar putri kecilnya itu lebih bahagia karena keadaan Rangga sudah lebih baik sekarang.

" hai Ayah hihihi"

Sapa Aleta yang tersenyum bahagia itu sambil cengengesan memeluk sang Ayah.

Rangga terharu melihat Aleta mengenakan baju baru yang kelihatan mahal dan bermerek Rangga pun tersenyum bahagia melihat kebahagiaan putri kecilnya itu.

" jreng jreng jreng... Tuan Dirga juga membelikan Ayah beberapa baju dan lihat ini Ayah ada juga roti bawang kesukaan Ayah coba tebak ini beli dimana?"

Ucap Aleta penuh semangat sambil menyodorkan baju serta roti bawang yang buru buru diterimanya karena Aleta kesusahan membawanya.

" ini roti bawang dari restoran periify dan baju ini astaga ini adalah merek terkenal . Aleta apakah kamu yang memutuskan ini? Karena tuan Dirga tidak benar benar tahu apa kesukaan Ayah? "

Tanya Rangga pada putri kecilnya itu setelah tahu apa yang sedang diterimannya.

"hahaha Pak Rangga tidak perlu menyalahkan Aleta. Sebenarnya dari awal saya memang juga ingin memberikan hadiah ini untuk bapak semoga pengobatannya berjalan lancar "

Ucap Dirga dengan tawa yang tulus.

" permisi sudah waktunya untuk Pak Rangga melakukan pemeriksaan rutin "

Ucap suster yang tiba tiba muncul di depan pintu.

Rangga pun berpamitan pada putri kecilnya itu memeluk dan menciumi kening dan pipinya tanpa sadar ia meneteskan air mata.

Dirga yang melihat itu pun menepuk pundak Rangga untuk menguatkannya dan mengalihkan perhatian Aleta agar tidak melihat Ayahnya menangis.

" Sampai jumpa besok Ayah , Ayah harus semangat agar cepat sembuh dadah "

Ucap Aleta melambaikan tangan pada sang Ayah yang berjalan pergi bersama Suster. Setelah Rangga pergi Aleta pun menangis dan terisak karena khawatir pada Ayahnya.

" ternyata dia juga hanya pura pura kuat, betapa beruntungnya Rangga dan aku juga menjadi yang beruntung karena dia telah menjadi putriku dan Sinta sekarang"

Ucap Dirga sambil tersenyum memandangi putri angkat kecilnya itu.

Beberapa hari berlalu Aleta dan Rangga selalu bertemu saat pagi hingga siang hari saja setelah itu ia akan pulang dan menghabiskan malamnya bersama Dirga dan Sinta dan malam ini Rangga dihantui perasaan cemas tanpa sebab.

" sebenarnya apa yang sedang ku cemaskan?"

ucap Rangga dalam hati karena gelisah yang terus ia rasakan ia pun menyambar gagang telfon dan segera menekan nomor

" halo Ayah .. Ada apa? Apa Ayah baik baik saja? Tidak biasanya Ayah menelpon malam malam begini"

Tanya Aleta dengan perasaan cemas

" Halo Nak.. Ayah baik baik saja. Bagaimana denganmu apa kau baik baik saja? Ayah merasa cemas malam ini jadi Ayah menanyakan kabarmu"

Jawab Rangga

" Aleta baik baik saja Ayah, Aleta juga merasa sangat cemas Ayah malam ini tidak tahu kenapa tapi karena Ayah baik baik saja Aleta jadi tenang"

Jawab Aleta

" hhaah.. Syukurlah nak kalau begitu , sekarang tidurlah jangan tidur terlalu larut dengarlah Ayah menyayangimu putriku"

Ucap Rangga dan langsung menutup teleponnya.

Aleta juga menyayangi Ayah ucap Aleta sambil mengusap air matanya. Entah mengapa tapi kenyataannya rasa cemas Aleta dan Rangga masih sama saja mereka rasakan.

Seperti akan terjadi sesuatu yang besar terhadap mereka.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nana Tina

Nana Tina

/Good//Good/

2024-08-21

0

Lufi

Lufi

Alurnya sngat rapih Thor 🔥

2024-07-05

0

Nur Innayah

Nur Innayah

dirga mengambil kesempatan dalam kesempitan 👹 m7dah2an beneran sayang sama Aleta

2024-04-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!