Status Ayse

Status Ayse

Bab 1

Malam yang semakin larut. Dimana jam di dinding menunjukkan pukul 00:30.

Terlihat di kesunyian dan gelapnya malam. Seorang gadis berlari di jalanan yang sepi tersebut, tanpa terlihat seorang pun yang mengejarnya dari belakang. Sekitarnya yang gelap gulita tanpa cahaya penerang, lampu di jalanan. Nafasnya yang naik turun, dengan sesekali mengusap kedua pipinya yang basah akan air mata. Kedua kakinya yang bertelanjang tanpa menggunakan alas kaki. Tidak menghentikan dirinya dalam berlari di kegelapan malam.

Hingga, sebuah suara dentuman keras terdengar di telinga nya. Menyita pendengaran dan perhatian nya. Sontak langkah kedua kakinya berhenti dan menoleh ke arah sumber suara. Di saat itulah dirinya baru tersadar.

Dirinya berada di tengah jalan yang sepi dan gelap gulita. Kepalanya otomatis menoleh ke kanan dan ke kiri, melihat ke sekitarannya. Air mata yang tadinya mengalir deras membasahi kedua pipinya. Kini kering sendiri di sapu angin malam.

Pertanyaan di mana dirinya sekarang. Sontak terlontar, dari dalam dirinya.

Namun hanya beberapa detik, sebelum kejadian beberapa menit yang lalu. Terlintas kembali dari dalam ingatan nya.

Mengingat kembali kejadian beberapa menit yang lalu. Seketika membuat gadis tersebut terduduk meringkuk di tengah jalan. Dengan membenamkan wajahnya di kedua lutut kakinya. Di tutupi kedua tangannya yang terlipat.

Menangis dan terisak kembali di sana. Tanpa terlihat satu orang pun yang menepuk punggung nya untuk menenangkannya. Atau sepatah kata untuk meredam isak tangis yang terdengar sangat pedih di telinga.

Di sekitarnya, tidak terlihat satu manusia pun yang mengikuti langkahnya dari belakang. Seakan akan mengatakan pada yang melihat gadis tersebut, bahwa dia sendirian.

"Kamu serius sama wanita itu? Kamu bercanda bukan?"

"Dia hanya cocok dijadikan pacar, kekasih, daripada seorang istri. Kamu tahu!"

Ayse menutup kedua telinganya. Saat ucapan yang sangat tidak dia percayai kembali terlintas di dalam pikirannya. Berharap ucapan itu hilang dari dalam pikirannya dan menghilang.

Tapi suara itu tetap terlintas dengan bayang bayang wajah pria yang sudah menghancurkan nya.

"Dia hanya menjadikan mu sebagai kekasih nya yang sementara. Sedangkan sekarang dia tahu, siapa yang lebih pantas untuk menjadi pendamping hidup dia, istrinya. Yaitu Alea,"

"Hentikan,"gumam Ayse dengan serat tangisnya yang sudah reda.

"Kamu sangat tahu Ayse! Sudah dari dulu aku menyukai ka Lucas. Aku yang pertama menyukai ka Lucas dan memperkenalkan dia padamu. Tapi kamu malah dengan kejam menyukai ka Lucas, dan menyakiti aku. Sekarang kita..."

"Hentikan!" Isak tangis Ayse yang meringkuk di tengah jalan.

"Sekarang kita impas Ayse. Aku tidak merebut ka Lucas dari mu. Tapi aku mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku..."

"Aku bilang hentikan!" Teriak Ayse sendiri untuk pikiran nya yang tidak mau berhenti.

Dhuar....

"Hik,"

Suara ledakan beserta kilatan cahaya kemerahan. Sangat kontras terdengar dan terlihat dari tempat Ayse duduk.

Ayse bangkit berdiri dari duduknya dan melihat ke arah tersebut. Sedikit, Ayse bisa melihat cahaya api merah yang menyala di sana.

Perlahan Ayse melangkah ke arah tersebut. Tidak ada ketakutan sama sekali dalam dirinya.

Ia hanya ingin tahu. Apa yang terjadi dan cahaya apa itu.

Sampai di bawah jalan, di mana jalan ia berdiri adalah jalan menuju ke villa. Di mana tempat di adakan. Acara pertemuan pertunangan Alea dan keluarga besar pria.

Dan jalan utama di depan Ayse adalah. Jalan tol yang sedang di bangun tapi menuju ke depan. Sedang dalam tahap pemberhentian pembangunan. Yang artinya, jalan yang sedang di segel(tidak boleh di lalui).

Yang ia dengar, pembangunan nya sedang di hentikan. Karna beberapa bulan yang lalu, terjadi kecelakaan pada para pekerja.

Jalan tol tersebut berada di kawasan hutan dan pengunungan. Terlihat dari sekeliling nya yang banyak pohon dan bebatuan.

Gelap dan tanpa cahaya lampu. Hanya berbekal dari cahaya api di depan Ayse. Ayse melangkah mendekat ke sana.

Sampai di sana, lebih tepatnya di belakang punggung mobil. Ayse melihat mobil sport warna merah dan bisa di katakan mobil mewah. Bagian depannya menabrak batu pinggiran gunung. Sehingga membuat mobil bagian depan terbuka dan mengeluarkan asap. Dan terlihat api yang masih kecil di bagian depannya.

Kedua mata Ayse membulat lebar saat melihat seseorang ada dalam mobil dan dalam keadaan tidak sadar.

Ayse segera mendekat ke sana, membuka pintu mobil. Tapi tidak bisa.

Ckleck Ckleck Ckleck

Bakh... Bakh... Bakh

"Hey, sadarlah. Buka pintu nya."

Bakh Bakh Bakh

Ayse memukul mukul kaca mobil sembari memanggil pria di dalam mobil agar bangun.

Ayse terus berusaha membuka pintu mobil yang tidak bisa bisa.

Kepanikan sontak saja terjadi pada Ayse. Apalagi saat melihat kepungan asap di bagian depan mobil.

Ayse melihat ke kiri dan kanannya. Berharap menemukan sesuatu dan dapat membuka pintu mobil tersebut.

Berjalan ke depan mobil sedikit jauh. Ayse meraih sebuah batu yang cukup besar, melebihi dari ukuran kedua tangannya. Ayse membawa ke arah pintu mobil kembali dan,

Prang...

Ayse berhasil memecahkan kaca mobil dalam sekali pukulan. Menjulurkan satu tangannya ke dalam mobil dan,

Ckleck,

Pintu mobil terbuka.

Ayse membuka selebarnya pintu mobil. Hal pertama yang Ayse lihat sukses membuat kedua mata Ayse membulat lebar.

Wajah pria tersebut di penuhi dengan darah.

'Dia baik baik saja bukan? Tidak. Dia masih hidup bukan?'

Ayse segera mengecek kondisi pria tersebut. Dengan memiringkan wajahnya mencoba mendengar detak jantung.

"Hhhahhhhh." suara nafas si pria sontak membuat Ayse menjauhkan wajahnya dan menatap pria tersebut. Sebelum dirinya menghela nafas lega.

"Kamu bangun? Kamu harus cepat keluar dari mobil. Mobil kamu..."

Kedua mata Ayse melotot horor. Saat melihat api yang semakin besar di bagian depan mobil.

Jika ia berlama lama di sini. Mobil ini bisa meledak dan mereka berdua bisa mati di sini.

"Kita harus segera keluar dari sini." ucap Ayse sembari melepaskan seat belt pada tubuh pria tersebut.

Dan dengan sudah payah, alias berjuang keras. Ayse mengeluarkan pria tersebut dari dalam mobil.

"Hhahhhh," suara nafas Ayse yang kelelahan. Padahal baru sebentar mengangkat tubuh pria ini.

Dan,

Brukh...

"Kamu benar benar... Hahhhh... sangat Hhhh berath... Hhhahhhh." suara nafas Ayse yang ngos ngosan.

Ayse meletakkan pria tersebut asal di jalan. Begitu sudah mengeluarkannya dari mobil.

Ia tidak sanggup membawanya sendiri menjauh dari sini. Alhasil, pria itu tidur di aspal tanpa alas apapun

Ayse berbalik dan melihat ke bangku belakang. Dimana tidak ada satu orang pun di sana.

Ayse membuka pintu nya. Saat melihat sesuatu di sana. Kain selimut,

Ayse meraihnya dan membentangkannya di samping tubuh pria tersebut.

Dengan kain ini ia bisa.

Brukh...

Ayse menolak tubuh pria tersebut ke kain lalu,

Menarik dia menjauh dari mobil. Dengan begitu, mereka berdua akan aman.

Srrtttt...

Brukhhh...

Ayse menjatuhkan bokongnya, duduk di pinggir jalan dengan lelah dan nafas ngos ngosan. Setelah menjauh dari kondisi mobil yang siap meledak.

"kamu benar benar harus hhahhh. Berterima kasih padaku hhhahhh." nafas Ayse yang masih naik turun.

Ayse melihat ke kiri dan kanannya. Berharap ada seseorang yang lewat dan bisa membantu nya.

Dhuar...

"Kyaaa." Pekik Ayse terkejut sembari kedua tangan memegang kepalanya.

Gerakan reflek seseorang ketika mendengar suara ledakan yang cukup keras.

Ayse menoleh menatap horor ke sumber suara tersebut.

"Mobilnya... Meledak." ucap Ayse terbata melihat ke mobil yang sedang terbakar.

Beberapa menit Ayse terdiam di sana dan dalam keadaan melihat ke mobil yang sedang terbakar.

Ayse tersentak saat dirinya teringat kakaknya.

'Ah ya. Aku bisa menghubungi kak Firaz.'

"Oh!" Suara terkejut Ayse saat melihat beberapa cahaya lampu mendekat ke arah mereka. Yang tidak lain adalah beberapa mobil ke arah mereka.

Gerakan Ayse, yang mau mengambil handphone di saku celana nya sontak saja terhenti. Kedua matanya melihat menatap ke beberapa cahaya lampu di jalan, yang menuju ke arah mereka.

Ayse bangkit berdiri.

"Syukurlah ada mobil ke sini. Kita bisa... Kamu ngapain? Kamu bisa berdiri?" Ayse yang terkejut melihat pria di depannya tiba tiba berdiri dengan kondisi tubuhnya seperti mau jatuh.

Ayse segera mendekat dan memeluk nya dari samping.

"Kamu ngapain berdiri jika tidak sangg..."

"Ayo pergi dari sini hhhahhhh, cepat." ucapnya yang layaknya sebuah perintah di ujung kalimat.

Ayse sontak menyatukan alisnya.

"Ada apa? Itu..." Ayse mau menunjuk ke beberapa mobil yang mau mendekat ke arah mereka. Tapi di hentikan oleh ucapan pria tersebut.

"Jika mereka sampai di sini. Kamu akan ikut mati."

Kedua mata Ayse seketika melotot horor.

Tidak menunggu langkah Ayse. Pria tersebut segera meraih tangan Ayse, menggenggam nya dan membawa turun bersamanya ke bawah jalan. Atau lebih tepatnya masuk ke dalam hutan di gunung tersebut.

Dengan langkah nya yang huyung mau jatuh, dia tidak memperdulikan itu. Mereka harus menjauh dari badan jalan. Kalau bisa dari tempat kejadian. Dengan begitu, mereka berdua bisa selamat.

.

Terpopuler

Comments

Yuna Ara

Yuna Ara

Haai kak.. aku sudah baca dan like karya kaka..
mampir juga dong ke karya terbaruku. judulnya "Under The Sky".
ditunggu review nya kaka baik... 🤗

2024-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
Episodes

Updated 109 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!