Girl's Society sedang mengadakan perayaan untuk promo film terbaru Daniela. Mereka booking salah satu ruangan VVIP di hotel ternama. Semua member terlihat bersenang-senang termasuk Daniela yang sudah menghabiskan dua gelas minuman. Ia sempat turun berdansa dengan salah satu teman pria yang ikut di acara itu.
Wanda tiba terlambat karena jalanan cukup padat. Wanda sengaja mengabaikan member lain karena mencari sosok Daniela. Di lihatnya sahabatnya itu sedang tertawa bersenda gurau dengan beberapa aktor ternama.
"Daniela, kemarilah aku ingin bicara" kata Wanda sembari menarik lengan Daniela.
"Ada apa Wanda? Aku sedang mengobrol dengan teman-teman aktor!"
"Ini jauh lebih penting dari teman aktor! Lihat ini!" Wanda menyerahkan ponselnya pada Daniela. Ia sudah berhasil menyalakan ponselnya itu setelah tadi terjatuh dan sempat mati.
Mata Daniela terbelalak, wajahnya pucat pasi seperti baru saja melihat hantu di hadapannya. Layar ponsel itu menunjukan kemesraan Dewa dengan Vania.
"Jangan bilang hubungan mereka hanya profesional! Karena orang dungu sekalipun pasti tahu kalau ada sesuatu diantara mereka!" kata Wanda ikut kesal.
Daniela memang sudah mengendus ada ketidak beresan dengan hubungan Dewa dan sekretarisnya itu. Kemarin saat makan malam bahkan Daniela berhasil memancing kecemburuan Dewa pada Vania saat gadis itu di goda oleh Raymond.
"Brengsek! Gadis sialan! Berani sekali dia bermain-main dengan ku!" umpat Daniela.
Daniela bergegas pergi meninggalkan pesta gangnya. Promo film tidak lagi ia pedulikan mau berhasil atau tidak. Bagi Daniela tidak ada yang boleh merebut Dewa darinya. Daniela mempercepat laju mobilnya ia mencari tahu keberadaan Vania sekarang melalui orang yang ia sengaja bayar untuk mengikuti Vania.
Disela mengemudikan mobilnya yang berhenti di lampu merah pikiran Daniela melayang mengingat stelan baju dan dasi yang di kenakan Dewa kemarin. sekarang ia baru ingat jika kemeja dan dasi itu adalah pemberian Vania. Karena Daniela sempat berpapasan dengan Vania di antrian kasir. Ia melihat Vania membeli kemeja dan dasi serupa yang di kenakan Dewa.
"Vania awas kau! Lihat saja apa yang aku bisa lakukan untuk membuat mu menderita karena berani sekali mengganggu rumah tangga ku!"
Tidak berapa lama Mobil Daniela tiba di depan pagar rumah mewah yang kebetulan tidak di kunci, ia bergegas menerobos masuk dengan mobilnya. Daniela turun dari mobil menyalakan live di salah satu sosial media miliknya.
Lihat saja pelakor aku tidak akan memberi mu kesempatan menampakan wajah mu di muka bumi ini!
"Vania! Keluar kau Vania!"
Vania terkejut mendengar ada yang berteriak di lantai utama rumahnya. Ia bergegas keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga. Alangkah terkejutnya ia saat melihat Daniela ada di rumahnya.
"Oh ini dia pelakor yang menghancurkan rumah tangga ku dengan Dewa Askara! Lihat baik-baik teman-teman! Lihat wajah pelakor ini jangan sampai kalian mengalami hal yang sama dengan ku!" Daniela mengarahkan kamera ponselnya ke wajah Vania yang terlihat ketakutan.
"Saya bukan pelakor" kata Vania membela diri.
"Mana ada pelakor yang mau mengakui dirinya adalah pelakor?! Aku punya bukti foto wanita ini sedang menggoda suamiku! Foto akan aku update menyusul!" kata Daniela lalu mematikan live di sosial media pribadinya.
Daniela menjambak rambut Vania menariknya hingga Vania terjatuh wajahnya membentur meja menimbulkan luka di bawah mata Vania.
"Rasakan jalang! Berani sekali kau padaku! Aku akan menghancurkan mu Vania kau sangat tidak pantas bersama Dewa. Lihat diri mu kau itu pengemis!" maki Daniela sembari menginjak kaki Vania.
Vania terdiam merasakan sakit di fisik dan juga hatinya. Ia menahan air matanya agar tidak menangis di depan Daniela.
"Apa kelebihan mu di banding diriku? Kenapa Dewa sampai bisa tertarik padamu?!"
"Cuih!" Daniela setengah meludah. Ia segera pergi meninggalkan rumah Vania yang Daniela tahu pasti rumah itu pemberian Dewa . Mana mungkin Vania mampu membeli rumah sebagus itu.
****
"Maaf pak saya mengganggu!" Rafly menghadap Dewa yang malam itu sengaja ke kantor untuk menandatangani beberapa dokumen. Setelah seharian ia bersama Vania ia mulai kembali ke rutinitas pekerjaannya.
"Ada apa Raf?" tanya Dewa tanpa memandang Rafly.
"Apa bapak sudah melihat gosip? Maksud saya berita online?"
"Kau pikir aku tidak punya pekerjaan sampai harus mengamati berita online yang tidak penting? Apa lagi jika itu gosip selebriti?"
"Tapi pak Vania di labrak bu Daniela secara live!"
"Apa?!" Dewa berdiri dari duduknya.
"Bapak lihat ini" Rafly menyerahkan ponselnya yang menampakan live kegilaan Daniela pada Vania.
Dewa memang pria kaku yang tidak memiliki media sosial sama sekali. Jadi ia tidak tahu menahu jika Daniela telah berbuat kejam mempermalukan Vania di depan warga net dan juga pra penggemar Daniela.
"Astaga Vania ....." Dewa mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Belum lagi ia membaca komentar makian bertubi-tubi yang di layangkan pada Vania dari pengikut sosmed Daniela.
Dewa menyambar jasnya ia bergegas pergi menemui Daniela. Jika di biarkan Daniela bisa berbuat jauh lebih nekat lagi untuk menyakiti Vania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Marwiyah 2
q juga ikut memaki ahh..suami brnsek emang😁😁
2024-02-28
1
Castello96
👍
2024-01-25
0