Daniela duduk di pangkuan Dewa sembari menggoda suaminya itu. Pagi itu tidak di pungkiri Daniela memang terlihat sangat cantik. Ia juga mengenakan drees pendek di atas lutut menampakkan kaki jenjangnya.
Daniela membuka kancing kemeja Dewa tapi Dewa segera menolaknya dengan halus. Ada bekas tanda cinta dari Vania jika Daniela melihatnya sudah pasti ia akan murka. Bukan Dewa takut pada kemarahan Daniela bahkan ia akan setuju saja jika Daniela meminta berpisah darinya hanya saja ia cemas jika Daniela menyakiti Vania.
Dewa hafal betul perangai istri pertamanya itu. Daniela adalah wanita yang nekat jika ada yang berani mengganggunya maka ia tidak segan untuk menyingkirkannya dengan cara apapun.
"Ayolah Dewa kau sudah lama tidak menyentuh ku sayang" kata Daniela merengek.
"Daniela ini di kantor!"
"Memangnya kenapa? Dulu juga kau melakukannya dengan ku di ruang kerja mu ini"
Wajah Dewa merah padam, ia berdiri dari duduknya merapikan kemejanya. Disaat yang sama Vania mengetuk pintu ruangan kerja Dewa.
"Masuk!"
Vania menatap Dewa yang merapikan baju nya, pikirannya berkelana kemana-mana. Vania langsung menunduk ia meletakkan berkas di atas meja kerja Dewa.
"Ini berkas yang bapak minta" kata Vania.
"Oh ya sayang menurut ku Vania cocok dengan Raymond, bagaimana menurut mu?" Daniela mulai melihat gelagat tidak wajar antara Dewa dan Vania. Dewa terlihat canggung saat Vania memasuki ruangan itu.
Dewa mengerutkan keningnya ia jengkel dengan Daniela yang seenaknya sendiri mau menjodohkan Raymond dengan Vania. Saat ini Dewa hanya bisa diam seperti pengecut. Ia memalingkan pandangannya dari Vania.
"Saya permisi" kata Vania melangkah keluar ruang kerja Dewa. Air mata Vania tak terbendung lagi saat ia ada di ruang kerjanya sendiri membayangkan Dewa dan Daniela baru saja bermesraan. Rafly yang melihat pandangan itu merasa iba. Ia melihat Vania menangis dari kejauhan.
Sementara Dewa terdengar bertengkar dengan Daniela lagi. Ia sudah jengah benar-benar kesal dengan istri pertama nya itu.
"Pergilah! Bukankah kau ada syuting film, pemotretan, hura-hura dengan geng selebriti mu itu?!"
"Dewa! Kenapa bicara begitu? Apa sama sekali kau tidak merindukanku?"
Dewa berbalik memandang Daniela sembari merapikan dasinya. Detik itu juga Daniela menyadari jika ia pernah melihat kemeja dan dasi itu. Tapi Daniela tidak ingat dimana ia melihat kemeja dan dasi itu.
Daniela pergi dari Askara company dengan perasaan kesal, ia pergi ke cafe tempat geng selebriti nya sedang berkumpul. Girl's Society, geng dengan member artis-aris cantik dan kaya serta famous.
Daniela mengobrol akrab dengan teman-temannya bergosip, pamer harta dan membanggakan para suami. Itu adalah circle pertemanan Daniela. Dewa tidak pernah mau datang ke acara mereka ia selalu menolak dengan alasan tegas jika ia tidak menyukai pertemanan Daniela yang toxic.
"Dan kenapa sih kog melamun?" tanya Wanda salah satu member Girl's Society.
"Biasa Dewa bersikap dingin padaku, aku bingung harus bagaimana menghadapinya"
Wanda memang teman dekat Daniela jadi ia bisa di percaya saat Daniela menumpahkan isi hatinya.
"Apa Dewa memiliki wanita lain?"
"Kenapa bicara begitu? Dewa tidak mungkin melakukannya!" kata Daniela gusar.
"Daniela sayang, siapa yang bisa menjamin Dewa tidak tergoda perempuan lain yang lebih cantik atau lebih tulus dari mu? Kau ingat jika kau memiliki skandal dengan pria lain? Aku rasa Dewa juga sudah tahu hal itu"
Wajah Daniela memucat tangannya gemetar. tidak mungkin Dewa tahu soal itu, Endrew tidak mungkin buka mulut karena selama ini ia selalu memberikan berapapun yang Endrew minta.
"Itu tidak mungkin Wanda kau jangan sembarangan ! Dewa tidak mungkin tahu!"
"Dewa Askara itu bukan orang sembarangan, ia bukan orang yang bisa kau bodohi, aku rasa kau mesti waspada Daniela"
Daniela menggeleng, ia tidak akan mau berpisah dari Dewa sampai kapan pun! Daniela mulai getar mengingat skandal nya dengan teman sesama selebritis.
****
Vania meletakkan segelas kopi di meja kerja Dewa tanpa bicara atau memandang ke arah Dewa.
"Vania...." Dewa meraih tangan Vania.
"Kau menangis?" tanya Dewa memandang mata Vania yang sembab. Vania menggeleng ia mencoba menghindari Dewa.
Dewa menarik Vania kedalam pelukannya. Lagi-lagi Rafly melihat nya dari kejauhan ia menggelengkan kepala melihat situasi yang di alami Dewa, Vania dan Daniela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Mama Muda
Daniela punya skadal dewa punya selingkuhan pusinnnnnnnnng mau komen apa
2024-04-01
0