Part 7 Cemburu

Siang itu Daniela pergi ke perusahaan utama Askara Company untuk menemui Dewa tapi suaminya itu sedang meeting penting dan tidak bisa di ganggu. Akhirnya ia memilih mengajak Vania untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Awalnya Vania menolak dengan alasan masih jam kerja tapi dengan segala daya upaya Daniela berhasil mengajak Vania pergi.

Daniela mengemudikan mobil nya sendiri, Vania duduk di sampingnya mendengarkan Daniela mengoceh kesana kemari bercerita tentang banyak hal.

"Oh ya ini mobil baru hadiah dari Dewa bagus kan?" tanya Daniela. Vania tersenyum sembari mengangguk.

"Oh ya kapan kau menikah Van? Sudah punya kekasih belum?" tanya Daniela mulai merambah ranah pribadi Vania.

"Belum bu saya masih santai saja" jawab Vania sembari membuka botol air mineral ia merasa haus dan ingin minum.

"Tapi kau jangan sampai jatuh cinta dengan Dewa ya!"

"Uhuk! Uhuk!" Vania tersedak air mineral yang di minumnya.

"Kenapa Van?"

"Maaf bu tidak apa-apa" wajah cantik Vania berubah menjadi cemas. Tiba-tiba ia memikirkan kemungkinan terburuk jika Daniela sampai tahu kalau dirinya bahkan sudah dinikahi oleh Dewa. Pria yang sangat di cintai oleh Daniela dan mungkin juga oleh Vania.

Setibanya di pusat perbelanjaan Daniela mengajak Vania ke food court untuk makan siang terlebih dulu. Daniela juga tidak lupa memesan makanan untuk Dewa. Di sela obrolan keduanya ada seorang teman pria Daniela tiba menghampiri untuk menyapa. Pria itu mencium pipi Daniela tanpa canggung Vania sampai terkejut. Bagaimana kalau Dewa tiba-tiba datang dan melihat kejadian itu. Tapi nampaknya Daniela sudah terbiasa ia terlihat akrab dengan temannya itu.

"Hai siapa ini Dan?" tanya teman pria Daniela sembari memandang genit ke arah Vania.

"Oh ini sekretaris suamiku di kantor"

"Cantik sekali ya, cocok juga jadi artis"

Daniela tertawa sementara Vania hanya menunduk merasa tidak nyaman. Setelah teman Daniela pergi ia dan Vania lanjut makan siang sembari menunggu Dewa.

Vania mengedarkan pandangannya ia melihat Dewa berdiri di kejauhan menatap ke arahnya. Jantung Vania terasa berdebar. baru kali ini setelah menjadi istri dari Dewa Askara ia berkumpul bersama dengan Dewa dan Daniela. Rasa bersalah kembali menghantui benak Vania.

"Hai sayang!" Daniela berdiri dari duduknya ketika Dewa berjalan mendekat ke arah meja Vania dan Daniela.

Dewa hanya diam tapi Daniela begitu agresif mengecup bibir Dewa dan memeluknya manja. Semua terjadi di depan mata Vania yang sekarang juga berstatus istri Dewa.

Dewa memandang ke arah Vania yang lebih banyak tertunduk dan terlihat cuek. Daniela menyuapkan makanan dengan mesra pada Dewa. Lagi-lagi Vania membuang pandangannya tidak ingin melihat kemesraan itu.

Selesai makan siang ketiganya pergi ke konter brand ternama untuk berbelanja. Seperti biasa Daniela selalu haus shopping barang-barang branded untuk menunjang penampilannya sebagai selebriti papan atas.

Saat Daniela sibuk memilih tas keluaran terbaru Dewa meraih tangan Vania menggengga nya. Tatapan mata Dewa tidak lepas dari wajah Vania.

"Lepaskan pak! Bagaimana kalau bu Daniela melihat kita!" Vania dengan panik mencoba melepas genggaman tangan Dewa. Tapi seolah tidak memiliki rasa takut Dewa tidak mempedulikan peringatan dari Vania. Ia malah menatap wajah Vania semakin intens.

Di kejauhan Rafly yang melihat kegilaan itu ikut senam jantung. Ia segera mengalihkan perhatian Daniela agar tidak melihat Dewa dan Vania.

"Bu ini warnanya juga bagus pas sekali dengan bu Daniela" kata Rafly sembari menenteng beberapa kantung belanjaan ia menunjuk sebuah tas berwarna merah menyala.

"Iya bagus Raf tapi aku sudah punya" kata Daniela yang tetap melihat tas itu.

Pak Dewa, Vania apa yang kalian lakukan! Apa mereka sudah gila bagaimana kalau bu Daniela melihat!

"Bu coba lihat-lihat lagi, bagaimana kalau yang ini" Rafly kembali mengalihkan perhatian Daniela dengan menunjuk tas berwarna hitam.

"Aku juga sudah punya warna dan model itu Raf, sudahlah dimana Dewa?"

Daniela berjalan keluar konter ia mendapati Dewa sedang sibuk dengan ponselnya sementara Vania sedang melihat-lihat aksesories. Rafly bisa bernapas lega karena tidak jadi ada perang dunia dua!

"Sayang aku susah selesai" kata Daniela sembari bergelayut manja di lengan Dewa. Lagi-lagi Daniela mengecup bibir Dewa dengan mesra dan manja.

Ada desir yang terasa memanas di dada Vania melihat ciuman demi ciuman itu. seperti ada duri kecil tersangkut di hatinya. Rasanya nyeri tidak seperti biasanya. Dulu ia tidak peduli sama sekali dengan kemesraan Dewa dan Daniela tapi sekarang Vania sendiri juga bingung apa yang terjadi dengannya.

"Aku harus kembali ke perusahaan ada meeting" kata Dewa.

"Meeting? Bukanya ini sudah jam pulang kerja?" tanya Daniela.

"Ada meeting mendadak karna kolega baru datang dari luar negeri"

"Oke, aku nanti malam mau ke party nya Joice boleh sayang?" tanya Daniela manja.

Dewa mengangguk samar, ia sudah jengah dengan pesta dan pesta yang selalu di datangi oleh Daniela.

Dewa duduk di kursi belakang mobilnya bersama Vania sementara Rafly mengemudikan mobil dengan sedikit was-was. Sepertinya ada ketegangan di kursi belakang. Sejak tadi Dewa dan Vania hanya diam tidak saling bicara.

Setelah turun dari mobil Vania bergegas memasuki rumah di ikuti langkah cepat Dewa ia menarik lengan Vania hingga tubuh Vania berbalik membentur tubuh Dewa.

"Ada apa?!" tanya Dewa dengan suara khas penuh penekanan. Vania membuang pandangannya tidak mau menatap mata suaminya.

"Lepaskan pak!"

Dewa mendengus kasar ia tidak tahan Vania bersikap ketus padanya.

"Kau cemburu?" tanya Dewa tatapan nya lekat menghujam bola mata Vania. Gadis itu terlihat salah tingkah. Ia mendorong perut rata Dewa dengan kasar. Lalu melangkah pergi ke kamar. Dewa tidak tinggal diam ia mengikuti langkah Vania.

"Ayolah Vania, kau cemburu dengan Daniela?" Dewa menarik pinggang Vania matanya tertuju ke bibir Vania yang sedikit bergetar menahan tangis.

"Aku tidak cemburu sama sekali, anda salah mengatakan kalau saya cemburu! Memang saya siapa? Saya tidak berhak merasa cemburu pada Dewa Askara dan istrinya!" saat mengatakan itu sesungguhnya air mata Vania sudah tidak bisa di bendung lagi.

Dewa tersenyum ia mengusap air mata Vania lalu melumat bibir Vania sesuka hatinya. Ia tahu gadis itu mulai jatuh cinta padanya.

Episodes
1 Part 1 Cinta Terlarang Dewa
2 Part 2 Tawaran
3 Part 3 Pernikahan Rahasia
4 Part 4 Satu Ranjang
5 Part 5 Firasat Daniela
6 Part 6 Pertengkaran
7 Part 7 Cemburu
8 Part 8 Takut Kehilangan
9 Part 9
10 Part 10 Rencana Daniela
11 Part 11 Malam Pertama?
12 Part 12 Kebahagiaan Sesaat
13 Part 13 Circle Tocix
14 Part 14 Kemarahan Dewa
15 Part15 Ketahuan
16 Part16 Bukan pelakor
17 Part17 Hatters
18 Part18 Disidang Keluarga
19 Part19 Ranah Hukum
20 Part 20 Satu Atap Dengan Istri Pertama
21 Part21 Siksaan Pertama
22 Part22 Tuduhan
23 Part23 Pembalasan Rafly
24 Part24 Permintaan maaf Dewa
25 Part25 Di khianati
26 Part 26 Perpisahan
27 Part27 Derita Asisten Pribadi
28 Part28 Deal Berpisah
29 Part29 Orang Di Masalalu
30 Part30
31 Part31
32 Part 32
33 Part33
34 Part34
35 Part35
36 Part36
37 Part37
38 Part38
39 Part39
40 Part40
41 Part41
42 Part42
43 Part43
44 Part44
45 Part45
46 Part46
47 Part47
48 Part48
49 Part49
50 Part50
51 Part51
52 Part52
53 Part 53
54 Part54
55 Part55
56 Part56
57 Part57
58 Part58
59 Part59
60 Part60
61 Part61
62 Part62
63 Part 63
64 Part64 (musim ke dua)
65 Part65
66 Part66
67 Part67
68 Part68
69 Part69
70 Part70
71 Part71
72 Part72
73 Part73
74 Part74
75 Part75
76 Part76
77 Part77
78 Part78
79 Part79
80 Part80
81 Part81
82 Part82
83 Part83
84 Part84
85 Part85
86 Part86
87 Part87
88 Part88
89 Part89
90 Part90
91 Pengumuman Karya Baru Telah Terbit
92 Part91
93 Part92
94 Part 93
95 Part94
96 Part95
97 Part96
98 Part97
99 Part98
100 Part99
101 Part100
102 Part101
103 Part102
104 Part103
105 Part104
106 Part105
107 Part106
108 Part107
109 Part108
110 Part109
111 Part110
112 Part111
113 Part112 (Final Episode)
114 Thanks to readers
115 Pengumuman
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Part 1 Cinta Terlarang Dewa
2
Part 2 Tawaran
3
Part 3 Pernikahan Rahasia
4
Part 4 Satu Ranjang
5
Part 5 Firasat Daniela
6
Part 6 Pertengkaran
7
Part 7 Cemburu
8
Part 8 Takut Kehilangan
9
Part 9
10
Part 10 Rencana Daniela
11
Part 11 Malam Pertama?
12
Part 12 Kebahagiaan Sesaat
13
Part 13 Circle Tocix
14
Part 14 Kemarahan Dewa
15
Part15 Ketahuan
16
Part16 Bukan pelakor
17
Part17 Hatters
18
Part18 Disidang Keluarga
19
Part19 Ranah Hukum
20
Part 20 Satu Atap Dengan Istri Pertama
21
Part21 Siksaan Pertama
22
Part22 Tuduhan
23
Part23 Pembalasan Rafly
24
Part24 Permintaan maaf Dewa
25
Part25 Di khianati
26
Part 26 Perpisahan
27
Part27 Derita Asisten Pribadi
28
Part28 Deal Berpisah
29
Part29 Orang Di Masalalu
30
Part30
31
Part31
32
Part 32
33
Part33
34
Part34
35
Part35
36
Part36
37
Part37
38
Part38
39
Part39
40
Part40
41
Part41
42
Part42
43
Part43
44
Part44
45
Part45
46
Part46
47
Part47
48
Part48
49
Part49
50
Part50
51
Part51
52
Part52
53
Part 53
54
Part54
55
Part55
56
Part56
57
Part57
58
Part58
59
Part59
60
Part60
61
Part61
62
Part62
63
Part 63
64
Part64 (musim ke dua)
65
Part65
66
Part66
67
Part67
68
Part68
69
Part69
70
Part70
71
Part71
72
Part72
73
Part73
74
Part74
75
Part75
76
Part76
77
Part77
78
Part78
79
Part79
80
Part80
81
Part81
82
Part82
83
Part83
84
Part84
85
Part85
86
Part86
87
Part87
88
Part88
89
Part89
90
Part90
91
Pengumuman Karya Baru Telah Terbit
92
Part91
93
Part92
94
Part 93
95
Part94
96
Part95
97
Part96
98
Part97
99
Part98
100
Part99
101
Part100
102
Part101
103
Part102
104
Part103
105
Part104
106
Part105
107
Part106
108
Part107
109
Part108
110
Part109
111
Part110
112
Part111
113
Part112 (Final Episode)
114
Thanks to readers
115
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!