Dewa pulang dari honeymoon bersama Vania ia menuju rumah pribadinya bersama Daniela. Setibanya di rumah Dewa tidak mendapati Daniela karena istrinya belum pulang dari pemotretan. Dewa merasa kesal ia membanting tubuhnya di atas ranjang di kamarnya dan Daniela. Ia memejamkan matanya, wajah polos Vania yang terlintas di benaknya. Dewa tersenyum tipis sampai ia terkejut karena ada yang mengecup bibirnya dengan brutal. Dewa membuka matanya, wajah cantik Daniela terlihat tepat di depan wajahnya. Wanita itu memeluknya dengan mesra dan genit. Sangat berbeda dengan Vania yang selalu canggung dan malu-malu.
"Aku merindukan mu sayang" kata Daniela merengek manja ia berbaring di atas tubuh Dewa.
"Aku juga" kata Dewa hambar. ia bisa mencium aroma minuman dari bibir Daniela.
"Kau habis minum?!" Dewa menyingkirkan tubuh Daniela dari atas tubuhnya lalu beranjak duduk di tepi ranjang sembari menatap istri pertama nya itu.
"Sedikit sayang karena aku kesepian kau meniggalkan ku selama tiga hari"
"Daniela lalu bagaimana dengan program kehamilan mu? Dokter melarang mu merokok apa lagi minum!"
"Kenapa membahas program hamil lagi?! Aku sudah bilang jika aku belum siap hamil sayang! Aku masih terikat beberapa kontrak film!"
"Sampai kapan Daniela? Sampai kapan kau akan siap? aku sudah muak setiap kali mendapati mu hura-hura dengan teman-teman mu!"
"Dewa tapi aku hanya ...."
"Hanya apa? Mencari hiburan? Lalu bagaimana denga ku? apa kau pernah menjadi istri sesungguhnya untuk ku?" mata Dewa sampai berkaca-kaca. Ia kecewa dengan Daniela.
Daniela memang belum ingin rehat dirumah dan menjadi ibu rumah tangga. Ia masih ingin mengejar karirnya sebagai selebriti papan atas dan juga brand ambasador dari produk-produk ternama karena itu ia harus menjaga bentuk tubuhnya agar tetap ideal. Daniela tidak siap kehilangan karier, teman-teman dan kehidupannya yang menyenangkan dengan berada di rumah seharian menunggu suami pulang bekerja. Itu sungguh bukan dirinya.
"Sudahlah! Terus apa mau mu sekarang? Aku harus bagaimana?!" Daniela marah dan kesal pada Dewa.
"Aku lelah!" Dewa berjalan pergi menuju ruang kerjanya untuk menenangkan diri. Pertengkaran seperti ini sudah sangat sering terjadi.
Daniela meraih jas yang tadi di kenakan oleh Dewa. Ia mencium aroma parfum wanita tapi jelas itu bukan parfum miliknya.
Ah mungkin Dewa pergi ke club dan ada wanita yang menggodanya.
Ponsel Daniela berbunyi, manajernya menelpon mengingatkan Daniela untuk pemotretan sekarang juga jadilah ia berkemas dan pergi hingga nanti larut malam baru akan pulang.
***
Vania terlihat gelisah di kamarnya, malam ini tidak ada Dewa yang tertidur di sisinya. Ranjang berukuran besar itu ia tempati seorang diri. Vania mengusap bantal yang di pakai tidur oleh Dewa. Ia memeluk bantal itu dan tidak terasa air matanya meleleh di pipinya. Hatinya perih membayangkan saat ini Dewa bersama Daniela menikmati malam berdua, bermesraan dan saling sayang. Sementara Vania ia harus rela membiarkan Dewa bersama Daniela karena dirinya hanya istri rahasia yang statusnya di sembunyikan dari siapapun kecuali Rafly.
Vania meraih ponselnya membuka galeri lalu mengamati satu persatu fotonya bersama Dewa. Ada sesuatu yang menyusup relung hatinya, ya rasa ingin memiliki itu mulai tumbuh sedikit di hati Vania tanpa bisa ia kendalikan dengan akal sehatnya. Ia mencoba menentang perasaan itu tapi ia tidak sanggup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Mama Muda
jangan berharap lebih vania
2024-04-01
1