Paginya di kantor Dewa terlihat sedang bad-mood, ia uring-uringan sejak datang. Para staf dan direktur tidak luput dari amukannya. Dewa baru terlihat berhenti marah ketika Vania memasuki ruang kerjanya.
"Maaf pak, apa bapak baik-baik saja?" tanya Vania cemas. Di lihatnya wajah Dewa nampak lelah dan pucat.
Dewa menatap dalam wajah Vania, ia lalu duduk di kursi kerjanya sembari menghela napas kasar.
"Saya minta air putih" kata Dewa.
"Baik pak" Vania berjalan mengambilkan segelas air putih untuk Dewa ia meletakkan gelas air putih itu di atas meja tapi Vania tidak sengaja menumpahkan minuman hingga mengenai jas yang di kenakan Dewa.
"Maaf pak saya tidak sengaja"
Dewa meraih tangan Vania lalu menggenggamnya dan menatap ke arah wajah Vania yang ketakutan. Dewa mendekatkan wajahnya ke wajah Vania .
"Ehm! Maaf pak mengganggu" Rafly muncul di ruangan itu. Ia sebenarnya cukup terkejut melihat apa yang terjadi.
Dewa melepaskan tangan Vania ia berdiri membelakangi Vania dan Rafly.
"Ada apa?"
"Mobil baru untuk bu Daniela sudah dikirim ke rumah pak"
"Hmm kalian boleh pergi"
Rafly dan Vania berjalan meninggalkan ruang kerja Owner. Disaat yang sama ponsel Vania berdering ada telepon dari dokter yang biasa menangani Arsya. Beberapa bulan ini Arsya memang rutin check up ke dokter karena kondisi jantungnya sedikit bermasalah.
Dokter memberi tahu Vania jika Arsya di rawat di rumah sakit dan harus segera di adakan operasi. Vania bergegas meminta izin pada Rafly untuk pergi ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit Vania melihat Arsya sudah terbaring di ranjang perawatan.
"Vania kita harus segera menangani kondisi Arsya sebelum semua terlambat"
"Baik dokter" jawab Vania sambil menangis tidak tega melihat adiknya. Vania pergi mengurus administrasi biaya yang di perlukan untuk operasi Arsya.
"Total tiga ratus juta bu"
Vania tidak memiliki uang sebanyak itu, tabungannya sangat tidak cukup. selama ini ia bekerja untuk membiayai dirinya dan kuliah Arsya di fakultas kedokteran yang jumlahnya tentu tidak sedikit. Vania mencoba menuruti cita-cita kedua orang tuanya yang sudah tiada dengan menjadikan Arsya seorang dokter seperti harapan mereka. Tapi kesehatan Arsya terganggu di beberapa bulan terakhir ini di pertengahan semester kuliahnya.
Vania kalut, ia tidak tahu lagi harus meminjam uang kemana. Jika meminjam ke bank tentu ada jaminan dan Vania tidak memiliki apapun untuk di jaminkan lagi pula ia juga tidak sanggup membayar bunganya.
***
Dua hari Vania tidak masuk bekerja karena menjaga adiknya, hingga Dewa mencari keberadaannya.
"Kemana Vania? Kenapa tidak terlihat?" tanya Dewa yang pagi itu baru saja tiba di ruang kerjanya.
"Vania izin bekerja karena harus menjaga adiknya di rumah sakit" jawab Rafly.
"Memangnya adiknya sakit apa?"
"Saya dengar adiknya akan operasi jantung dan membutuhkan biaya yang cukup banyak pak"
Dewa terdiam sesaat, ia meraih ponselnya mencoba menghubungi Vania tapi tidak di jawab.
"Antar saya ke rumah sakit tempat adik Vania di rawat"
"Baik pak" kata Rafly tanpa curiga jika bosnya memiliki niat tersembunyi pada Vania.
Setibanya di rumah sakit Dewa segera mencari keberadaan Vania.
"Pak Dewa? Kenapa bapak bisa disini?"
Pagi itu Vania terlihat sangat lelah, wajahnya pucat dan matanya sembab. Dewa berjalan menghampiri Vania.
"Bisa bicara sebentar?" tanya Dewa. Vania melirik Rafly yang berdiri di belakang Dewa lalu ia mengangguk.
"Saya dengar biaya pengobatan adik mu cukup besar dan saya tahu kau pasti tidak memiliki uang untuk menutup semua biaya itu"
Vania tertunduk lesu, yang di katakan bos nya memang benar. Sampai hari ini ia belum mendapat pinjaman untuk biaya operasi Arsya.
"Raf urus semua administrasi nya dan biaya pengobatan setelah operasi serta biaya pemulihan"
"Baik pak" Rafly dan Vania cukup terkejut dengan Dewa yang terlihat begitu dermawan sepagi itu. Tapi karena Vania memerlukan uang itu jadi ia tidak menolak bantuan Dewa.
"Terimakasih pak, pak Dewa sudah mau membantu saya, saya akan menggantinya dengan mencicil uang tersebut" kata Vania terlihat lebih lega.
"Van saya membantu mu tentu ada imbalannya" Dewa tersenyum memiringkan sudut bibirnya.
"Maksud bapak?"
"Kau tidak perlu mengembalikan uang yang sudah saya keluarkan untuk biaya adik mu tapi kau harus mau menikah dengan ku"
"Apa?! Menikah?!" Vania memundurkan langkahnya. Ini gila sangat gila bagaimana ia dan Dewa akan menikah sementara pria itu sudah beristri.
"Tapi ini mustahil pak! Bapak susah menikah dengan bu Daniela saya tidak mungkin menikah dengan bapak!"
"Apanya yang tidak mungkin? Kau cukup menjadi istri kedua ku dan status mu tidak akan di ketahui oleh Daniela, bagaimana?"
"Tidak! Saya tidak mau menjadi duri di pernikahan bapak dan bu Daniela"
"Vania...kau tahu pernikahan ku dan Daniela sudah di tepi jurang? Tidak ada kebahagiaan di rumah tangga kami. Ia bahkan menolak memiliki anak!"
"Tapi..."
Vania tahu Daniela artis tenar yang sedang naik daun. Ia pasti menolak memiliki anak karena sibuk dengan kariernya.
"Kau hanya perlu melahirkan seorang anak untukku, setelah itu terserah padamu"
"Saya tidak bisa pak, maaf" Vania masih mempertahankan pikiran warasnya. Jika pria tampan dan kaya raya di hadapannya sudah menjadi milik orang lain.
"Kalau begitu coba lihat adik mu dan pikirkan baik-baik, saya ingin persetujuan mu hari ini juga"
Dewa melangkah pergi di ikuti Rafly yang sempat mendengar pembicaraan bosnya dengan Vania. Rafly tahu jika Dewa tidak bahagia dengan pernikahannya. Bahkan Daniela semakin menjadi-jadi dengan kesibukannya. Tak jarang Daniela pulang malam dalam kondisi mabuk berat setelah party dengan teman-temannya. Dewa sempat mengancam akan menceraikan Daniela tapi wanita itu jelas tidak mau berpisah dari Dewa tapi Daniela juga tidak merubah sikapnya.
Meski kali ini perbuatan Dewa juga tidak bisa di benarkan tapi Rafly terpaksa mendukung, ia kasihan melihat Dewa dan berharap bos nya itu bisa bahagia meskipun itu dengan Vania dan harus menipu Daniela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Mama Muda
sabar vania mungkin ini ujian
2024-04-01
1
Marwiyah 2
hello ada bpjs sekarang Bu Vania..jangan mau d perdaya sama bos..😁😁
2024-02-27
0