Setelah Maura meletakkan Angga di kasur yang empuk. Maura menyanyikan sebuah lagu pengantar tidur untuk sang buah hati. Tidak perlu waktu lama Angga terlelap dalam tidurnya diiringi suara merdu mamanya, Maura.
Mengetahui sang buah hati tercinta telah terlelap dalam mimpi indahnya, Maura menyelimuti dan mencium kening Angga lalu mengendap-endap keluar dari kamar si kecil
Tubuhnya masih terasa lemah akibat kekasaran yang Reno lakukan. Kecemburuan suaminya terhadap Bima, telah menciptakan belenggu yang semakin sulit diputuskan.
Malam itu, Reno pulang dalam keadaan mabuk. Perasaan was-was, takut Reno akan kembali menyakiti nya menyelinap dalam hati Maura.
Tetapi untungnya Reno langsung merebahkan tubuhnya ke sofa setelah berjalan terhuyung-huyung. Dengan mulut mencercau tidak ada artinya.
Maura dengan ikhlas merawat suaminya. Meskipun sering disakiti, Maura tetap sabar membersihkan tubuh dan wajah Reno yang tercium bau alkohol sangat kuat. Setelah Reno tertidur, Maura menatapnya dengan kesedihan yang dalam, ia menginginkan kehidupan pernikahan yang normal, bahagia bersama suami. Tetapi yang ia rasakan jauh dari impiannya itu.
Hati Maura ingin berontak melawan ketidakadilan yang terus berlangsung.
Dalam doanya, Maura merintih, "Apakah aku tidak berhak merasakan bahagia, Tuhan? Aku hanya ingin kebahagiaan, bukan hanya airmata yang mengalir."
Pikiran Maura melayang ke dalam lamunannya, keinginannya untuk menjadi istri yang dihargai dan memiliki suami yang bisa diandalkan sebagai pasangan, sekaligus patner untuk membangun masa depan yang baik tinggal lah kenangan. Menyadari, realitanya membuatnya merenung, "Bagaimana mungkin aku membangun masa depan yang baik jika kehidupanku penuh dengan penderitaan?"
Dalam kebingungan dan kelelahan, Maura teringat pada Angga, anak kecil lucu yang menjadi darah dagingnya. Maura merasa bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bahagia bagi Angga. Keinginannya untuk menyerah berguncang oleh cinta terhadap anaknya.
"Berikanlah aku kekuatan, Tuhan, agar aku tetap kuat dan tegar menghadapi semua ini," doa Maura penuh harap. Dia menyadari bahwa keberanian dan ketegaran yang dimilikinya bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk masa depan Angga.
Meski terluka, Maura memutuskan untuk tidak menyerah. Dia merajut harapan dan kekuatan dari dalam dirinya untuk membangun kehidupan yang lebih baik, tidak hanya untuknya sendiri tapi juga untuk anaknya yang tak bersalah.
Maura bangkit dengan tekad baru, siap menghadapi perjalanan yang penuh tantangan. Kekuatan dan cintanya untuk Angga menjadi pendorong utama untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, meninggalkan bayang-bayang kekerasan dan ketidakbahagiaan.
Maura berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan membangun keamanan untuk melindungi dirinya dan Angga.
Cukup sudah selama ini ia mengalah dan memaafkan segala perbuatan Reno yang menyakitinya berulang kali.Dan tidak pernah berubah. Perlahan, Maura mulai berpikir untuk meninggalkan lingkungan yang toksik dan mencari kehidupan yang lebih damai.
"Apakah Bima adalah jawaban doa ku selama ini? Tetapi apa yang akan kukatakan pada keluarga besar aku. Haruskah aku lari dan menyerah dengan pernikahan ku ini?" dilema yang Maura rasakan semakin menekan.
.................
Di kamar Bima yang serba putih, Tampak Bima sedang termenung di depan jendela kamarnya. Pandangannya tertaut lekat pada bulan yang sedang berusaha menyinari sang malam melewati awan yang bergerak perlahan yang terkadang menutupinya.
Bima, yang biasa dikelilingi oleh wanita-wanita seksi dan kaya, hidup dalam dunia di mana hampir segala sesuatu dapat ia peroleh dengan mudah. Wajah tampan dan kekayaannya membuatnya menjadi incaran para wanita yang mendambakan gaya hidup mewah. Namun, dalam kehidupannya yang glamor, sebuah perubahan mendalam terjadi saat Bima menyadari bahwa tidak semua hal bisa ia dapatkan hanya dengan uang dan penampilannya yang menawan.
Cinta yang datang tiba-tiba dalam kehidupan Bima, membawa pelajaran berharga baginya. Maura, seorang wanita yang jauh dari stereotip yang biasanya mengelilingi Bima, mampu mengoyak dan merenggut hati Bima.
Maura, meskipun tidak memiliki kekayaan melimpah atau daya tarik fisik yang mencolok, memiliki kekuatan yang luar biasa dalam kesabaran dan kecerdasannya.Hal itulah yang membuat seorang Bima terhipnotis.
Ketika Bima mengetahui bahwa Maura ternyata sudah berumah tangga, sebuah pukulan mendalam menghantam hatinya. Kesedihan dan kekecewaan yang dalam menyelimuti Bima.
Kehadiran Maura dalam hidup Bima, menggugah empatinya. Ini pertama kalinya, Bima menyadari bahwa ada hal-hal di dunia ini yang tidak bisa dibeli dengan uang atau diperoleh dengan tatapan seksi.
Meskipun Bima memiliki perasaan cinta pada Maura yang akhirnya ia ketahui bahwa Maura sudah ada yang memiliki, Bima memilih untuk mendekati Maura dengan bijaksana. Bukan dengan memberikan hadiah mahal atau mengejar hubungan asmara secara brutal, Melainkan Bima menawarkan persahabatan. Ia ingin tetap dekat dengan Maura tanpa memaksa perasaannya.
Seiring berjalannya waktu, Bima mengetahui bahwa Maura adalah korban kekerasan dalam rumah tangganya. Fakta ini memicu tekad yang kuat dalam diri Bima untuk menyelamatkan Maura dari lingkungan yang tidak aman. Perasaan Cinta yang tulus pada Maura, mendorongnya untuk melibatkan diri lebih dalam dalam upaya membantu dan melindungi Maura.
"Apapun akan kulakukan untuk bisa memiliki Maura seutuhnya. Aku akan melindungi dan membahagiakan Maura serta Angga, anaknya. Tidak akan kubiarkan mereka terluka dan menderita, baik lahir maupun batin," pikir Bima dengan tekad yang bulat.
Bima tidak hanya memberikan kata-kata, tetapi juga tindakan. Ia menjadi bahu untuk Maura, memberikan dukungan yang tidak pernah Maura rasakan sebelumnya. Bima membangun kepercayaan Maura, memberikan jaminan bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
Melihat penderitaan Maura dan Angga menjadi motivasi terbesar bagi Bima. Ia mengorbankan waktu dan tenaga untuk membuktikan bahwa cinta bukan hanya sekedar kata-kata manis, tetapi juga keterlibatan nyata dalam kehidupan orang yang dicintai.
Perlahan, Maura mulai membuka hatinya pada Bima. Perasaan cintanya yang awalnya hanya sebatas persahabatan tumbuh menjadi kekuatan yang mengikat keduanya. Bima menjadi penopang bagi Maura, sementara Maura memberikan Bima pelajaran berharga tentang arti dari usaha dan kesabaran dalam mencapai kebahagiaan sejati.
Tekad Bima yang kuat untuk melindungi dan membahagiakan Maura dan Angga menjadi dasar bagi hubungan mereka yang baru. Dalam kisah cinta ini, Bima menemukan bahwa cinta sejati tidak hanya membutuhkan kekayaan dan keindahan fisik, tetapi juga keberanian untuk berusaha dan kesabaran untuk memahami.
Tok ... tok ...
Bunyi pintu kamar Bima diketuk dari luar.
"Bima ... sayang, boleh kami masuk?" ijin mama hendak berbicara pada anaknya.
Tok ... tok ...
"Bima? Bim?" suara lantang sang ayah kembali mengusik kesadarannya.
"Iya pa! Sebentar!" Bima pun bergegas membuka pintu kamarnya.
Dibalik pintu kamar Bima, telah berdiri kedua orang tuanya dengan wajah serius.
"Pa? Ma? Ada apa ini?" ucap Bima mencium gelagat yang mencurigakan.
"Boleh kami masuk Bim?" ucap ayah Bima .
"Boleh dong, silakan masuk pa, Maaf sedikit berantakan." ucap Bima.
Melihat keadaan kondusif, Ayahnya mulai berniat memberanikan diri menyampaikan keinginan keluarga Herman. Dan jumlah imbalan yang akan diberikannya pada keluarga Bima bila menyetujui keinginan mereka.
................
Yuk tetap kepo in kisah cinta Maura.
Jangan lupa like dan komen ya
Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Cerita Aveeii
gas gas gasss
2024-02-03
1