Awal Dari Akhir

Awal Dari Akhir

Episode 01

"Apa yang sedang kau lakukan?" Seorang pria muda mengerutkan keningnya menghampiri Erin yang sedang mencicipi masakan yang dia buat.

"Maaf, anda siapa?" Erin bertanya sembari menatap pria tersebut dari kepala hingga kaki.

"Aku yang harusnya bertanya seperti itu! Beraninya kau mencicipi masakan dengan cara seperti itu? Itu menjijikan!"

"Apaa? Kau gila ya! Menjijikan katamu? Aku mencicipi masakan ini menggunakan sendok! bukan menggunakan tanganku secara langsung!"

"Tetap saja, harusnya memindahkannya ke piring! dasar kotor"

"Diamlah! kau mengganggu ku bekerja!"

Erin mengerutkan keningnya, lalu memindahkan masakan yang dia buat ke wadah. Pria yang mengomentari cara dia mencicipi masakan kini duduk di meja makan.

"Hey! Bukankah kau terlalu muda untuk menjadi koki di rumahku"

"Rumahmu? Ini adalah rumah Nyonya Triana"

"Triana adalah ibuku"

Mendengar kalimat itu, nafas Erin berhenti, kalimat kasar yang tadi dia ucapkan di dapur tiba-tiba muncul di pikirannya. Dia baru saja bersikap kasar pada putra majikannya, sudah syukur dia diterima bekerja di rumah besar itu, sekarang dia malah bersikap kasar pada pemilik rumah tersebut.

"Maaf, saya tidak tahu bahwa anda akan pulang hari ini, Nyonya Triana hanya mengatakan bahwa anda mungkin tiba bulan ini"

"Wah, cara bicaramu tiba-tiba jadi sangat sopan ya, padahal tadi kau baru saja menyebutku gila saat di dapur"

"Saya benar-benar minta maaf, silahkan nikmati makan malam anda"

Erin berjalan meninggalkan pria tersebut dan kembali ke kamarnya.

"Hah apa-apaan itu? apa semua pekerja di sini memang bermuka dua? Kemana sikap kasarnya tadi? dia bahkan tidak berani menatap mataku setelah aku menyebut nama ibu"

***

Erin yang sedang berbaring di kamarnya memikirkan hal yang terjadi di dapur, dia masih tidak percaya karna sikap kasarnya tadi bisa saja dia dipecat besok pagi.

Erin memijat dahinya karna frustasi atas apa yang baru saja terjadi.

"Padahal aku sangat bahagia saat diterima bekerja disini, gaji 10 jutaku tidak boleh hilang begitu saja! Aku tidak mau dipecat.. Setidaknya aku harus bekerja disini selama 3 bulan, ini bahkan belum cukup 2 Minggu, Akhh..bagaimana ini? Kenapa putra nyonya Triana harus datang hari ini!"

Erin mengacak-acak rambutnya lalu berdiri meraih sebuah buku yang berada di atas lemari. Setelah mencoba fokus membaca, Erin kembali teralihkan.

"Bukannya dia yang lebih dulu bersikap kasar? dia bilang itu menjijikan, aku kan pake sendok lalu mencicipinya! dasar bocah!!..dia pasti jauh lebih muda dariku, mungkin itu penyebab sikapnya kurang ajar"

Setelah beberapa menit kemudian, Erin tertidur dengan buku yang masih berada di genggamannya.

***

Di pagi hari, seperti biasa Erin melakukan tugasnya sebagai koki di rumah tersebut, dia menyiapkan sarapan untuk Tuan rumah. Erin biasanya hanya menyiapkan makanan untuk 2 orang, tapi hari ini dia menambah makanan untuk 3 orang. Setelah menyiapkan semuanya, Erin kembali ke dapur dan makan sandwich. Sembari menikmati sandwichnya, Erin memikirkan makanan apa yang akan dia masak untuk makan siang.

Triana sebagai seorang dosen menghabiskan akhir pekan yang dia miliki bersama suaminya, Benedict sang suami adalah seorang pelukis, dia sering bepergian bersama Triana untuk mendapatkan inspirasi. Tapi akhir pekan ini mereka habiskan hanya di rumah untuk menyambut putra mereka yang baru saja lulus di SMA Staten Island Technical, New York.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!