Cantika berjalan bersisian dengan Arsen melewati lorong kampus.Mereka saat ini harus ke perusahaan masing-masing.Cantika harus ke perusahaan milik orangtuanya sedangkan Arsen ke perusahaan Kenzi.Ia diminta untuk membantunya Unclenya itu sebagai direktur pemasaran.
Perusahaan mereka berlawanan arah sehingga Arsen tidak bisa mengantar sang kekasih.
"Kamu hati hati ya",ujar Arsen mengantarkan Cantika ke mobilnya.
"Iya.Kamu juga",jawab Cantika tersenyum manis sebelum memasuki mobil.
"Hmmm", angguk Arsen melambaikan tangannya pada Cantika.
Arsen melangkah menuju parkiran motor untuk mengambil tunggangannya itu.Namun tiba tiba tiga orang gadis kembali menghampirinya.
"Hai... boleh nebeng gak?",tanya gadis itu tak tahu malunya dengan tersenyum semanis mungkin.
Arsen tidak menjawab, pria itu menaiki motornya lalu menyalakan mesin motornya.Ia tak mempedulikan gadis itu yang berusaha mencari perhatiannya.
"Tunggu...!", gadis itu merentangkan kedua tangannya di depan motor Arsen.
Arsen membuang muka lalu menatap tajam gadis itu."Menyingkirlah dari hadapanku!",suara beriton Arsen membuat gadis itu tersentak kaget.
"Tidak, sebelum kamu mau mengantarku pulang",jawab gadis itu membuat kesabaran seorang Arsen yang hanya selembar tisu habis.
Arsen tidak mengenal gadis ini tapi dengan penuh percaya dirinya ia memintanya untuk mengantarkannya pulang.Aurel saja tadi dia tolak tapi gadis yang entah dari mana datangnya malah memaksanya.
"Menyingkir atau jangan salahkan aku bila aku menabrakmu",ujar Arsen meninggikan suaranya.
"Hai...siapa sih Lo, berani-beraninya meninggikan nada bicara Lo pada seorang Siska.Kamu tau tidak dia ini siapa?,dia adalah anak rektor,gadis populer di kampus ini",ujar salah satu teman gadis itu.
Arsen tidak mempedulikan,mau dia anak rektor atau presiden sekalipun.Pria itu langsung melajukan motornya dan menghindari gadis itu.
"Argh...awas saja Lo bakalan bertekuk lutut dihadapan gue", pekik Siska dengan histeris.Ia tidak terima di tolak begitu saja, apapun harus dapatkan.Ia tidak mau kalah dengan Cantika yang bisa dekat dengan pria itu bahkan ia tadi melihat bagaimana manisnya perlakuan pria itu pada Cantika.
Tak jauh dari mereka, Aurel dan Edo terkekeh geli melihat Siska yang tampak kesal.Dua sahabat itu sejak tadi melihat apa yang terjadi.
"Tidak semudah itu Siska membuat kulkas empat pintu itu luluh", gelak Aurel.
"Ya Lo benar,meski gue baru kenal Arsen.Gue lihat Arsen pria yang datar dan dingin", timpal Edo.
Aurel hanya tersenyum saja lalu mengangguk pelan.Gadis itu yakin setelah ini Siska akan terus meneror Arsen.
"Pulang yuk!",ujar Edo.
"Anterin ya,gue gak bawa mobil soalnya karena tadi pagi berangkat bareng Tika",ujar Aurel tersenyum penuh harap.
"Iya deh iya,gue anterin",jawab Edo menarik pergelangan tangan Aurel.
"Yeay...Lo memang sahabat terbaik",ujar Aurel mengikuti langkah Edo menuju parkiran sepeda motor.
"Giliran kayak gini saja gue sahabat terbaik Lo",jawab Edo menyodorkan helm pada Aurel.
"Hehehe...", Aurel hanya terkekeh pelan melihat Edo yang bersungut-sungut.
Sementara itu sepasang mata tengah memperhatikan mereka dengan tatapan tajamnya dan rahang yang mengetat.Entah kenapa setiap kali melihat Aurel begitu akrab dengan pria lain ada sesuatu yang membuatnya tidak suka.
"Pak Saga...belum pulang?", seorang wanita yang juga berprofesi sebagai dosen menyapa pria itu dengan senyuman termanisnya berharap pria yang terkenal dengan ketegasannya itu tertarik padanya.
"Hmm",jawab Saga berdehem pelan lalu kembali masuk ke file ruangannya meninggalkan wanita yang hampir tiap hari menganggunya itu sendiri.
"Loh Pak Saga kok--ish terus saja seperti itu", sungut wanita itu menghentakkan kakinya ke lantai.
Wanita itu adalah Arini dosen yang begitu menggilai Saga,bahkan satu kampus sudah tau jika Arini menyukai Saga namun pria itu selalu bersikap dingin padanya.
***
"Cantika..."
Cantika yang bari saja memasuki lobi menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang.Seorang pria seusia Pipinya berjalan menghampirinya.
"Om.. memanggil saya?",tanya Cantika menunjuk dirinya sendiri.
"Iya...kamu Cantika kan?",tanya pria yang berpakaian rapi itu.
"Iya..maaf Om ini siapa ya?",ujar Cantika bertanya lagi dengan kening berkerut.Ia tidak mengenali sama sekali pria ini.
"Kenalkan saya Aston,anak dari adik tiri Papa kamu",jawab pria itu mengulurkan tangannya.
"Aston?, anak adik tiri Papa?", gumam Cantika yang terlihat bingung karena selama ini ia tak pernah mengenal Aston.
"Kamu pasti tidak mengenal saya, namun karyawan disini pasti mengenal saya karena dulunya saya yang memimpin perusahaan ini",ujar Aston.
"Oh..."
"Cantika...kamu baru datang?", Kenzi yang baru saja selesai bertemu dengan Victor, mantan asistennya dulu yang kini menjadi CEO disini menyapa sang putri.
"Iya Pi...",jawab Cantika.
Kenzi sedikit terkejut melihat kedatangan Aston,pria yang dulu ia jebloskan ke penjara.Namun Kenzi berusaha terlihat biasa saja dengan tatapan tajamnya.
"Kenzi...apa kabar",sapa Aston.
"Baik...",jawab Kenzi mengangguk pelan.
"Pipi kenal Om Aston?",tanya Cantika menunjuk Aston.
"Iya.Anak dari adik tiri Papa kamu",jawab Kenzi yang belum pernah mengatakan siapa Aston pada Cantika karena Kenzi pikir Aston tidak akan lagi berani muncul setelah mendapatkan hukuman 10 tahun penjara.
"Ada apa kamu datang kesini lagi Aston, perusahaaan ini milik Cantika sekarang.Kamu tidak ada hak lagi disini",ujar Kenzi.
"Hahahaha... kata siapa,hm?.Aku justru datang untuk menduduki jabatan penting disini",jawab Aston dengan penuh percaya diri.
"Kalau halu jangan ketinggalan Aston, kalau jatuh sakit", kekeh Kenzi.
"Jabatan apa yang kamu inginkan bahkan tidak nada kursi kosong diperusahaan ini", sambung Kenzi.
"Kau--
"Cantika pergilah ke ruanganmu?",ujar Kenzi.
"Iya Pi",jawab Cantika langsung meninggalkan dia orang yang terlihat bersitegang.
"Pergilah dari sini Aston sebelum aku meminta security untuk menyeret mu dari sini"desis Kenzi.
"Cih...aku tau kau hanya ingin menguasai perusahaaan ini kan, buktinya kau meletakkan orang kepercayaamu sebaiknya CEO nya sedangkan Cantika hanya wakil direktur",ujar Aston menyeringai.
"Hehe... Cantika akan menjadi CEO setelah ia siap dan juga selesai degan pendidikannya",jawab Kenzi.
"Pergilah dari sini Aston,kau tidak dibutuhkan lagi disini",ujar Kenzi.
"Aku ingin menuntut hak Mamaku disini",jawab Aston.
"Hak?.Perusahan ini milik Revindra,Papa kandung dari Cantika.Bahkan Mamamu hanya anak tiri",ujar Kenzi tertawa geli dengan ucapan Aston.
"Tapi--
"Sssttt jangan mempermalukan dirimu disini Aston",ujar Kenzi.
"Brengsek kau Kenzi,akan aku pastikan jika perusahaan ini akan kembali menjadi milikku",jawab Aston pergi begitu saja.
Kenzi hanya menggeleng pelan,Aston benar-benar tidak tau malu.Bisa-bisanya pria itu kembali datang setelah semua yang ia lakukan lima belas tahun yang lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝑪𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒊𝒌"𝒔𝒂𝒋𝒂 𝒚𝒂
2024-08-08
0
reza indrayana
ini nich yg bikin sedih...Masalah dtg lagii...semoga klrga Besar Opa Kevin dn Oma Ara baik² aja trtama dg kprga Kenzi dn Rere yg otomatis akan langsung kena krna Cantika anak mrka yg jelas jdi inCaran Aston yg kejam...😥😥😥
2024-02-03
1
Ita rahmawati
aston bner2 gk punya malu ya
2024-02-01
1