Cantika menghentikan langkahnya saat seseorang berada di belakangnya.Jantung gadis itu berdegup kencang,ia sangat tau siapa yang menyapanya.
Cantika membalikkan badannya dan benar seperti dugaannya,Arsen berdiri tepat dibelakangnya.Gadis itu terjingkat kaget dan tampak salah tingkah.
"Ar-sen...", gumam Cantika mengalihkan pandangannya kearah lain.Ia tak kuasa menatap mata elang pria itu yang kini menatapnya dengan begitu dalam.
"Maaf membuatmu terkejut",ujar Arsen terdengar berbisik.
"Tidak apa apa...",jawab Cantika mundur ke belakang dua langkah karena posisi mereka begitu sangat dekat.
"Bisa kita bicara?",tanya Arsen penuh harap.
"Bicara apa?",tanya Cantika dengan wajah polosnya membuat Arsen tersenyum dalam hati.
"Aku tunggu di taman belakang",jawab Arsen tanpa menjawab pertanyaan Cantika dan segera berlalu meninggalkan Cantika yang tampak bingung menuju taman belakang.
Cantika menahan debaran jantungnya dengan meraba dada sebelah kirinya.Setelahnya itu melangkah menuju taman belakang dimana Arsen sudah menunggunya.
Dari jauh Cantika melihat punggung lebar Arsen yang kini berdiri membelakanginya.Ia tersenyum tipis, pria yang dulu menyebutkan dirinya adalah miliknya tumbuh menjadi pria yang sangat tampan.
"Arsen...",lirih Cantik membuat pria itu menoleh dan tersenyum tipis membuat Cantika begitu terpesona akan manisnya senyuman itu.
"Ayo duduk!",ujar Arsen membawa Cantika untuk duduk di gazebo taman belakang.
Cantika berjalan pelan dan duduk tepat di sebelah Arsen dengan perasaan campur aduk.Debaran jantungnya bertalu-talu saat ini dan ini terasa sebuah mimpi baginya bisa duduk berdua dengan pria yang selama ini ia angankan.
"Maaf kelancanganku tadi,tapi itulah yang aku rasakan",ujar Arsen menatap Cantika dari samping.
Cantika menoleh pada pria itu dan tatapan mereka bertemu dan saling mengunci.Cantika bisa melihat begitu banyak cinta untuknya di mata pria itu.
"Tak perlu menjawabnya sekarang,yang penting kamu sudah tau apa yang aku rasakan", sambung Arsen.
"Kamu yakin, tidakkah selama tinggal disana kamu memiliki kekasih?",tanya Cantika.Bukan dia tidak percaya akan kata cinta pria yang ada dihadapannya tapi ia ingin kejujuran pria itu.Bisa saja ia pernah menjalin hubungan sebelumnya dengan gadis lain di negara tempatnya tinggal.
Arsen terkekeh pelan."Kamu tau tidak jika pria Aditama itu hanya akan jatuh cinta sekali seumur hidupnya?. Disini sejak kita masih kecil hanya ada kamu",jawab Arsen membawa tangan Cantika ke dada sebelah kirinya.
Cantika menatap tangannya yang kini digenggam Arsen dan jangan ditanya bagaimana kondisi jantungnya saat ini.
Cantika menarik sudut bibirnya,ia senang dan bahagia dengan pengakuan Arsen.Jujur ia juga menyukai Arsen bahkan saat bertemu Arsen tadi siang membuat perasaan yang selama ini ia pendam membuncah ke permukaan.
"Aku juga...",jawab Cantika lirih dan masih bisa di dengar oleh Arsen.
"Sungguh?",tanya Arsen dengan senyuman mengembang di bibirnya.Ia tidak menyangka jika perasaannya akan bersambut secepat ini.
Cantika mengangguk pelan dengan muka bersemu merah saat ini karena menahan malu.Ia memejamkan kedua matanya merutuki dirinya dengan begitu mudahnya menjawab pernyataan cinta Arsen.
"Kita sepasang kekasih sekarang?",tanya Arsen dengan perasaan yang membuncah.
Cantika mengangguk pelan dengan senyuman malu malu dan itu membuat Arsen semakin menyukai gadis itu.
"Yes....", sorak Arsen.
"Kalian disini?",Aurel tiba-tiba datang menghampiri keduanya.
Arsen kembali memasang wajah datarnya sedangkan Cantika tampak gugup.Cantika tersenyum tipis pada Aurel yang menatapnya penuh selidik.
"Kalian lagi bicarain apa sih?",tanya Aurel bersidekap di depan dada.
"Oh itu..hanya mengobrol biasa saja",jawab Cantika.
"Kamu benar Arsen kan?",tanya Aurel melirik Arsen yang tampak diam saja dengan kedua tangannya berada di dalam saku celananya.
"Hmmm",jawab Arsen berdehem pelan.
"Ck.... dasar manusia kutub", sungut Aurel membuat Arsen mendelik tajam pada Aurel yang tampak mengerucutkan bibirnya kedepan.
"Ayo masuk,Mimi nungguin kalian di meja makan.Ada tamu katanya",ujar Aurel menarik pergelangan tangan Cantika.
"Kamu juga Arsen...", sambung Aurel yang sudah melangkah masuk dengan menarik pergelangan tangan Cantika.
"Siapa Rel, tamunya?",tanya Cantika mengikuti langkah Aurel sedangkan Arsen berjalan di belakang mereka.
"Uncle Dennis sama Kaira",jawab Aurel membuat Cantika terkejut.Ia menoleh pada Arsen yang berjalan dibelakang mereka.
"Nah itu mereka", terdengar suara Renata menunjuk kedatangan ketiganya.
Semua orang menoleh termasuk Kaira yang tersenyum lebar menatap Arsen.Gadis itu berjalan menghampiri Arsen dan langsung memeluk pria itu.
Arsen yang tidak siap hanya terdiam dan menatap Cantika yang juga menatap kearahnya.
Cantika membuang muka melihat pemandangan itu.Ada sesuatu yang berdenyut di hatinya melihat pemandangan itu.Gadis itu langsung duduk di sebelah Arumi yang menatapnya sendu.
Arsen mendorong pelan Kaira lalu melangkah meninggalkan gadis itu yang terlihat kesal.Arsen menatap sang kekasih tampak diam saja dan berpura-pura tidak melihatnya.
Arsen duduk tepat didepan Cantika,hanya itu kursi kosong yang tersisa.Inginnya duduk disebelah sang kekasih tapi apa daya nya saat ini.
"Arsen... bagaimana perjalananmu",tanya Dennis berbasa-basi.
"Baik Opa",jawab Arsen dengan wajah datarnya.
"Abang Arsen... boleh tidak minta nomor ponselnya?",tanya Kaira tersenyum lebar.
"Kaira...jaga sikap kamu", tegur Dennis.
"Ish...Daddy mah", gerutu Kaira.
"Ck... dasar centil", ejek Arumi membuat Kaira menatap tidak suka pada gadis itu.Sudah hal biasa jika keduanya bersikap seperti itu karena keduanya memang tidak pernah akur.
"Arumi...", tegur Renata dengan lembut.
"Sudah-sudah.Ayo kita makan",ujar Kenzi menengahi.
Setelah makan malam bersama semuanya berkumpul di ruang keluarga.Tampak Alan,Alana serta Arumi duduk berdempetan.Juga Cantika,Aurel dan Arsen duduk bersebelahan.Dan Dennis bersama sang putri karena Andini tidak ikut malam ini.
"Begini kedatangan saya kesini itu atas permintaan Kaira yang ingin mengenal Arsen lebih dekat.Sesuai kesepakatan saya dengan Kenzo yang akan menikahkan mereka kelak",ujar Dennis membuat semua orang terkejut termasuk Arsen dan juga Cantika.
"What?",seru Arsen yang terkejut dengan semuanya.Ia tidak tau apa apa dengan perjanjian ini.Ia benar benar kesal dengan Daddy-nya yang bisa bisanya mengatur perjodohan ini.
"Arsen ini--
"Apa-apaan ini.Seenak kalian menentukan masa depanku",ujar Arsen menatap tajam Dennis.Masa bodoh dengan Dennis yang merupakan sahabat Opanya itu.
"Abang Arsen aku--
"Diam.Tidak ada yang namanya perjodohan",ujar Arsen lantang lalu pergi begitu saja masuk ke dalam kamarnya.Ia akan menghubungi Daddy-nya untuk menanyakan kebenarannya.
Cantika tampak menegang,baru saja ia memulai semuanya dengan sang kekasih lalu apa ini?. Tiba-tiba saja semuanya seperti ini,apakah ini semua ini ada ikut campur tangan Pipinya yang juga tidak menginginkan ia dapat Arsen memiliki hubungan.
"Semuanya,aku ke kamar dulu",ujar Cantika beranjak dari duduknya dan langsung berlari menuju lantai dua kamarnya.Air mata sudah membasahi kedua pipinya.
"Kaira...kamu ini apa-apaan sih.Kamu tau kan jika Abang Arsen itu suka sama--
"Arumi...", tegur Kenzi menatap tajam keponakannya itu.
"Pipi jahat.Pipi tidak sayang sama Kak Cantika.Pipi egois", pekik Arumi lalu berlari menuju lantai dua dimana kamar Cantika berada.
Semua orang tampak diam termasuk Dennis yang serba salah saat ini.Ia tau dan sangat tau jika Arsen menyukai Cantika tapi sang putri juga mencintai pria itu.
"Uncle...maaf untuk semua ini.Saya akan--
"Mas...aku kecewa sama kamu", bisik Renata melipat kedua tangannya di depan dada.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
3d
Dennis sama Anita thor
2024-10-17
0
Ana
aku juga kecewa sama kenzi 🥺
2024-09-23
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒌𝒐𝒌 𝑲𝒆𝒏𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒔𝒊𝒉 😤😤
2024-08-08
0