Bab 19 : Dia bilang yes

Semua yang ada disana terlihat tegang dengan kalimat bernada penolakan dari bu Laras.

"Tante.... saya tahu mungkin saya dan Rere masih terlalu muda untuk menikah, tapi misal tante merasa keberatan kami menikah sekarang, kami bisa tunangan dulu kok." Kanaka mengeluarkan pendapatnya.

"Maaf mbak Laras, bukannya kami memaksa, tapi.... saya jamin Rere tetap bisa meraih apapun mimpinya, andai pun dia mau melanjutkan kuliah S2 pun kami juga mengijinkan." Kini giliran Letta yang berbicara mengungkapkan pendapatnya.

"Sebenarnya kami ini keluarga yang menikah di usia muda mbak Laras, saya menikah dengan opa ketika berumur dua puluh satu tahun, bahkan anak saya Devano menikah ketika usianya baru delapan belas tahun, dan pernikahan kami semua baik-baik saja meski menikah tanpa pacaran dulu," kata oma Gelsey memecah keheningan.

Laras yang mendengar hal ini kembali dibuat kaget dan juga kagum, bagaimana bisa mereka ini orang kaya tapi hidup bersahaja, hidup harmonis dan terlihat bahagia.

Setelah termenung agak lama, akhirnya Laras menoleh ke Rere dan menepuk punggung tangan anak gadisnya.

"Sekarang ibu menyerahkan sama kamu Re, kalo kamu bersedia, ibu akan merestui kamu," ucap Laras membuat semua bernafas lega.

"Rere..... um, Rere bersedia asal Kanaka berjanji buat setia sama Rere dan tak akan membatasi Rere apabila Rere nanti bekerja dan berbakti sama ibu," kata Rere sambil menatap mata Kanaka.

Kanaka mengulas senyum mendengar permintaan Rere tersebut. "Aku Kanaka Harvey Danuarta berjanji di depan orang tua kita akan menyayangi, setia, bertanggungjawab dan mendukung apapun yang membuat kamu bahagia."

Semua orang yang ditempat itu menatap Kanaka dengan bangga, didikan keluarga Danuarta memang tak main-main sih, meski kita tahu masa muda Devano juga terbilang badung, hanya saja memang mereka diajar untuk berjiwa ksatria.

"Jadi lamaran kita diterima ya mbak Laras?" tanya Letta sekali lagi.

"Iya jeng kami terima, dan terima kasih banyak sudah menerima kami meski kami bukan berasal dari keluarga dengan status sosial yang sama dengan Kanaka," ucap bu Laras.

Letta mengeluarkan sebuah kotak beludru dari dalam tasnya, menyerahkan ke Kanaka agar dipasangkan di jari manis Rere.

Semua menatap Letta dengan tatapan terpesona, betapa ibu tiga anak itu begitu teliti dan mempersiapkan semua sebaik mungkin.

Setelah Kanaka memasangkan cincin di jari manis Rere, bu Laras mempersilakan keluarga Kanaka untuk menikmati hidangan sederhana yang Laras sajikan.

Sambil makan, mereka berbincang mengenai pelaksanaan pernikahan Kanaka dan Rere, karena seperti kebiasaan di keluarga itu, bahwa mereka tak mengijinkan anak-anak mereka berpacaran terlalu lama.

"Saya maunya yang sederhana aja Mo, mengundang keluarga dan teman dekat, semacam intimate wedding gitu," jawab Rere saat ditanya konsep pernikahan yang diinginkan.

"Kalo pernikahannya dilaksanain di sirkuitnya om Ali boleh nggak ya Pip?" tanya Kanaka.

"Mau ngapain sih mas, pakai hotel opa ajalah!" ketus Letta tentu tak setuju dengan permintaan Kanaka, mendengar Rere mau intimate wedding saja membuat kepala Letta berdenyut, padahal dulu resepsi pernikahan Letta dan Devano juga dilaksanakan secara intimate, eh giliran anak meminta seperti itu mereka keberatan.

"Pakai resto Pipo juga kan bisa Mo, kita sulap semanis mungkin." Kenzo yang sejak tadi diam ikut mengusulkan pendapat.

"Kamu juga kenapa ngusulinnya yang aneh-aneh sih mas!" omel Letta membuat bu Laras tersenyum sumringah.

Dia sekarang tahu bahwa keluarga Kanaka adalah keluarga yang baik dan tak memandang status sosial keluarga Rere, dan keluarga itu terlihat hangat satu dengan yang lain, menambah poin plus untuk Laras melepaskan anak semata wayangnya ke keluarga itu.

Ketika orang tua mereka membicarakan acara pernikahan Kanaka dan Rere, kedua sejoli yang sudah berstatus tunangan itu memilih duduk di teras rumah sederhana Rere.

"Aku bingung mau ngomong apa Ka, Tuhan sebaik ini sama aku." Rere menundukkan kepala dalam, matanya menatap cincin bermata berlian yang melingkar di jari manis tangan kirinya.

Kanaka menggenggam tangan Rere lembut, selama dua puluh satu tahun tak pernah merasakan jatuh cinta hingga sosok Rere yang cantik juga sederhana itu mampu mengunci hatinya hingga terpaut dan tak ingin terlepas.

"Aku belum pernah jatuh cinta sebelumnya, tapi aku mau belajar untuk selalu mencintai kamu dengan segenap hati, aku mau seperti Pipo dan Mimo, tetap setia meski sudah puluhan tahun hidup bersama," ucap Kanaka lembut.

"Makasih ya Ka udah nerima aku dengan semua kekuranganku," ucap Rere sambil membalas genggaman Kanaka.

"Ehem.... ehem.... " Deheman Kenzo membuat keduanya merenggangkan tangan mereka.

"Dipanggil Pipo!" Lalu Kenzo kembali masuk ke dalam.

Kanaka dan Rere masuk ke dalam rumah mengikuti Kenzo.

"Yang begini nih yang bikin Mimo khawatir!" omel Letta tak ada malunya meski mengomel di depan calon besan.

"Kan cuman duduk berdua Mo," ucap Kanaka lembut.

"Mimo mau tanya kalo pernikahan kalian diadain tiga bulan lagi nggak papa kan?" tanya Letta.

"Kok lama banget Mo?" Kanaka mengeryit tak menyetujui usulan tersebut.

"Lalu kamu maunya kapan?" tanya Devano mulai jengah melihat Kanaka yang pasti minta buru-buru.

"Kalo sebulan lagi?" tanya Kanaka.

"Hah sebulan?! Wah jangan ngajakin bercanda kamu Ka!" Rere panik mendengar permintaan calon suami yang seenak jidatnya itu.

"Sebulan itu sebentar lho Mas, kamu mesti cari konsep, belum nyari seserahan, baju pengantin, cetak undangan," tegur opa Satria lembut.

"Kalo gitu kita nikah dulu aja, resepsinya belakangan, gampang ntar," jawab Kanaka santai.

"Cucunya Gelsey, anaknya Devano, pantes sih kelakuannya mirip mereka yang santainya kayak lagi rebahan di pantai," celetuk Satria santai.

Gelsey dan Devano yang disebut namanya hanya terkekeh pelan, sudah bisa ditebak sih, ujung-ujungnya Kanaka tidak akan mau mengadakan resepsi.

"Kamu nggak kasihan sama mertua kamu Ka, Rere anak satu-satunya lho, masak nggak ada resepsi?" tegur Letta.

"Saya lebih setuju dengan Kanaka jeng, yang penting mereka sah secara agama dan negara." Laras menjawab perkataan Letta, Laras memilih tetap terlihat seperti sekarang, anak gadisnya menikah terburu-buru, apa tetangga dan keluarga yang membuangnya tidak tambah mencibir Laras dan Rere, karena pasti mereka mengira Rere hamil duluan.

"Berarti nak Laras cocok jadi besannya Devano, Tuhan memang Maha Segalanya." tambah Satria.

Dan setelah pembicaraan itu belum juga membuahkan hasil, Letta memutuskan untuk pamit dari kediaman sang calon menantu.

Lebih baik besok dai dan Laras berdiskusi sendiri tanpa melibatkan keluarganya yang suka mengambil keputusan diluar nalar itu. Hahahaha.

________

Hai semua, maaf ya aku update nya agak telat, aktivitas kehidupan nyataku menyita banyak waktuku kemarin.

Terima kasih yang sudah ikuti cerita ini terus.

Banyak-banyak sayang buat kalian semua yang sudah kasih support seluar biasa itu.... muach muach.

Terpopuler

Comments

Yha Ria

Yha Ria

lnjut kk.. smngatt

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!