Bab 18 : Bertamu

Kanaka melihat penampilan Mimonya, meski tetap terkesan elegan dan mahal, tapi Kanaka tahu demi menghormati ibunya Rere, Mimo memilih baju sesederhana mungkin.

"Kamu serius Ka?" tanya Kenzo ketika mereka hanya tinggal berdua di teras belakang.

Selama ini memilih diam, bukan tak ingin mencegah keinginan Kanaka, Kenzo hanya ingin menghormati keputusan Kanaka.

Tapi sebelum semuanya terlanjur, alangkah lebih baiknya kalau Kenzo menanyakan niat Kanaka sekali lagi.

"Mas Ken keberatan andai aku langkahin?" tanya Kanaka, takut dikira tak meminta ijin ke Kenzo sebagai kakak pertamanya.

"Nggaklah, ngapain aku keberatan, aku ini laki mau dilangkahin Keiko pun aku nggak masalah sebenarnya, hanya mau tahu kesungguhan kamu aja," ucap Kenzo.

"Aku sih siap mas, pengen tunangan dulu aja sih, tapi andai Mimo meminta Naka buat langsung nikah, ya Naka setuju aja, toh aku yakin pilihan Mimo pasti yang terbaik untuk aku."

"Ya udah kalo gitu, aku selalu berdoa buat kebahagiaan kamu Ka." Kenzo bangkit dan menepuk pundak Kanaka pelan.

Sebagai adik bisa dibilang tak pernah sekalipun Kanaka menetang apapun nasehat yang diberikan oleh Kenzo, jadi Kenzo juga paham bahwa meski masih muda, Kanaka cowok yang bertanggung jawab atas semua tindakannya.

"Ayo berangkat Ka, opa sama oma udah dateng nih!" teriak Letta dari dalam rumah.

Kanaka berdiri menghampiri opa dan omanya yang sudah sepuh itu, mencium punggung tangan mereka tak lupa memeluk dan mencium pipi keriput itu dengan sayang.

"Cucu oma udah mau lamaran aja ya, nggak berasa kamu sudah dewasa mas." Gelsey membingkai wajah ganteng sang cucu dengan sayang.

Anak-anak Devano memang sangat dekat dengan opa omanya dari pihak ayahnya, karena opa oma dari ibunya sudah meninggal saat mereka masih kecil.

"Oma nggak keberatan kan kalo Naka menikah dalam waktu dekat?" tanya Naka sambil membimbing oma Gelsey duduk di sofa menunggu semua siap dan berangkat.

"Nggaklah, berarti cucu oma semakin banyak kan?" celetuk Gelsey santai.

"Udah siap belum?" tanya Devano sambil mengetuk pintu kamar Keiko yang sejak tadi berdandan dan sampai sekarang belum selesai juga.

Keiko keluar dari dalam kamarnya, Devano menghela nafas panjang melihat penampilan anak gadisnya.

Bukan yang seronok atau bermake-up tebal gitu ya, tapi Keiko terlihat all out dari tas, sepatu, baju sampai perhiasan.

"Yuk udah semua kan?" tanya Letta.

Mereka bertujuh masuk ke dua mobil, sepanjang jalan Kanaka dinasehati Devano macam-macam, nasihat sebagai orang tua kepada anak lelakinya yang ingin menjalin hubungan serius dengan seorang wanita.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit, mereka sampai di sebuah rumah sederhana.

"Bapak cari tempat parkir dulu dimana gitu ya, soalnya disini nggak ada tempat parkir," pinta Kanaka sopan lalu turun dari mobil SUV Luxury tersebut diikuti Keiko dan kedua orang tuanya.

Lalu Kanaka menghampiri mobil yang berisi Kenzo dan opa omanya sambil menginstruksikan hal yang sama seperti supir yang pertama.

Dari dalam rumah Rere dan bu Laras datang menyambut keluarga Kanaka.

Bu Laras tampak gemetaran mendapat tamu yang mengendarai mobil dengan harga fantastis tersebut.

Kanaka maju dan menyalami bu Laras yang tampak kikuk dan bingung, dia tak tahu mesti menyambut yang bagaimana.

"Mo, Pip." Rere maju dan mencium punggung tangan Letta dan Devano, lalu menyalami piyayi sepuh yang sudah pasti opa dan oma nya Kanaka.

Letta maju dan memperkenalkan diri ke bu Laras yang tampak gemetar menerima uluran tangan Letta.

Tak tanggung-tanggung, Letta juga mencium kedua pipi Laras dan memeluknya singkat.

Karena interaksi mereka mulai membuat penasaran tetangga sebelah kanan kiri rumahnya, akhirnya Laras mempersilakan tamunya masuk.

Mereka menyerahkan buah tangan yang terdiri dari beberapa paper bag tersebut.

"Mari silakan masuk, maaf rumah kami kecil seperti ini," kata bu Laras sopan.

"Nggak papa mbak Laras, kami main kesini mau kenal sama penghuninya kok bukan sama rumahnya," sahut Letta ramah.

"Jujur saya terkejut bu Letta.... "

"Panggil saya Letta saja mbak," potong Letta cepat.

Laras menarik nafas panjang, rasanya roh nya terbang entah kemana, kedatangan tamu orang terpandang tapi membumi seperti ini, membuat dia terharu.

"Saya panggil jeng aja ya jeng Letta," kata Laras akhirnya.

Lalu obrolan mereka berlanjut, Letta memperkenalkan suami, kedua mertuanya dan anak-anak nya yang lain.

"Renata ini anak satu-satunya yang saya miliki, suami saya meninggal saat Rere masih SD." Laras mulai sedikit membuka masa lalunya yang kelam.

"Mbak Laras sendiri.... maaf, apa nggak punya saudara?" tanya Devano hati-hati, melihat Laras seperti menahan diri untuk tak membuka identitas aslinya.

"Um.... bisa dibilang seperti itu mas Devano, keluarga membuang saya dan tak mengakui saya sebagai bagian dari keluarga mereka," jawab Laras memilih membuka jati dirinya, kalau memang keluarga Kanaka memilih mundur sekarang itu lebih baik, daripada mereka terbawa dengan persoalan warisan yang membuat keluarga Laras berantakan.

"Nggak papa, nanti kami yang jadi keluarga barumu mbak Laras," celetuk oma Gelsey santai, oma santuy itu menepuk tangan Laras dengan lembut, kebetulan mereka memang duduk berdekatan.

"Mbak Laras..... mbak Laras pasti tahu tujuan kedatangan kami kemari." Sudah cukup basa-basi nya, sekarang Devano dan keluarga kembali ke mode serius.

"Saya beserta keluarga besar saya datang ke rumah mbak Laras dengan satu maksud untuk melamar Renata untuk anak kedua saya Kanaka, mungkin ini terlalu tiba-tiba, tapi saya harap mbak Laras mau memikirkan dan menerima permintaan kami," ucap Devano sopan.

Rere menunduk, meremas tangannya yang ada di pangkuannya dengan gelisah, dia pikir keluarga Kanaka datang hanya untuk berkenalan dengan ibunya.

"Saya tahu mbak kalo mereka masih muda, tapi saya memang tak setuju kalau anak-anak saya pacaran lama-lama, takut melakukan hal yang melanggar batas," lanjut Devano.

Laras menatap Devano dengan perasaan bingung, anaknya masih sangat muda, impiannya tentu masih sangat banyak, lalu kalau Rere menikah sekarang, bagaimana dengan impian yang ia bangun selama ini.

"Mas Devano, terimakasih atas kebaikan dan kemurahan keluarga mas Devano yang mau menerima Renata meski dia bukan dari keluarga berada, tapi mas..... Rere dan Kanaka masih terlalu muda bila mereka menikah sekarang, dan saya rasa terlalu buru-buru kalo mereka harus menikah secepatnya," kata Laras hati-hati.

"Jadi mbak Laras menolak lamaran kami?" tanya Letta lembut.

"Saya.... um saya.... " jawab Laras tergagap.

_______

Hai Hai kira-kira lamaran Kanaka diterima nggak ya guys.

Kasihan banget Kanaka ya, padahal kan dia niatnya baik. Hehehehe.

Terima kasih buat semua yang support karyaku ini, maaf ya updatenya telat....

Terpopuler

Comments

Rini

Rini

Lnjutt

2024-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!