Bab 14 : Siap Melamar

"Kei... panggilin mas Naka buat makan malem!" teriak Letta dari dapurnya.

Tanpa membantah Keiko bangun dari duduknya dan menghampiri kamar Kanaka, dan seperti biasanya membuka tanpa mengetuk terlebih dulu.

"Mas.... " panggil Keiko hanya melongokan kepala dari balik pintu kamar Kanaka.

"Cckk.... kebiasaan nggak ngetuk pintu dulu!" Kanaka yang berbaring di kasur sambil menutup matanya dengan lengannya, menoleh dan menatap kesal ke adik semata wayangnya itu.

"Biarin wek! Dipanggil Mimo buat makan malam." Lalu blam pintu itu ditutup lagi.

Dengan ogah-ogahan Kanaka bangkit, pantang baginya menyepelekan panggilan orang tua, mau semales atau se badmood apa tetap mereka akan mengiyakan apapun perintah Pipo dan Mimo.

Di meja makan telah terhampar sajian makan malam berupa masakan Sunda, ikan bakar, ayam goreng, tumis kangkung hingga sambel tersaji disana.

Mimo melirik Kanaka yang menyendok makanannya tanpa napsu, padahal ikan bakar itu adalah salah menu favoritnya Kanaka.

Tak ingin merusak suasana makan malam mereka, Letta memilih pura-pura tak tahu suasana hati anak keduanya itu, nanti setelah mereka makan barulah dia akan bertanya kepada Kanaka.

"Mo... tolong ambilin ikan bakarnya," kata Devano lembut, Letta berdiri menarik piring berisi ikan dan memotek sedikit lalu ditaruh di piring sang suami.

"Thanks Mo," ucap Devano sambil melempar senyum manis.

"Sama-sama Pip," sahut Letta tak kalah manis.

Hubungan rumah tangga Devano dan Letta terbilang harmonis, jarang sekali mereka berantem, palingan hanya debat kusir karena suatu hal yang tak penting.

Mereka ingin memberi contoh kepada anak-anak mereka bagaimana caranya menghargai pasangannya, bahkan kadang saat Devano tak sibuk, Devano melayani Letta dengan sepenuh hati.

Selesai makan malam, saat Kanaka mau kembali ke kamar tidurnya, Mimo menahan langkahnya.

"Habis ini kita ngobrol di ruang keluarga, sudah lama Mimo nggak denger kabar kalian," ucap Mimo membuat ketiganya eh keempatnya mengangguk.

Keiko sudah duduk di samping Devano dengan menggelendot manja, bukan rahasia lagi bila si bontot itu manja kepada semua lelaki di rumah itu, dan ketiga pria ganteng itu tak ada satupun yang komplain.

"Gimana Kei, kuliah kamu aman kan?" tanya Mimo penuh kasih.

"Aman sih, apalagi kalo aku diijinin pindah kuliah ke kota mode pasti lebih aman lagi," jawab Keiko santai tapi semua mata menatap dengan tatapan garang kepada gadis yang bicaranya suka ceplas-ceplos itu.

"Terus disain interior kamu gimana?" tanya Kenzo galak.

"Ya kan aku iseng masuk situ mas, gara-gara kalian yang nggak kasih ijin." Keiko cemberut mendengar suara dingin Kenzo.

"Sudah-sudah, nggak ada cerita kamu kuliah ke luar negeri ya Kei, kuliah di Jakarta aja, titik nggak pakai koma!" omel Letta.

"Terus mas Ken, gimana kerjaannya, aman kan?" tanya Mimo.

"Aman Mo," jawab Kenzo lembut.

"Terus.... " Nah sekarang giliran Kanaka nih, sengaja ditanya paling belakangan karena dia tahu pembahasan mengenai dirinya akan memakan waktu yang lumayan panjang.

"Mas Kanaka, gimana mas?" tanya Mimo.

"Mimo mau nanya apa?" tanya Kanaka lembut, tak ingin berputar-putar karena mau disembunyikan serapat apapun Mimo pasti bisa mengendusnya.

"Kenapa kamu galau?" tanya Mimo membuat Devano menatap curiga ke Kanaka, pasalnya pasti istrinya itu tahu sesuatu dan belum diceritakan kepadanya.

Sejak awal keluarga mereka memang diharuskan terbuka satu sama lain, tak ada yang boleh main rahasia-rahasian.

"Aku ditolak ibunya Rere," jawab Kanaka lirih.

Semua mata melotot mendengar pengakuan Kanaka itu. Devano, Kenzo dan Keiko tak tahu siapa itu Rere, sedangkan Letta yang tahu tentang Rere melotot karena tak percaya, anak gantengnya ditolak sama ibu pacarnya.

"Kenapa kamu ditolak? Kurang ganteng? Kurang kaya? Apa kurangnya kamu sih?!" ketus Letta tak terima anaknya diperlakukan seperti ini.

"Karena katanya Naka orang kaya Mo, bu Laras takut Kanaka main-main dan menyakiti Rere," jawab Kanaka lirih.

"Tunggu deh, Rere siapa sih? Kok aku nggak tahu mas Kanaka pacaran, terus Calista gimana?" tanya Keiko panik.

"Dek.... " tegur Devano pelan.

Keiko langsung mengatupkan bibirnya, mana berani dia melawan Mimo dan Piponya saat mereka berbicara serius.

"Kok ibunya Rere bisa langsung underestimate gitu sama kamu?! Emang kamu ngapain?" tanya Letta dengan mata menyelidik.

"Aku nggak ngapa-ngapain Mo, aku dateng juga sopan dan menyapa dia kok, tapi sejak awal melihat aku dia langsung jutek gitu," jawab Kanaka mengkeret, dia takut Mimo nya mendatangi ibunya Rere dan bertanya langsung ke dia kenapa tak merestui hubungan Kanaka dam Rere anaknya.

"Kalo aku bilang sih mungkin dia ada kejadian nggak ngenakin dengan orang kaya," kata Devano ikut menanggapi apa yang terjadi.

"Besok anter Mimo kesana, Mimo mau tanya langsung kenapa dia seperti itu, kalo perlu Mimo sekalian lamarin Rere buat kamu, biar ibunya tahu bahwa kamu nggak ada niat main-main sama anaknya!"

Semua mata menatap Letta tak percaya, bukan kali ini saja kan dia pasang badan untuk anak-anak nya, dan melakukan tindakan absurd kayak gini.

_________

Maaf ya part ini aku nulisnya agak pendek, karena aku nulis sambil tiduran, lagi flu berat, yang penting aku tetap update, nggak papa ya guys.

Makasih buat semua yang menantikan kelanjutan cerita ini.

Salam sayang buat kalian semua.... muach

Terpopuler

Comments

Rini

Rini

lnjutt thort

2024-01-31

0

nong atun

nong atun

cepet sehat kembali kk

2024-01-29

0

Yha Ria

Yha Ria

Lnjut kk, pnsran
Gws yah buat kakaknya, dn smngat terus berkaryanya😍

2024-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!