Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur

Kanaka berhenti sambil menatap Mimo nya yang memperhatikan Kanaka sambil mengulas senyum.

Jangan kalian kira kalau Mimo tahu anak-anak nya memiliki pacar, maka dia akan men-screning calon pasangan anak-anak nya, bukan, jelas bukan itu.

Mimo hanya terlalu bahagia karena anak-anak nya yang high quality jomblo itu adalah tipe-tipe pemilih yang tidak akan terjerumus kepada pesona seorang wanita atau pria yang hanya mengandalkan fisik atau kekayaan saja, bagi Mimo yang penting pasangan anaknya baik dan mencintai anaknya apa adanya.

"Mimo ngomong apaan sih?" tanya Kanaka mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa? Malu sama Mimo kamu udah punya pacar? Atau malu sama mas Kenzo karena kamu duluan yang laku?" cecar Letta membuat Kanaka terdiam karena bingung mau menjawab apa.

"Aku belum punya pacar Mo." Kanaka menekankan kalimatnya.

"Ah masak? Kok di kantor gempar? Kok dibawa ke tempat om Ali?" tanya Letta sambil terkekeh.

"Ah....i see, maksud Mimo Rere?" Kanaka mengangguk-angguk mengerti sekarang kenapa Mimonya mencecarnya dengan pertanyaan seperti itu.

"Oh namanya Rere?" goda Letta sumringah.

"Dia bukan pacar Naka Mo, dia teman kampus Naka sekaligus teman magang," jawab Kanaka, membuat Mimo mengulas senyum manis seakan tak percaya dengan jawaban Kanaka.

"Beneran Mo!" ucap Kanaka sambil mengangkat dua jari membentuk huruf V untuk menekankan bahwa apa yang ia ucapkan benar adanya.

"Iya Mimo percaya," ucap Letta yang tak dipercayai oleh Kanaka.

"Mo.... please.... " Kanaka menatap Letta sambil memohon.

"Apa sih mas, sana istirahat, capek kan habis magang terus jajalin motor?" tanya Letta melenggang ke studio lukisnya.

Kanaka menepuk keningnya lelah karena tahu apa yang akan dilakukan oleh Mimonya.

***

Rere masuk ke dalam ruangan kerjanya dengan langkah tergesa, dia harus pergi ke tempat magang menggunakan ojek online karena motornya ia tinggal di parkiran kantornya, karena dia diantar Kanaka pulang.

"Wah ini anaknya dateng!" teriak mbak Eri melihat Rere memasuki kubikel mereka.

"Sini, sini Re!" Safa menarik tangan Rere.

"Kenapa sih mbak?" tanya Rere keheranan dengan tingkah seniornya ini.

"Siapa Mimo?" todong Hana cepat.

"Hah Mimo apa?" tanya Rere tak paham dengan pertanyaan orang-orang itu.

"Sok bingung! Tuh kamu dapet kiriman sarapan dari Mimo!" ketus Hana sambil menunjuk box berisi sarapan di atas mejanya.

Rere terbengong, masalahnya dia beneran tak mengenal siapa itu Mimo, mendengar namanya saja baru kali ini.

Kanaka berjalan memasuki ruangan sambil berbincang dengan Dewa dan menatap heran ciwi-ciwi yang lagi berkumpul mengelilingi meja Rere.

"Mimo pacar kamu Re? Lucu amat namanya."

"Uhuk.... uhuk.... " Kanaka terbatuk mendengar ghibahan orang-orang itu.

"Tuh.... Kanaka sampai keselek!"

Karena ada Dewa yang sedang memperhatikan mereka, akhirnya manusia-manusia biang kepo itu membubarkan diri.

Kanaka melirik Rere yang sedang menekuri sarapan yang terlihat menggiurkan itu.

Dalam dada sana Kanaka mengomel sama om Ali dan Valerie yang pasti memberitahukan perihal dirinya dan Rere.

Saat semua orang sudah kembali ke aktivitas masing-masing, barulah Kanaka sedikit menggeser kursinya mendekati Rere.

"Nggak usah bingung, itu dari nyokap gue, sorry nyokap gue kayak salah sangka dengan hubungan kita," ucap Kanaka dengan suara pelan, sengaja agar orang-orang sekitarnya tak mendengar percakapan mereka.

Rere menoleh cepat ke Kanaka yang duduk di sampingnya, bunyi lehernya yang berderak terdengar nyaring.

"Maksudnya gimana Ka?" tanya Rere bingung.

"Kayaknya ada yang ngelaporin interaksi kita yang terlihat dekat," jawab Kanaka santai.

"Nyokap lo marah?" tanya Rere pelan.

"Dia kirim sarapan, kalo marah masak kirim makanan!" sahut Kanaka, lalu dia bangkit berdiri dan mengacak rambut Rere gemas.

"Naka ah! Berantakan tahu!" teriak Rere membuat orang-orang yang berada disana menatap keduanya..... penasaran.

Yang begini Rere bilang mereka tak ada hubungan? Ya nggak mungkin kan? Apalagi selain dengan Rere bisa dibilang Kanaka jarang berlaku manis dengan perempuan lain.

"Makan! Nanti gue ditanyain Mimo lo makan nggak tuh sarapan," ucap Kanaka sebelum berlalu keluar ruangan.

"Gitu aja bilang nggak ada hubungan apa-apa, boong banget!" Hana yang sejak awal menaruh hati sama Kanaka terlihat sewot dan tak suka.

"Bu bukan gitu mbak, kita memang beneran nggak ada hubungan kok," sahut Rere dengan wajah menunduk, tentu malu dan juga khawatir akan hasil magangnya nanti, bisa-bisa tak lulus karena hubungannya dengan Kanaka yang dicemburuin banyak orang.

"Lagian ngaku juga nggak papa kok, namanya juga saling cinta!" ketus Safa yang entah ada masalah apa dengan Rere hingga dia ikut memusuhi dirinya seperti ini.

Dan inilah yang Rere tak suka, orang-orang negatif thinking sama dia, padahal memang dia dan Kanaka memang tak memiliki hubungan spesial.

"Kok bengong aja, makan, ntar gue pusing kalo ditanyain Mimo!" ucap Kanaka saat melihat Rere belum menyentuh sarapannya.

"Ka.... " panggil Rere pelan.

"Hmm!" sahut Kanaka kembali fokus dengan layar komputer di depannya.

"Bilangin nyokap lo, jangan.... "

"Bilang aja sendiri, gue nggak berani melawan nyokap gue, hiii ngeri kalo kemauannya tak dituruti!" potong Kanaka sebelum mendengar kelanjutan ucapan Rere.

"Mana ada sih Ka, gue kan belum kenal sama nyokap lo," gumam Rere pelan.

"Oh.... lo pengen kenal nyokap gue, bentar gue telponin dia," ucap Kanaka bersiap menghubungi Mimo nya.

"Kanaka ih! Kenapa sih lo suka semaunya sendiri!" omel Rere lalu meninggalkan tempat itu dan berlari keluar ruangan.

Kanaka melongo, padahal tadi dia hanya bercanda lho, tak mungkin juga dia menghubungi Mimonya dan mengenalkan Mimo dengan Rere, bisa heboh dunia persilatan kan, baru tahu Kanaka barengan ama Rere saja, Letta sudah melakukan tindakan absurd seperti ini.

Kanaka memilih melanjutkan pekerjaannya, dia sempat menoleh beberapa saat melihat kursi di sebelahnya bergeser dan Rere kembali duduk di tempatnya.

Rere menggeser sarapan yang terlihat enak dan menggiurkan itu ke pojokan mejanya, Rere tak berniat memakannya.

Kanaka kembali melirik Rere, dia tahu Rere sedang kesal entah karena tak suka dengan perhatian Mimo atau tak suka dengan Kanaka.

Tapi saat Kanaka mengingat bagaimana Mimonya harus memasak pagi-pagi dan mengirimkan makanan tersebut untuk Rere, jujur Kanaka tersinggung kalau secuilpun Rere tak mencicipi makanan tersebut.

"Lo kan punya sopan santun, paling nggak hargai orang tua gue yang dengan susah payah memasak buat lo!" Lalu Kanaka pergi dan meninggalkan Rere yang terbengong sendiri.

'Jadi ini salahnya lagi?' batin Rere nelangsa.

________

Hai-hai, Kira-kira hubungan keduanya segera berlabuh pada mahligai cinta atau harus berkelok-kelok dulu ya guys?

Beteweh terima kasih buat kalian yang selalu nunggu update cerita ini, udah kasih support aku sebanyak ini, maturnuwun ya guys.

Salam sayang dari aku yang disini.

Terpopuler

Comments

Rini

Rini

ku tunggu ya thorr

2024-01-26

0

Eva kusrini

Eva kusrini

lanjut thor

2024-01-26

0

Yha Ria

Yha Ria

smngat up nya kk.. seruu❤️

2024-01-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!