Bab 10 : Pacarnya Kanaka

"Loh ini kita mau kemana?" tanya Rere saat melihat jalanan mulai sepi dari lalu lalang kendaraan.

"Mampir dulu ke tempat om Ali," jawab Kanaka santai.

"Om Ali siapa?" tanya Rere.

"Ya om Ali," jawab Kanaka lagi.

"Kita masih harus balik kantor lho Ka," tegur Rere sambil mengusap tangannya yang gemetar karena tiba-tiba Rere takut Kanaka melakukan 'sesuatu' kepadanya.

"Gue udah ijin mas Dewa kok, lagian kita balik kantor juga udah kesorean banget, pasti orang udah pada bubar," sahut Kanaka santai.

Pada akhirnya Rere hanya bisa menggusah nafas lelah, karena dia tak akan bisa melawan Kanaka Harvey Danuarta yang terkenal otoriter itu.

Kanaka melirik Rere sambil mengulum senyum, entah kenapa membuat Rere emosi dan marah-marah itu adalah sesuatu yang menyenangkan bagi Kanaka.

Kanaka masuk ke arena sirkuit yang terbilang rapi dan cukup modern itu, memarkir mobilnya di depan sebuah gedung yang lebih tepat disebut bengkel itu.

"Yuk turun!" Kanaka melangkah menghampiri orang yang sedang berdiri menunggu kedatangannya.

Mau tak mau Rere mengikuti Kanaka untuk turun dari dalam mobil, tersenyum kaku pada orang yang sedang Kanaka salami itu.

"Tumben bawa cewek Ka? Pacar?" tanya Ali sambil tersenyum penuh arti.

Sial bagi Rere karena Kanaka hanya mengulas senyum kepada Ali tanpa mengklarifikasi tebakan salah orang itu.

"Om." Akhirnya Rere menjabat tangan orang itu.

"Ayo masuk, masuk." Ajak Ali melangkah mendahului mereka.

Rere menarik lengan baju Kanaka membuat Kanaka menoleh dan melempar sorot mata penuh tanya.

"Nggak jadi." Pada akhirnya Rere memilih mengurungkan niatnya untuk mengajak Kanaka pulang.

Kanaka dan Ali tampak serius berdiskusi tentang.... motor, kalau Rere tak salah tangkep.

"Mau nyoba sekarang?" tanya Ali.

"Iya, boleh nggak om? Satu putaran aja kok," pinta Kanaka sopan.

"Ya udah kalo gitu mah, ganti baju sana!" perintah Ali.

"Aku pakai sarung tangan ama pelindung kaki aja Om, cuman mau test drive aja kok, nggak ngebut," ucap Kanaka.

"Dam, Adam! Ambilin perlengkapannya mas Naka!" teriak Ali ke anak lelakinya yang ada disana.

Rere memilih duduk sambil memperhatikan Kanaka yang sedang memakai helm dan perlengkapan balapnya.

Kalau biasanya saat Rere melihat penampilan Kanaka sehari-hari saja sudah membuat jantungnya tak aman, apalagi saat melihat Kanaka memakai perlengkapan balapnya, jantungnya semakin tak bisa dikondisikan lagi.

"Pacarnya mas Naka?" tanya Adam saat berada di dekat Rere.

"Eh?!" Tangan Rere reflek terangkat dan digoyang-goyangkan menolak pernyataan Adam.

"Nggak usah ngelak mbak, mas Naka nggak pernah bawa cewek kesini, palingan cuman kak Keiko yang diajak kemari," jawab Adam keukeuh dengan pernyataannya.

"Terserah lo deh!" Akhirnya hanya itu yang bisa Rere lontarkan, daripada dia bingung membalas ucapan Adam.

"Tapi mas Naka emang keren sih! Pasti bangga jadi pacarnya dia, ganteng, terkenal, kaya dan baik, siapa coba yang nggak klepek-klepek," ucap Adam lagi membuat Rere ingin meremas bibir lemes Adam yang bicara sembarangan.

Rere memilih meninggalkan Adam dan melipir duduk di tribun sambil menonton Kanaka yang sedang memacu motornya di sirkuit.

Janjinya tadi cuma satu putaran, tapi Kanaka telah memutari sirkuit itu sebanyak tiga kali.

Rere menekan dadanya, meminta jantung yang berdetak kencang itu untuk diam dan tak berulah seperti ini.

Kanaka melewati Rere sekali lagi lalu menghilang masuk ke dalam garasi dan memarkir motornya disana.

Butuh beberapa menit buat Kanaka melepas atribut yang dipakainya tadi, lalu berjalan mendekati Rere yang duduk termenung sendirian disana.

"Ngapain lo?!" tanya Kanaka membuat Rere terlonjak kaget.

"Ngapain lagi? Nunggu lo lah, lama banget!" ketus Rere lalu berdiri dan menepiskan kotoran di celananya.

Kanaka memutar matanya pelan, lalu pergi mendahului Rere kembali ke mobilnya, tadi sudah berpamitan sama Om Ali jadi tak perlu pamit lagi kan.

"Masukin alamat lo ke GPS!" ucap Kanaka pelan.

"Hah! Ngapain? Gue bisa pulang sendiri," sahut Rere mulai dilanda kepanikan.

Mereka kan tak dekat, harusnya Kanaka tak perlu tahu dimana rumahnya.

"Cepet masukin, atau lo mau gue bawa pulang ke rumah gue?" ancam Kanaka santai.

"Mau ngapain sih Ka tahu alamat gue? Kayak lo butuh buat nanti ngapelin gue aja." Sebenarnya kalimat itu Rere mau ucapkan dalam hati, tapi karena panik justru kalimat itu yang keluar dari mulutnya.

"Hahahahaha.Ya anggep aja buat ntar Sabtu gue apel ke rumah lo," sahut Kanaka membuat Rere menolehkan kepalanya cepat.

"Apaan sih? Nggak jelas!" gerutu Rere sambil menghadapkan wajahnya ke jendela mobil dan tak lupa memukul bibir lemesnya pelan.

Karena kalah berdebat, akhirnya Rere memasukkan alamat rumahnya ke GPS di mobil Kanaka.

Kanaka mengikuti arahan embak-embak GPS itu dan menjalankan mobil ke alamat yang tadi dimasukkan Rere.

Mobil Kanaka memasuki area perkampungan padat penduduk dan berhenti di depan rumah sederhana dengan toko kelontong kecil di.depan rumah tersebut.

Rere turun tanpa permisi, dia bukannya malu dengan keadaan rumahnya yang pasti jauh bila dibandingkan dengan rumah Kanaka yang pasti mentereng.

Rere hanya tak mau ibunya mengetahui dia diantar lelaki kaya seperti Kanaka ini.

"Ngapain kamu turun?" tanya Rere panik.

"Nyapa orang tua lo lah, mau ngapain lagi?" sahut Kanaka santai.

"Nggak usah, lo pul.... " Belum juga Rere menyelesaikan kalimatnya, sebuah suara dari dalam rumah membuatnya terpaku.

"Siapa Re?" tanya ibunya Rere menatap Kanaka yang terlihat kalau dia anak orang kaya.

"Te temen bu," jawab Rere tergagap.

"Sore tante, perkenalkan saya Kanaka temen satu kampusnya Rere." Kanaka mendekat dan menjabat tangan wanita sepuh tersebut.

"Oh temennya Rere, ayo masuk ke dalam dulu nak," ajak bu Laras sopan.

"Kanaka mau ada urusan bu." Rere menjawab ibunya sambil mendorong tubuh Kanaka kembali ke mobilnya.

Sebelum Kanaka masuk ke dalam mobil, Kanaka mengelus puncak kepala Rere. "Gue pulang dulu ya," pamit Kanaka lalu masuk ke dalam mobil dan berlalu dari sana.

"Re.... " panggil ibu sebelum Rere menghilang dalam kamarnya.

"Dia bukan pacar Rere bu," sahut Rere karena tahu apa yang mau diucapkan oleh sang ibu.

"Inget ya Re, ibu nggak ngelarang kamu buat pacaran, tapi jangan pacaran sama orang kaya nak, demi kebaikanmu sendiri," nasehat ibu sebelum Rere benar-benar menghilang di dalam kamarnya.

Rere menghembuskan nafas panjang, dalam dada sana hanya bisa pasrah dengan bunga yang hendak mekar itu jadi layu kembali.

Sementara Kanaka yang baru saja memasuki rumahnya langsung disambut dengan pertanyaan Mimonya. "Kamu udah punya pacar mas?"

________

Hai hai apa ya kira-kira penyebabnya Rere nggak boleh pacaran sama orang kaya ya.

Hmmmm...... penasaran kan?

Tunggu ya pasti akan terbuka jelas kok semuanya.

Makasih buat kalian yang support aku sampai dengan sekarang, banyak-banyak sayang buat kalian.

Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!