Bab 8 : Didekatkan keadaan

Tanpa terasa kegiatan magang yang dilakukan oleh Kanaka dan Rere telah memasuki bulan ke dua.

Semakin kesini, hubungan keduanya semakin harmonis, mulut julid Kanaka sedikit berkurang, membuat Rere menjadi nyaman berada di dekat Kanaka.

Apalagi Rere bisa melihat bahwa dibalik casing Kanaka yang datar dan dingin itu, ternyata teman satu angkatannya itu termasuk cakap dalam mengatur strategi pemasaran.

Suasana ruangan tampak lengang, para karyawan sudah berhamburan keluar ruangan untuk makan siang.

Meski mereka dapat jatah makan siang dari kantin perusahaan, namun berhubung hari ini mereka baru terima gaji, para karyawan itu memilih menikmati makan siang di restoran yang berada di gedung kantor ini, atau bahkan ada beberapa yang sengaja keluar makan di tempat lain.

"Lo nggak mau makan?" tanya Kanaka melihat Rere masih membaca perhitungan costing untuk corporate rate.

"Um... lo duluan deh," ucap Rere sengaja mempersilakan Kanaka untuk makan siang duluan.

"Kenapa? Habis terima gaji magang juga kan?" tanya Kanaka mengingatkan Rere bahwa mereka telah menerima gaji setara dengan UMR Jakarta yang cukup untuk bayar makan.

Rere menghela nafas panjang, agak kesal karena Kanaka seperti yang ikut campur urusannya gitu.

Demi ketenangan bersama akhirnya Rere memilih mengikuti langkah kaki Kanaka, sempat berhenti karena Kanaka memasuki restauran yang Rere tahu harganya tak sesuai dengan kantongnya yang sering sekarat itu.

Kanaka menoleh, menatap Rere dengan tajam, lalu kembali melangkah saat ia tahu Rere mengikuti langkahnya.

Dengan kasar Rere duduk di depan Kanaka. "Kalo lo mau makan di tempat kayak gini mending makan sendiri Ka, gue nggak terbiasa, takut mencret!"

"Lo suka makan apa? Ramen atau sushi?" tanya Kanaka tak menghiraukan omelan Rere.

"Sushi aja, gue butuh nasi, biar kuat menghadapi cobaan di tempat kerja!" ketus Rere masih dengan nada kesal.

Kanaka melambaikan tangannya memanggil mbak pelayan dan menyebutkan pesanannya.

Rere melotot, pasalnya makanan yang disebut oleh Kanaka itu bukan makanan kaleng-kaleng, seperti lobster, salmon dan sebangsanya.

"Lo nggak salah Ka pesen makanan sebanyak itu?" tanya Rere.

"Kan kata lo butuh asupan gizi untuk menghadapi beban di tempat kerja," sahut Kanaka santai.

Rere menggusah nafas pelan, tak ingin membalas ucapan julid Kanaka, daripada panjang entar urusannya.

Rere menyeruput ocha dingin yang baru saja disajikan oleh mbak tadi.

"Lagian kan mumpung lo yang bayarin, jadi sengaja pesen banyak!"

"Uhuk uhuk uhuk." Rere terbatuk keselek ocha yang belum ketelen sempurna di tenggorokannya tersebut.

Kanaka hanya terkekeh pelan, menikmati wajah Rere yang memucat karena pernyataan tadi.

Padahal Kanaka kan bercanda, tak mungkin kan dia meminta traktiran dari perempuan, ketahuan Mimo Pipo nya bisa habis diomelin karena tak bersikap gentleman.

"Udah makan, nggak usah ngelamunin nasib!" Kanaka mendorong piring berisi potongan ikan salmon ke depan Rere.

Mau marah tapi Rere memilih menelan makanannya saja, toh mau mundur dia sudah berada disini, mumpung gaji dari perusahaan sudah diterima, sesekali makan enak tak masalah.

Kanaka dan Rere makan dalam diam, lalu setelah semua makanan tandas, Kanaka melambai dan meminta bill.

Rere berniat mengambil kartu debetnya, saat sebuah suara menginterupsinya.

"Lo mau ngapain?" tanya Kanaka.

"Bayar kan?" Rere balik bertanya.

"Gue nggak diajarin ortu gue makan dibayarin cewek!"'sahut Kanaka sambil menyerahkan kartu debetnya.

" Nggak papa padahal Ka." Rere jadi tak enak hati sudah berfikir buruk tentang Kanaka.

"Udah, santai." Kanaka memasukkan nomor pin ke mesin EDC lalu menunggu mesin itu mengeluarkan kertas struk.

Setelah selesai, mereka kembali ke ruangan mereka, tidak seperti tadi berjalan depan belakang, kali ini mereka berjalan bersisian.

Eri, Hana, Safa menatap keduanya dengan keheranan, pasalnya sering kali Kanaka berlaku judes kepada Rere.

Tak mempedulikan senior-senior rempong itu, Kanaka memilih kembali memeriksa dokumen yang perlu dia pelajari.

Hama menatap Rere dengan tatapan menyelidik, meski tidak. mengungkapkan secara terang-terangan bahwa dia naksir ke Kanaka, tapi hampir semua orang tahu kalau Hana naksir berat Kanaka.

Rere bukannya tak tahu perihal itu, dia bahkan sering kali harus menjawab pertanyaan Hana yang Rere sendiri tak tahu jawabannya.

Tak menanggapi bisik-bisik manja dari perempuan jarang belaian itu, Kanaka menghampiri Eri untuk menanyakan sesuatu.

"Mbak Eri kalau kasus seperti ini gimana?" tanya Kanaka sambil menunjukkan dokumen yang ia baca tadi.

"Ya biasanya sih kalo klien mau ya konfirmasi ulang, atau harga batal dengan sendirinya," jawab Eri.

"Nggak di push lagi mbak, biar mereka tetep pakai hotel kita?" tanya Kanaka lagi.

"Ya di push dulu sih Ka, semaksimal mungkin kita berusaha, tapi semua tergantung dari klien," jawab Eri.

"Kalo masalah ballroom? Pembatalan fee ada nggak?" tanya Kanaka.

"Ada pasti, tapi tenang aja, karena ballroom kita waiting list jadi kalo ada yang batal sih kita yang untung," jawab Eri lagi.

"Oh oke deh, aku ijin masuk ke mas Dewa ya mbak," ucap Kanaka akhirnya.

"Oh oke Ka, masuk aja."

Kanaka masuk ke dalam ruangan Dewa, Hana bergeser mendekat ke Rere yang sedang asyik menulis di bukunya.

"Lo tadi makan siang di mana Re?" tanya Hana.

"Di resto Jepang di lantai bawah mbak, " jawab Rere jujur.

"Di traktir Kanaka?" tanya Hana semakin penasaran.

"Um.... iya sih, kenapa emang mbak?" Rere mengeryit bingung, pasalnya nggak papa kan andai dia ditraktir Kanaka, temen satu kampus dan satu fakultas, andai pun Hana yang ditraktir, Rere juga tak akan mempersoalkannya, siapa saja berhak makan dengan seseorang yang lain.

"Kamu pacaran sama Kanaka? Cinlok? Perasaan dia dulu kan jutek banget sama kamu!" Mulailah mulut julid perempuan iri itu beraksi dan mencari tahu segala yang mengusiknya.

"Enggak sih mbak, aku temenan doang kok sama dia," jawab Rere jengah.

"Masak? Kok kelihatan deket gitu?" cecar Hana.

"Han.... " tegur Eri pelan.

"Bentar mbak!" sahut Hana tanpa menoleh ke Eri yang duduk di belakangnya.

"Um... mungkin kita didekatkan oleh keadaan mbak," jawab Rere akhirnya.

Kanaka menyandarkan badan di dinding dekat pintu mas Dewa sambil memperhatikan Hana yang terus mencecar Rere tanpa henti.

Akhirnya Kanaka jalan mendekat lalu mendaratkan kedua tangannya di pundak Rere sambil menekan bahu itu pelan.

"Emang kenapa mbak kalo aku pacaran sama Rere? Masalah ya?" tanya Kanaka pelan.

"Hah?!"

_______

Akhirnya perjuanganku seharian ini yang menggali ide untuk nulis berlabuh juga ke part ini.

Maaf ya kalo aku nggak bisa fokus menulis belakangan hari ini.

Tapi aku tetap berusaha untuk terus menggali ide-ide untuk kalian semua.

Salam sayang buat kalian semua.

Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!