Bab 5 : Satu Tim

Kanaka mematut diri, rasanya aneh dia harus mengenakan baju kantoran seperti ini, kalau boleh memilih Kanaka ingin memakai kaos berkerah dan celana jeans.... tapi kan tak mungkin ia lakukan.

"Mas Naka, sarapan dulu mas," Mimo sudah sigap mempersiapkan sarapan untuk keluarganya.

Kali ini dalam formasi lengkap mereka menikmati sandwich tuna dan susu sebagai sarapan mereka.

"Sudah siap Ka?" tanya Pipo.

"Siap nggak siap sih Pip, tapi kan waktu itu Naka udah janji ya harus dipenuhi kan, nggak mungkin Kanaka menghindar," jawab Kanaka bijak.

Kenzo dan Devano mengukir senyum tipis, meski tak mengucapkan sepatah kata pun tapi mereka bersyukur karena ada Kanaka yang masuk ke perusahaan peninggalan orang tua Letta.

"Kemarin uncle bilang, andai Keiko bisa masuk kesana dan pegang keuangan.... "

"Nggak ada ya, aku nggak mau kerja kantoran, aku mau kerja kayak Mimo," potong Keiko sewot mendengar ucapan Kanaka.

"Dan berharap ketemu pangeran berkuda putih seperti Pipo," ledek Kanaka sambil mencibir.

"Kapan Pipo naik kuda putih mas?" tanya Letta saat keluar dari dapur membawa jus sayur untuk sarapannya.

"Ibaratnya Mo," ucap Kanaka pelan.

Semua tertawa melihat perdebatan Kanaka dan Keiko yang tak ada habisnya itu, suatu pemandangan yang membuat hari mereka penuh bahagia bersama keluarga.

Kanaka melaju ke kantor uncle Vetsa dengan mengendarai motor sport nya, tak peduli bajunya akan kusut karena jaket pas badan yang membalut tubuhnya.

Tak lama motor itu terparkir sempurna di area yang diperuntukkan untuk karyawan, disamping Kanaka seorang gadis yang terlihat familiar juga sedang memarkir motor matic nya.

Mereka bersirobak, serta merta gadis yang tak lain adalah Rere itu mengumpat habis-habisan karena dipertemukan kembali dengan Kanaka.

Mencoba acuh dan tak mempedulikan Kanaka, Rere segera meninggalkan Kanaka yang tersenyum geli melihat tingkah Rere.

Sikap Rere yang cuek dan terkesan tak peduli itu membuat Kanaka penasaran, paham dong bagaimana biasanya ciwi-ciwi di sekitarnya yang mencoba menjual murah dirinya kepada Kanaka?

Sedang Rere ini seperti orang yang siap menabuh genderang perang setiap kali bertemu dengan Kanaka.

Mereka masuk ke ruang meeting besar di lantai tiga, bersama mereka ada beberapa mahasiswa magang yang berasal dari kampus lain.

Rere mengambil jarak sejauh mungkin dengan Kanaka, dan berharap agar mereka tak ditempatkan di departemen yang sama saat magang ini.

Tak lama staf HRD masuk dan memberikan sepatah dua patah kata sambutan, sesekali staf perempuan itu melirik Kanaka penuh minat, ganteng dan titipan Vetsa begitu kabar yang beredar di kantor ini.

Rere mendengus, mungkin memang matanya yang kabur, faktanya memang perempuan normal akan tertarik dengan Kanaka, ganteng, gagah, keren dan pasti dari keluarga terpandang.

Dan ketika staf HRD yang bernama Irene itu menyebut nama peserta magang dan beserta divisi dimana mereka ditempatkan, serta merta perut Rere mendadak mules.

Bagaimana dia tak sakit perut, kalau kenyataannya dia ditempatkan di divisi yang sama dengan Kanaka.

'Damn it!' maki Rere frustasi, pasalnya dia harus bertahan selama dua bulan di dekat Kanaka.

Lalu Irene membubarkan peserta magang tersebut dan meminta mereka menuju ke divisi masing-masing.

Rere entah kenapa merasa tak nyaman kalau harus berjalan bersisian dengan Kanaka, sampai saat inipun dia tak memperkenalkan diri secara layak karena toh mereka saling mengenal.... eh maksudnya saling tahu, Rere yakin Kanaka tak tahu namanya meski tadi sudah disebutkan oleh mbak Irene.

Kanaka masuk ke divisi marketing, Rere berdiri dibelakangnya dengan mendekap buku, sepintas penampakan keduanya mirip atasan dan sekretarisnya.

"Selamat pagi mas Kanaka, mari silakan masuk," sapa mas Dewa manager di divisi itu menyapa Kanaka dengan sopan.

Sedang dengan Rere, Dewa hanya menyambut dengan senyuman seadanya.

Beda kelas antara kasta tertinggi dan kasta terendah dalam menyambutnya, jadi tak salah kan jika Rere menganggap dirinya bagai butiran debu di mata Kanaka.

"Jadi mas Kanaka, disini ada sepuluh orang, lima orang di divisi pemasaran lokal, dan lima orang di divisi pemasaran luar negeri, untuk sementara mas Kanaka belajar di divisi lokal dulu ya, nanti biar dibimbing sama Eri selaku supervisor divisi lokal," terang Dewa sambil memperkenalkan Eri perempuan mungil berwajah manis itu hanya kepada Kanaka, catat ya hanya kepada Kanaka.

Sedang Rere hanya menggusah nafas lelah, dia harus bisa tahu diri, siapa dirinya, siapa Kanaka, yang penting dia kuat mental selama dua bulan tak dianggap.

"Saya harap saya dan temen saya ini bisa dibantu ya mbak," ucap Kanaka membuat Rere melotot.

'Tadi gue nggak salah denger kan? Kanaka nyebut gue tadi?' gumam Rere shock.

"Oh mbak ini asistennya mas Kanaka ya?" tanya Dewa sambil memperhatikan Rere dengan seksama.

"Um.... saya, saya... " Rere sampai bingung berkata apa.

"Anggap aja gitu mas," sahut Kanaka asal.

'What! Asisten?' Dan lagi-lagi Rere hanya bisa mengomel dalam hati, mau membantah tapi dia juga tak punya nyali.

Rere bukannya bodoh, beberapa kali datang ke kantor ini dan mendengar bisik-bisik manja dari karyawan yang membicarakan tentang Kanaka.

Sudah dipastikan Kanaka memiliki hubungan kekerabatan dengan pemilik perusahaan ini, apalagi perusahaan ini mempunyai persyaratan yang lumayan berat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa yang mengajukan magang disini, salah satu IPK nya harus tiga ke atas.

Sedangkan Rere tak yakin kalau nilai Kanaka memenuhi persyaratan untuk magang di tempat ini, tapi namanya koneksi ya pasti akan keterima apapun kondisinya.

"Nama lo?" tanya Kanaka santai saat keduanya duduk bersebelahan di meja masing-masing.

"Renata dipanggil Rere," jawab Rere.

"Gue nggak butuh nama panjang lo, nggak penting juga buat gue!" ucap Kanaka dingin.

Rere hanya melongo mendengar kalimat Kanaka itu, jelas kesombongan yang hakiki yang sudah mendarah daging dalam darah pria songong itu.

Lantas Kanaka kembali membaca dokumen SOP perusahaan tersebut yang tebalnya melebihi buku paket miliknya.

Rere melirik Kanaka yang tampak serius, ingin mencibir tapi dia takut kualat, apalagi Kanaka kayak punya taring di perusahaan ini.

"Ngapain lo ngelirik gue mulu? Baca tuh proses pemasaran produk ke market lokal sampai proses perjanjian kerjasamanya!" ketus Kanaka sambil menatap Rere dengan mata nyalang.

Rere gelagapan sambil membolak-balik dokumen di depannya dengan tangan gemetar.

"Ash..... Kanaka memang ngeselin!" gumam Rere hanya terdengar oleh telinganya sendiri.

______

Aku tuh ngetik sendiri tapi ketawa sendiri, ngerasain jadi Rere tuh kayak gimana, pasti ngegemesin gitu deh ya, hahahaha

Betewe makasih ya guys udah mampir disini.

Salam sayang dari aku buat kalian semuanyah

Terpopuler

Comments

TS

TS

dasar,,Rere,,,,,blm tau ya Kalo Kanaka ,,,gk bodoh2 amat cerdas juga,,,🤣🤣🤣

2024-01-25

0

nong atun

nong atun

ayo semangat nulis nya author, aku bakal baca kisah anaknya pipo brondong sm mimo litta nya

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kemenangan Pertama
2 Bab 2 : Pemuja setia
3 Bab 3 : High Quality Jomblo
4 Bab 4 : Dia lagi....
5 Bab 5 : Satu Tim
6 Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7 Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8 Bab 8 : Didekatkan keadaan
9 Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10 Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11 Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12 Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13 Bab 13 : Terhalangnya Restu
14 Bab 14 : Siap Melamar
15 Bab 15 : Go public
16 Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17 Bab 17 : Mesti jawab apa?
18 Bab 18 : Bertamu
19 Bab 19 : Dia bilang yes
20 Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21 Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22 Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23 Bab 23 : Selalu direndahkan
24 Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25 Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26 Bab 26 : Mau balas dendam?
27 Bab 27 : Menikah denganmu
28 Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29 Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30 Bab 30 : Dia terhormat
31 Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32 Bab 32 : Isi duluan ya?
33 Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34 Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35 Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36 Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37 Bab 37 : Hanya anak magang
38 Bab 38 : Masih abu-abu
39 Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40 Bab 40 : Pengusik ketenangan
41 Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42 Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43 Bab 43 : Berbuntut panjang.
44 Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45 Bab 45 : Bikin rusuh saja
46 Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47 Bab 47 : Salah Sasaran
48 Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49 Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50 Bab 50 : Keputusan sulit
51 Bab 51 : Berbagi tugas
52 Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53 Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54 Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55 Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56 Bab 56 : Sumpah seru!
57 Bab 57 : Balapan persaudaraan
58 Bab 58 : Pasangan Sejati
59 Bab 59 : Si bucin junior
60 Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61 Bab 61 : Panggilan sidang
62 Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63 Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64 Bab 64 : Be gentleman
65 Bab 65 : Ngamuk
66 Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67 Bab 67 : Rapat keluarga
68 Bab 68 : Pertarungan dimulai
69 Bab 69 : Memori yang tertinggal
70 Bab 69 : Mengulang.
71 Bab 71 : Ketemu si dia
72 Bab 72 : Yang terindah
73 Bab 73 : Bermain-main sedikit
74 Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75 Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76 Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77 Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78 Bab 78 : Ngidamnya Rere
79 Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80 Bab 80 : Ending
81 Extra part 1
82 Extra part 2
83 Extra part 3
84 Extra part 4
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1 : Kemenangan Pertama
2
Bab 2 : Pemuja setia
3
Bab 3 : High Quality Jomblo
4
Bab 4 : Dia lagi....
5
Bab 5 : Satu Tim
6
Bab 6 : Kudu kuat kuat mental
7
Bab 7 : Ternyata perhatian juga
8
Bab 8 : Didekatkan keadaan
9
Bab 9 : Semakin diperhatiin semakin menarik.
10
Bab 10 : Pacarnya Kanaka
11
Bab 11 : Jika Mimo sudah ikut campur
12
Bab 12 : Perhatian lo bikin gue bingung
13
Bab 13 : Terhalangnya Restu
14
Bab 14 : Siap Melamar
15
Bab 15 : Go public
16
Bab 16 : Berkenalan dengan Mimo
17
Bab 17 : Mesti jawab apa?
18
Bab 18 : Bertamu
19
Bab 19 : Dia bilang yes
20
Bab 20 : Rumah Masa Depan.
21
Bab 21 : Kamar dengan jendela besar.
22
Bab 22 : Posesifnya tambah parah.
23
Bab 23 : Selalu direndahkan
24
Bab 24 : Hasil keringat sendiri
25
Bab 25 : Meluruskan kesalahpahaman
26
Bab 26 : Mau balas dendam?
27
Bab 27 : Menikah denganmu
28
Bab 28 : Bukan Malam Pertama
29
Bab 29 : Angkat wajahmu, sombonglah!
30
Bab 30 : Dia terhormat
31
Bab 31 : Perjalanan sesungguhnya dimulai
32
Bab 32 : Isi duluan ya?
33
Bab 33 : Kecolok belum sih?!
34
Bab 34 : Cinta ini menggelembung sempurna.
35
Bab 35 : Tersanjung sekaligus nyebelin.
36
Bab 36 : Aku lho yang dimusuhin
37
Bab 37 : Hanya anak magang
38
Bab 38 : Masih abu-abu
39
Bab 39 : Terbongkar tanpa sadar
40
Bab 40 : Pengusik ketenangan
41
Bab 41 : Membangunkan macan tidur.
42
Bab 42 : Jangan sentuh milik gue!
43
Bab 43 : Berbuntut panjang.
44
Bab 44 : Posesif disana, posesif disini, posesif dimana-mana
45
Bab 45 : Bikin rusuh saja
46
Bab 46 : Upaya melengserkan Kanaka
47
Bab 47 : Salah Sasaran
48
Bab 48 : Lakukan saja yang kamu mau.
49
Bab 49 : Kanaka Unjuk Gigi
50
Bab 50 : Keputusan sulit
51
Bab 51 : Berbagi tugas
52
Bab 52 : Diinterogasi Mimo
53
Bab 53 : Ngobrol bareng keluarga
54
Bab 54 : Letta-Vetsa-Anwar
55
Bab 55 : Tiga pembalap seksi
56
Bab 56 : Sumpah seru!
57
Bab 57 : Balapan persaudaraan
58
Bab 58 : Pasangan Sejati
59
Bab 59 : Si bucin junior
60
Bab 60 : Bukan strategi yang seperti itu
61
Bab 61 : Panggilan sidang
62
Bab 62 : Kedewasaan Kanaka
63
Bab 63 : Dua Jagoan ganteng
64
Bab 64 : Be gentleman
65
Bab 65 : Ngamuk
66
Bab 66 : Nggak harus menyakiti.
67
Bab 67 : Rapat keluarga
68
Bab 68 : Pertarungan dimulai
69
Bab 69 : Memori yang tertinggal
70
Bab 69 : Mengulang.
71
Bab 71 : Ketemu si dia
72
Bab 72 : Yang terindah
73
Bab 73 : Bermain-main sedikit
74
Bab 74 : Menghadapi Pecundang
75
Bab 75 : Berkunjung ke rumah ibu
76
Bab 76 : Menuai apa yang ditabur
77
Bab 77 : Posesif ya posesif aja...
78
Bab 78 : Ngidamnya Rere
79
Bab 79 : Jadi kesayangan semua orang
80
Bab 80 : Ending
81
Extra part 1
82
Extra part 2
83
Extra part 3
84
Extra part 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!