Septi memang manusia yang punya kesabaran setipis cahaya, bahkan nyaris tak terlihat bahwa Septi punya kesabaran, apa lagi jika yang di ledek atau di ganggu itu Lara pasti taring Septi langsung keluar semua.
Jam pelajaran pertama dan kedua akhirnya selesai, bel istirahat pun menggema di telinga semua mahluk yang ada di sekolah .
Huda langsung cepat-cepat menuju kelas Lara yang hanya di batasi tembok.
"Ra, ke kantin yuk"
"Ia Huda, ayo"
"Ra, pinjem buku pr matematika dong aku belum ni dua soal lagi"
"Iya Nell, ambil aja di tas ku, aku mau ke kantin dulu"
"Oke Ra"
"Ra aku juga ya pinjem buku pr Fisika"
"Ia Ga ambil aja di tas ku"
"Makasih Ra"
"Ia Ga"
"Kalian ya kalau ga nyontek kek ada yang kurang untung yang kalian minta contekan orang nya baik"
"Haha Huda, ini aku beneran ga bisa, emang nya kamu udah pr Fisika ?"
"Udah kemarin vc sama Lara di ajarin cara nya"
"Duh kenapa ga vc sambung si"
"Halah Yoga kamu mah kalau di ajarin malah ngajarin gimana si Lara ga emosi"
"Haha"
"Ya udah aku mau ke kantin dulu ya"
"Oke Ra"
Bagas yang melihat Huda menggandeng tangan Lara pun tiba-tiba merasa ingin meninju Huda, entah kenapa bisa perasaan Bagas selalu di getarkan jika melihat Huda dan Lara bersama.
"Huda, kamu ga bareng Bima ?"
"Bima lagi ngerjain pr Bahasa Inggris jadi ga ikut ke kantin"
"Oalah"
Sesampainya mereka di kantin, semua anak-anak berhamburan menyerbu Ibu Kantin, mba kantin, Bapak kantin dan Mas Kantin.
"Huda, kamu mau makan apa ?"
"Ayam geprek aja Ra"
"Oke"
Yani dan Dwi melihat Huda dan Lara sedikit sebal karena sampai detik ini hubungan mereka tidak jelas bahkan setiap di tanya apa hubungan, mereka selalu saling lempar jawaban sampai akhirnya yang bertanya pun bosan dengan jawaban mereka berdua yang tidak memberikan jawaban dari pertanyaan yang di pertanyakan.
"Gue liatnya ga suka banget, hubungan ga jelas tapi deket nya sekedar urat sama nadi"
"Ia mana Bagas kek nya suka deh sama si Lara itu"
"Hah tau dari mana lu Yan ?"
"Keliatan Dwi, setiap kali Huda sama Lara bareng gitu pasti Bagas selalu ada di pojokan buat mantau"
"Duh jadi mereka rebutan Lara, tapi kan selama ini Bagas mojok nya sama elu"
"Nah itu dia yang buat aku bingung"
"Jangan mau di mainin sama si Bagas lu"
"Ia enggak, lagian kalau Bagas serius sama aku dia gak akan berpaling dari aku"
"Haha ia ia siap, semangat aja deh elu"
"Ia, semangat banget ni"
"Ke kelas yok, panas ni gue ga tahan lama-lama di Kantin"
"Ia ayok"
Mereka pun kembali ke kelas, tapi memang benar hari ini sangat panas, matahari bersinar terik membuat kulit menjadi lebih sensitif saat terpapar cahaya matahari.
"Huda ini ayam geprek nya, maaf ya antri nya panjang banget"
"Ia gpp, kamu ga makan ?"
"Aku kenyang"
Huda langsung menyuapi Lara dan belum sempat di tolak, mata Huda sudah memberi isyarat untuk Lara agar tidak menolak suapan nya.
"Ra kamu ni harus makan siang juga masa kamu cuma temani aku aja si"
Setelah memastikan nasi dan potongan ayam geprek tertelan sempurna, Lara baru menanggapi perkataan Huda.
"Ia Huda, tapi aku memang masih kenyang tau"
"Minimal kamu tu beli makanan berat, ini hobby banget beli kuaci"
"Biar kamu ga minta kan kamu ga bisa buka kuaci"
"Tapi kan ada kamu yang bisa bukain haha"
"Hih rese nya kamu ya gitu, udah tau ga bisa buka kuaci PD banget beli kuaci sampai lima ribu, jempol ku yang cenat cenut bukain nya"
"Haha, ya aku juga ga tau loh, ko aku ga bisa buka kuaci, sebenernya bisa-bisa aja tapi mager aja si lebih tepat nya kalau ada kamu kenapa harus susah-susah buka kuaci kan haha"
"Hih Huda"
"Enak kan ayam geprek nya ?"
"Lumayan"
Huda makan ayam geprek sambil terus menyuapi Lara sampai habis baru mereka berhenti mengunyah, selesai menyuapi Lara, Huda langsung berdiri dan membuatkan minum untuk Lara.
"Nih tuan putri di minum"
"Makasih ya Huda"
Huda sangat perhatian dengan Lara karena sebenarnya Huda memiliki perasaan khusus untuk Lara, namun dunia pun menentang hubungan mereka.
"Ra, nanti kalau aku ulangtahun kamu mau kasih aku apa ?"
"Ada deh, semua yang aku tau tentang kamu dan sesuatu yang harus kamu baca setiap hari"
"Apa tu ?"
"Tunggu aja Huda"
"Em oke"
"Huda, makasih ya kamu udah mau nemenin aku"
"Aku yang makasih karena kamu udah mau ada untuk aku"
"Huda kalau nanti kita lulus apa kita bakal bisa ketemu lagi"
"Bisa, tapi aku harap kamu jangan terkejut saat melihat ku di kemudian hari"
"Kenapa gitu Huda ?"
"Gpp aku hanya memperingatkan kamu Ra"
"Oalah ia ia"
Kemala adek kelas yang suka dengan Huda ia hanya berani memandang Huda dari jauh karena ia mengira bahwa Lara lah kekasih Huda.
"Mala"
"Ia Put kenapa ?"
"Kalau cuma di liat ga akan bisa tersampaikan"
"Kamu ga liat gimana deket nya kak Huda sama kak Lara, aku sadar diri"
"Kamu mau tau hubungan mereka apa ?"
"Emang kamu tau ?"
"Tau, mereka itu definisi Teman rasa Pacar, mereka ga pacaran cuma berteman tapi udah kaya orang pacaran"
"Hah ?"
"Ia Mala, mereka enggak pacaran, banyak gosip yang bilang mereka pacaran, tapi kata Kak Dwi mereka tu Teman rasa Pacar"
"Oke berarti masih ada kesempatan buat aku"
"Ia dong"
Itulah Huda yang memang tidak memiliki hubungan apapun dengan Lara, hanya jika di tanya apa kedua nya tidak saling menyukai, itu adalah ketidakmungkinan yang tidak bisa di percaya.
"Ra ke kelas yuk, panas ni"
"Jamkos juga loh kan Bu Tantri ijin ga bisa masuk"
"Aku ga Jamkos cantik, yuk ke kelas"
"Eh ia kan ga sekelas kita, ya udah yuk"
"Ia Ra"
Jadi ini lah definisi Teman rasa pacar mereka berdua adalah bukti bahwa cinta tak selalu harus saling memiliki, itulah candaan semesta hanya mempertemukan tanpa menyatukan, Dunia bahkan menentang kedua nya untuk bersatu, kejam bukan tetapi jika mereka bersatu pasti akan ada yang tersakiti.
Huda dan Lara sudah sampai di kelas masing-masing, hal biasa bagi mereka jika saat mereka sampai di kelas masing-masing semua mata menyoroti kedua nya.
"Widih yang habis mojok"
"Apa si Fikri"
"Tapi ia kan Huda ?"
"Iya si haha"
"Pantesan agak Laen ku tengok"
"Apa yang agak Laen si?"
"Itu ada merah-pink di leher kamu"
"Sembarangan, aku mojok juga di tengah keramaian mana mungkin bikin tato di leher 😣"
"Haha panik ga panik gak ? panik lah masa enggak hahahhaa"
"Gayus si bercandaan nya"
"Nyontek si Hud"
"Nih biar kamu diem"
"Haha ia ia"
Memang sudah tidak heran jika mereka menjadi pusat perhatian semua teman-teman mereka karena memang mereka seperti layak nya sepasang kekasih.
oke readers segini dulu ya cerita nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
CumaHalu
istilahnya senggol bacok ya Sep🤣
2025-10-07
1
Septi Utami
apa yang menyebabkan dunia menentang? apakah ada perbedaan keyakinan atau restu orang tua?
2025-10-07
1
Alyanceyoumee
cemburu berarti kamu gas. awas cemburu karena lara atau cemburu karena Yuda 😱
candak ya gas... 😄
2025-10-07
1