Bab 4

Dalam proses revisi ~

 

"Master, saya sangat terkesan setelah Master membantingku di dalam paviliun. Kecepatan dan kekuatan Master sangat hebat,” puji Ogher.

 

 

'Sebenarnya aku lebih terkesan padamu. Saat aku membantingmu, aku menyadari satu hal, kau memiliki kekebalan tubuh yang bagus dan kekuatan fisik yang besar. Andai aku membantingmu dengan satu tangan saat itu, kemungkinan aku tidak bisa membantingmu, tapi justru sebaliknya aku yang akan terbanting,' gumam Shua Xie dalam hati sambil menatap Ogher yang masih bersujud.

 

 

Shua Xie mendekati Ogher lalu berjongkok di hadapan Ogher. Shua Xie meminta Ogher untuk kembali berdiri tegak, Shua Xie merasa tidak enak dengan perlakuan Ogher yang begitu berlebihan.

 

 

'Inilah kenapa aku tidak suka pada zaman seperti ini. Sedikit salah langsung bersujud.'

 

 

Ogher menatap Shua Xie berbinar. "Apakah Master mau menerima saya menjadi murid?" tanya Ogher.

 

 

Shua Xie menggelengkan kepalanya. "Maaf, aku tidak bisa menjadikanmu muridku," tolak Shua Xie lembut sambil menepuk bahu kiri Ogher.

 

 

"Master, mohon jadikan saya muridmu. Hanya Masterlah yang bisa menyelamatkanku," lirih Ogher.

 

 

"Kenapa kamu mau aku menjadi Gurumu? Apa kekuatanmu saat ini masih kurang?"

 

 

Ogher sedikit tertegun mendengar ucapan Shua Xie lalu dia menundukkan kepalanya. "Masih kurang, Master. Aku ingin melindungi keluargaku dari bahaya. Aku sangat lemah dan masih belum kuat untuk bisa melindungi keluargaku, tapi setelah bertemu Master, aku percaya Master pasti bisa membantuku."

 

 

Shua Xie mengerutkan alisnya. "Kita baru saja bertemu bagaimana bisa kamu beranggapan aku bisa membantumu?"

 

 

"Karena saat aku melihat tatapan Master, aku bisa melihat bahwa Master bisa membantuku," jawab Ogher sedikit malu.

 

 

Shua Xie sedikit tertegun lalu tersenyum kecil di balik topengnya. Melihat Ogher mengingatkan Shua Xie pada seseorang.

 

 

Shua Xie membalikkan badannya. "Besok pagi datanglah ke gerbang barat." Shua Xie melangkah pergi meninggalkan Ogher yang terdiam menatap kepergian Shua Xie. Ogher terpaku melihat betapa berkarismanya gaya Shua Xie dalam berperilaku.

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Shua Xie pulang dari kota ketika hari sudah gelap, sepanjang sore itu Shua Xie terus mengamati kehidupan kota agar bisa menemukan solusi cepat dan bagus untuk kehidupan kota selanjutnya. Sebenarnya Shua Xie bisa saja tidak peduli dengan negara Xuilin karena Shua Xie tidak punya hubungan untuk mengurus negara Xuilin, namun setelah mengetahui keinginan terakhir putri Shua Xie ialah membuktikan dirinya bukanlah bencana negara Xuilin, putri Shua Xie ingin membuat rakyat dan anggota istana menganggap kehadirannya. Sebab itulah Shua Xie memilih untuk membantu negara Xuilin. Tapi Shua Xie akan tetap membalas dendam putri Shua Xie pada keluarganya, terutama kepada semua orang yang sudah menyakiti putri Shua Xie selama dia hidup. Prinsip Shua Xie menegakkan keadilan untuk yang lemah. Berapa kali Putri Shua Xie disakiti, Shua Xie sendiri akan membalas sepuluh kali lipat.

 

 

Chi Su menyambut kedatangan Shua Xie di depan pintu. Lalu saat di dalam Chi Su juga menyampaikan bahwa pelayan pribadi selir pertama mengirimkan baju untuk Shua Xie kenakan saat acara makan malam nanti.

 

 

Shua Xie tersenyum kecil lalu melepaskan topengnya, dia meminta Chi Su membawa baju yang dikirimkan selir Pertama ke hadapannya. Chi Su memperlihatkan baju yang terlipat rapi di talam perak.

 

 

'Sepertinya selir pertama sedang merencanakan sesuatu padaku.' Shua Xie menatap baju pemberian selir pertama.

 

 

"Apa kamu sudah melihat baju ini?" tanya Shua Xie sambil memegang dagunya.

 

 

"Saya tidak berani menyentuhnya. Saya menunggu perintah Nona," jawab Chi Su gugup.

 

 

Shua Xie mengambil baju tersebut dan melihat betapa buruknya baju itu di pandangan Shua Xie. Baju yang begitu terbuka menampakkan belahan dada dan paha. Jelas-jelas baju itu terlihat seperti baju pelacur yang pantas digunakan untuk menggoda pria hidung belang.

 

 

Chi Su menutup mulutnya terkejut. "Baju ini. Kaisar sangat tidak suka melihat anak perempuannya yang belum menikah mengenakan baju terbuka sebab merusak moral dan sopan santun kerajaan. Bagaimana mungkin selir pertama tega melakukan ini pada Nona?"

 

 

Shua Xie menghela nafas berat. "Sepertinya Selir pertama ingin membuatku terlihat buruk di hadapan para tamu. Jelas sekali dia begitu takut aku akan bersaing dengan putrinya," balas Shua Xie sambil meletakkan baju tersebut di kasurnya.

 

 

"Nona jangan gunakan baju itu. Saya menyimpan baju bekas permaisuri Shu Hua masih layak Nona gunakan."

 

 

Beberapa minggu yang lalu setelah kematian Permaisuri Shu Hua, baju, barang, dan aksesoris bekas permaisuri Shu Hua dibuang oleh selir pertama. Chi Su menggunakan kesempatan itu mengambilnya dan membawanya ke kediaman Shua Xie untuk Shua Xie gunakan.

 

 

"Jika tidak menggunakannya selir pertama pasti akan mengungkit masalah ini di hadapan kaisar, mengatakan bahwa aku tidak menghargai pemberiannya," balas Shua Xie.

 

 

Chi Su menjadi tertegun. "Lalu apakah Nona akan tetap memakainya? Bagaimana jika Kaisar akan marah besar pada Nona."

 

 

"Tentu tidak. Bukankah jika aku memakainya selir pertama akan senang melihatku dipermalukan di hadapan para tamu besar? Aku bukan orang baik yang rela membuat sang peran antagonis senang sendiri," jawab Shua Xie sinis.

 

 

"Lantas baju ini Nona akan kemanakan? Bukannya Nona mengatakan jika tidak mengenakannya akan membuat selir pertama mengungkitnya di hadapan Kaisar." Chi Su jadi bingung sendiri, tidak mengerti apa yang ingin Shua Xie lakukan pada baju pemberian selir pertama.

 

 

"Chi Su, aku mau kamu melakukan sesuatu padaku. Antarkan baju ini ke kediaman putri pertama."

 

 

"Nona kenapa memberikan baju ini pada putri pertama?"

 

 

Shua Xie tersenyum kecil sambil melipat tangannya di dadanya. "Tentunya ingin mengembalikan batu yang sudah dilempar oleh pemiliknya. Kita akan membuat putri pertama mengenakannya saat perjamuan nanti, kita lihat pihak siapa yang akan malu," jawab Shua Xie penuh rasa bangga.

 

 

"Bagaimana membuat putri pertama bisa mengenakan pakaian ini?"

 

 

"Aku akan menuliskan surat untuknya. Mengatakan bahwa ibunya sendiri yang memintanya memakai baju itu agar bisa memikat para tamu bangsawan terutama pangeran." Shua Xie melangkah ke arah meja lalu menuliskan beberapa kata di kertas dengan pena bulu dengan tinta hitam. Shua Xie juga mengubah sedikit cara penulisannya agar tidak dicurigai bahwa dia yang mengirim surat itu.

 

 

Shua Xie juga tidak lupa mengenakan sarung tangan saat menulis dan melipat kertasnya, gunanya jika pihak kerajaan menyelidiki suratnya tidak ada sidik jari Shua Xie yang tertinggal.

 

 

Tapi Shua Xie yakin di jaman seperti ini detektif mana yang bisa menyelidiki sidik jari, zaman dinasti adalah zaman kuno, peralatan teknologi canggih tentunya belum ada.

 

 

Setelah selesai Shua Xie meletakkan surat itu di atas baju pemberian Selir pertama yang sudah dilipat rapi oleh Chi Su. Shua Xie juga memberikan penyamaran terbaik pada Chi Su agar tidak diketahui bahwa dia pelayan pribadi Shua Xie.

 

 

Chi Su sungguh sangat terkejut, sudah 11 tahun Chi Su mengikuti Shua Xie, hari ini Chi Su dibuat terkejut oleh kepintaran Shua Xie dalam mengelabui lawan. Jelas-jelas putri Shua Xie yang dikenal Chi Su bukanlah orang secerdas ini, bukannya Chi Su memandang rendah putri Shua Xie, tapi kenyataannya putri Shua Xie memang terkenal pemalu, pendiam, tidak memiliki bakat lebih selain merajut baju, dan kecerdasannya pun tidak sebanding dengan saudarinya. Di mata Chi Su, Shua Xie yang di hadapannya saat ini terlihat seperti bukan putri Shua Xie yang dia kenal.

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Malam hari kerajaan Xuilin begitu ramai dihadiri para bangsawan dari 4 negara besar. Shua Xie bisa menebak bahwa makan malam ini bukan acara biasa saja, pastinya akan ada sangkut pautnya dengan kondisi negara Xuilin saat ini. Shua Xie bisa melihat begitu banyak tamu bangsawan yang datang, walau tidak ada para pemimpin negara lain, namun ada perwakilan besar kerajaan setiap negara. Shua Xie sempat menebak bahwa kaisar berniat ingin mengadakan perjodohan politik malam ini, sebagai bentuk penjalinan hubungan dengan 4 negara. Apalagi setelah mendengar para pengawal kerajaan mengatakan kaisar akan menjodohkan para putri kepada pangeran.

 

 

Satu persatu bangsawan pria dan wanita berkumpul di aula perjamuan. Shua Xie sengaja datang agak terlambat sebab sedang berpikir menebak kejadian apa saja yang akan terjadi, dan bagaimana Shua Xie akan menghadapinya. Shua Xie khawatirnya kaisar kerajaannya sendiri akan terkelabu oleh tamu undangannya sendiri saat menjalin bisnis.

 

 

Shua Xie tiba bersama Chi Su pelayan pribadinya, banyak orang yang memandang Shua Xie terkejut dan aneh. Sebab Shua Xie menutup ke dua matanya dengan sepotong kain tipis berwarna hitam. Jika di pandang dari jauh, orang lain tidak akan melihat mata Shua Xie, tapi Shua Xie masih tetap bisa melihat dibalik kain tipis itu.

 

 

"Putri Kelima, datang!" seru prajurit istana sebagai sambutan kedatangan dan pemberitahuan.

 

 

Saat hendak masuk ke aula utama, kaisar tiba-tiba menarik paksa Shua Xie ke ruangan lain. Shua Xie awalnya terkejut, tapi setelah melihat ekspresi Kaisar, Shua Xie tahu apa yang akan ditanyakan kaisar.

 

 

"Shua Xie kenapa kamu menutup matamu? Cara berpakaianmu ini sangat mempermalukanku dan kerajaan Xuilin sebagai tuan rumah."

 

 

Shua Xie tersenyum kecil. "Maafkan saya, Yang Mulia, jika saya membuat Anda malu. Saya sungguh tidak berniat mempermalukan, Yang Mulia, tapi yang saya lakukan saat ini sangat tepat supaya tidak mempermalukan Yang Mulia," jawab Shua Xie lembut sambil membungkuk hormat di hadapan kaisar.

 

 

Kaisar mengerutkan alisnya. "Apa maksudmu, Shua Xie?"

 

 

"Bukankah mata saya rusak tidak baik untuk diperlihatkan para tamu undangan? Yang Mulia tahu sendiri kondisi Putrimu ini, begitu lemah dan muda sakit. Jika saya membuka penutup mata saya, bukannya kerajaan lain akan tahu aib kerajaan Xuilin?" sindir Shua Xie halus, tapi begitu menusuk perasaan kasar.

 

 

Maksud dari perkataan Shua Xie ialah menyinggung perihal matanya yang dianggap sebagai kutukan. Bagaimana pun rata-rata semua penduduk negara bermata hitam atau coklat tidak pernah menemukan ada yang bermata merah. Itulah kenapa mereka percaya pada mitos leluhur pendahulu.

 

 

Terpopuler

Comments

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

saking telitinya Shua Xie sampe nulis aja pake sarung tangan biar gak meninggalkan jejak, otak sikopat memang susah yah😆

2022-02-18

1

ank orng

ank orng

ASSALAMUALAIKUM😀 KALIAN😝TUNGGUIN 🤑AKU😖NGGAK😜IHHH😭GAK🥺MAU😀GAK😍SUKA😆GELAYYYYYYYYY 😖🖕🏻

2021-03-07

4

Fahra Ina

Fahra Ina

nexk

2021-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 ( Arc 1 and penyesalan )
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Q&A Part 1 (Bukan Update)
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 000
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 ( Arc 1 and penyesalan )
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Q&A Part 1 (Bukan Update)
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
000

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!