Perjalanan Melawan Dunia

Perjalanan Melawan Dunia

Bab 1

Dalam proses revisi ~

 

Akademi Matahari adalah akademi yang sangat terkenal memiliki murid-murid berbakat Jenius yang luar biasa, tidak hanya maju di bidang ilmu pengetahuan, tapi juga maju di bidang olahraga atau kekuatan fisik.

 

 

Akademi Matahari sangat terkenal di luar kota ataupun luar negeri. Sebab akademi Matahari selalu melahirkan murid-murid yang berbakat di dunia bisnis maupun non bisnis.

 

 

Namun, walau akademi Matahari terkenal memiliki reputasi yang baik, tapi selalu ada yang berusaha merusak reputasinya. Contohnya saja murid nakal.

 

 

Shua Xie, merupakan murid yang paling populer di akademi Matahari, bahkan kepopulerannya hingga ke luar akademi. Shua Xie terkenal bukan karena kegeniusannya dalam pelajaran, melainkan terkenal karena kenakalannya yang terlewat batasan untuknya seorang perempuan muda.

 

 

Shua Xie gadis yatim tanpa ibu, berumur 16 tahun, kelas 1 A, anak semata wayang dari wali kota Xiao Ru. Shua Xie memiliki rambut cokelat gelap yang cantik dengan mata merah yang terang. Ada legenda mengatakan mata merah adalah lambang kekuatan yang besar dan keberanian yang tinggi. Namun, ada juga sebagian yang menyatakan bahwa mata merah adalah sumber bencana.

 

 

Shua Xie memiliki kelakuan yang sangat berbeda dengan ayahnya, ayah yang begitu tenang dan bijaksana, sedangkan Shua Xie memiliki sifat suka mengacau dan tidak sabaran, tapi walaupun begitu, Shua Xie juga gadis yang akan baik kepada siapa pun jika seseorang itu juga berbuat baik padanya. Hanya saja, karena kelakuannya yang tomboi dan amburadul, membuatnya tampak nakal dan jahat. Ia bahkan mendapat julukan ‘Sang Dewi Hitam’ akibat terlalu seringnya berkelahi dan membuat kekacauan.

 

 

Di akademi, Shua Xie juga mendirikan satu aliansi bernama aliansi 'Mawar Hitam' yang diketuai oleh Shua Xie sendiri. Karena Shua Xie sangat hebat dalam ilmu bela diri dan juga paling suka berkelahi. Sekaligus sebagai pendiri utama aliansinya.

 

 

Walaupun Shua Xie lumayan disegani karena karakternya yang keras dan juga sebagai anak dari wali kota, Shua Xie juga pasti memiliki musuh besar di akademi maupun di luar akademi. Tak jarang Shua Xie sering berkelahi di mana pun dia berada.

 

 

 

 

***

 

 

 

 

Shua Xie memilih pulang sekolah berjalan kaki, tidak ingin pulang naik kendaraan apa pun atau pulang bersama sopir. Kebetulan juga Shua Xie ingin berkunjung sebentar sebuah tempat yang tidak jauh dari sekolah.

 

 

 

 

Saat di perjalanan sepi Shua Xie tidak sengaja bertemu dengan musuh jalanannya yang sering mencari masalah dengannya. Sebenarnya Shua Xie orang yang tidak suka mencari masalah, tapi entah kenap orang lain justru sangat suka bermasalah dengannya.

 

 

 

 

"Lama tidak bertemu Sang Dewi Hitam," sapa seorang perempuan. Dia adalah Mia, murid senior kelas 2 A di akademi Matahari, Mia salah satunya orang yang suka mencari masalah dengan Shua Xie.

 

 

 

 

"Cih, masih mau mencari masalah lagi denganku? Apa pukulan sebelumnya masih belum cukup membuatmu mati rasa?" sahut Shua Xie sinis sambil berkacak pinggang.

 

 

Mia mengepalkan tangannya kesal, kemudian dia bersiul seolah membunyikan kode rahasia.

 

 

Shua Xie langsung bersiap siaga ketika Mia bersiul seolah sedang memanggil sesuatu. Dan benar saja, dari jalan gang kiri, keluar sekelompok pria berbadan besar membawa balok dan senjata tajam.

 

 

'Sial! Rupanya si ****** itu sudah merencanakan semuanya!' umpat Shua Xie dalam hatinya. Sedikit panik dengan kemunculan para pria berbadan besar itu.

 

 

Mia tertawa lantang. "Hahaha ... Shua Xie. Ini adalah hari terakhirmu melihat dunia, kau tidak akan bisa kabur dari sini. Jalanan ini sudah diblok oleh kami! Dan mereka semua akan membunuhmu hari ini!"

 

 

Shua Xie menatap sekumpulan pria berbadan besar itu dengan posisi siap menerima serangan. 'Pantas saja jalan ini sepi tidak seperti biasanya. Ternyata mereka sudah merencanakan secara matang!'

 

 

"Bunuh gadis itu! Siapa pun yang bisa membunuhnya akan mendapatkan uang dariku!" seru Mia sambil menunjuk Shua Xie.

 

 

Sekelompok pria itu langsung menyerang Shua Xie bersamaan. Namun, Shua Xie langsung menepis serangan mereka secepat mungkin dengan tangan kosong.

 

 

Perkelahian tidak seimbang pun terjadi, satu gadis kecil melawan sepuluh pria berbadan besar bersenjata tentulah tidak seimbang.

 

 

Walaupun begitu Shua Xie miliki keahlian ilmu bela diri yang dia pelajari dari masternya, ilmu bela dirinya pun sanggup menepis setiap serangan senjata.

 

 

 

 

Satu persatu pria berbadan besar terpukul mundur saat menerima beberapa pukulan keras dari Shua Xie. Shua Xie akui mereka hanya sekelompok kucing berbadan besar dengan tenaga bak perempuan gemulai.

 

 

"Hanya begitukah kemampuan orang bayaranmu, Mia?" ledek Shua Xie sambil menatap sepuluh pria yang sudah terpukul mundur.

 

 

Mia mengerang keras, memerintah mereka menyerang lagi tanpa henti. Dan sepuluh pria berbadan besar itu kembali menyerang Shua Xie bersamaan.

 

 

 

 

Shua Xie sudah bisa menebak arah serangan mereka dengan mudah berkat intuisinya. Shua Xie melompat ke udara lalu menendang kepala mereka satu persatu dengan kecepatan penuh. Shua Xie juga melayangkan satu jurus pukulan khusus yang sudah dia pelajari beberapa bulan ini bersama masternya.

 

 

"Teknik Tapak-Harimau Putih!"

 

 

Dengan sekali pukulan lima pria berbadan besar itu langsung terpental mundur, bahkan beberapa dari mereka muntahkan darah kental.

 

 

Mia yang melihat kekuatan Shua Xie terkejut hebat. Mia tidak pernah melihat ada kekuatan sekuat itu seumur hidupnya. Karena merasa posisi kurang diuntungkan, Mia segera mengeluarkan pistol dari saku bajunya, lalu memburuknya ke arah Shua Xie.

 

 

"Matilah kau, Shua Xie, sialan!" teriak Mia keras sambil memantik pelatuk pistolnya.

 

 

Dor!

 

 

Shua Xie yang tidak terlalu fokus pada Mia tidak sempat menghindari serang pistol yang begitu cepat. Sedangkan posisinya juga sedang melawan lima pria lainnya. Peluru pistol pun tidak bisa dihindari lagi, peluru menembus tepat di dada kirinya, Shua Xie langsung terjatuh ke tanah sambil memegang dadanya yang mulai terasa sakit.

 

 

 

 

Darah segar terus mengalir, Shua Xie berusaha menahan aliran darahnya dengan tenaga dalamnya. Namun percuma, Shua Xie tidak memiliki banyak tenaga dalam, bagaimana pun dia hanya seorang gadis kecil yang baru saja mempelajari ilmu bela diri.

 

 

'Apa aku akan mati di sini? Tidak bisa! Ayah akan kesepian tanpaku. Dan juga aku belum meminta maaf padanya karena selalu menyusahkannya. Awas kau, Mia, akan kubalas kau berjuta kali lipat!'

 

 

Samar-samar Shua Xie melihat Mia sudah berdiri di hadapannya dan sedang mentertawakan keadaannya. Shua Xie ingin sekali bangkit, tapi rasa sakit dadanya semakin membuatnya mati rasa.

 

 

Mia mengambil balok di dekatnya lalu memukulkannya sekuat tenaga ke kepala Shua Xie. Seketika pandangan Shua Xie langsung menggelap.

 

 

'Selamat tinggal ayah ....'

 

 

***

 

 

Shua Xie terbangun. Lalu menatap sekitar dan melihat dirinya sendiri terikat tali pada tiang dengan posisi berdiri. "Ini di mana? Bukankah aku sudah mati? Dan juga siapa yang berani mengikatku. Cari mati, ya! Apa alam baka seperti ini! Apa ini sidang penghukuman?!" teriak Shua Xie kesal sambil melihat ke segala arah, tapi tidak ada siapa-siapa di ruang kotor nan kurang cahaya itu selain dirinya sendiri.

 

 

Brak!

 

 

Tiba-tiba pintu terbuka lebar, masuk seorang gadis seumur Shua Xie dan berlari ke arahnya sambil berteriak memanggil nama Shua Xie, membuat Shua Xie mengernyit keheranan sebab tidak mengenalinya.

 

 

"Putri Shua Xie! Aku datang membantumu!" Gadis itu langsung melepaskan tali yang mengikat Shua Xie dengan pisau di tangannya.

 

 

'Putri! Apa perempuan ini tidak salah orang! Apa dia pikir ini zaman kuno kerajaan?! Tapi dia memanggil namaku!' Shua Xie menatap gadis itu sedikit kebingungan.

 

 

Setelah tali terbuka, gadis itu langsung bersujud dan menangis di hadapan Shua Xie. "Hiks ... maafkan saya, Putri. Saya tidak bisa membantu Anda saat nyonya selir ketiga memberi hukuman kepada, Putri," ujarnya sambil terisak.

 

 

Shua Xie terkejut karena melihat gadis asing itu bersujud di hadapannya. Seumur-umur, Shua Xie tidak pernah membuat orang berlutut di hadapannya, kecuali para musuh yang sudah ditargetkannya.

 

 

"Hei, jangan berlutut. Ini terlalu berlebihan, kalau mau minta maaf tidak perlu berlutut, apa kau pikir ini masih jaman kuno?" Shua Xie memegang bahu gadis itu dan membantunya berdiri kembali.

 

 

"Saya pantas berlutut di hadapan Putri, bahkan saya pantas dihukum mati. Saya tidak bisa menjaga Putri dari saudari kejam, Putri. Lihatlah kepala Putri juga terluka." Gadis itu menyentuh dahi Shua Xie yang terluka dengan wajah sendu dan tangan bergetar.

 

 

Shua Xie sangat bingung dengan situasinya saat ini, melihat gadis di depannya ini sangat perhatian padanya, bahkan memanggil dengan sebutan 'Putri' yang menurut Shua Xie terlalu berlebihan.

 

 

'Putri apaan! Aku ini Ketua bukan Putri! Kenapa jadi membingungkan begini! Tempat apa ini sebenarnya? Dan juga kenapa dia memanggilku Putri? Bukankah seharusnya aku sudah mati? Apa alam baka memang seperti ini? Apa jangan-jangan aku masuk surga dan dia pelayanku?’ tanya Shua Xie dalam hatinya.

 

 

Karena rasa penasaran tidak bisa dibendung lagi, Shua Xie harus bertanya sendiri pada gadis di hadapan ini.

 

 

"Ini, ini sebenarnya di mana, ya?" tanya Shua Xie.

 

 

Gadis itu menatap Shua Xie tampak raut wajah sedikit bingung karena pertanyaan Shua Xie, tapi dia tetap menjawab, "Ini di gudang belakang. Tadi putri keempat dan nyonya selir ketiga menyiksa Putri karena Putri tidak sengaja mematahkan tusuk kepala selir ketiga. Padahal tusuk kepala itu sudah dipatahkan oleh putri keempat, tapi mereka justru menuduh Putri sebagai dalangnya."

 

 

Shua Xie tertegun mendengar penjelasan gadis itu, walau pun dia tidak terlalu paham siapa itu selir ketiga dan putri keempat, tapi satu hal yang dia mengerti, dia bukan lagi di dunianya.

 

 

'Apa maksudnya ini! Jangan-jangan aku time trevel setelah mati tertembak dan malah menyasar ke jaman putri-putrian! Ya Tuhan, cobaan apa ini? Gila!'

Terpopuler

Comments

Auliaamsl

Auliaamsl

huhu, akhirnya ketemu. kak kok ngga pernah muncul di wp

2022-04-30

0

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bibirnya Kyung-soo🐧🍉

Bismillah ulang baca dan ninggalin jejak... uda lama banget nunggu cerita ini berlanjut✊

2022-02-17

0

Auliaamsl

Auliaamsl

ini sama kyak cerita Shua xie yg di WP ya? atau author nya sama?

2021-10-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 ( Arc 1 and penyesalan )
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Q&A Part 1 (Bukan Update)
176 Bab 175
177 Bab 176
178 Bab 177
179 Bab 178
180 Bab 179
181 Bab 180
182 Bab 181
183 Bab 182
184 Bab 183
185 Bab 184
186 Bab 185
187 Bab 186
188 Bab 187
189 Bab 188
190 Bab 189
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194
196 Bab 195
197 Bab 196
198 Bab 197
199 Bab 198
200 000
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 ( Arc 1 and penyesalan )
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Q&A Part 1 (Bukan Update)
176
Bab 175
177
Bab 176
178
Bab 177
179
Bab 178
180
Bab 179
181
Bab 180
182
Bab 181
183
Bab 182
184
Bab 183
185
Bab 184
186
Bab 185
187
Bab 186
188
Bab 187
189
Bab 188
190
Bab 189
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194
196
Bab 195
197
Bab 196
198
Bab 197
199
Bab 198
200
000

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!