Setelah mengatakan itu, leo pun mengambil dompet di saku celana nya dan memgambil sejumah uang dan menaruh di atas meja, sebagai janji nya karena Lisa sudah meminum bir yang dia suruh.
Leo lalu segera bangkit dari duduk nya dan berjalan pergi meninggal kan Bisma dan reza bersama dengan Lisa.
"Ada apa dengan nya, apa dia cemburu?semoga dugaan ku salah, tidak mungkin dai cemburu pada ku" kata Bisma keheranan melihat sikap Leo dan di balas isyarat tidak tahu oleh Reza dengan mengangkat kedua bahu nya.
Lisa tidak memperdulikan sikap Leo dan segera mengambil uang yang di beri kan Leo.
"Kamu benar - benar pecinta uang" kata Bisma tertawa kecil
"Apa kamu sangat butuh uang? " lanjut Bisma
Sementara Lisa hanya memasang senyuman palsu menahan malu.
Pulang Bekerja
Lisa tidak lansung pulang ke rumah,Lisa duduk di trotoar sambil menunggu rasa pusing nya pergi.
Iya pun duduk menatap sebuah foto diri nya dengan alm ibu nya.
"Mama, aku merindukan mu" ucap Lisa seketika air mata mengalir dari pipi Lisa
Leo yang kebetulan melintas berhenti di lampu merah dan melihat Lisa sedang duduk menatap sesuatu di tangan nya.
"Dia belum pulang, apa ini kerjaan nya yang lain, menjual diri semalam ini"Kata Leo dengan tatapan merendah kan
Lampu pun berganti Hijau
dan kembali Leo menjalan kan mobil dan pergi.
Keesokan hari nya
Pagi - pagi sekali Lisa pun bersiap untuk berangkat bekerja.
Saat Lisa keluar kamar, di atas meja pun sudah tersedia sarapan dan sebuah surat.
"Kakak, aku berangkat sekolah dulu ya, ini sarapan untuk kakak" Isi tulisan kertas di atas meja
Lisa pun tersenyum dan segera duduk untuk sarapan
Hotel bintang 5
Hari pertama Lisa berkerja.
Edwin pun memberi kan seragam untuk Lisa kena kan dan menyuruh pelayan lain memberi tahu apa yang harus Lisa kerja kan.
Lisa pun membersih kan kamar kamar kosong dengan semangat meski pun tubuh nya sangat lelah beberapa hari bekerja begitu keras
Setelah selesai bersih - bersih,hari pun sudah siang, Lisa pun duduk untuk makan siang di belakang sendirian.
Tiba - tiba Edwin datang menghampiri Lisa yang duduk di taman hotel yang sedang makan siang.
"Lisa!" Sapa edwin
"Eh iya Bos, apa ada yang harus saya kerja kan? "Tanya Lisa dengan segera berdiri dari duduk nya.
"Tidak tidak, duduk lah, aku hanya ingin bertanya sesuatu pada mu" Kata Edwin dan duduk di samping Lisa
"Ada apa Bos? " tanya Lisa
"Panggil Edwin saja kalau di luar" Kata Edwin
"Ba baik"
"Lisa, apa kamu berteman baik dengan Feni? "Tanya Edwin
"Iya, dia sahabat ku dari masa sekolah" jawab Lisa sambil menikmati makanan nya
"Apa dia sudah punya pacar? " Tanya Edwin
"Setau aku sih belum, ada apa ya? " Tanya Lisa
"Oh iya,Tidak apa apa,aku hanya iseng bertanya" jawab edwin malu - malu
"Apa kamu menyukai nya? "tanya Lisa
"Kalau iya, aku rasa kamu bisa mencoba mendekati nya" Lanjut Lisa
"Apa dia menyukai ku? aku sangat gugup saat dekat dengan nya, keberanian ku hilang seketika" Jelas Edwin mengutara kan isi hati nya yang sudah di tebak Lisa.
"Seperti nya si iya, hanya saja dia malu dengan status pekerjaan nya, kamu kan sudah tahu" balas Lisa
"Baik lah, aku akan mencoba nya, aku tidak perduli status pekerjaan nya, aku sangat menyukai nya, tolong jangan beri tahu dia sampai aku mengutara kan nya sendiri ya " Kata Edwin dengan semangat
"Oke" balas lisa tersenyum
"Oia lisa, sebelum pulang nanti sore antar makanan ke Kamar lantai 3 ya untuk para tamu, minta list nomor kamar yang harus di antar ke resepsionis " Kata Edwin sebelum pergi
"Baik lah" Balas Lisa tersenyum
Setelah Edwin pergi, lisa pun melamun sejenak, memikir kan hidup nya yang terus di hina oleh orang - orang di sekeliling nya,air mata Lisa pun jatuh membasahi pipi.
tapi dengan cepat, Lisa menghapus nya dan berdiri untuk kembali bekerja.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Marice Rorong Fitje
lisa wanita yng hebat demi adiknya
2022-04-04
0
Hanafia Umar
yg semangat ya Lisa,tujuanmu baik,membayar hutang ayahmu n melindungi adikmu...
2022-03-17
0
tiara meldani
gak tega sama lisa...
2021-10-21
0