Kakak Ipar, I Love You But I Hate You

Kakak Ipar, I Love You But I Hate You

Part 1

This is just fiction.

•••••••••••••••••••••••••

    Rumah sakit, 15 Desember 2022 adalah hari bersejarah bagi Navian Narendra Devandra, sosok pria gagah berambut mullet dengan pahatan bibir yang tipis, aroma mint menyebar di segala penjuru tempat tunggu di dalam rumah sakit itu, aroma mint mengembara ke setiap ruas lorong di rumah sakit.

    Tepat di satu lorong kosong bernuansa putih yang sunyi, Navian bersama kedua orangtuanya dan tentunya bersama kedua mertuanya pula serta adik dari sang istri, mereka terduduk di beberapa kursi tunggu di depan ruangan operasi.

    Berbeda dengan pria pemilik tubuh tegap nan kekar di depan pintu ruang operasi di mana lampu di atas pintu itu masih menyala berwarna merah, itu menandakan jika operasi masih berlangsung.

    Tuhan ... Tolong selamatkan istri dan anak yang sedang diusahakan untuk dilahirkan oleh istriku.

    Batin Navian menggema, harapannya hanya satu, istri tercintanya melahirkan sang putra dengan selamat dan istrinya kembali sehat.

    "Navian, duduk sayang ... Kamu tidak perlu khawatir, istri kamu pasti baik-baik saja, kita percayakan pada Tuhan yang maha segalanya," pinta ibu dari Navian.

    "Tidak Ma, sebelum dokter dan suster di dalam memberikan kabar baik padaku, aku tidak akan pergi dari sini, istriku sedang berjuang di dalam melahirkan putraku," tepis Navian tegas, pria itu enggan untuk enyah dari pintu ruang operasi yang tertutup rapat.

    Di dalam kaca kecil yang menempel di atas pintu itu hanya menampilkan lorong putih yang kosong dan tak ada kehidupan di sana, hanya para pawana yang mengelana di ruang sana, atau bahkan di sekitarnya pun hanya angin yang membisik.

    Seorang wanita berpenampilan modis, wanita paruh baya itu mengenakan gaun di bawah lutut dengan warnanya yang mencolok menyesar dasi posisi awalnya mendekati sang menantu, ya! Itu adalah ibu dari istrinya Vianna Dewi, model cantik berusia 25 tahun yang dia pacari lebih dari empat tahun.

    "Sudah Nak, kamu tenang aja, anak Mama sangat tangguh, dia bisa menaklukan pemotretan di mana pun dengan sempurna, begitupun dengan hari ini. Percayakan semuanya pada yang bertugas," bujuk wanita itu mengelus punggung Navian dengan lembut.

    "Tapi Mam, Vianna pasti sedang kesakitan sekarang." Navian masih menangkis untuk bersikap tenang.

    Rasanya sangat egois jika dia bersikap tenang, sedangkan sang istri sedang berjuang di dalam ruangan operasi seorang diri, Navian membenturkan dahinya pada kaca yang ada di depannya, bola matanya menyurut pada ketakutan yang tak pernah dia inginkan.

    Dia mengingat saat ibunya melahirkan adiknya yang kini telah bersama Tuhan, wajah sang ibu terekam dengan jelas dalam lumbung batinnya, Meriza mengerahkan seluruh tenaganya sampai dia kehilangan kesadaran untuk melahirkan adik dari Navian, tapi sayang Tuhan berkehendak lain.

    Adik Navian dilahirkan dalam keadaan tidak bernyawa, semua usaha Meriza saat itu sia-sia, seluruh tenaganya yang terkuras tidak membuahkan apapun, Meriza menangis dan Navian melihat segalanya.

    Kala itu Navian masih berusia 14 tahun, dia frustasi melihat sang ibu menangis sampai dadanya sesak dan air matanya tak terjatuh lagi, Navian bertekad akan menjaga istrinya kelak dengan sangat baik, tak peduli dia harus kehilangan segalanya demi istri tercintanya.

    Di saat waktu berpagutan dengan sunyi dan menyisakan suara-suara troli yang suster-suster itu dorong serta suara mesin-mesin yang bertugas untuk menyelamatkan para manusia yang tengah didekap oleh rasa sakit, dokter dan suster yang melakukan operasi kelahiran putra dari pimpinan perusahaan N2D Corporation itu keluar dengan wajah yang berseri-seri.

    Melihat kehadiran dokter dan suster itu Navian sungguh bersemangat, dia yang baru saja mengistirahatkan kakinya, gegas kembali berayun ke dekat sang dokter dan suster tersebut, dengan penuh antusias dan dada yang berguruh Navian terhenti di samping dokter wanita tersebut.

    "Dokter, bagaimana keadaan istri saya dok, anak saya selamatkan dok?" tanya Navian beruntun, bola matanya menampilkan betapa lelaki itu tidak sabar mendengar kabar dari dokter itu.

    Sementara orangtuanya, mertua serta adik iparnya masih terdiam di belakangnya dan tidak ikut berbicara seperti yang dilontarkan Navian. Dokter dan suster itu tersenyum, mereka sangat sabar menghadapi berbagai macam bentuk pasien.

    "Tenang Pak, istri Anda baik-baik saja, begitupun dengan putra Anda, semuanya selamat tanpa ada kekurangan suatu apapun," terang dokter itu membuat dada Navian yang sempat tercekik merasa lega.

    "Ah syukurlah ...," seru Navian lega, wajahnya tertadah ke atas sembari dia menyugar wajahnya dengan penuh suka cita, punggungnya terseret pada dinding yang semula ada di sampingnya.

    Seluruh anggota keluarga bersuka cita bersama-sama termasuk adik dari Vianna, gadis cantik yang baru berusia 23 tahun itu sungguh bahagia mendengar kakaknya berhasil melahirkan seorang putra, dia tersenyum lebar sampai dia tak tahu harus berbuat apa.

    Dia bergeming di area paling belakang dan tak berani untuk mendekati siapapun yang ada di depannya, Tiara Dewi Violina sang adik dari Vianna mulai bergerak ke dekat ayahnya yang berdiri tenang di samping Viara, ibu dari Vianna dan Tiara.

    "Kamu mau apa, cepat ke belakang lagi, ini bukan urusan kamu, sudah sana pergi saja," bisik Viara kasar mendorong Tiara ke belakang lagi.

    Tanpa bersuara, Tiara menerima perlakuan kasar yang selalu dia terima selama ini. Dia tak ingin menciptakan keributan yang membuat keluarganya malu, Tiara melipir ke arah lain dan membawa langkahnya menuju arah keluar dari rumah sakit besar itu.

    Sang ayah tidak terima dengan perlakuan istrinya. "Kenapa kamu mengusir anak kita, dia juga ingin melihat kakaknya, kenapa sih selalu saja begitu," tegur Nando berbisik di telinga istrinya.

"Sudah, tidak usah dibahas, ini lagi di rumah sakit."

    Navian yang ada di depan semua orang segera berlari kala istrinya dibawa oleh beberapa suster untuk dipindahkan ke ruangan rawat, lantas semua orang yang tersisa di sana pun ikut mengekor langkah Navian dari belakang.

    Setelah beberapa saat proses pemindahan Vianna dari ruangan operasi ke ruang rawat selesai, suster memperbolehkan Navian untuk menjenguk istrinya, tetapi tidak dengan yang lainnya, karena pasien membutuhkan oksigen yang lebih.

    Saat melahirkan putranya, Vianna banyak kehilangan oksigennya sehingga wanita itu harus menghirup bantuan oksigen dari rumah sakit. Wanita cantik bertubuh indah itu terlelap tenang di atas ranjang empuk dalam keadaan menyamping.

    "Sayang ... Kamu baik-baik saja?" tanya Navian lembut, kemudian dia menerjunkan bokongnya ke atas kursi yang tersedia di dekat ranjang itu.

    "Kamu pikir sendirilah," ketus Vianna yang ternyata dia tidak benar-benar terlelap.

    Navian menyeringai, wajahnya yang lembut bercucuran dan mengalir pada tatapan Vianna yang sepertinya dia sedang dalam keadaan kesal, wanita cantik itu melempar wajahnya ke arah lain, dia enggan melihat wajah suaminya.

    "Sudah aku bilang, aku itu tidak menginginkan anak, kenapa kamu malah memaksaku untuk melahirkan anak, dan sekarang kamu lihat tubuhku, aku sudah tidak cantik lagi, dan ini gara-gara kamu," kesal Vianna, tatapannya sinis.

    Navian mengendur mendengar kekesalan istrinya. Tatapannya sendu, ia tidak hanya senu, tetapi juga getir, lantas dia menghela napasnya panjang, mengukur kemarahannya untuk segera meredam atau bahkan menyuruhnya untuk padam.

    "Maafkan aku, tapi pernikahan ini harus memiliki anak, karena keluargaku menginginkan penerus, maaf jika aku memaksamu, aku tidak akan memaksamu untuk melahirkan anak lagi," kata Navian lirih.

    "Semuanya sudah terlambat Navian!" bentak Vianna tiba-tiba saja menggetarkan dinding-dinding sunyi di sana seraya dia membawa tubuhnya untuk terduduk.

    Sontak Navian terkesiap hebat dengan tindakan istrinya, kedua netranya menjegil lantas mengedar keluar pintu ruangan itu, pria tampan pemilik hidung lancip itu membantun tubuhnya dari kursi dan menjatuhkannya di atas pesisir ranjang yang di mana istrinya tengah terduduk.

    "Ssstt!" desis Navian meletakkan satu jarinya di atas bibir Vianna yang mengeras, "jangan teriak-teriak di rumah sakit, itu tidak baik," pinta Navian meremas salah satu tangan Vianna penuh dengan kelembutan.

    "Biar saja! Kalau kamu adalah suami yang egois dan mau enaknya sendiri, sekarang lihat tubuhku, jelek, tidak cantik, bagaimana bisa aku bekerja dengan tubuh buruk rupa seperti ini," berang Vianna, wajahnya memerah.

    Lantas dia melempar tangan Navian yang meremas salah satu tangannya dengan kasar, wanita itu mencengkeram kerah kemeja suaminya, tatapannya getir seperti ingin melahap sang suami hidup-hidup.

    "Kembalikan tubuhku yang indah! Aku ini model papan atas, bisa-bisanya kamu menghamiliku dan memaksaku untuk melahirkan anak sialan itu!" geram Vianna, dia frustasi karena kehilangan tubuhnya yang indah. "Menjadi model adalah impian terbesarku dan kamu yang katanya mencintaiku malah kamu yang menghancurkannya, aku benci kamu Navian Narendra Devandra!" Vianna mengguncang tubuh Navian kasar.

    "Stop!" Navian mencengkeram kedua tangan Vianna dan menariknya dari kerah bajunya, "apa salahnya? Hah?! Kita menikah karena cinta bukan? Kenapa kamu menyalahkanku karena kita bercinta dan melahirkan anak itu adalah kehendak Tuhan, pernikahan itu membutuhkan anak, kenapa kamu sepertinya tidak menginginkan hal itu," balas Navian kasar, dia melepaskan cengkeramannya pada tangan Vianna.

    Pria berambut mullet itu enyah dari hadapan Vianna yang mengerang frustasi, dengkusan wanita itu berderai kasar bersamaan dengan dinding kamar sunyi itu yang mengurai jengah akan pertengkaran suami-istri ini.

    "Jika ini bukan kemauanmu, lantas mengapa kamu menyetujui untuk menikah denganku, kedua orangtuaku," gerundel Navian menunjuk pintu ruangan yang tertutup rapat, "menginginkan penerus keturunannya, aku anak tunggal karena adikku meninggal sesaat setelah dilahirkan, itu kewajiban kita sebagai anak-anaknya untuk melahirkan keturunan, aku hanya meminta satu saja, apa salahnya?" sambung Navian mulai merendahkan nada suaranya.

...See you next Part...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Amelia

Amelia

aku mampir ya ❤️❤️

2024-05-13

0

Bilqies

Bilqies

hai kak aku mampir yaa

yuk mampir juga di karyaku
"Mencintaimu dalam DIAM"
Jangan lupa like, komen dan subscribe

2024-04-18

1

Yuyun Yunita

Yuyun Yunita

viana n navian kadang blibet baca nya bingun ini istri apa yg suamu😁

salam kenal thor saya pendatang baru🙏🏻🙏🏻

2024-02-27

3

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Pengumuman—Terima kasih
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Pengumuman—Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!