Memutar Balikkan Fakta.

Di kantor desa pria itu masih sempat-sempat nya menjadi bulan-bulanan warga. Bahkan, saat masuk ke aula desa ada beberapa orang mukul kepalanya. Pria itu duduk di tengah-tengah untuk di adili.

Banyak warga yang menonton. Mereka mengecam keras pria itu. Sedangkan ia hanya diam saja. Sang kepala desa pun masuk dan duduk sebagai penengah. Tanpa basa-basi kepala desa bertanya.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Pak, pria ini melecehkan seorang gadis SMA di kebun jambu!" teriak seorang warga.

"Mas, apakah itu benar?"

"Tidak pak, saya tidak melecehkan nya!"

"Bohong! Para warga melihat kalau baju gadis seragam SMA nya pada copot. Itu pasti karena pria ini maksa!"

"Dasar kurang ajar kamu! Saya gak akan maafkan kalau kejadian itu terjadi terhadap anak saya!" teriakan Ibu tersebut malah semakin membuat gaduh.

"Cukup, hentikan! Kita tunggu kabar dari warga yang berada di rumah sakit tentang keadaan gadis itu."

Telpon masuk dari handphone kepala desa membuat mereka bertanya-tanya.

"Ini dari warga di sana, saya angkat dulu. Halo?"

Baru mengangkat telpon para warga semakin di buat penasaran dengan ekspresi terkejut kepala desa.

"Baiklah, terima kasih. Terus pantau gadis itu, nanti kabarkan lagi ke saya."

Setelahnya telpon di matikan dan kepala desa menghembuskan napasnya kasar.

"Apa yang terjadi, Pak?"

"Kata dokter gadis itu mengalami kekerasan. Perutnya memar seperti habis di injak dan wajahnya babak belur."

Mendengar penjelasan kepala desa para warga pun langsung memukul pria itu dengan kasar. Beberapa keamanan desa mencoba menengahi.

"Pasti pria ini marah karena di tolak, makannya perut gadis itu di injak!"

"Dasar kurang ajar! Kau benar-benar tidak bisa di maafkan!"

Seorang warga yang baru datang dengan di belakangnya seorang bapak-bapak ikut berusaha memisahkan.

"Hentikan! Tolong, hentikan!"

Bapak-bapak itu tak lain adalah Pak Dodo. Beliau dengan cepat melihat wajah Tuan muda nya.

"Tuan muda Kenan, Tuan baik-baik saja?"

"Pak Dodo?" Setelah itu pria bernama Kenan tersebut langsung pingsan. Sebagian warga pun membantu Pak Dodo untuk mengangkat tubuh Kenan kedalam mobil.

...****...

Di rumah sakit si gadis Ayana membuka matanya perlahan-lahan. Kepalanya berdenyut dan perutnya sangat sakit.

"Neng, kamu baik-baik saja, kan?" tanya seorang ibu-ibu. Terlihat tiga orang wanita paruh baya menemani nya.

"Aku ... di mana?"

"Kamu di rumah sakit Neng, kami semua sangat prihatin atas kejadian yang menimpa kamu."

Tak lama seorang suster menghampiri ke arahnya.

"Permisi, boleh saya tau di mana rumahmu? Saya mau menghubungi kedua orang kamu."

Ayana terdiam. Bagaimana jika ibunya tau kalau dirinya keadaan seperti ini? Ia takut ibunya akan syok.

"Neng, kenapa diam? Kasih tau di mana alamat nya. Biar orang tau kamu tau," ucap ibu-ibu lainnya.

Ayana pun memberikan alamat dan nomor telpon ibunya. Benar saja perkiraannya kalau sang ibu begitu syok mendengar kabar ia berada di rumah sakit.

Selama dua puluh menit menunggu Dewi dan Herman pun datang. Sang ibu langsung memeluknya sambil menangis.

"Sayang, kenapa kamu seperti ini? Kenapa?"

"Ibu ...."

Herman menatap anak nya tanpa minat. Sebetulnya ia malas ke rumah sakit karena sedang asyik main game judi online bersama teman-teman nya di pos ronda. Namun, karena di paksa oleh Dewi mau tak mau harus ikut pergi ke rumah sakit.

"Ibu, kami turut prihatin atas apa yang di alami oleh anak ibu, ya."

"Kami gak menyangka anak ibu akan mengalami seperti ini."

"Bu, apa yang terjadi sama anak saya? Kenapa dia seperti ini?" tanya Dewi sedih.

Sebelum ibu-ibu itu menjawab sepasang suami istri lebih dulu menghampiri mereka.

"Permisi."

Semua menatapnya termasuk Herman yang langsung melongo karena melihat penampilan mewah yang terpancar dari keduanya.

"Iya, ada apa?" Tanpa menjawab pertanyaan Dewi, si istri langsung memegang tangan Dewi sambil menangis.

"Bu, saya benar-benar minta maaf atas kelakuan anak saya. Saya minta maaf ...."

Dewi yang kebingungan pun mencoba menenangkan wanita itu.

"Bu, apa maksudnya? Kenapa minta maaf?"

"Maafkan kelakuan anak saya. Tolong maafkan ..."

"Apakah ibu dan bapak adalah orang tua pemuda bejat itu?" Pertanyaan ibu-ibu lain membuat Dewi bertambah kebingungan.

"Pemuda bejat? Apa maksudnya?"

"Bu, anak ibu seperti ini karena pemuda itu melecehkan anak ibu!"

Dewi dan Herman sangat terkejut mendengar nya. Ayana yang mendengarkan pun juga begitu terkejut. Dewi menatap Ayana meminta penjelasan. Wajahnya tampak tegang.

"Sayang, apakah benar kamu seperti ini karena di lecehkan?"

Ayana secara cepat menggelengkan kepalanya lemah.

"Enggak bu, aku gak di lecehkan."

Semua menatap Ayana bingung. Namun, secara cepat Herman memegang tangan anaknya. Ia tau kalau Ayana berkata jujur. Tetapi, melihat penampilan mewah sepasang suami istri tersebut sepertinya akan memberikan sebuah keuntungan.

"Sayang, kamu gak usah bohong! Ayah tau kamu pasti takut, kan? Ayo jujur saja!" ucap Herman.

Saat Ayana mau menggelengkan kepalanya lagi matanya bertatapan dengan mata Herman yang menatap matanya dengan tajam. Ayana menahan sesak dan sakit karena tangannya di cengkeram kuat.

Karena tak tahan Ayana pun menangis kencang. Herman malah membalik sebuah fakta kalau tangisan Ayana adalah tangisan ketakutan.

"Lihat! Karena anak kalian, anak saya jadi trauma! Kalian harus tanggung jawab!" pekik Herman.

Dewi memeluk anaknya erat sambil menangis. Beliau berusaha membuat Ayana tenang. Sri pun memeluk sang suami. Ia merasa bersalah karena anaknya gadis itu trauma.

Selama beberapa detik Tito menghembuskan napasnya perlahan dan mengatakan.

"Anak saya akan tanggung jawab untuk menikahi putri kalian."

Tanpa di sadari, Herman bahagia. Ia akan memanfaatkan situasi ini untuk menguras harta mereka.

Terpopuler

Comments

Selviana

Selviana

Ini orang tua mencoba mengambil keuntungan padahal putrinya sudah mengatakan kalau dirinya tidak dilecehkan.

2024-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!