"A - Aku di mana? Mayang melihat ke kanan-kiri. Saat itu ia merasa berada di suatu tempat yang pengap dan gelap. Tangannya meraba-raba ke dinding tempat ia sandarkan badan dalam ruangan itu, ia terkejut setelah dirasa yakin kalau dirinya saat ini seperti berada di kedalaman sumur dengan dinding terbuat dari batu bata berlumut namun, air yang ia dengar bukan riakan air sumur tapi, riakan air telaga.
"Mas ! Mas Rioo..!" Mayang memanggil-manggil Rio. Mayang gerakan tubuh mencoba berdiri, ketika dia langkahkan kakinya Mayang terjerembab ke dalam air lumpur sebatas betis bercampur akar-akar yang melintang.
"Mas ! Mas Rio kamu di mana mas ?!" Karena tempat itu tak ada cahaya sama sekali tiap kakinya melangkah mayang terantuk akar-akar yang tajam hingga kakinya tergores di beberapa bagian menyebabkan rasa perih yang amat sangat.
Mayang menangis meringis kesakitan, berusaha menahan rasa sakit yang menderanya.
"Hik..hik." Mayang terisak ia menyerah saat dirinya mencoba untuk mencari jalan keluar, dirinya seolah dibawa berputar-putar.
Ketika Mayang tengah menangis tiba-tiba ada suara seseorang di dekatnya.
"Apa yang kau rasakan tentang tempat ini?" Sosok suara tanpa rupa itu bertanya.
"Eh, Si - Siapa itu?!" Tanya Mayang, kepalanya menoleh kesana-kemari melihat kesekeliling.
"Itulah akibatnya jika ada yang berani merebut seseorang yang aku kasihi." Kata suara itu.
"A - Apa, apa maksudmu?" Mayang bertanya tak mengerti.
"Kau !" Hardik suara itu.
"A a aku? ke kenapa aku?" Tanya Mayang.
"Kau ! Kau yang sudah merebut Rio dariku !" Balas suara itu.
"Ri - Rio..? Ma - Maksudmu mas Rio?" tanya Mayang.
"Ya Rio." jawab suara itu.
"Si - Siapa kamu sebenarnya?" tanya Mayang.
"Asih ?" jawab sosok suara tanpa rupa.
Mayang berpikir sejenak, "Mungkinkah Asih yang pernah di singgung Ibu mas Rio?"
"A aku tak pernah merasa merebutnya, karena mas Rio, dia juga mencintaku." jawab mayang.
"Bohong ! Kaulah yang merayunya ! kaulah wanita penggoda yang merebut Rio dariku !" Seru Asih yang menyerupai sosok suara tanpa rupa.
"Ji - Jika kau benar kekasih mas Rio kenapa saat aku dekat denganya kau tak menemui dan berbicara padaku? dan kenapa kau bisa berada di tempat seperti ini?"
Suara itu terdiam ....
"Karena Aku, aku .... Sudah Matiiiii...Hiiii..Hiiiii....Hiikkk..Hiiikkk..!!"
Sosok suara itu tertawa menggidikan semakin memekakkan telinga.
Mayang yang mendengar sosok suara tanpa wujud itu menutup telinga dengan kedua tangannya.
"Jadi, jadi wanita kekasih mas Rio yang bernama Asih itu...? selama ini mas Rio mencintai sosok hantu gentayangan..?" Mayang meringis ngeri.
"Mas ! Mas Rio Tolong Mayang maaasss ....!!"
"Tak ada seorangpun yang bisa menolongmu hai ! wanita penggoda !"
Tiba-tiba sesuatu keluar dari dinding suaranya seperti rantai bergemerincingan dari belakang tembok di mana Mayang berdiri dan langsung mengikat merentangkan kedua tangan Mayang ke atas kepala.
"A apa yang kau lakukan? mengapa kau mengikat aku ?!" Teriak Mayang.
"Sebagai hukuman untuk wanita sepertimu !" Jawab sosok berwujud suara tanpa rupa.
"Tolong ! Tolong ampuni Aku ?!" Mayang menangis sejadi-jadinya, melihat keadaan dirinya yang tidak berdaya.
"Hiiiiii...hhiiiiikk..!!" Sosok tanpa rupa tertawa.
Sehabis sosok suara tanpa rupa berhenti tertawa, terlihat sebuah cambuk berputar-putar melayang-layang mengarah ke tubuh Mayang yang dalam keadaan polos, kemudian ....
"Ctaaarrrrr ! Ctaaaarrrrr ..!!"
Suara cambukan melecut ke tubuh mayang membuat Mayang kesakitan dan menjerit, kulitnya yang putih mulus itu mengelupas.
"Aaaaaaaa...! Tolong hentikan ampuuuunnn ....!!"
"Masss ..! Maaass ....Rioooo.!!!" Teriakan minta tolong Mayang menyayat hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Min Mey
mayang ga tau apa " kasian tp slj jg br dket udah nyerahin diri aj
2024-03-08
0