Ibu Hartono cemas saat Rio membopong tubuh Mayang yang tidak sadarkan diri. Rio letakan tubuh itu ke kursi yang ada di ruang tengah.
"Apa ! Apa yang terjadi dengan nak Mayang Rio?!" Tanya Ibu Hartono cemas.
"Rio juga tidak tahu bu, tadi saat Rio di gazebo Mayang tiba-tiba bertingkah tak wajar, mayang seperti kerasukan bu !" Terang Rio tubuhnya masih gemetar.
"Hah ! Apa ! Kerasukan ?! Coba ambilin ibu air putih buat nak Mayang." pinta Ibu Hartono.
"Ba - Baik, Bu !" Rio segera menuju dapur untuk mengambil air putih.
"Nah, coba kamu papah Mayang biar ibu kasih dia air putih."
Rio turuti apa yang dikatakan ibunya. Rio memapah dan mendudukan tubuh mayang dan menyandarkannya ke kursi.
"Nak, nak mayang. sadar nak !" Ibu Hartono coba menepuk-nepuk pipi mayang.
"Sebenarnya apa yang terjadi Rio? kenapa pakaian nak mayang tidak karuan seperti ini ?!" Tanya Ibu Hartono.
"Ceritanya panjang bu, nanti saja Rio jelasin !" Jawab Rio panik.
Ketika Rio dan Ibu Hartono tengah terlibat percakapan. Mayang tersadar dari pingsannya, memandangi satu persatu orang yang saat itu sedang memperhatikannya, tiba-tiba kedua mata mayang mendelik tajam ke arah Rio dan Ibu Hartono. Rio dan Ibu Hartono yang merasa khawatir menjadi cemas melihat keadaan mayang seperti itu.
"Siapapun yang mengganggu hubunganku akan aku bunuh ! Hiiikk...hiiikk..!" Suara mayang berubah serak dan berat, seperti suara orang lain.
"To - Tolong. Ja- Jangan ganggu kami ?!" Jawab Ibu Hartono terbata-bata.
"Hubungan ? mengganggu hubungan siapa maksudnya ?!" Tanya Rio tak mengerti maksud ucapan sosok yang merasuk tubuh Mayang.
Sosok yang merasuki tubuh Mayang menatap Rio lekat-lekat dengan pandangan dingin.
Rio menjadi ketakutan tak sanggup menatap kedua mata yang mendelik kepadanya.
"Jika tidak ! Gadis ini akan Aku.!" Sosok yang merasuki tubuh Mayang gerakan kedua tangannya mencengkeram leher Mayang.
"Heeekk..!" Nafas Mayang seperti tercekik dan tubuhnya mengejang.
"Jangan !" Teriak Rio.
"Rio bagaimana ini, nak ?! Kasihan nak Mayang !" Bu Hartono menangis sejadi-jadinya melihat keadaan Mayang yang memperihatinkan.
"Hiiiiikkkk...!! Hiiiiikkkk....!" Tawa sosok di dalam tubuh Mayang semakin menyeramkan.
"Heeekkkkhh..!" Kedua tangan itu menambah cengkeramannya. Tubuh Mayang yang setengah polos dan hanya mengenakan pakaian dalam jatuh terjengkang dari kursi panjang tempat ia tadi dibaringkan.
"Heekkkhh...!!" Nafasnya tersengal, kedua mata mayang mendelik, lidahnya terjulur keluar akibat cengkeraman sosok yang merasuki tubuhnya.
"Tolong jangan siksa dia seperti itu ?!" Pinta Rio pada sosok yang sedang merasuki tubuh Mayang.
"Keluarlah dari tubuh gadis yang tidak tahu apa-apa ?!"
"Hiiiiikkk....! Hiiiiiikkkk....!" Sosok didalam tubuh mayang tertawa cekikikan.
"Heeekkkk .Hkkkhh.. !" Tubuh Mayang terangkat ke atas, kakinya mengejang, matanya semakin mendelik, lidahnya menjulur keluar dipenuhi air liur dari sela bibir, dengan kedua tangan masih mencengkeram lehernya.
"Jangaaaaannnn...!!!!" Teriak Rio.
"Riooo...!!!" Jerit ibu Hartono kemudian tak sadarkan diri.
Tubuh Mayang perlahan menggelosor gadis cantik itu tak bergerak.
Rio yang sedari tadi menyaksikan kengerian di depan matanya menjadi kecut, dia merasa bersalah atas apa yang menimpa Mayang. Rio menyalahkan dirinya sendiri karena tak mampu menolong gadis itu.
Rio menangis memeluk tubuh Mayang kedalam dekapannya.
"May, mayang bangun may ?!" Rio menepuk-nepuk pipi mayang Rio ciumi gadis itu dengan terisak matanya berkaca-kaca.
Tubuh Mayang yang dalam dekapan Rio menjadi dingin, raut wajahnya pucat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments