BAB 14 "Pulang"

Kursi malas itu bergoyang-goyang di ruang tengah dekat perapian penghangat ruangan rumah bergaya eropa kolonial. Sosok wanita berambut panjang, memandang ke perapian, wajahnya yang pucat terlihat misterius terkena bias cahaya api di perapian, pandangannya datar. Duduk dengan menyadarkan tubuhnya di kursi itu. Diatas tembok perapian, tampak lampu minyak dengan cahayanya yang temaram menerangi orang yang duduk. Suara gramophone mendayu-dayu memutar lagu "Als De Orchideën Bloeien"¹. Meski di tambah cahaya lilin diatas sebuah meja berukir motif bunga yang terdapat, cahaya itu tak banyak membantu.

"Nyai, memanggil saya?" tanya seseorang dibelakangnya.

"Apa sudah kau laksanakan?" Tanya sosok wanita yang duduk diatas kursi goyang dengan membelakangi orang yang barusan bertanya.

"Sudah nyai, semua sudah sesuai perintah."

"Bagus, pastikan kau awasi rumah itu jika ada sesuatu segera laporkan pada saya."

"Tabik ! Nyai." jawab orang itu.

"Tunggu !"

"Ya non?"

"Jika tuan ingin kembali ke rumah orang tuanya segera antarkan ?!"

"Tabik ! Nyai." Lalu orang yang sepertinya bawahannya segera berlalu.

Wanita yang duduk di kursi tersenyum memperlihatkan gigi-giginya yang tak beraturan, dua bola matanya hilang entah kemana hanya lobang growak kosong yang terlihat, rambutnya sepintas basah mengkilap seperti terkena air yang terus menetes, dagu wanita itu bergelantungan seperti hendak terlepas, di lehernya terdapat luka menganga bekas gorokan belatung-belatung kecil menggeliat-geliat keluar dari lukanya.

"Hiiiiiikkkk ..... hiiikkkk..!!!"

Wanita itu tertawa cekikikan melengking ...

Air telaga beriak terkena hembusan angin, kabut tipis bertebaran diatasnya. Air riakan telaga perlahan semakin terlihat bergelombang mengeluarkan buih-buih seperti busa.

Dari riakan air buih yang bergolak keluar sosok wanita berambut panjang mengenakan gaun tidur tipis warna putih lusuh bertali tanpa lengan yang menerawang dari dalam telaga.

Rio masih terbaring pulas di atas ranjang berkelambu tubuhnya hanya dililit selimut sebatas dada, tubuh bagian atasnya terlihat polos memperlihatkan dadanya yang bidang.

"Mas, bangun." suara lembut Asih

membangunkan Rio, mengecup pipi pemuda itu.

Rio menggeliat terbangun dan membuka kedua mata.

"Eum, ..Hoaamm, ya.."

"Bukankah semalam mas berencana pulang?" tanya Asih.

"Oh, ya. Eumm.udah siang ya?" Rio terbangun menyipitkan mata lalu dudukan tubuhnya di ranjang.

"Ya mas akan pulang hanya untuk mengambil beberapa barang saja, kau mau ikut?"

"Ah, sayang sekali Asih tidak bisa ikut. mungkin di lain hari." jawab Asih tersenyum.

Rio hanya pandangi wajah Asih dalam-dalam. Ada sesuatu yang membuatnya berat meninggalkan kediaman Asih, meskipun hanya sebentar, hatinya menginginkan agar Rio tetap tinggal.

"Mas, kok liatin Asih terus?" tanya Asih saat tau dirinya dipandangi seperti itu wajahnya memerah.

"Ah ! tidak. Tidak apa-apa."

"Oh, ya mas. Nanti, Mang Barja akan antar mas sampai rumah. Asih sudah bilang sama dia."

"Em, iya makasiih. Cayaangg..ulu uluh." Rio menjawil pipi Asih.

"Iiih - Apaan sii.!" Elak Asih menghindar tangan usil Rio namun hatinya senang.

Setelah tiga minggu lamanya Rio tak kembali pulang ke rumah hari itu Rio pulang untuk mengambil beberapa barang pribadinya.

Ibu Hartono ibunya Rio segera menyambut kedatangan putranya itu dengan penuh bahagia, putra semata wayangnya kini kembali ada dihadapannya. Ibu Hartono memeluk Rio dengan tangis haru.

"Kamu pulang nak." sapa Ibu Hartono.

Penampilan Rio saat itu membuat pangling ibunya. Rio yang dulu klimis dan selalu rapi kini di wajah Rio tumbuh cambang dan kumis tipis diatas bibirnya.

"Iya, bu. Rio mau mengambil beberapa barang saja."

"Memangnya kamu mau kemana nak?" tanya Ibu Hartono.

"Rio akan kembali ke rumah kenalan Rio." jawab Rio.

"Apa gadis yang bernama Asih yang dulu kau ceritakan itu?" Ibu Hartono bertanya kembali.

"Iya, bu." balas Tio.

"Nak, kalau sekiranya kamu menyukai gadis itu kenapa kamu tidak ajak dia ke sini?"

"Rio sempat mau mengajaknya tapi, sepertinya dia belum bisa." terang Rio.

____________

¹' Als de orchideën bloeien (bunga anggrek) komposer : ismail marzuki.

Terpopuler

Comments

Min Mey

Min Mey

ibu sm bp rio ga pernah solat ao gimna minimal istigfarlah liat anknya ky gitu

2024-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Tua
2 BAB 1
3 BAB 2 "Waar Ben Je?"
4 BAB 3 "Telaga"
5 BAB 4 "Rio"
6 BAB 5 "Permulaan"
7 BAB 6 "Pencarian"
8 BAB 7 "Pertemuan"
9 BAB 8 "Rindu"
10 BAB 9 "Kecemasan"
11 BAB 10 "Teror"
12 BAB 11 "Hantu Wanita"
13 BAB 12 "Mang Barja"
14 BAB 13 "Perjanjian"
15 BAB 14 "Pulang"
16 BAB 15 "Orang Ketiga"
17 BAB 16 "Ujian Hati Rio"
18 BAB 17 "Menagih Janji"
19 BAB 18 "Bara Dendam"
20 BAB 19 "Sukma"
21 BAB 20 "Mayang"
22 BAB 21 "Pesan"
23 BAB 22 "Menolong"
24 BAB 23 "Tersadar"
25 BAB 24 "Terkuak"
26 BAB 25 "Saling Percaya"
27 BAB 26 "Hipnotis"
28 BAB 27 "Harga Sebuah Kepercayaan"
29 BAB 28 "Jan Hendrik Vermeer"
30 BAB 29 "Pembalasan"
31 BAB 30 "Cemburu"
32 BAB 31 "Bersemi Kembali"
33 BAB 32 "Dua Mata Merah"
34 BAB 33 "Ternoda"
35 BAB 34 "Perhatian"
36 BAB 35 "Ancaman"
37 BAB 36 "Tragis"
38 BAB 37 "Bendera Kuning"
39 BAB 38 "Menuntut Balas"
40 BAB 39 "Kyai Sodiq"
41 BAB 40 "Naga Sasra"
42 BAB 41 "Rayuan"
43 BAB 42 "Kendali Asih"
44 BAB 43 "Rio Di Mana Kamu .. ?"
45 BAB 44 "Terkungkung"
46 BAB 45 "Kyai Sodiq vs Asih"
47 BAB 46 "Pelarian"
48 BAB 47 "Kehilangan"
49 BAB 48 "Risa"
50 BAB 49 "Titik Terang"
51 BAB 50 "Selendang Hijau"
52 BAB 51 "Mimpi Jadi Nyata ..."
53 BAB 52 "Inisiasi Risa"
54 BAB 53 "Geger di Hutan Pinus"
55 BAB 54 "Penyelamatan"
56 BAB 55 "Kembali."
57 BAB 56 "Duri yang Bertumbuh"
58 BAB 57 "Dua Hati Terpaut"
59 BAB 58 "Kembalinya Asih"
60 BAB 59 "Dendam Asih"
61 BAB 60 "Amukan Sang Nyai"
62 BAB 61 "Sang Pecinta"
63 BAB 62 "Marabahaya"
64 BAB 63 "Musuh dalam Selimut"
65 BAB 64 "Orang Tua Tak Dikenal"
66 BAB 65 "Masih Ada Harapan"
67 BAB 66 "Perpisahan Yang Pahit"
68 BAB 67 "Sosok Tidak Dikenal"
69 BAB 68 "Sang Khodam"
70 BAB 69 "Sinyal Untuk Rio"
71 BAB 70 "Telaga Beriak Kembali"
72 BAB 71 "Jaring-Jaring Iblis"
73 BAB 72 "Bunga Mekar Di Tepi Telaga"
74 BAB 73 "Api Cemburu"
75 BAB 74 "Malapetaka"
76 BAB 75 "Firasat"
77 BAB 76 "Rencana Jahat"
78 BAB 77 "Suara Bisikan"
79 BAB 78 "Nyaris !!"
80 BAB 79 "Duel Dua Jawara"
81 BAB 80 "Amarah Sang Nyai"
82 BAB 81 "Titik Akhir"
83 BAB 82 "Gamang"
84 BAB 83 "Akhir Sang Jawara "
85 BAB 84 "Ujung Sebuah Perjalanan"
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Rumah Tua
2
BAB 1
3
BAB 2 "Waar Ben Je?"
4
BAB 3 "Telaga"
5
BAB 4 "Rio"
6
BAB 5 "Permulaan"
7
BAB 6 "Pencarian"
8
BAB 7 "Pertemuan"
9
BAB 8 "Rindu"
10
BAB 9 "Kecemasan"
11
BAB 10 "Teror"
12
BAB 11 "Hantu Wanita"
13
BAB 12 "Mang Barja"
14
BAB 13 "Perjanjian"
15
BAB 14 "Pulang"
16
BAB 15 "Orang Ketiga"
17
BAB 16 "Ujian Hati Rio"
18
BAB 17 "Menagih Janji"
19
BAB 18 "Bara Dendam"
20
BAB 19 "Sukma"
21
BAB 20 "Mayang"
22
BAB 21 "Pesan"
23
BAB 22 "Menolong"
24
BAB 23 "Tersadar"
25
BAB 24 "Terkuak"
26
BAB 25 "Saling Percaya"
27
BAB 26 "Hipnotis"
28
BAB 27 "Harga Sebuah Kepercayaan"
29
BAB 28 "Jan Hendrik Vermeer"
30
BAB 29 "Pembalasan"
31
BAB 30 "Cemburu"
32
BAB 31 "Bersemi Kembali"
33
BAB 32 "Dua Mata Merah"
34
BAB 33 "Ternoda"
35
BAB 34 "Perhatian"
36
BAB 35 "Ancaman"
37
BAB 36 "Tragis"
38
BAB 37 "Bendera Kuning"
39
BAB 38 "Menuntut Balas"
40
BAB 39 "Kyai Sodiq"
41
BAB 40 "Naga Sasra"
42
BAB 41 "Rayuan"
43
BAB 42 "Kendali Asih"
44
BAB 43 "Rio Di Mana Kamu .. ?"
45
BAB 44 "Terkungkung"
46
BAB 45 "Kyai Sodiq vs Asih"
47
BAB 46 "Pelarian"
48
BAB 47 "Kehilangan"
49
BAB 48 "Risa"
50
BAB 49 "Titik Terang"
51
BAB 50 "Selendang Hijau"
52
BAB 51 "Mimpi Jadi Nyata ..."
53
BAB 52 "Inisiasi Risa"
54
BAB 53 "Geger di Hutan Pinus"
55
BAB 54 "Penyelamatan"
56
BAB 55 "Kembali."
57
BAB 56 "Duri yang Bertumbuh"
58
BAB 57 "Dua Hati Terpaut"
59
BAB 58 "Kembalinya Asih"
60
BAB 59 "Dendam Asih"
61
BAB 60 "Amukan Sang Nyai"
62
BAB 61 "Sang Pecinta"
63
BAB 62 "Marabahaya"
64
BAB 63 "Musuh dalam Selimut"
65
BAB 64 "Orang Tua Tak Dikenal"
66
BAB 65 "Masih Ada Harapan"
67
BAB 66 "Perpisahan Yang Pahit"
68
BAB 67 "Sosok Tidak Dikenal"
69
BAB 68 "Sang Khodam"
70
BAB 69 "Sinyal Untuk Rio"
71
BAB 70 "Telaga Beriak Kembali"
72
BAB 71 "Jaring-Jaring Iblis"
73
BAB 72 "Bunga Mekar Di Tepi Telaga"
74
BAB 73 "Api Cemburu"
75
BAB 74 "Malapetaka"
76
BAB 75 "Firasat"
77
BAB 76 "Rencana Jahat"
78
BAB 77 "Suara Bisikan"
79
BAB 78 "Nyaris !!"
80
BAB 79 "Duel Dua Jawara"
81
BAB 80 "Amarah Sang Nyai"
82
BAB 81 "Titik Akhir"
83
BAB 82 "Gamang"
84
BAB 83 "Akhir Sang Jawara "
85
BAB 84 "Ujung Sebuah Perjalanan"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!