Kursi malas itu bergoyang-goyang di ruang tengah dekat perapian penghangat ruangan rumah bergaya eropa kolonial. Sosok wanita berambut panjang, memandang ke perapian, wajahnya yang pucat terlihat misterius terkena bias cahaya api di perapian, pandangannya datar. Duduk dengan menyadarkan tubuhnya di kursi itu. Diatas tembok perapian, tampak lampu minyak dengan cahayanya yang temaram menerangi orang yang duduk. Suara gramophone mendayu-dayu memutar lagu "Als De Orchideën Bloeien"¹. Meski di tambah cahaya lilin diatas sebuah meja berukir motif bunga yang terdapat, cahaya itu tak banyak membantu.
"Nyai, memanggil saya?" tanya seseorang dibelakangnya.
"Apa sudah kau laksanakan?" Tanya sosok wanita yang duduk diatas kursi goyang dengan membelakangi orang yang barusan bertanya.
"Sudah nyai, semua sudah sesuai perintah."
"Bagus, pastikan kau awasi rumah itu jika ada sesuatu segera laporkan pada saya."
"Tabik ! Nyai." jawab orang itu.
"Tunggu !"
"Ya non?"
"Jika tuan ingin kembali ke rumah orang tuanya segera antarkan ?!"
"Tabik ! Nyai." Lalu orang yang sepertinya bawahannya segera berlalu.
Wanita yang duduk di kursi tersenyum memperlihatkan gigi-giginya yang tak beraturan, dua bola matanya hilang entah kemana hanya lobang growak kosong yang terlihat, rambutnya sepintas basah mengkilap seperti terkena air yang terus menetes, dagu wanita itu bergelantungan seperti hendak terlepas, di lehernya terdapat luka menganga bekas gorokan belatung-belatung kecil menggeliat-geliat keluar dari lukanya.
"Hiiiiiikkkk ..... hiiikkkk..!!!"
Wanita itu tertawa cekikikan melengking ...
Air telaga beriak terkena hembusan angin, kabut tipis bertebaran diatasnya. Air riakan telaga perlahan semakin terlihat bergelombang mengeluarkan buih-buih seperti busa.
Dari riakan air buih yang bergolak keluar sosok wanita berambut panjang mengenakan gaun tidur tipis warna putih lusuh bertali tanpa lengan yang menerawang dari dalam telaga.
Rio masih terbaring pulas di atas ranjang berkelambu tubuhnya hanya dililit selimut sebatas dada, tubuh bagian atasnya terlihat polos memperlihatkan dadanya yang bidang.
"Mas, bangun." suara lembut Asih
membangunkan Rio, mengecup pipi pemuda itu.
Rio menggeliat terbangun dan membuka kedua mata.
"Eum, ..Hoaamm, ya.."
"Bukankah semalam mas berencana pulang?" tanya Asih.
"Oh, ya. Eumm.udah siang ya?" Rio terbangun menyipitkan mata lalu dudukan tubuhnya di ranjang.
"Ya mas akan pulang hanya untuk mengambil beberapa barang saja, kau mau ikut?"
"Ah, sayang sekali Asih tidak bisa ikut. mungkin di lain hari." jawab Asih tersenyum.
Rio hanya pandangi wajah Asih dalam-dalam. Ada sesuatu yang membuatnya berat meninggalkan kediaman Asih, meskipun hanya sebentar, hatinya menginginkan agar Rio tetap tinggal.
"Mas, kok liatin Asih terus?" tanya Asih saat tau dirinya dipandangi seperti itu wajahnya memerah.
"Ah ! tidak. Tidak apa-apa."
"Oh, ya mas. Nanti, Mang Barja akan antar mas sampai rumah. Asih sudah bilang sama dia."
"Em, iya makasiih. Cayaangg..ulu uluh." Rio menjawil pipi Asih.
"Iiih - Apaan sii.!" Elak Asih menghindar tangan usil Rio namun hatinya senang.
Setelah tiga minggu lamanya Rio tak kembali pulang ke rumah hari itu Rio pulang untuk mengambil beberapa barang pribadinya.
Ibu Hartono ibunya Rio segera menyambut kedatangan putranya itu dengan penuh bahagia, putra semata wayangnya kini kembali ada dihadapannya. Ibu Hartono memeluk Rio dengan tangis haru.
"Kamu pulang nak." sapa Ibu Hartono.
Penampilan Rio saat itu membuat pangling ibunya. Rio yang dulu klimis dan selalu rapi kini di wajah Rio tumbuh cambang dan kumis tipis diatas bibirnya.
"Iya, bu. Rio mau mengambil beberapa barang saja."
"Memangnya kamu mau kemana nak?" tanya Ibu Hartono.
"Rio akan kembali ke rumah kenalan Rio." jawab Rio.
"Apa gadis yang bernama Asih yang dulu kau ceritakan itu?" Ibu Hartono bertanya kembali.
"Iya, bu." balas Tio.
"Nak, kalau sekiranya kamu menyukai gadis itu kenapa kamu tidak ajak dia ke sini?"
"Rio sempat mau mengajaknya tapi, sepertinya dia belum bisa." terang Rio.
____________
¹' Als de orchideën bloeien (bunga anggrek) komposer : ismail marzuki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Min Mey
ibu sm bp rio ga pernah solat ao gimna minimal istigfarlah liat anknya ky gitu
2024-03-08
0