13. Arga Sang Ekstrovert

Makan malam berlangsung dengan hening, ada empat orang di meja itu. Tapi seakan hanya ada satu orang yang hidup, sedangkan yang lainnya hanya tersisa tubuh tanpa jiwa.

Cemara sudah menduga ini akan terjadi, dia awalnya tidak mau datang, tapi teringat ancaman pria yang duduk di tengah sebagai kepala keluarga itu.

Sejak awal menginjakkan kaki di rumah ini Cemara sudah merasakan aura suram yang sangat kuat. Terlebih dia sadar bahwa hanya satu orang yang menginginkan kehadirannya disini.

"Cemara mau nambah nasi?"tanya wanita itu begitu melihat piring Ara sudah hampir kosong.

"Tidak, terima kasih"jawab Ara sopan dia masih menunduk, engan melihat wanita itu.

Wanita itu tersenyum maklum barangkali anak tirinya ini masih belum terbiasa."Kalo kamu Mas, mau nambah?"wanita itu sekarang beralih melihat suaminya, yang di balas dengan gelengan.

"Abang?"pertanyaan itu kali ini di berikan pada laki laki yang duduk tepat di depan Ara. ia sedari tadi sibuk menghujami tatapan tajam pada gadis di depannya, yang sama sekali tidak Ara gubris.

Cowok itu tersenyum pada ibunya dan menjawab"Nggak Ma, ini masih banyak" wanita itu hanya tersenyum lalu mengangguk.

"Bagaimana sekolahmu?" Ara pikir pertanyaan itu untuknya, baru hendak membuka mulut, tapi terpotong oleh suara lain.

"Baik Pa."ujar cowok di depannya.

"Kalo Cemara, di sekolahnya gimana, baik kan? Pelajaran apa yang paling Ara suka?"wanita itu bertanya dengan nada beruntun di sertai senyuman yang tak pernah hilang di wajahnya.

"Gak ada yang di suka"Ara menjawab jujur.

"Pantas saja bodoh"cibiran itu berasal dari orang yang sedarah dengannya. Wanita itu menatap suaminya tajam lalu tersenyum pada Ara seolah meminta maaf atas kelakuan suaminya.

Cemara sudah selesai makan, dia bangkit lalu menatap wanita yang juga ikut bangkit melihatnya. "Saya selesai, terima kasih makan malamnya" Cemara beranjak dari sana dan sempat terhenti begitu mendengar suara lain. "Dasar tidak punya sopan santun!" Cemara tidak berbalik, dia hanya menghela nafas lalu berujar dengan santai.

"Orang tua saya sudah lama mati, jadi mereka tidak sempat mengajarkan sopan santun pada saya."

Laki laki dewasa yang mendengar itu langsung murka dan berteriak marah namun hanya terdengar sayup-sayup begitu Cemara sudah menginjakkan kakinya di teras rumah, bergegas keluar gerbang lalu pergi. Cemara berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi menginjakkan kaki disana.

****

Pagi harinya saat Ara baru menginjakkan kaki didepan lobi apartemen, ia langsung disuguhkan pemandangan cowok yang sedang nangkring di atas motornya. Arga, entah cowok itu tau dari mana tempat dia tinggal.

Cemara tidak memedulikan itu dia masih terus berjalan menuju sekolah, hari ini memang rencananya ia tidak mengunakan mobil, sudah lama Ara tidak merasakan jalan kaki.

Tak lama terdengar suara motor berhenti di sampingnya, cowok itu membuka helm lalu menyapanya dengan riang. "Pagi Cemara!"

Ara tidak merespon gadis itu tetap berjalan seakan tidak ada yang mengajaknya bicara. Arga tetap berada di sampingnya dengan mendorong motor.

"ternyata enak juga ya jalan kaki gini. Tapi lebih enak lagi kalo ga sambil dorong motor sih. Nyesel beli motor segede gaban gini, berat anjir."Arga mendumel sendiri seperti orang gila, setidaknya itu yang Ara pikirkan.

"Ra? Mau bantu dorong motor juga gak? hehehe, gantian gitu?"tanya Arga dengan tidak tau dirinya.

Orang gila ini. Bisa-bisa nyuruh gue gantian dorong motornya.

Cemara memaki dalam hati namun tak dia tunjukkan, wajahnya tetap datar seakan tak ada yang membuatnya kesal.

Tak lama mereka tiba didepan gerbang SMA Bina Bangsa, tatapan para murid tentu saja mengarah pada mereka, apalagi melihat Arga yang sedang mendorong motornya. Mereka pasti berfikir kalau motor cowok itu sedang bermasalah, tidak tau saja yang bermasalah bukan motornya tapi yang punyanya.

Sempat juga berpapasan dengan satpam yang berjaga di depan menanyai apa butuh bantuan mengantar motor itu ke bengkel yang langsung Arga jawab, Gapapa Pak, motor saya emang lagi manja. disuruh gantian katanya.

Benar-benar gila.

Setelah memarkirkan motornya dengan benar, Arga segera beranjak untuk menyusul Ara terlebih dahulu, mana mau gadis itu menunggunya.

Saat berhasil menyusul dan berjalan bersisihan dengan gadis itu, Arga baru sadar bahwa mereka tidak mengarah ke kelas IPA3—kelas Ara, apalagi kelasnya itu mustahil. Arga hanya mengikuti Ara dan dugaannya benar, Cemara menuju taman belakang sekolah.

"Lo ngajak bolos ya?" tanya Arga dengan tingkat ke pede annya yang tinggi.

Cemara masih diam tidak merespon, seolah Arga hanyalah makhluk tak kasat mata yang biasa dia jumpai di mana saja. Ara hanya membuka buku novelnya lalu membaca dengan tenang, beda dengan cowok disampingnya yang tak bisa diam, seolah kelebihan gula.

Arga terus mengoceh apa saja yang dia lihat di sekelilingnya, entah itu, kondisi taman yang menurutnya lebih seperti hutan karna saking tidak terurusnya, atau kucing liar yang mirip seperti tikus got yang pernah dilihatnya, atau mengaku sedang diawasi oleh makhluk penghuni pohon sebelah yang dia rasa sedang tertawa diatas sana, mengejeknya. padahal aslinya dia menangis.

Arga membicarakan apa saja karna sewaktu pertama kali kesini cowok itu tidak terlalu memperhatikan, baru kali ini dia benar-benar percaya apa yang dirumorkan murid murid lain bahwa taman belakang sekolah mereka itu angker. Tapi entah kenapa cewek di sampingnya ini betah berada di sana.

Setelah mengoceh panjang lebar namun tidak mendapatkan respon dari Cemara, Arga jadi kelelahan sendiri dan dia mulai merasakan kantuk itu mulai datang. Mengerejap sebentar lalu menempelkan pipinya di meja depan, dan menutup mata, tertidur.

Merasa manusia di sebelah mendadak diam, Ara menoleh lalu mendapati Arga sudah memejamkan mata. Menggeleng pelan lalu kembali membaca buku di depannya sambil bergumam. "Mungkin abis batre".

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!