12. Manisnya Takdir

Arga baru saja memasukkan motornya ke dalam garasi saat menyadari ada tamu di rumahnya.

Siapa yang bertandang malam-malam gini.

Saat melewati dapur dan hendak naik tangga, Arga berpapasan dengan mama yang membawa nampan berisi air.

"Ada tamu ya, mah?"tanya Arga.

"Iya Bang, kamu nggak ada kerjaan kan? Tolongin Mama bawa ini ya, Mama mau ambil cemilan di dapur."sahut Aqilla pada putranya, sambil menyerahkan nampan.

"Emang siapa sih yang datang?"

"Ada pokoknya, udah sana kamu anterin ke depan biar tau."

Arga membawa nampan itu ke ruang tamu dimana sang ayah mengobrol dengan tamunya.

Raga yang melihat Arga langsung berujar,"ini anak saya pak" sambil melirik Arga.

"Diminum Kek eh—pak" ujar Arga kikuk. Laki-laki didepannya ini umurnya sudah lewat setengah abad perkiraan Arga.

"Hahaha. Panggil Kakek saja, saya Hartono teman bisnis papamu."jelas Pak Hartono.

"Sini Bang duduk, Papa ada yang mau ditanyain sama kamu."suruh Raga pada putranya.

Setelah Arga mendudukkan bokongnya disebelah sang papa, Raga langsung menjelaskan inti dari kedatangan Hartono.

"Begini pak Hartono membutuhkan seseorang untuk menjaga cucunya, dan kebetulan dia satu sekolah sama kamu, jadi apa kamu mau membantu Papa dan pak Hartono? Untuk alasan lebih jelasnya akan, Papa kasih tau kalau kamu bersedia."

"Tapi saya tidak memaksamu Nak, semuanya tergantung ketersediaan mu mau atau tidaknya."tukas pak Hartono sambil tersenyum menatap Arga.

Arga benar-benar bingung saat ini, dia hendak menolak tapi melihat papanya yang menatap penuh harap Arga jadi tidak enak. Walaupun kalau Arga menolak papa tidak akan marah, tentu saja.

Setelah menimang sejenak dan melihat ibunya sudah bergabung di meja sambil membawa cemilan Arga bertanya."boleh saya lihat dulu siapa cucu Kakek?"

"Ah iya, boleh. Saya kebetulan membawa fotonya, walaupun dia satu sekolah denganmu, mungkin kamu belum pernah bertemu dengannya. Cucu saya sangat tertutup"ujar pria tua itu tersenyum sendu, sambil mengambil foto yang dia selipkan di saku jas yang dikenakannya.

Setelah menemukan apa yang dia cari, pak Hartono meletakkan foto itu ke meja dan mendorongnya sedikit ke arah Arga.

Tidak hanya Arga yang penasaran, nampaknya suami istri itu juga mendekatkan diri sambil melihat foto gadis yang sedang menoleh ke kamera sambil tersenyum riang. Nampaknya foto itu sudah sangat lama terlihat dari lembar fotonya yang agak menguning.

"Itu foto yang diambil hampir 5 tahun lalu, sangat susah mengajak anak itu berfoto sekarang, dia selalu menghindar. Tapi wajahnya sama persis dengan yang di foto itu, tidak berubah."

"Cantik sekali"gumam Aqilla sambil melirik pak Hartono. "Ini cucu bungsu bapak?"

"Tidak, cucu saya yang paling kecil laki laki berumur 4 tahun. Tapi ini cucu dari anak paling bungsu saya." Ucap pak Hartono menjelaskan.

"Ah seperti itu, terus gimana Ga kamu mau?"sambil melirik anaknya yang tak lepas melihat gadis yang ada di foto, tanpa ekspresi.

Melihat reaksi Arga, pak Hartono menghela nafas hendak membuka mulut sebelum terpotong oleh kalimat Arga. "Cemara"sebut Arga pelan, lalu mendongak menatap pak Hartono. " Namanya Cemara kan?"

****

Maaf kalo part sedikit, aku usahain bakal update lagi secepatnya. Soalnya ide ku lagi mentok banget. Aku harap kalian tidak kecewa ya. Jangan lupa follow aku.

Happy reading:)

Terpopuler

Comments

HozukiHaku_02

HozukiHaku_02

Next ya Thorr 😁

2024-01-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!