Bab Tiga Belas

Pertanyaan Ghendis membuat Aksa terdiam. Ucapan gadis itu walau pelan tapi menusuk langsung ke jantung. Seperti menguliti dirinya. Lama dia terdiam sebelum menjawab.

"Apa alasan aku tak percaya dengan keluarga sendiri? Apa mungkin seorang istri akan mengkhianati suaminya?" Aksa bukannya menjawab pertanyaan Ghendis, tapi dia balik bertanya.

"Kenapa tak mungkin? Banyak istri atau suami yang selingkuh," jawab Ghendis.

"Aku percaya kamu tak akan melakukan itu," jawab Aksa dengan ragu.

Ghendis hanya diam dan kembali fokus dengan lukisannya. Alice turun dari bangku dan naik ke pangkuan Ghendis. Mengecup pipi miminya itu.

"Mimi cantik ...," ucap Alice.

Ghendis tersenyum mendengar ucapan bocah itu. Selalu saja bisa membuat dia bahagia dengan celetukan kecilnya. Alice-lah alasan dia bertahan dengan pria di sampingnya saat ini. Dia memikirkan ucapan ibunya, jika Aksa menikah dengan wanita lain, takutnya tak bisa menyayangi bocah itu dengan sepenuh hati.

"Anak Mimi paling cantik," balas Ghendis dengan mengecup pipi chubby ponakannya.

Aksa menatap keduanya tanpa kedip. Baru pria itu menyadari arti Ghendis bagi sang putri. Begitu sayangnya Alice dengan gadis itu.

"Mimi lapar ...," ucap Alice lagi.

"Kamu mau makan apa? Mimi masakin dulu," kata Ghendis.

"Mau spaghetti ...."

"Oke, Ratuku. Mimi masakin dulu ya. Kamu bisa main dengan papi," ujar Ghendis lagi.

Ghendis berdiri dan merapikan semua perlengkapan melukisnya. Dia melakukan tanpa menyadari jika Aksa yang memperhatikan dirinya tanpa kedip.

"Dia sebenarnya cantik, cuma penampilannya sangat sederhana dan tanpa polos tanpa sapuan make up," gumam Aksa dalam hatinya.

Malam hari setelah makan, Aksa mengatakan keinginannya agar Ghendis pergi ke perusahaan bersama dengan dirinya. Alice akan dititipkan dengan mamanya.

**

Seperti yang telah disepakati setelah sarapan Ghendis kembali ke kamar. Dia mengambil satu baju kerjanya. Memakai sedikit polesan di wajah. Dia tak mau jika karyawan di perusahaan suaminya itu mengatakan dirinya jika tak berdandan. Semua juga tahu Grace, sang kakak seorang model, yang kesehariannya selalu berdandan.

Ghendis menuruni tangga dengan langkah ragu karena takut Aksa berubah pikiran, sedangkan dia telah berdandan. Saat sampai di ruang keluarga ternyata Aksa dan Alice telah menunggu kehadirannya.

Aksa dan Alice memandangi Ghendis dengan mata melotot tanpa kedip. Bocah itu langsung mendekat dan tersenyum.

"Mimi cantik ...," ucap bocah itu dengan riang membuat Ghendis tertawa.

Aksa masih terus memandangi Ghendis dari ujung rambut hingga kaki. Menyadari dia diperhatikan, gadis itu menjadi malu.

"Kita berangkat sekarang?" tanya Ghendis untuk mengalihkan perhatian Aksa.

Tanpa menjawab pertanyaan Ghendis, Aksa berjalan. Alice dan sang istri mengekor dari belakang. Mereka akan mengantar bocah itu sebelum ke kantor.

Sampai di rumah kediaman orang tuanya, Aksa berjalan dengan menggendong sang putri diikuti Ghendis dibelakangnya. Pintu terbuka dengan sendirinya. Melihat Aksa datang dengan istrinya, sang mama tersenyum semringah. Dia berdiri menyambut gadis itu dan memeluknya.

"Cantik banget kamu, Sayang!" ucap Mama Reni dengan senyum manisnya.

"Terima kasih, Ma," balas Ghendis dengan tersipu malu.

"Kamu kerja lagi?" tanya Mama Reni. Dia mendengar dari Aksa jika menantunya berhenti bekerja untuk mengurus sang cucu.

"Hanya sementara saja, Ma. Membantu Mas Aksa di kantor," jawab Ghendis.

"Apa ini benar Aksa? Mama senang jika kalian satu kantor. Biar Alice mama yang jaga," ujar Mama Reni dengan penuh semangat.

'Cuma satu minggu Ma," jawab Aksa. "Maaf Ma, aku tak bisa lama di sini. Ada banyak pekerjaan di kantor."

Aksa lalu berjalan meninggalkan rumah kediaman orang tuanya setelah pamit dan bersalaman. Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam, larut dengan pikiran masing-masing.

Sampai di kantor, karyawan yang telah hadir memandangi kedatangan keduanya saat memasuki gedung. Ini pertama kalinya Aksa datang membawa istrinya itu.

"Mbak Ghendis cantiknya alami. Tak membuat bosan," ucap salah seorang karyawan dan ternyata dapat di dengar Aksa. Matanya melotot memandangi karyawan itu sehingga dia menunduk ketakutan.

Sampai di ruang kerja Aksa, Ghendis tak tahu harus bagaimana. Dia hanya mengamati ruangan itu. Ada foto Grace terpajang di dinding dengan ukuran sangat besar.

"Beruntung banget kak Grace dicintai dengan brutal oleh suaminya. Jika aku menikah dengan Dicky, dia pasti juga akan memperlakukan aku begitu," gumam Ghendis dalam hatinya.

"Kenapa kau masih berdiri? Duduklah!" ucap Aksa dengan tegasnya.

"Aku harus duduk di mana?" tanya Ghendis.

Aksa baru menyadari jika di ruang kerjanya hanya ada satu meja. Dia lalu berdiri dari kursinya.

"Kau duduklah di sana. Aku akan minta tim keuangan mengantar semua laporan. Kebetulan aku harus ke luar untuk menghadiri rapat," ucap Aksa.

"Baik, Mas ...." Hanya itu jawaban yang keluar dari bibir gadis itu.

Aksa lalu memanggil sekretarisnya dan meminta membawakan semua laporan keuangan. Sekretaris itu memandangi wajah Ghendis dengan cemberut.

"Kenapa dia yang duduk di kursi Pak Aksa. Padahal aku kira Pak Aksa tak akan mungkin bisa jatuh cinta lagi, melihat kebucinannya dengan sang istri. Ternyata gadis ini mampu juga menaklukkan pria cool itu. Aku yang sudah lama menginginkannya harus mundur setelah tahu dia menikah lagi," gumam Tuti dalam hatinya.

"Tuti ... kenapa diam saja!" bentak Aksa melihat sang sekretaris hanya berdiri tanpa melakukan apa-apa.

"Maaf, Pak. Apa tadi yang Pak Aksa katakan?" tanya Tuti.

"Kamu kenapa? Tak biasanya kamu tak fokus begini!" bentak Aksa.

Tuti terdiam mendengar bentakan pria itu. Selama empat tahun bekerja dengan Aksa, baru kali ini dia dimarahi. Dan yang membuat dia malu, karena dilakukan di depan istri Aksa.

Ghendis memandangi wajah Tuti dengan rasa iba. Dia pikir Aksa memang sering marah begitu dengan seluruh karyawannya.

"Minta semua laporan keuangan dan serahkan pada istriku!" ujar Aksa dengan penuh penekanan.

"Baik, Pak," balas Tuti masih dengan menunduk. Wajah nya terlihat memerah menahan malu dan juga menahan agar air mata tak tumpah membasahi pipinya.

Dia langsung berjalan ke luar ruangan tanpa menoleh lagi. Setelah Tuti menghilang, Ghendis langsung berucap.

"Apa begitu cara memperlakukan karyawanmu, Mas?" tanya Ghendis.

"Kau tak perlu tahu bagaimana cara aku memperlakukan mereka. Aku lebih paham apa yang baik untuk mereka!" jawab Aksa.

Tak berapa lama, Tuti kembali lagi setumpuk berkas. Dia lalu meletakan di meja kerja yang biasa Aksa gunakan.

"Ini semua berkas yang bapak minta," ucap Tuti dan meletakan semuanya di meja.

"Terima kasih, kamu bisa kembali!" ucap Aksa. Tuti lalu pergi meninggalkan ruangan itu setelah memberikan semua laporan.

"Aku akan pergi. Aku harap kamu bisa mencari letak kesalahannya pembukuan itu. Saya sudah lelah mencarinya tapi belum menemukan," ucap Aksa mengakui kekurangannya.

"Akan aku usahakan mencari kesalahannya jika ada. Mas jangan kuatir," jawab Ghendis. Dia lalu mulai membukanya.

Gadis itu langsung larut dengan pekerjaannya. Aksa yang duduk di sofa memperhatikan tanpa kedip. Setengah jam kemudian dia pamit.

Sebelum meninggalkan ruang kerjanya itu, Aksa mendekati Ghendis.

"Aku akan memberikan bonus yang besar jika kamu bisa mencari letak kesalahan dan kecurangan yang karyawan aku lakukan. Aku akan menghadiri rapat. Jika kamu merasa lelah, di balik lemari itu ada kamar tersembunyi. Kamu bisa beristirahat di sana!" ucap Aksa.

Ghendis hanya menganggukan kepalanya menjawab ucapan Aksa. Dia masih tetap fokus dengan laporan di depannya.

"Kau tampak berbeda jika sedang serius begitu," gumam Aksa dalam hatinya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

jauh Aska ganteng nya kamu sama Dicky, belagu amat ngk bersyukur dpt barang ori, blm tentu grace dulu msh. ori liat gaya hidupnya grace aja hanya modal tampang tapi otaknya nol

2025-03-01

0

Rika Andesla

Rika Andesla

uda dikasarin msh mau bantuin, sok baik ma oon tuc beda tipis

2025-02-06

0

Ninik Srikatmini

Ninik Srikatmini

aksa aksa.. lembut dikit dong

2025-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab Satu
2 Bab Dua
3 Bab Tiga
4 Bab Empat
5 Bab Lima
6 Bab Enam
7 Bab Tujuh
8 Bab Delapan
9 Bab Sembilan
10 Bab Sepuluh
11 Bab Sebelas
12 Bab Dua Belas
13 Bab Tiga Belas
14 Bab Empat Belas
15 Bab Lima Belas
16 Bab Enam Belas
17 Bab Tujuh Belas
18 Bab Delapan Belas
19 Bab Sembilan Belas
20 Bab Dua Puluh
21 Bab Dua Puluh Satu
22 Bab Dua Puluh Dua
23 Bab Dua Puluh Tiga
24 Bab Dua Puluh Empat
25 Bab Dua Puluh Lima
26 Bab Dua Puluh Enam
27 Bab Dua Puluh Tujuh
28 Bab Dua Puluh Delapan
29 Bab Dua Puluh Sembilan
30 Bab Tiga Puluh
31 Bab Tiga Puluh Satu
32 Bab Tiga Puluh Dua
33 Bab Tiga Puluh Tiga
34 Bab Tiga Puluh Empat
35 Promo Novel Terbaru
36 Bab Tiga Puluh Lima
37 Bab Tiga Puluh Enam
38 Bab Tiga Puluh Tujuh
39 Bab Tiga Puluh Delapan
40 Bab Tiga Puluh Sembilan
41 Bab Empat Puluh
42 Bab Empat Puluh Satu
43 Bab Empat Puluh Dua
44 Bab Empat Puluh Tiga
45 Bab Empat Puluh Empat
46 Bab Empat Puluh Lima
47 Bab Empat Puluh Enam
48 Bab Empat Puluh Tujuh
49 Bab Empat Puluh Delapan
50 Bab Empat Puluh Sembilan
51 Bab Lima Puluh
52 Bab Lima Puluh Satu
53 Bab Lima Puluh Dua
54 Bab Lima Puluh Tiga
55 Bab Lima Puluh Empat
56 Bab Lima Puluh Lima
57 Bab Lima Puluh Enam
58 Bab Lima Puluh Tujuh
59 Bab Lima Puluh Delapan
60 Bab Lima Puluh Sembilan
61 Bab Enam Puluh
62 Bab Enam Puluh Satu
63 Bab Enam Puluh Dua
64 Bab Enam Puluh Tiga
65 Bab Enam Puluh Empat
66 Bab Enam Puluh Lima
67 Bab Enam Puluh Enam
68 Bab Enam Puluh Tujuh
69 Bab Enam Puluh Delapan
70 Bab Enam Puluh Sembilan
71 Bab Tujuh Puluh
72 Bab Tujuh Puluh Satu
73 Bab Tujuh Puluh Dua
74 Bab Tujuh Puluh Tiga
75 Bab Tujuh Puluh Empat
76 Bab Tujuh Puluh Lima
77 Bab Tujuh Puluh Enam
78 Bab Tujuh Puluh Tujuh
79 Bab Tujuh Puluh Delapan
80 Bab Tujuh Puluh Sembilan
81 Bab Delapan Puluh
82 Bab Delapan Puluh Satu
83 Bab Delapan Puluh Dua
84 Bab Delapan Puluh Tiga
85 Bab Delapan Puluh Empat
86 Bab Delapan Puluh Lima
87 Bab Delapan Puluh Enam
88 Bab Delapan Puluh Tujuh
89 Novel ISTRI KEDUA
90 Bab Delapan Puluh Delapan
91 Bonchap
92 Promo Novel Terbaru
93 Pengantin Pengganti Tanpa Nasab
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab Satu
2
Bab Dua
3
Bab Tiga
4
Bab Empat
5
Bab Lima
6
Bab Enam
7
Bab Tujuh
8
Bab Delapan
9
Bab Sembilan
10
Bab Sepuluh
11
Bab Sebelas
12
Bab Dua Belas
13
Bab Tiga Belas
14
Bab Empat Belas
15
Bab Lima Belas
16
Bab Enam Belas
17
Bab Tujuh Belas
18
Bab Delapan Belas
19
Bab Sembilan Belas
20
Bab Dua Puluh
21
Bab Dua Puluh Satu
22
Bab Dua Puluh Dua
23
Bab Dua Puluh Tiga
24
Bab Dua Puluh Empat
25
Bab Dua Puluh Lima
26
Bab Dua Puluh Enam
27
Bab Dua Puluh Tujuh
28
Bab Dua Puluh Delapan
29
Bab Dua Puluh Sembilan
30
Bab Tiga Puluh
31
Bab Tiga Puluh Satu
32
Bab Tiga Puluh Dua
33
Bab Tiga Puluh Tiga
34
Bab Tiga Puluh Empat
35
Promo Novel Terbaru
36
Bab Tiga Puluh Lima
37
Bab Tiga Puluh Enam
38
Bab Tiga Puluh Tujuh
39
Bab Tiga Puluh Delapan
40
Bab Tiga Puluh Sembilan
41
Bab Empat Puluh
42
Bab Empat Puluh Satu
43
Bab Empat Puluh Dua
44
Bab Empat Puluh Tiga
45
Bab Empat Puluh Empat
46
Bab Empat Puluh Lima
47
Bab Empat Puluh Enam
48
Bab Empat Puluh Tujuh
49
Bab Empat Puluh Delapan
50
Bab Empat Puluh Sembilan
51
Bab Lima Puluh
52
Bab Lima Puluh Satu
53
Bab Lima Puluh Dua
54
Bab Lima Puluh Tiga
55
Bab Lima Puluh Empat
56
Bab Lima Puluh Lima
57
Bab Lima Puluh Enam
58
Bab Lima Puluh Tujuh
59
Bab Lima Puluh Delapan
60
Bab Lima Puluh Sembilan
61
Bab Enam Puluh
62
Bab Enam Puluh Satu
63
Bab Enam Puluh Dua
64
Bab Enam Puluh Tiga
65
Bab Enam Puluh Empat
66
Bab Enam Puluh Lima
67
Bab Enam Puluh Enam
68
Bab Enam Puluh Tujuh
69
Bab Enam Puluh Delapan
70
Bab Enam Puluh Sembilan
71
Bab Tujuh Puluh
72
Bab Tujuh Puluh Satu
73
Bab Tujuh Puluh Dua
74
Bab Tujuh Puluh Tiga
75
Bab Tujuh Puluh Empat
76
Bab Tujuh Puluh Lima
77
Bab Tujuh Puluh Enam
78
Bab Tujuh Puluh Tujuh
79
Bab Tujuh Puluh Delapan
80
Bab Tujuh Puluh Sembilan
81
Bab Delapan Puluh
82
Bab Delapan Puluh Satu
83
Bab Delapan Puluh Dua
84
Bab Delapan Puluh Tiga
85
Bab Delapan Puluh Empat
86
Bab Delapan Puluh Lima
87
Bab Delapan Puluh Enam
88
Bab Delapan Puluh Tujuh
89
Novel ISTRI KEDUA
90
Bab Delapan Puluh Delapan
91
Bonchap
92
Promo Novel Terbaru
93
Pengantin Pengganti Tanpa Nasab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!