"Heh,lo sengaja ya biar tugas gue nggak kelar-kelar!". Bentak Affa pada Valentino dengan suara tinggi,sehingga mampu membuat para siswa yang melintas didepan kelas 12 penasaran akhirnya mereka mengintip dijendela kelas untuk melihat apa yang terjadi didalamnya.
"Lo berani sama gue,hn!". Bentak Valentino juga,mereka berdua sama-sama marah Affa dan Valentino berdiri dengan saling pandang penuh kebencian.
"Lo yang mulai duluan,kenapa gue musti takut emang lo siapa yang perlu gue takut-tin!". Remeh Affa,melihat Affa yang begitu meremehkan dirinya tentu saja membuat Valentino semakin emosi.
"Kurang aja,lo belum tahu siapa gue karena lo masih baru disini jadi,jaga sikap lo sama gue". Muka Valentino sudah merah padam jari-jemarinya sudah mengepal kuat,siap melayangkan tinjunya.
"Halah! Lo yang harusnya jaga sikap karena lo yang mulai duluan,bukan gue!". Affa mendorong dada Valentino kencang hingga Valentino sedikit terdorong kebelakang.
"Sial". Batin Valentino geram karena banyak pasang mata yang menonton berdebatan mereka berdua apalagi banyak yang menyaksikan dirinya tadi sempat terdorong oleh Affa.
Affa menyunggingkan senyum sinis lalu keluar kelas tanpa menghiraukan Valentino.Banyak siswa lain yang memandangi dirinya ketika berada diluar kelas saat berjalan dikoridor sekolah.
"Eh itu siapa sih berani banget ya?".
"Mungkin anak baru makanya dia belum tahu siapa yang berdebat dengannya".
"Hati-hati aja deh jangan deket-deket sama dia takut bermasalah juga sama si anak donatur". Terdengar bisik-bisik siswa ditelinga Affa tapi tidak mampu membuat Affa menoleh,dirinya hanya fokus berjalan menyusuri koridor untuk mencari lokasi kantin.
Sesampainya dikantin Affa menatap sekeliling kantin ia tidak menemukan bangku yang masih kosong.
"Pesen dulu aja lah!". Ucapnya pada diri sendiri.
"Bu,menunya apa aja?". Tanya Affa pada penjual dikantin yang sedang menggoreng ayam.
"Ini buku menunya,eh,kamu baru ya disini?". Bu siti bertanya sambil menyerahkan buku menu pada Affa.
"Iya Bu,baru masuk hari ini". Jawabnya dengan kedua mata awas memilih menu makanan dibuku.Bu Siti manggut-manggut tanda mengerti.
"Pantesan nggak pernah lihat,ternyata baru to". Bu Siti berucap sambil membalik daging ayam diwajan yang sedang ia goreng.
"Emmm..Bu,aku pesen seblak ceker aja,yang pedes ya Bu!". Affa menaruh buku menu dimeja.
"Siap,eh siapa namanya?".
"Affa,Bu".
"Oke,Affa ditunggu ya?".
"Siap,Bu".
Affa menatap sekeliling kantin namun tidak ada bangku yang kosong malah justru dipojok belakang sana ada yang sampai berdesakkan karena saking ramainya.
"Huff..".
"Affa..! Ini seblak cekernya udah jadi!". Panggil Bu Siti.
"Duh,panas banget Bu". Affa tidak sengaja menyentuh mangkoknya.
"Ini sama nampannya dibawa dulu". Ucap Bu Siti.
"Makasih ya,Bu". Affa membalik badan.
"Affa,duduk sini aja". Affa mendongak menatap ke seseorang yang memanggilnya.Affa tersenyum dan menuju dibangku pojok paling belakang,daripada nggak duduk terpaksa Affa menurut.
"Lo geseran dikit donh,noh kasian,Affa nggak kebagian bangku buat duduk!". Sarkas Daffa pada Aldi dan Aldi pun menurut tanpa protes karena tahu sobatnya itu lagi masa-masa pendekatan.
"Affa,duduk sini aja". Daffa menepuk bangku sebelahnya yang kosong.
"Terima kasih". Ucap Affa kemudian mendudukkan pantat dibangku dan menaruh mangkok berisi seblak ceker dimeja.
"Lo suka sama seblak ceker,Fa?". Tanya Daffa pada Affa dengan senyum yang dibuat semanis mungkin dengan harapan agar cewek yang disampingnya terpesona.
"Ya suka aja sih,nggak pake banget". Jawabnya sambil meniup kuah seblak yang masih panas disendok.
"Affa,emmm..Lo beneran pindahan dari SMA Kusuma?". Tanya Aldi dengan mulut yang bergerak mengunyah bakso.
"Iya,kenapa?".
"Nggak apa-apa sih,eh tapi kenapa lo pindah, bukannya disana SMA berkualitas dan nomor satu dikota ini". Seru Aldi curiga.
"Orang tua gue pindah kerja disini". Affa menjawab kemudian mengelap bibirnya yang sedikit terkena kuah seblak.
"Oh gitu,emang orang tua Lo kerja apa, dimana?". Tanya Daffa pada Affa sesekali mencuri pandang pada Affa yang sedang menikmati seblak ceker.
"Ya-Tuhan,cantik sekali makhluk ciptaan-Mu yang satu ini". Batin Daffa mengukir senyum kagum.
Teng-teng-teng! Bel tanda pelajaran akan dimulai semua yang ada dikantin beranjak dari duduknya dan membayar makanan pada Bu siti lalu mereka keluar dari kantin menuju kelasnya masing-masing termasuk Affa..
"Eh,kita kan sekelas,kita barengan aja yuk?!". Ujar Daffa menahan lengan Affa yang sudah berdiri dari duduknya.
"Kuy,jangan pegang-pegang!". Cerocos Aldi sengaja karena dirinya sudah cukup mengerti,sejak dari tadi hanya diam karena perintah dari Daffa.
"Boleh,gue mau bayar dulu soalanya tadi belum bayar". Ucap Affa merogoh uang disaku bajunya.Daffa menahan lengan Affa.
"Lo sini aja biar aku yang bayarin". Ucapnya dengan senyum semanis madu.
"Eh,nggak".
"Sssttt...". Daffa menaruh telunjuk dibibir Affa.
"Anggap aja perkenalan kita kan,lo murid baru disini". Daffa menaik turukan kedua alisnya.
"Oh...makasih kalau gitu". Ucap Affa.Lalu Daffa membayar semua makanannya dan membayar makanan milik Affa dan dibelakang Affa ada Aldi yang memandang Daffa muak.Karena sudah tahu sifat Daffa yang pasti berubah manis kalau ada maunya.
Setelah selesai membayar makanan pada Bu Siti kini Daffa,Affa dan Aldi berjalan bersama menuju kelas.Sesampainya dikelas Aldi melihat Valentino yang sedang tertidur dengan buku yang sengaja untuk menutupi wajahnya.
"Len,udah bel woi!". Teriaknya tepat ditelinga Valentino.Seketika Valentino terbangun dan langsung menjitak sisi kepala Aldi.
"Bakso..! Gue masih denger". Omelnya lalu menggeser kursi yang akan diduduki Affa.
"Aw...!..sss..". Affa terjengkang kebelakang.
"Hahahaha.....!". Semua yang ada dikelas menertawakan Affa termasuk Aldi dan Valentino
Daffa yang melihat itu sigap menolong Affa kemudian membantunya berdiri.
"Cieeee.......!". Sorak Semua murid yang ada di dalam kelas terkecuali Valentino dan Aldi.
"Lo nggak papa?kita ke UKS aja yuk itu siku kamu berdarah". Daffa berucap dengan memerhatikan luka disiku Affa yang memang sedikit terluka dan mengeluarkan darah.
"Sss...udah nggak usah ini cuma luka kecil kok".
"Selamat siang,anak-anak?". Ucap Pak Rinto guru Bahasa Inggris yang akan mengajar di kelas 12 siang ini.
"Selamat siang,Pak!". Jawab semua murid.
"Pak,izin ke Uks!". Ucap Daffa.
"Lho,saya baru masuk kamu malah mau keluyuran,tidak bisa!". Sarkas Pak Rinto yang sudah hafal dengan perilaku Daffa yang satu genk sama Aldi dan Valentino mereka bertiga sifatnya kurang lebih dan mereka bertiga terkenal siswa paling pintar alasan diSMA Wijaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Bintang
ceritanya valen anak dari donatur sekolah to pantas saja belagu.
2024-12-09
0
Ledies Uye
valentino jahat banget ih
masa bikin Affa kejelengkang sih.
2024-11-21
0
Bintang
kelihatannya tulus sih si daffa ke affa.
2024-12-09
0