Esok hari nya shafa

"Esok Hari Shafa yang baru keluar kamar menyadari, jika tubuhnya pun perlu mendapatkan asupan yang sesuai.

mengingat untuk menghadapi hari esok, memerlukan energi yang cukup banyak.

Apalagi setiap hari yang akan shafa lalui akan semakin menantang dan menguras emosi dan kewarasan.

Semalam shafa tidak mendapati suaminya tidur dishofa kamar nya.

"Ah, Ya,, mengingat suaminya itu entah dimana dia terlelap, mungkin dikamar tamu atau ikut tidur bersama gudik nya itu dikamar pembantu.

Ah, terserah lah dia mau tidur dimana saja.

shafa memutuskan untuk mengabaikan nya, meski tau yang ia lakukan sudah termasuk bentuk ketidak hormatan pada suaminya.

"Shafa mulai melangkah menuruni anak tangga,

aroma masakan sudah menguar memenuhi rongga hidung.

ia tau pasti mbok nah sudah menyiapkan sarapan untuk nya.

" Pagi mbok,,,,

sapa shafa setelah sampai dapur.

Mbok nah sedikit terkejut, sebab wanita yang hampir setengah abad itu tidak menyadari kedatangan shafa.

Ya allah... non... ngagetin mbok aja.!

jawab nya.

"Oh, ya, mbok.. apakah semalam mas cakra tidur bersama gudik nya? tanya shafa

Kedua alis mbok nah tanpak bertaut, hingga sejurus kemudian raut resah terlihat jelas di wajahnya.

 " mbok...?

sapa shafa lagi, memastikan.

"Anu,, non shafa, ,

pak cakra semalam tidur dikamar putra nya.!

Maksud mbok apa.?

Ittu non,, kamar baru yang tadinya untuk nak putra, semalam pak cakra tidur dikamar itu.

jawab mbok nah.

Mbok.. dengarkan shafa.

mulai sekarang apapun perintah mereka, jangan pernah turutin tanpa persetujuan ku.

apa lagi jika wanita tidak tau malu itu menyuruh-nyuruh layak nya bos dirumah ini.

nada bicara shafa melunak, seraya memegang kedua bahu mbok nah.

sementara wanita paruh baya itu mengangguk.

"Lalu sekarang apa mereka sudah bangun mbok,?

tanya shafa yang langsung mendapat anggukan dari mbok minah.

Sudah shafa duga, selain tidak tau diri, tidak tau malu, mereka juga kebal.

lihat saja nanti, aku tidak akan membiarkan mereka pergi dengan tangan kosong.

setidaknya ada oleh-oleh berharga yang harus mereka bawa dari rumah ini, ya itu derita.

Mungkin kemaren malam shafa masih berbesar hati akan menerima nya, sebab semua sudah terlanjur.

"Mbok siapkan saja sarapan untuk ku dan mas cakra, untuk mereka biarkan saja aku tidak perduli sama sekali.

" Shafa yang tengah menikmati teh hangat yang ia bikin sendiri sembari duduk di meja makan,

pandangan nya teralihkan pada kedatangan cakra yang terlihat sudah rapi dengan pakaian kerja nya.

Cakra berjalan sambari menyunggingkan senyum terlihat menawan memang, namun kini begitu memuakkan dimata shafa.

"Shafa kira cakra hanya seorang diri, ternyata wanita tidak tau malu itu mengekori dibelakang nya.

panas membara dihati shafa bukan karena cemburu, namun lebih tepat nya marah dan merasa jijik dengan kedua pasangan laknat itu.

Tidak seperti kemarin, kali ini shafa membiarkan

keduanya saling melempar senyum mesra.

Bukanya pasrah dan mengalah, tapi tidak apa sedikit bersabar sembari menyiapkan bom waktu.

agar meledak sesuai rencana.

"Cakra menarik satu kursi yang berselang dengan kursi tempat shafa duduk.

Shafa kira untuk pria itu sendiri, namun rupanya menyiapkan untuk wanita berwajah tebal itu.

'Sungguh manis bukan, yang katanya akan bersikap dan berbuat adil.!

Lalu pria itu menarik kursi yang ada disamping shafa untuk dirinya sendiri.

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Ngomong aja terus Faa

2024-11-23

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehat

2024-11-23

0

sherly

sherly

ya ampun Thor dr bab awal sampai skrg aku bacanya kesel plus emosian pengen ku kirim ke planet si Cakra yg ngk punya malu plus benalu tu

2024-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1, Mulai berubah
2 Bab 2, cakra dan alena nikah siri
3 Bab 3, Shafa melahirkan
4 Kepulangan Cakra
5 pemakaman putra
6 KEMARAHAN BU ROSI
7 Putra abimana sanjaya
8 seperti telah kehilangan kewarasan
9 kemarahan bu Rosi
10 tidak ada wanita baik yang merusak rumah tangga orang lain.
11 Hamil muda
12 Cakra bingung
13 Rencana shafa
14 Esok hari nya shafa
15 Dua sejoli yang tak tau diri.
16 Cakra belum dapat rumah
17 Kemarahan shafa
18 Tinggal dikontrakan.
19 Opsesi Alena
20 Alena bersikukuh pergi meninggalkan satrio.
21 perubahan Alena
22 Posisi cakra tergantikan
23 Penyesalan Alena
24 Kecantikan Shafa
25 Sidang pertama Shafa
26 Permohonan maaf Cakra
27 Alena keguguran
28 Hukum tabur tuai
29 Teman lama
30 Membuag berlian demi sebuah batu kerikil
31 Ada yang sedang jatuh cinta
32 Menuai Karma
33 Bertemu Nyonya besar
34 Kembali berulah
35 Draft
36 Perasaan Shaheer
37 Lamaran
38 Meminta maaf
39 Kecemburuan Cakra
40 Pertemuan singkat
41 Mendapat Undangan
42 Mendapati Rumah kosong
43 Diusir warga
44 Sah...
45 Resmi menjadi suami istri
46 bertani cabai
47 Sang mertua minta cucu
48 Merindukan mantan
49 Berharap orang lain terpuruk tapi justru dirinya yang terpuruk
50 Honeymoon
51 Kembali bertemu
52 Penyesalan Candra
53 Turki
54 Hari Terakhir
55 Ada yang berbeda
56 Positif
57 Kegelisahan Cakra
58 kebawelan mama Amel
59 Alena di usir
60 Ngidam nya Shafa
61 Sebuah Anugerah
62 Keberuntungan keluarga Shaheer
63 Tujuh bulan
64 Kelahiran anak shaheer dan Shafa
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1, Mulai berubah
2
Bab 2, cakra dan alena nikah siri
3
Bab 3, Shafa melahirkan
4
Kepulangan Cakra
5
pemakaman putra
6
KEMARAHAN BU ROSI
7
Putra abimana sanjaya
8
seperti telah kehilangan kewarasan
9
kemarahan bu Rosi
10
tidak ada wanita baik yang merusak rumah tangga orang lain.
11
Hamil muda
12
Cakra bingung
13
Rencana shafa
14
Esok hari nya shafa
15
Dua sejoli yang tak tau diri.
16
Cakra belum dapat rumah
17
Kemarahan shafa
18
Tinggal dikontrakan.
19
Opsesi Alena
20
Alena bersikukuh pergi meninggalkan satrio.
21
perubahan Alena
22
Posisi cakra tergantikan
23
Penyesalan Alena
24
Kecantikan Shafa
25
Sidang pertama Shafa
26
Permohonan maaf Cakra
27
Alena keguguran
28
Hukum tabur tuai
29
Teman lama
30
Membuag berlian demi sebuah batu kerikil
31
Ada yang sedang jatuh cinta
32
Menuai Karma
33
Bertemu Nyonya besar
34
Kembali berulah
35
Draft
36
Perasaan Shaheer
37
Lamaran
38
Meminta maaf
39
Kecemburuan Cakra
40
Pertemuan singkat
41
Mendapat Undangan
42
Mendapati Rumah kosong
43
Diusir warga
44
Sah...
45
Resmi menjadi suami istri
46
bertani cabai
47
Sang mertua minta cucu
48
Merindukan mantan
49
Berharap orang lain terpuruk tapi justru dirinya yang terpuruk
50
Honeymoon
51
Kembali bertemu
52
Penyesalan Candra
53
Turki
54
Hari Terakhir
55
Ada yang berbeda
56
Positif
57
Kegelisahan Cakra
58
kebawelan mama Amel
59
Alena di usir
60
Ngidam nya Shafa
61
Sebuah Anugerah
62
Keberuntungan keluarga Shaheer
63
Tujuh bulan
64
Kelahiran anak shaheer dan Shafa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!